NovelToon NovelToon
Istriku Canduku 2

Istriku Canduku 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Badboy / Cintamanis
Popularitas:43M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

Seorang gadis mandiri yang bernama Permatasari Anindya atau biasa dipanggil Sari, selalu gagal dalam menjalin hubungan.

Namun saat, ia mantap dengan pilihannya, tiba-tiba malapetaka itu terjadi, persis di tengah keraguan pada kekasih pilihannya yang tertangkap basah tengah bersama wanita lain.

Malapetaka yang membawanya pada seorang pria brengsek, yang telah mengikatnya diam-diam. Pria brengsek yang mulai candu akan tubuh Sari.

Siapakah pria brengsek itu? Siapakah pria yang Sari pilih? dan apakah ia akan bahagia?

Simak lagi ya guys
"Istriku Canduku 2"
Part David Sari

sebelumnya "Istriku Canduku" Part Mario Inka.

Novel ini novel dewasa, mengandung unsur 21+
Mohon untuk bijak membacanya 🙏

Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pria menyebalkan

“Ayo makan! Aku suapi, dari tadi belum ada makanan yang kamu sentuh.”

Sari masih diam. Ia tak menaggapi apa yang David lakukan. Biasanya David tak mempunyai stok sabar, tapi entah mengapa menghadapi wanita ini, tiba-tiba stok sabarnya bertambah berkali lipat.

“Baiklah, apa yang ingin kamu makan?” Tanya David lembut.

Sari menoleh ka arah David.

“Yang aku ingin hanya satu, menjauh darimu.” Jawab Sari penuh penekanan.

“Jika itu permintaanmu, itu tidak akan terwujud. Apapun akan aku wujudkan kecuali itu, karena ada dia di sini.”

Lagi-lagi David menunjuk pada perut rata Sari. Kini David punya kartu AS untuk bisa mengikat Sari, karena memang ada buah hati yang akan mengikat hubungan mereka. Ia senang akan hal ini, tapi tidak dengan Sari. Ia tidak ingin terikat dengan pria ini, tapi ia juga bingung bagaimana caranya untuk tidak terikat dengannya.

“Ya Tuhan, Mengapa harus ada dia di sini?” Gumam Sari lemah, sambil menunduk memegang perutnya.

“Ini takdir. Walau apa yang aku lakukan awalnya salah, tapi semua sudah terjadi. Aku mohon terimalah dia.” Ucap David lembut, dengan mata yang masih tertuju pada perut Sari yang masih rata.

“Walau kamu tak menginginkannya, tapi aku menginginkannya. Aku bahagia akan hadirnya, semoga dia yang akan mengikat hubungan kita.” David berujar lagi.

Sari terdiam, ia memikirkan semua perkataan David. Haruskah ia menerima takdir ini? Tapi ia sama sekali tak menyukai pria ini, walau semua keluarganya menyukainya, walau tak di pungkiri David adalah pria berparas tampan yang memiliki banyak materi. Namun, entah mengapa ia tak tertarik, mungkin karena David menggoreskan luka yang teramat dalam. Sari merasa David telah menginjak-nginjak kehormatannya. Ia marah, benci, kesal pada pria ini.

David dengan sabar dan telaten mengurus Sari. Ia menyuapi Sari walau awalnya gadis ini menolak.

“Sekali lagi, hmm.”

Sari menurut. “ia membuka mulutnya dan hal itu membuat David tersenyum senang.

“Setelah ini, minum obat penguat kandungannya.”

David menyerahkan obat dan air putih pada Sari. Ia melihat keseriusan dalam mata dan perilaku David. Sungguh hatinya bergemuruh, ia bingung harus bagaimana.

“Jangan beritahu keluargaku!”

David mengangguk. “Okey”

Untuk kali ini, ia akan menuruti apa yang wanitanya mau, untuk menenangkan hatinya.

“Aku mau apel.” Kata Sari.

“Tapi apelnya, sudah bekas jatuh ke lantai semua. Sudah tidak higienis.”

Ya, semua apel yang di bawa Malik ketika Sari masih tidur tadi, semuanya berserakan di lantai karena di pakai untuk menimpuk David.

“Tidak apa.”

David menggeleng. “Nanti aku bawakan lagi.”

“Tapi aku mau sekarang. Aku mau makan apel sekarang!”

“Baiklah, tunggu sebentar.”

David meraih teleponnya, dan memerintahkan pada Malik untuk membawakan apel sekarang.

“Lima menit, kalau tidak ada dalam lima menit, jangan temui aku lagi!”

