Kaliztra merupakan mahasiswi kedokteran semester satu. Tubuhnya tewas tergeletak menggenaskan, disebuah jalan raya pusat kota. Setelah dikubur, Rohnya bangkit dari jasadnya. Dia mencari sebuah organ tubuhnya yang hilang!
Nah, bagaimana kisah tragis ini terjadi? Silahkan membacanya, hingga selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucu Borneo., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12 " Suara suara aneh! "
Selepas isya Jelly segera meminum obatnya. Setelah itu ia tampak mulai mengantuk. Pak Baim, Bayu dan ibu Jamilah lalu pamit dari kediamannya.
" Kalau masih takut, ada baiknya anda nginap dikamar sahabat anda." Kata pak Baim.
" Iya Jelly. Supaya ada orang yang menemanimu." Sambung ibu Jamilah.
" Baiklah, pak ibu. Terima kasih atas kunjungannya ya..." Sahut Jelly seraya tersenyum kepada semua yang ada disitu.
" Kalau ada apa apa, segeralah anda menelepon kami..." Bayu menambahkan.
" Pasti Bayu. Terima kasih, ya..."
Ketiga orang tersebut lantas meninggalkan tempat itu. Pak Baim mengantar Bayu dan ibu Jamilah hingga tiba dirumah. Selanjutnya lelaki ini kembali kekediamannya.
*********
Ditempat tinggal Frans tampak ramai. Mereka sedang mempersiapkan barang barang hantaran untuk pesta pernikahan Frans dan Anjeli. Semua keluarga Frans juga telah berkumpul serta menginap disitu, hingga menuju kehari istimewa tersebut.
" Dari keluarga mama, tinggal beberapa orang lagi yang harus kita jemput, Frans." Kata mama.
" Iya ma, besok pak sopir akan membawa mereka kemari. Tadi opa dan oma juga sudah memberitahukannya kepada saya." Balas Frans pada mama.
" Oh iya, sudahlah kalau begitu. Yang pasti jangan sampai pak sopir tak datang menjemput... karena rombongan terakhir ini, rata rata para orang tua..." Lanjut mama Frans lagi.
" Baik, ma. Besok pagi pagi sekali, akan saya bangunkan pak sopir, ma..." Frans lalu tersenyum kepada mama.
" Mama mau ngobrol dengan tantemu dulu ya..."
" Iya, ma...Saya juga mau beristirahat sejenak. Kaki saya sudah terasa sangat pegal, karena dari tadi, sibuk bolak balik mengatur barang barang hantaran tadi." Kata Frans kembali.
Kemudian keduanya berpisah. Mama masuk keruangan tivi, tempat dimana saudaranya sedang berkumpul dan bercanda ria. Sedangkan Frans masuk kedalam kamarnya.
Sekarang mau jam sembilan malam, Anjeli sedang apa ya, Apakah ia sudah tidur...? Tanya Frans didalam hatinya.
Pria ini lalu berbaring diatas bed. Selanjutnya ia menelepon Anjeli. Baru saja Frans akan menekan nomor handphone Anjeli, ternyata wanita tersebut tiba tiba saja lebih dahulu menghubunginya...
" Halo sayang..." Sambut Frans.
" Halo juga cinta, anda belum tidur ya...?" Ucap Anjeli berbasa basi dari seberang telepon itu.
" Saya barusan saja berbaring. Ada apa sayang? Kok anda juga belum tidur?"
" Iya sayang, saya mau memberitahukan kepada anda...Bahwa rumah yang akan kita beli itu sudah tersedia. Baru saja orang dari kantor ada memberitahukan hal ini kepada saya." Kata Anjeli lagi.
" Oh iya, wah...Saya sangat senang mendengar kabar ini. Karena, saya sangat tertarik sekali dengan rumah tersebut."
" Iya, saya juga begitu. Ahirnya impian kita untuk memiliki tempat tinggal itu akan segera terwujud. Besok tolong anda selesaikan urusan pembayarannya, ya."
"Iya, iya...Itu sudah pasti Anjeli."
" Baiklah, selamat tidur sayang. Mimpi indah ya..."
" Iya, anda juga ya..."
Lantas obrolan itu pun lalu berakhir.
Suasana pada rumah Frans, ternyata sama juga keadaanya didalam Keluarga Anjeli. Beberapa orang kerabat dan keluarga dekat juga tidur disitu. Semuanya bekerja sama membantu apa saja yang akan diperlukan disitu, untuk persiapan menjelang hari resepsi perkawinan itu.
" Tiga hari lagi, kamu akan menjadi seorang istri..." Kata mama Anjeli.
Ia kini sedang berada didalam kamar tidur putrinya.
