WANITA TANGGUH

Alia sampai dirumah temannya Inayah dan sesampai di sana Alia cerita banyak hal dengan Inayah, dengan santai. Sehingga masalah dengan irwan sedikit terlupakan.

"Al aku ke kamar mandi dulu ya," ucap inayah.

"kemudian Alia termenung seorang diri di teras depan rumah Inayah, sambil melihat pemandangan taman yang indah, lalu Ibu Inayah mendekati Alia karena Alia sudah di anggap seperti anak kandungnya sendiri, mereka akrab dari sejak Inayah SMA mereka teman dekat. Maka Bu Ningsih tidak sungkan lagi.

"Ibu lihat dari tadi melamun aja?" Tanya Bu Ningsih.

"Alia sedikit kaget. .Ng...nggak Bu, aku tidak sedang melamun, hanya sedikit sedang memikirkan nasibku yang tidak seperti orang-orang." Ucap Alia

"Kenapa? Ibu rasa kamu adalah wanita cantik, pintar dan sukses pasti kamu bahagia."

"Ah... Ibu. , bisa aja. Kalau aku pintar, sukses, bahagia mungkin aku tidak akan di bohongi, di bodohi, dan tidak akan sengsara seperti ini kali Bu." Alia keceplosan

"Emangnya kamu di bohongi, di bodohi sama siapa Al?" ujar Ibu Ningsih sedikit penasaran

"Oh.. nggak Bu, aku sedikit becanda, hehehe.." sambil menepuk keningnya🤦"

"Ya sudah, kalau kamu becanda, Ibu penasaran aja sama orang yang membohongi kamu, tega banget kalau kamu sampe di sakiti, dan rugi orang tersebut kalau menyakiti kamu Al, kamu itu pintar, baik, sabar Ibu tau banget kamu. ucap Ibu Ningsih yang ikut perhatian sama Alia. Karena Ibu Ningsih tau apa yang di sembunyikan Alia darinya, dia bisa melihat dari sudut matanya yang sedang menyembunyikan kesedihannya. Namun Bu Ningsih tidak mau banyak bicara. Takut menyinggung perasaan Alia.

"Ayo kita makan, Al, Inayah, Ibu sudah menyiapkan makanan ni, ada sayur lodeh, oreg tempe, sambal, ikan, sayur asam."

"Wah...enak tenan Bu, mantap ni! pasti enak masakan ibu". Ucap Alia memuji masakan Bu Ningsih yang enak. Selain kebersamaan dengan anaknya dan keluarga yang membuat hati Alia sejuk, damai, dan tenang ada juga di kala sedang bersama teman baik nya Inayah, teman sehati sejak dari SMA. Kemudian ...Tak lama Beres makan lalu...Alia pamitan untuk pulang karena kalau lama-lama takut anak-anak nyariin.

"Beberapa jam yang lalu, Alia sampai dirumah Ibu nya, namun nampak seorang diri yaitu Irwan sedang bermain dengan kedua anaknya.

"Assalamualaikum

"Wa'allaikum salam

"Mamah udah datang," ucap Gilang. Dapat apa mah, Gilang langsung nanyain oleh-oleh.

"Ini mamah dapat es krim 2, satu buat teh putri satunya lagi buat Gilang. Tanpa menoleh ke wajah irwan

"Ok, makasih mah," muach.. dengan senangnya Gilang mencium kening Alia.

"Sedangkan Alia cuek dan nunduk saja tidak mau melihat wajah Irwan dan tak sekata pun bicara dengan Irwan"

"Dari mana Mah?" tanya Irwan dengan pelan.

"Dari rumah teman, abis nenangin diri" jawab Alia dengan ketus.

"Ketus amat" masih marah Tah? lanjut Irwan

"Kalau ia, kenapa..?"

"Ambilkan minum dan makan dong, sayang!" lambung ku perih ni, dari kemarin aku ga makan ga ada yang ngasih makan! Masuk angin ini. Irwan mulai ngajak bicara sama alia.namun...Alia jawab...

"Ambil sendiri, emangnya aku babu mu? yang seenaknya aja kau suruh-suruh, baru aja datang, duduk aja belum, nggak ah aku pengen istirahat dulu. Lagi pula Kan bisa masak sendiri ada beras, mie, ikan, sayuran di kulkas." Ujar Alia yang terus memojokkan Irwan.

"Aku ga bisa masak, dan ga biasa" biasanya kan istri yang selalu nyiapin, jawab Irwan sedikit agak manja.

"Makanya biasakan bantu istri, saling dalam rumah tangga itu! supaya tidak manja begini, di tinggal istri berapa hari aja, kelaparan kan! Ujar Alia sedikit ngegas..dan hatinya merasa sedikit puas.

"Namun Irwan untuk kali ini tidak marah sama Alia yang terus menerus memojokkan dirinya, dia berusaha untuk berdamai dan merasa menyesal dengan perbuatan nya. Dia selalu berusaha untuk mendekati dan meraih alih perhatian Alia, namun masih gagal." nasib, nasib.. sabar...sabar... Perlu perjuangan. gumamnya.

***