David menarik nafasnya kasar. “Mana bisa lima menit?”

Sari mengerdikkan bahunya. “Tidak peduli, lima menit. Titik.”

David kembali meraih ponselnya.

“Malik, lima menit apelnya ada di sini, kalau tidak, tidak ada bonus insentif, tidak ada uang makan, tidak ada cuti, tidak ada liburan keliling Eropa.”

David menutup teleponnya sepihak.

“Ya ampun, aku yang menindas dia, kenapa dia malah menindas orang lain.” Gumam Sari dalam hati, sambil terus menatap wajah pria yang terlihat kesal itu.

David menoleh ke arah Sari yang tengah menatapnya. Lalu, dengan cepat Sari memandang ke arah lain.

Tepat lima menit kemudian, suara ketukan terdengar di kamar ruang perawatan Sari.

Tok.. Tok.. Tok..

Ceklek

David membuka pintu itu dan menerima pesanannya,

“Tepat waktu bukan?” David tersenyum menyeringai, Saat buah itu ia letakkan di samping tempat tidur Sari.

Namun Sari tetap menekuk wajahnya.

David mengupas buah apel itu dan memberikannya pada Sari.

“Makanlah!”

“Sudah tidak ingin.”

Sari meletakkan buah yang sudah bersih dari kulitnya itu, ke piring yang lain.

“Kamu suka melihatku marah?” Tanya David dengan pandangan tajam.

Sari pun ikut menatapnya tajam, lalu mnyilangkan kedua tangannya di dada. Walau posisinya masih di tempat tidur pasien dengan tubuh bersender pada dinding tempat tidur itu.

“Aku tidak takut.”

“Baiklah, kalau kamu menantang.” David mendekat.

“Jangan mendekat! Aku bilang jangan mendekat!” Sari sudah memasang kuda-kuda. Satu tangannya di bentangkan ke depan, agar dapat menghalau tubuh David mendekat ke arahnya.

David tersenyum, lalu tertawa. Sungguh wanita ini sangat lucu, ia benar-benar menyukai wanita ini, karena hanya dia yang mampu membuatnya tertawa riang tanpa beban, dan membuat hatinya senang.

Seharian, mereka berseteru. Itu cukup membuat Sari lelah. Sesekali ia menguap, tapi matanya tidak ingin ia pejamkan. Ia sudah mengusir David untuk pulang, dari yang halus sampai yang kasar. Namun, pria ini tak kunjung pergi dari ruangan ini.

“Kamu pulang sana, aku tidak perlu di temani.”

“Tapi aku mau menemanimu.” Jawab David santai, sambil duduk di sofa dengan mata yang tertuju pada teleisi di depannya. Mulutnya pun terus mengunyah makanan ringan di tangannya.

“Memangnya kamu tidak ada pekerjaan?”

David mengangguk. “Ada.”

“Ya sudah sana, urusi pekerjaanmu.”

“Ya, sedang aku lakukan.”

Sari mengeryitkan dahinya.

“Karena pekerjaanku sekarang adalah mengurusmu dan anak kita.” Ucap David lagi, santai tanpa dosa.

“Iyuh...” Sari semakin mengerucutkan bibirnya.

David meletakkan makanan camilannya di meja, lalu berjalan mendekati Sari.

“Mau apa?” Tanya Sari dengan pikiran aneh, pasalnya ia takut David menciumnya atau melakukan hal lain yang lebih dari itu, mengingat pria ini teramat mesum.

Tangan David meraih selimut yang masih terlipat rapih di ujung kaki Sari. Ia melebarkan selimut itu dan menyelimuti tubuh Sari.

“Tidurlah!”

Mata Sari masih terbuka.

“Tidurlah! Apa harus aku tidur di sini dan memelukmu? Karena katanya ibu hamil akan bisa cepat tidur, jika di peluk si ayah.”

“Ihh..” Sari memutar bola matanya malas.

Lalu David mencubit ujung hidung Sari sambil tersenyum.

“Ya sudah tidur. Anakku butuh istirahat.” Ucap David dan berlalu menuju sofa panjang di seberang Sari.

****

Keesokan paginya, David sudah bangun lebih dulu. Ia membersihkan diri di kamar mandi. Sementara Sari baru mengerjapkan kedua matanya. Entah mengapa malam ini, tidurnya sangat nyenyak, tidak seperti biasanya. Ia tidak pernah merasa tidur senyaman dan senyenyak ini, karena tanpa Sari sadari ternyata David tidur di samping tubuh Sari. David memeluk erat gadis itu, dan di luar dari kesadarannya, Sari pun membalas pelukan David dengan terus mendusel ke dada bidang pria tampan ini.