" Iya, ma...Dan mama akan segera menjadi seorang nenek..." Balas Anjeli.
Keduanya berpandangan sambil tersenyum kecil.
" Hem putri mama ini, tak pernah tak menjawab mama. Ada ada saja perkataannya..."
Mama lalu memeluk tubuh Anjeli erat erat. Rasanya ia tak pernah mau melepaskan sibuah hati semata wayangnya itu, untuk menikah...
" Kalau nanti kamu pindah dari sini, sudah pasti mama akan kesepian..." Ujar mama perlahan.
Wanita ini telah membayangkan, betapa hari harinya akan terasa sunyi. Rumah pun menjadi bagai tak berpenghuni...
" Mama jangan sedih, walau saya tak tinggal disini lagi...Saya akan sering mengunjungi mama dan papa. Ya ma...Jangan nangis ma..."
Anjeli membalas pelukan mama. Dua titik air matanya jatuh berguguran. Tanpa sadar, kedua mata wanita ini tampak menangis dibelakang mama...
" Sekarang mama istirahat ya..." Lanjut Anjeli.
Mama pun mengangguk, lalu pamit dari hadapannya.
Anjeli selanjutnya membuka buka Handphonenya. Ia melihat beberapa foto dalam ruangan rumah yang akan ia tempati bersama Frans. Sambil begitu, pikirannya menghayal entah kemana mana. Lewat benaknya, ia mengatur atur perabotan isi rumah tersebut, sambil tertawa sendiri...
" Dibagian halaman depan, saya akan merubah desain tamannya seperti model rumah Villa. Terus diruangan tamu, saya akan membuat suasana seperti berada didalam peradapan jepang tempo dulu..."
Kata Anjeli berujar perlahan. Pandangan Wanita berusia dua puluh satu tahun ini, terus mengamati kebagian ruangan yang lain. Kini ia melihat pada pindah keruangan tengah...
" Disini akan saya pasang seperangkat alat audio beserta televisinya yang paling besar. Setiap sudut atas Plafon, akan saya letak satu spiker mini, yang bagian bawahnya juga saya pajang sebuah lampu tembak yang berbeda warna. Hem...Pasti keren suasananya." Kata Anjeli lagi.
Dalam lima menit ia menghayal difoto ruangan itu.
" Tapi gimana kalau saya buat Mini Bar disitu ya. Diarah masuk dinding sebelah kiri...Terus kursinya ditata pada bagian kanannya. Pasti kelihatan lebih unik lagi...Ya, pasti tambah keren!"
Calon pengantin wanita berambut pirang ini pun menganggukan kepala berkali kali sambil tersenyum kecil.
Selanjutnya ia memandangi gambar ruangan makan, dapur dan kamar mandi. Reaksinya biasa biasa saja. Menurutnya, semua ruangan tersebut... tak perlu direnovasi.
Sekarqng ia menuju kefoto kamar utama. Dimana ia dan Frans akan menjadi penghuninya. Gadis ini pun berpikir kembali...
" Nah, kalau disini saya akan memasang beberapa lampu yang sinarnya temaran saja. Supaya nuansanya terasa sellu romantis. Pada bagian dinding sebelah bawah tempat tidur, saya buat sebuah bofet kecil. Untuk menyimpan pernak pernik aksecories saya. Juga boneka boneka saya. Hehehe...Pasti Frans akan suka melihatnya." Tanpa sadar Anjeli tertawa lagi.
Kali ini suaranya agak lumayan keras. Hingga hampir terdengar keluar ruangan. Namun cukup memenuhi pada dalam ruang kamar tidur tersebut.
" kik kik kik kikkkk...!!!"
" Hi hi hi hiiiiiii...!!!"
Tiba tiba ada yang membalas tawa Anjeli tersebut!
Anjeli pun terkejut...Reflek, kedua matanya memandangi keasal suara itu...
Mata Anjeli tampak melotot, dengan isi jantung yang hampir meledak!
Wanita ini mencari cari, siapa pemilik suara tawa itu....
**********
Sementara itu, Pak Baim sekarang telah tiba rumahnya. Ia lalu menghidupkan semua lampu yang ada didalam ruangan tersebut. Selanjutnya, pria ini masuk kekamar mandi...Untuk membersihkan seluruh tubuhnya.
Ketika sedang asyik mandi, tiba tiba saja suara televisi...Sayup sayup terdengar dikupingnya!
Hah, kenapa tivi bisa hidup? Siapa yang telah membukanya? Bukankah tak ada orang lain lagi disini, selain saya!
pikir pak Baim didalam benaknya...
Bersambung...
takut polisi takut ma hantu + kena sial 🤣🤣🤣