NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh dua

"Aku kangen Ayah," adunya.

"Saya juga, ayah juga kangen kita."

Hasby mengusap pipinya. "Kamu harus makan yang banyak, jangan sampai kamu ikut dirawat di rumah sakit."

Syafa menurut, Hasby memeluknya lagi.

"Jangan sedih berlarut-larut ... mata kamu sampai seperti ini," ia mengusap mata Syafa, lalu dikecupnya dengan lembut.

Syafa tersentuh dengan perlakuan Hasby.

"Saya usahain nggak nangis terus, Pak," ucapnya yakin.

Hasby dengan antusias mendukungnya.

Pada akhirnya, Syafa dengan manis duduk didepan Hasby, ia memutuskan untuk bersama Hasby di ruangan itu. Senyuman diwajahnya tak memudar sama sekali setelah berhasil 'berbaikan'. Layaknya pengantin baru pada umumnya, kini mereka tengah melakukan pendekatan dan beradaptasi. Seperti saat ini Ia tengah memperhatikan Hasby yang sedang memeriksa kertas-kertas hasil ujian mahasiswa. Hatinya penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran.

Tidak sulit bagi keduanya, sebab dari awal Syafa sudah menaruh hati pada Hasby.

"Pak Hasby," panggilnya.

"Uhm?" Hasby melihatnya.

Syafa hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, ternyata ia ingin Hasby melihatnya juga. Kakinya bergerak dengan riang, seperti seorang anak yang menunggu ibunya berbelanja.

"Oh iya, hampir lupa," ucap Syafa tiba-tiba, ia bergegas membuka tasnya mengeluarkan sebuah kantung plastik berwarna putih dan kotak coklat pemberian Kio.

"Apa itu?"

"Cokelat," jawab Syafa.

"Bukan, yang di dalam kantung plastik."

"Oh, hehe. Ini suplemen vitamin untuk Pak Hasby." Ia mengeluarkan dua botol suplemen dan beberapa tablet untuk vitamin lainnya.

"Untuk saya?"

Syafa mengangguk, "Saya beli waktu mau berangkat ke kampus, karena Bik Arsih bilang bapak jarang tidur. saya khawatir bapak sakitt, jadi saya beli ini, biar bapak tetep ... Kuatt!" serunya.

Telinga Hasby memerah, ia mengusap belakang lehernya, kata 'kuat' itu membuatnya salah tingkah, terutama wajah Syafa yang begitu polos.

Diraihnya tangan sang istri, lalu digenggam dan diusap dengan lembut, hingga pipi Syafa merah merona. Rasanya beberapa waktu yang lalu digenggam Hasby adalah impiannya. Sekarang sudah menjadi nyata.

"Ternyata istri saya perhatikan," pujinya.

Syafa merasa bangga, ia mencondongkan tubuhnya, matanya melirik pada tangan kanannya yang digenggam Hasby, terlihat mungil.

"Sebenarnya, ada yang lagi mengganjal di hati ..."

Alis Hasby menyatu, "Soal apa? Ada yang bikin kamu kurang nyaman?"

Syafa mengangguk.

"Eeemm ... anu ... kalau bapak nggak keberatan, kita boleh nggak? ngobrolnya lebih santai. Saya canggung, rasanya kayak jadi simpenan dosen."

Hasby tertawa, tentu ia tidak keberatan dengan permintaan sang istri, justru ini lebih mempercepat pendekatan mereka.

Tapi kenapa wajahnya bisa sangat menggemaskan.

"Boleh ... Sayang,"

Syafa Gelagapan saat dipanggil sayang untuk pertama kalinya, padahal ia bermaksud merubah kata saya menjadi lebih akrab. Syafa menahan bibirnya untuk tidak tersenyum lebar seperti joker.

"Sa—sayang?"

Hasby tak habis pikir, rasanya ingin cepat-cepat pulang lalu membawa istrinya ini ke rumah.

"Pak, Kok bisa ya kampus sebesar ini gak ada karung," ucapnya.

Hasby menaikkan satu alisnya. "Kenapa tiba-tiba nyari karung?" tanyanya.

"Mau ngarungin Bapak, soalnya bikin salting," ceplosnya.

Ada saja celotehan yang keluar dari mulut Syafa. Hasby menyentuh pangkal hidungnya, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, sungguh istrinya ini luar biasa.

