Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

BAB 1

Malam itu hujan mengguyur dengan sangat keras, angin juga bertiup cukup kencang seolah akan terjadi badai.

Hawa yang dingin menusuk tak membuat Bastian dan Veronica memadu kasih. Mereka saling menghangatkan tubuh satu sama lain dan terus melakukan permainan cinta malam itu.

"Sayang.... Apa istrimu benar - benar buta dan tuli?" tanya Veronica yang masih terus dicumbu mesra oleh Bastian.

"Tenang saja, dia tidak bisa melihat dan mendengar apapun. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian karena perawat yang biasa menjaganya sedang cuti" kekeh Bastian.

"Kau benar - benar brengsek, bisa - bisanya kau bercumbu dengan wanita lain dihadapan istrimu yang buta dan tuli" erang Veronica.

Bastian dan Veronica melanjutkan permainan mereka hingga dini hari sebelum akhirnya mereka mengakhiri permainan mereka karena kelelahan.

"Caroline....." panggil Bastian lembut, tangannya mengelus kepala Caroline lalu mencium pipinya.

"Apa kau bosan? Sejak tadi kau diam saja. Maaf karena tidak memperhatikanmu, kau tahu kalau aku harus fokus bekerja atau arwah ayahmu akan menggentayangiku nantinya" ucap Bastian.

"Tidak apa - apa, ngomong - ngomong aku lelah. Aku ingin segera tidur" kata Caroline.

"Oh aku akan mengantarmu" tawaran Bastian segera ditolaknya, dengan mengandalkan anjing peliharannya dan juga tongkat untuk penunjuk jalan Caroline keluar dari kamar itu untuk menuju kamarnya sendiri.

"Berhati - hatilah, sebentar lagi aku akan menyusulmu" ucap Bastian. Caroline mengangguk.

"Dasar laki - laki breng*sek, ba*jingan. Selama ini aku sudah tertipu oleh muslihatnya. Selama ini dia hanya memanfaatkanku dan ayahku. Bastian, malam ini aku akan membu*nuhmu" lirih Caroline yang saat ini berads di dalam kamar mandi akibat merasakan rasa mual yang tidak bisa dia tahan menyaksikan apa yang dilakukan oleh Bastian dan Veronica.

Tanpa Bastian dan Veronica ketahui, Caroline mampu melihat dan mendengar dengan jelas. Sudah sejak 3 tahun yang lalu dirinya mulai bisa melihat setelah diam - diam dia menerima donor mata dari seorang pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Sejak 3 tahun lalu itulah dirinya mengetahui permainan suaminya. Termasuk perselingkuhannya dengan Veronica bahkan ketika mereka masih dalam tahap bertunangan dan mereka juga telah dikaruniai seorang anak perempuan yang sekarang berusia 15 tahun.

Selama 3 tahun, Caroline berpura - pura dengan harapan Bastian bisa kembali kepadanya, tapi begitu dirinya mengetahui bahwa penyebab kecelakaan yang menimpa dirinya adalah Bastian, Caroline tidak lagi menyimpan perasaan cinta dihatinya.

Bahkan Bastian juga tega meracuni ayah Caroline agar dia bisa bebas untuk membawa Veronica kedalam rumah mereka.

***

"Sayang, kau tahu kalau Ophelia akan berulang tahun, aku ingin kau merayakannya besar - besaran. Aku kasihan dengannya karena dia diejek sebagai anak ha*ram" rayu Veronica.

"Tentu saja, Ophelia adalah anak kesayanganku. Tidak boleh ada yang meremehkannya" kata Bastian.

"Satu lagi, kapan kau akan menikah denganku?" tanya Veronica.

"Hubungan kita sudah lebih dari sepuluh tahun, apa kau berencana untuk menggantungku seperti ini?" tuntut Veronica.

Bastian memeluk kekasihnya itu, "Bersabarlah sedikit lagi. Kita hanya perlu menunggu sampai 3 bulan lagi setelah itu aku akan menyingkirkan Caroline" kata Bastian.

"Apa ini karena isi surat wasiat ayah mertuamu?" tanya Veronica.

Bastian mengangguk, "Kalau aku bercerai dengan Caroline sebelum waktu yang ditetapkan di surat wasiat itu selesai, maka semua yang sudah susah payah aku bangun akan lenyap seketika. Kau tahu kalau aku menikah dengan Caroline karena kekayaannya dan gadis itu cukup bodoh karena begitu menginginkanku. Kalau saja dia mendengarkan saran ayahnya dan menikah dengan Alexander, mungkin hidupnya akan jauh berbeda" jelas Bastian.

"Tapi kalau dia menikah dengan orang lain, kau tidak akan bisa hidup sebagai seorang konglomerat seperti sekarang" balas Veronica.

Bastian tertawa terbahak - bahak, tak lama kemudian dirinya berpamitan kepada Veronica untuk menyusul Caroline. "Aku harus menjalankan peranku sebagai seorang suami yang penuh kasih" kata Bastian.

...****************...

