Uranus dan sang Hakim saja tidak serta Merta di katakan takdir abadi. Tapi mereka tetap berharap di kala melihat bintang jatuh. Demikian pula aku berjuang tanpa lelah mencintaimu.
-Bisik Naga Api mitologi -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seorang kekasih
Uranus menceritakan awal mula pertemuannya dengan sang Hakim. Dia masih ingat musim gugur pada tahun yang terlewati. Langit berwarna merah, kepulan asap hitam. Suara-suara mengerikan menggelegar menakutkan. Kabarnya, jika sinyal suara sinyal penjaga negeri maka ada bahaya yang datang.
Di atas langit, Uranus menyaksikan pertempuran sang dewa perang. Pada kehidupan sebelumnya dia adalah seorang pria yang sangat kuat. Di atas langit, melawan iblis yang melemparkan bola-bola api ke bumi. Di perbatasan antara negeri awang. Kekuatan padang hijau adalah tempat terjatuhnya sang panglima, disitu Uranus mengubah diri menjadi makhluk spiritual menggunakan serbuk kekuatan bumi menyelamatkannya.
Tidak berwujud sang panglima, dia berubah wujud menjadi manusia. Sang panglima di semat berkedudukan Hakim Rasi Bintang atas kekuatan dan pengetahuannya.
Terjatuh dari ketinggian, meninggalkan bekas luka dan menjalani proses pengobatan yang lama. Wilayah pintu akar bunga beraneka macam tempat dia menghabiskan hari merawat sang hakim. Uranus rela kehilangan kekuatan inti spiritual demi memulihkan sang Hakim.
...----------------...
Pertemuan Rumi dan Uranus di tutup dengan kedatangan Gen yang memanggil dari gerbang kediaman. Perkumpulan para penjaga, di awali perdebatan laporan sepuh yang mendapat kabar pelanggaran hukum negeri. Sang penjaga mata-mata melihat bagaimana kedekatan sang Hakim dengan utusannya.
“Kami menemukan sendiri, sang utusan berani menyentuh Pundak sang Hakim. Di meja Altar kediamannya, andai perpustakaan rasi Bintang di penuhi para penjaga. Maka perbuatan terlarang itu harus di beri hukuman seberat-beratnya” ucap sepuh kiri menghadap.
“Ketua, kami menyarankan pengambilan jiwa sang utusan. Mengenai hukuman Hakim, alangkah bijaksananya di lakukan dekrit penurunannya” ucap sang sepuh yang berdiri di dekat pendamping Lincau.
“Tuan, mohon di pertimbangkan lagi sebelum ada bukti yang kuat. Saya mengenal baik sang Hakim yang rela mengorbankan dirinya demi negeri ini” kata Rumi membela dengan pandangan beralih ke Banyu.
“Ayah, disini tidak ada Hakim dan utusan. Kalau ayah mengijinkan, lemparan anak panah sakral akan menjawab semuanya.”
“Aku setuju dengan pendapat Banyu. Basok kita akan lihat siapa para penjaga yang lainnya yang memiliki hati dengan para siluman.”
......................
Nyawa mereka terancam, Hakim mendengar kabar dari Rumi. Setelah membaca surat rahasia yang di sampaikan melalui Gen. Surat itu segera di bakar ke lilin yang menyala di depannya. Jarang sekali ada pemadaman penerangan, angin kencang juga terlalu membanting benda-benda berat.
“Uranus, cepat kemasi semua barang-barang mu. Aku akan mengirim mu ke tempat yang aman.”
Sang Hakim menyiapkan dua kotak besar yang telah di beri mantra penghilang. Tidak ada yang bisa menghindar dari benda Sejarah sakti, Hakim mulai membuka garis biduk rasi Bintang menggunakan seluruh kekuatannya.
“Tidak, aku tidak mau meninggalkan mu. Untuk apa aku selamat tapi kau tiada!”