Ceklek.

David membuka pintu kamar mandi di dalam ruangan itu. Ia hanya melilitkan handuk di pinggangnya dengan rambut yang masih basah, hingga tetesan air itu mengalir ke dada bidangnya.

Sari menelan ludahnya kasar.

“Aaa,,,” Teriak Sari, membuat David terkejut dan segera berlari ke arah Sari.

Ia khawatir terjadi sesuatu pada gadis yang tengah mengandung anaknya itu, pasalnya yang ia tahu Sari masih tertidur tadi. Namun, saat melangkah mendekati Sari, handuk itu terlepas dari pinggangnya. Sontak membuat Sari semakin menjerit dan menutup wajahnya.

“Kamu pria menyebalkan, mesum.”

David tersadar, ia menunduk dan tersenyum.

“Kamu sudah melihatku seperti ini sebelumnya. Jadi tak masalah bukan?”

“Kamu gila, cepat pakai baju!” Sari masih menutup wajahnya.

David terseyum lagi, lalu mengambil kembali handuknya dan berlalu ke kamar mandi.

Tak lama kemudian, suster datang.

“Hay, Mam. Bath time.” Suster itu membawa air hangat dan perlengkapan mandi.

Pagi ini, waktunya Sari membersihkan tubuhnya, dan suster itu siap untuk membantu Sari.

David keluar dari kamar mandi.

“Hay, Sir. I will help bathe your wife.” Kata suster itu lagi.

“Apa? Wife?” Tanya Sari bingung.

Namun pertanyaannya tidak di jawab David.

“No, need Nurse. I'll do it.” Jawab David pada suster itu.

“Oke.” Suster itu mengangguk dan meninggalkan ruangan itu.

Namun Sari menahannya. Ia berteriak. “No.”

“Tidak tidak. Aku tidak mau di mandikan dia.” Teriak Sari, tapi suster itu sudah terlanjur keluar dari ruangannya.

Sementara David sudah tersenyum menyeringai.

1
Khairul Azam
aku gak suka model cewek quen entah di nyata atau novel
Khairul Azam
aku gak suka ardi, masih ada dinda aja dia kasih harapan si nina
Khairul Azam
wah ternyata ardi gak konsisten dulu pas kakaknya cerita habis diperkosa marah tp setelah ketemu sama david malah biasa aja malah senang lagi, skrng udah punya dinda tp memperlakukan nina begitu 🙃🙃🙃
Khairul Azam
walah si melihat udah malak si david gak taunya anaknya si rama 😁😁
Khairul Azam
menurutku salah klo sari ngasi tas hadiah dr suami malah dikasih keorang lain apa lg depan suami, gak menghargai , klo mau bls ibu nya rama masih banyak cara lain.

jd lah orang yg bisa menghargai pemberian orang lain, e tah itu ber harga (mahal) atau nggak (murah)
Khairul Azam
sari itu bego apa gimana ze, bener david salah tp sari jg tau rama kek mana
Ridarni
Luar biasa
Emai
eh nntinklo dikiat orang lain gimana coba david. oasang cctv d kamar /Drowsy//Drowsy/
Emai
visa dan paspor mereka dah diurus belum vid????
Emai
kok gak berusaha cari bukti ya.. kan ad cctv mgkn
Emai
oramg tuane sari dan aedi bakal diboyong ke Singapura
Emai
favid malah kebeneran dideportasi kan bs ketemu sari di Singapura
Emai
katanya sahabat mario istri inka kok mau ngancurin istei sahabat nya sendiri?? lagian tatapan si david bukan cinta pak teguh, tapi ingin memiliki tibuh si sari lagi
Kichan Tae95
msh mending David sejak sama sari ga prnh nakal ke cewe lain lah rama?msh aja sama anita
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Siti Sopiah
Nina kan dah SMA tak kan tak tahu bahasa inggris sedikitpun.
Siti Sopiah
baru sekarang q merasa lega bila Thor menyebut soal sholat.
Siti Sopiah
haduh. kau MMG cari naas lah Sari bodoh tau
Siti Sopiah
sari sari .gak tahu apa hari dh pagi.memang tak pernah sholat subuh ya.atau tak pernah sholat sama sekali?
Siti Sopiah
kebanyakan mimpi kamu Ram.memang dah siap mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!