Namun, Syafa tampak kecewa karena Hasby melepas genggamannya. Bibirnya mengerucut, ingin mengajukan protes.

"Kok gitu? Tangannya siniin dong."

Ditariknya lagi tangan Hasby dan menuntutnya agar menggenggam tangannya, setelah berhasil wajahnya tampak puas.

"Nah, begini baru bagus."

"Syafa," Panggilnya.

Sang pemilik nama melihat kearahnya, dengan tatapan mata yang polos dan dari sorot matanya tidak ada lagi rasa canggung dan ketakutan.

"Gimana perasaan kamu?"

Syafa tertegun, Ia menyentuh bibir bawahnya untuk berpikir. kepalanya mendongak melihat langit-langit ruangan.

"Bapak duluan, deh. Baru nanti saya jawab soal perasaan saya," pintanya.

Padahal tadi wajahnya sudah tampak serius, kenapa harus ditunda? Pikir Hasby.

"Kamu tau perasaan saya—"

"Aku bukan Saya, kalo bapak lupa." Syafa menekan nada bicaranya.

Hasby tertawa geli, ia mencubit hidung Syafa saking gemasnya. "Terimakasih koreksinya ... Kamu jelas tau perasaan ini ke kamu,"

"Aku gak tau, sumpah!" ucapnya.

Syafa cuma mau mendengarnya secara langsung. Tapi karena Hasby tampak gugup, jadi Syafa berubah pikiran ingin menjahilinya saja.

"Kayak gimana?" Syafa mengedipkan sebelah matanya dengan centil.

Sudut bibir Hasby terangkat, ia menangkup kedua pipi Syafa. "Dirumah nanti, biar aku tunjukkan."

Syafa menelan ludah, wajah Hasby begitu dekat. Sekarang kenapa berbalik dia yang di jahili! Sial Syafa malah masuk perangkap Hasby.

"Hum?"

Syafa mengigit bibir bawahnya, tapi tubuhnya langsung tegang saat merasakan jari Hasby yang tiba-tiba mengusap bibirnya. Ada sensasi aneh yang timbul dalam perutnya, sulit di deskripsikan tapi rasanya ada ribuan kupu-kupu yang siap keluar dari tubuhnya.

Semakin dekat wajah Hasby, Syafa memejamkan matanya.

"Fuhh."

Terasa sapuan angin mengenai wajahnya.

Syafa membuka matanya, ia melongo. Hasby menatapnya dengan wajah binggung. Ternyata pria itu cuma meniup angin ke wajahnya.

"Kamu kenapa tutup mata?"

"Ah, ta—tadi itu, ak—aku pikir ...."

'KENAPA NGGAK ADA MUACH GITU? UDAH MEREM LOH AKU.'

'JAHAT BANGET! AKU UDAH MENARUH HARAPAN!'

Hasby menopang dagunya, mata Syafa gagal fokus melihat bibir pria itu.

Wajah Syafa semakin merah padam, ia bangkit dari tempat duduknya, menutupi wajahnya. "Aku pamit, assalamu'alaikum!" ucapnya, ia ingin meninggalkan ruangan secepat mungkin.

"Syafa, kamu mau kemana?" Panggil Hasby.

"Ke rumah sakit!"

Tangannya mencoba membuka pintu, Gadis itu sepertinya lupa kalau Hasby sudah mengunci pintunya.

"Kamu mau bareng, nggak?" Jelas sekali pria itu mencoba menggodanya.

"Nggak."

"Gila, aku beneran mesum banget," gumamnya.

"Pak bukain dong," ucapnya memelas.

Hasby bergerak membuka kunci pintu. Begitu pintu terbuka, belum sempat pula Hasby menyodorkan tangannya.

Syafa langsung berlari sekencang mungkin sambil merutuki kebodohannya. Hal itu justru mengundang tawa Hasby, lucu sekali Syafa yang berlari karena malu.

"Syukurlah kamu ternyata punya respon yang baik," gumamnya.

Ia tersenyum sembari melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

1
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
Zetti Afiatnun
Luar biasa
Iqlima Al Jazira
ceritanya asyik, memaparkan keluarga yang harmonis serta sosok pasangan yang ideal.
Iqlima Al Jazira
crazy up donk thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!