“Uranus! Aku akan menunggu mu di kehidupan yang lain. Waktu kita tidak banyak!” kata sang Hakim.
“Hakim rasi Bintang..” Tok_tok_Tok__
Suara ketukan dari luar, Rumi menutupi wajahnya dengan jubah yang besar. Melihat pintu yang belum terbuka, dia menerobos masuk dari jendela. Dia menawarkan sebuah tawaran yang harus di bayar di kemudian hari dengan membantu pembebasan sang naga.
“Aku bisa menolong kalian asalkan..”
Taktik yang di gunakan Rumi kali ini sedikit terkesan memberatkan hukum rasi Bintang. Dia menggunakan energi spiritual mengubah perubahan cuaca. Setelah menemui sang naga untuk memastikan keadaan,Rumi menggunakan pintu penyambung lautan dedaunan. Naga api mengikuti langkahnya, dia terikut memasuki tempat yang berbeda.
“Rumi..” panggilnya.
“Naga apa? Kenapa kau mengikuti ku? Kalau di gua bebatuan ada penjaga yang tidak melihat mu. Maka hukuman mu akan lebih berat. Ayo Kembali!”
Ajakan Rumi di tahan, sang naga menggunakan kekuatannya membagi dua jiwa yang dia miliki. Sejatinya bagian tubuh yang lain milik sang naga api raksasa. Wujud manusia dan naga yang terbagi di dua ruang yang berbeda. Tubuh raksasa yang sangat besar mengobarkan api terbang meliuk di atas langit. Goresan sisik yang sangat jelas, pancaran api yang membara menguasai langit dengan kekuatan yang menakutkan.
“Naga api, ternyata kekuatan mu sudah pulih. Kalau saja kau tidak berhasil aku jinakkan. Kemungkinan besar negeri awang di atas dedaunan padang hijau ini akan binasa” gumam Rumi terperangah memperhatikannya. Sang naga yang terbang memasuki gua bebatuan sedang tubuh wujud manusia di depannya.
Rumi beralih mulai merasakan perubahan angin yang berhembus dari Selatan. Dia sangat familiar, setiap mimpi yang tercipta memasuki wilayah lautan Selatan di alam bawah sadar. Memfokuskan pikiran melempar kekuatan, hentakan tiga kali di atas tanah. Dia menyambung saluran energi ke atas langit.
Kekuatan Rumi yang masih belum mampu mengubah mata angin dan perubahan energi alam. Di bantu sang naga menyemburkan bola-bola api raksasa. Suara Guntur, langit berubah mengitam.
“Terimakasih naga api..”
Rumi menggenggam tangan sang naga yang terasa sangat dingin. Berlari sekencang kencangnya sebelum para penjaga menghampiri lautan dedaunan. Dengan gangguan iklim ini, rasi Bintang yang tidakk stabil pasti di kaitkan kegunaan sang Hakim memperbaiki tatanan alam.
“Naga api, kau Kembali ke Gua. Jangan pergi kemanapun sebelum aku menemui mu lagi” ucap Rumi sambil mendorong.
Di Altar kebesaran, panggilan seluruh penjaga mulai memusatkan inti kekuatan energi ke Lembah dedaunan. Rumi menghadap meminta sang Ketua mengutus sang Hakim mengambil alih edaran rasi Bintang. Dia sangat senang mendengar jawaban Lincau, membebaskan utusan dan sang Hakim membantu memperbaiki gangguan yang terjadi.
Sang Hakim mulai mengatur keseimbangan, dia di bantu Uranus mengeluarkan tenaga dalam di perbatasan ujung langit.
Keseimbangan stabil, di Altar yang masih memperdebatkan hukuman atas desakan Sebagian sepuh kiri di patahkan pertunjukan benda sakral yang tidak memperlihatkan kedekatan sang hakim dan utusannya. Pendamping Banyu memberontak, dia telah di lebur dalam wujud sosok siluman yang utuh. Persetujuan dari sang pendamping Lincau, menegakkan Seza agar Kembali menjaga perbatasan Altar sang wakil mahkota.