Bastian menuju kamarnya dan Caroline seraya bersiul gembira, membayangkan tidak banyak lagi waktu yang tersisa untuk bisa menikah dengan Veronica dan mengusir Caroline.

Sesampainya didepan pintu kamarnya, Bastian mencoba mencium aroma tubuhnya sendiri. Dia tidak ingin Caroline mencium sesuatu yang aneh dari tubuhnya.

Setelah memastikan tidak ada yang aneh, dia melangkah masuk. Betapa terkejutnya dia ketika tiba - tiba Caroline menyerangnya dengan sebuah pisau dapur, untung saja Bastian segera menghindar kalau tidak mungkin dirinya sudah terluka parah.

"Sayang... Kau kenapa? Kenapa kau menyerangku?!!!" Tanya Bastian.

Melihat wajahnya yang penuh kepalsuan membuat Caroline semakin muak, dengan seluruh tenaganya dia menyerang Bastian. Caroline menubruk tubuh Bastian dan menindihnya, "Kau ba*jingan breng*sek yang sudah membunuh ayahku dan mencelakaiku. Kau harus mati!!!!"

"Prak......" Kepala Caroline mengucurkan darah segar akibat dipukul dengan stik golf oleh Veronica.

Caroline seketika ambruk, "Kenapa... Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini?? Kalau waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan pernah menikah dengan ba*jingan busuk sepertimu Bastian. Aku tidak akan pernah memaafkanmu!!! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu BASTIAN!!!!"

Bastian menarik rambut Caroline yang telah tidak bernyawa lagi, "Aghhhh Sial. Kenapa kau harus melakukan itu?" teriak Bastian pada Veronica.

"Lalu apa aku harus melihatmu dibu*nuh olehnya?" kilah Veronica.

"Kita harus menyembunyikan mayatnya. Bahkan dia masih saja merepotkan meskipun sudah mati" kata Bastian kemudian.

...****************...

Caroline merasa tubuhnya melayang didalam kegelapan tanpa ujung. "Dimana ini?? Kenapa aku tidak bisa melihat apapun?" ucapnya sampai dia melihat sebuah cahaya putih menyilaukan didepannya.

"Apa kau dewa?" tanya Caroline ketika sosok pria berjubah putih dengan rambut ikal berdiri dihadapannya.

"Kau bisa menyebutku begitu, aku adalah Chronos. Dewa yang mengatur jalannya waktu di dunia. Aku mendengar doa yang kau ucapkan disaat terakhirmu"

"Kau menyesali kehidupanmu dan ingin memutar waktu untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya" kata Chronos.

"Iya.. Kau benar. Aku tidak ingin mati seperti ini. Aku ingin membalas suamiku, aku ingin menghancurkan hidupnya seperti dia menghancurkanku" seru Caroline.

"Aku bisa mengabulkan permohonanmu dan membuatmu kembali ke masa sebelum kau menikah dengan suamimu. Tapi apa yang bisa kau berikan padaku?" tanya Chronos.

Caroline diam, apa yang bisa dia tawarkan untuk dewa ini. Dia tidak memiliki apapun.

"Apa kau bimbang? Kalau kau masih bimbang, lupakan soal kembali ke masa lalu" kata Chronos.

"Tidak. Aku akan memberikan segalanya padamu. Apapun yang kau minta" kata Caroline.

Chronos melihat tekad kuat di mata Caroline, lalu tertawa terbahak - bahak, "Baiklah, sebagai ganti karena aku mengabulkan permohonanmu maka aku akan meminta satu hal padamu" ucap Chronos.

Dewa itu mengayunkan tongkatnya diatas kepala Caroline dan mengatakan persyaratannya.

"Apa kau setuju?" tanya Chronos.

Caroline mengangguk, "Aku setuju. Aku tidak peduli dengan semuanya selama aku bisa membalas Bastian dan menghancurkannya hingga dia merangkak dibawah kakiku"

Setelah itu Caroline seolah tersedot kedalam pusaran cahaya, dan ketika dia membuka matanya dia mendapati dirinya sedang berada disebuah altar pernikahan bersama dengan Bastian.

"Caroline, cepat jawab pertanyaan pendeta kalau kau bersedia menikah denganku" bisik Bastian sambil tersenyum, senyum yang sempat menghangatkan hatinya dulu tapi sekarang tidak lagi.

"Caroline..." Panggil Bastian lagi.

"Maaf sepertinya aku sedang bingung, pak Pendeta bisakah kau mengulang pertanyaanmu?" pinta Caroline.

Pendeta itu mengangguk dan mengulang pertanyaannya, "Caroline Rexalion apakah kau bersedia menikah dengan Bastian Hill, mencintainya dalam suka dan duka sampai maut memisahkan?"

Caroline tersenyum, "HELL NO.... Aku tidak sudi menikah denganmu ba*jingan keparat!!!!" Teriak Caroline.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Aku mampir kak.. salam kenal..

2024-04-19

0

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-04-19

1

Bilqies

Bilqies

hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"

2024-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!