“Kali ini, penjaga Rumi keterlaluan. Dia banyak memanfaatkan situasi. Pendamping Tingkat atas, ijinkan saya mengemban tugas memperketat fortal..”
Waktu terbukanya pembatas langit, di dalam gua bebatuan terguncang meruntuhkan dinding raksasa. Sang naga menahan diri, dia mengingat ucapan Rumi. Gulungan angin kencang, dia tidak mengubah diri menjadi naga api meski di hujani bebatuan. Rumi berlari memasuki gua bebatuan, dia melemparkan sihir menghancurkan batu besar yang menimpa sang naga.
“Dasar naga api bodoh! Cepat tinggalkan gua bebatuan ini naga api!” Rumi menarik kuat tangannya.
“Aku tidak akan pergi sebelum menunggu mu”
Naga yang memprihatinkan. Dia penguasa wilayah perbatasan antara langit dan bumi tapi benar-benar berakhir di taklukkan sang penjaga Lembah padang hijau. Sang berlari lebih mendahului Rumi, dia menggunakan kekuatannya merubah dirinya yang sebenarnya.
Naga api sangat lembut dan baik memperlakukannya. Dia memberikan semangkuk madu segar dan memijat telapak kaki Rumi. Terdiam tanpa kata, perasaan yang tidak akan pernah menghilang. Naga api merasakan dirinya mendapatkan hadiah dan anugerah terbesar. Kembalinya sang kekasih yang sangat dia cintai.
Banyu sangat Bahagia berhasil melakukan uji coba dari panduan buku kuno para makhluk spiritual. Di menggendong singa sambil mengusap tubuhnya. Di dedaunan hijau tempat tinggal Rumi dahulu, banyu mengubahnya menjadi bentuk dedaunan raksasa dan di kelilingi berbagai macam bunga yang indah. Dia menyegel tempat itu, sehingga dari pandangan luar hanya tampak berbentuk batu usang.
Meskipun ada banyak adegan aksi yang seru, saya juga berharap ada lebih banyak momen kecil antara karakter untuk mengembangkan kepribadian mereka secara lebih mendalam. Itu akan membuat saya lebih terhubung dengan mereka.
. nggak cocok dia hidup di negeri perbatasan langit dan menjabat kedudukan tinggi.
perjalanan karakter utama, terutama Uranus dan sang Hakim. Bagaimana mereka akan mengatasi semua rintangan dan konflik yang dihadapi? Saya harap ada pembahasan lebih lanjut tentang perasaan dan hubungan mereka.
perjalanan yang liar dan tak terduga melalui labirin pikiran manusia. Meskipun sulit untuk dipahami sepenuhnya, saya menemukan diri saya terpesona dan terdorong untuk terus membaca, mencoba memecahkan misteri yang ada di balik semua halusinasi ini.
Ini adalah cerita yang benar-benar membuat saya terlibat! Saya merasa seperti saya adalah bagian dari petualangan yang sedang berlangsung, dan saya tidak bisa menunggu untuk melihat bagaimana semua konflik akan dipecahkan.
ngeriii
Tepat di persembunyian Donggo, dia merasakan energi gumpalan hitam mulai membentuk sosok lain meminta keinginannya supaya cepat Bersatu menguasai dunia. Namun Donggo tetap menolak, memberikan berjuta alasan agar makhluk hitam menantinya.
jadi dia nggak di jahatin di sakiti di tindas putri iblis dan Donggo lagi.
Rumi bersenang-senang memulai perjalanan, dia memasuki pasar dan mencoba berbagai macam makanan. Ada banyak nilai jual beli yang bisa mengenyangkannya dalam waktu satu tahun. Pertumbuhan rumi yang sangat pesat membentuk utuh dirinya saat pergi menghembuskan nafas terakhir di negeri gurun pasir.