NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:55.9k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 25

Happy reading 💜

...----------------...

2016 ~ Masa lalu

"Le... bukannya ganti baju, malah asik dolanan handphone! maksudmu ki kepiye to, Le!?" Gerutu seorang ibu yang sedang kesal, melihat sang anak belum bersiap pergi menghadiri salah satu event Bazaar yang diselenggarakan perusahaannya. Sedangkan dirinya sudah cantik membahana.

"Nggih... Ndoro Nyai, sekedik maleh, kulo salin." Seloroh pemuda yang sengaja ingin menjahili wanita hebatnya.~ (baik juragan, sebentar lagi saya ganti)

"Tak keprok tenan mengko kuwe ki!" Tangannya segera melepaskan sendal, benar-benar ingin menimpuk sang anak.

"Ampun... Ndoro Nyai. Muntaz wes tobat!" Nyalinya pasti langsung ciut, kala sang ibu sudah mode singa.

"Cepetan ganti baju! mami udah ayu paripurna begini, kamu malah masih kayak gembel!" Sungutnya, lantas ikut mendudukkan diri disebelah sang anak semata wayangnya.

"Hadap sini, Mi... lihat anakmu ini yang gantengnya maksimal, kok malah dikatain kayak penghuni jalanan." Muntaz memalingkan wajah cemberut Mami, untuk melihat penampilannya. Lalu, mencium lembut kening sang Ibu.

Gatari Abraham, wanita berparas lembut, memiliki sifat welas asih, selalu saja langsung luluh, jika mendapatkan perlakuan manis dari anak bujangnya, lantas dia pun membalas dengan mengusap pucuk kepala Muntaz.

"Mami terkadang masih sukar untuk percaya, Le... bayi yang dulu kemana-mana selalu Mami gembol dalam kandungan, sekarang sudah sedewasa ini." Ujarnya, matanya berkaca-kaca, hatinya selalu menghangat sekaligus penuh rasa haru kala mengingat masa kecil Putra kebanggaannya itu.

"Mami." Muntaz membawa tubuh tua sang mami dalam dekapan hangatnya. Semenjak ditinggal pergi oleh Almarhum ayahnya 10 tahun yang lalu, hanya sang ibu tempat dirinya untuk berkeluh kesah, berbagi suka dan duka. Terlahir dari keluarga konglomerat dan keturunan ningrat, tak lantas membuat seorang Muntaz Abraham menjadi pribadi yang sombong, angkuh, manja, apalagi berpangku tangan membanggakan serta menyombongkan harta orang tuanya.

Malah sebaliknya, pemuda berumur 20 tahun itu, memilih hidup sederhana, jauh dari kesan mewah. Dirinya lebih senang berpergian menaiki alat transportasi umum ataupun naik motor sport kelas menengah. Di usianya yang masih muda, Muntaz sudah memikul beban tanggung jawab besar. Dirinya sudah terjun kelapangan kerja. Membantu sang ibu mengelola beberapa usaha peninggalan sang Ayah.

Abraham Kingdom nama perusahaan yang sudah cukup besar serta disegani. Usaha yang bergerak di bidang sektor sandang pangan, perkebunan serta memiliki beberapa Mall elit. Selepas pulang kuliah ataupun tidak ada jadwal ngampus, Maka Muntaz akan membantu sang ibu di kantor. Semenjak umur 15 tahun, dirinya sudah digembleng oleh para orang kepercayaan sang Ayah, belajar teori dan langsung praktek di lapangan tentang bisnis yang digeluti keluarganya.

"Le...kamu belakangan ini, nempel terus ma handphonemu itu, memangnya ada hal menarik apa, Le?" Gatari bertanya, matanya menelisik raut sang putra yang sedikit merona.

"Masya Allah... anak Mami lagi jatuh cinta, ternyata! mana foto gadis yang sudah berhasil menawan hati Gantengnya Mami ini." Hebohnya, seraya mengambil ponsel yang tadi diletakkan di atas meja. Lalu segera dibuka ponsel sang anak, langsung matanya melotot.

"Inikan, anaknya Pak Sagara Rahardian, Le." Beritahunya kala melihat foto seorang gadis remaja di laman akun media sosialnya.

"Mami kenal?"

"Ya kenal lah! Perusahaan kita kan, ada kerja sama dengan Rahardian MNC." Imbuhnya lagi.

"Tapi ini yang siapanya, Le? si adik atau kakaknya?" tanyanya ingin memastikan.

"Mahira Rahardian, Mi... kan disitu ada namanya." Tunjuknya menggeser layar ponsel.

"Berarti putri ke-dua Pak Sagara, tapi kok aneh ya, Le... Gak ada satupun foto anak sulung mereka, laman media juga gak ada yang menunjukkan profilnya." Tanyanya sedikit bingung dengan dahi mengerut.

Gatari paham, jika keluarga terpandang itu memang begitu tertutup tentang kehidupan pribadinya, sehingga media hanya tahu kalau pengusaha sukses Sagara Rahardian memiliki tiga orang anak. Tanpa ada orang luar yang mengetahui bagaimana rupa mereka, hanya Mahira Rahardian yang dikenal publik, sebab gadis remaja itu memiliki akun pribadi di sosial media, sering membagikan foto ataupun video tentang dirinya.

"Kamu bagaimana bisa kenal Mahira ini, Le?"

Mengalir lah cerita dari bibir Muntaz, bagaimana awal pertemuan dirinya dengan Mahira. Sang ibu tergelak tertawa terbahak-bahak. Membayangkan raut wajah putranya membeli dalaman wanita dan pembalut.

"Saking gugupnya ya, Nak? sampai nomor ponsel pun gak kepikiran untuk meminta!" Ledeknya diiringi suara tawa yang nggak berkesudahan.

"Mi, ayo berangkat! Katanya tadi mau nyari makanan jajanan pasar!" Muntaz membuyarkan kesenangan sang ibu yang berhasil membully dirinya.

"Ayo." Berdua mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Siapapun yang melihat ikatan Ibu dan anak itu akan iri, melihat betapa harmonisnya hubungan mereka.

             ***

2024 ~ masa kini

"Muntaz." Mahira memanggil Muntaz, menyodorkan segelas cup kopi. Membuyarkan lamunan laki-laki itu yang tengah mengenang masa lalunya.

"Tolong, jangan mengajakku berbicara!" Serunya tanpa menerima minuman pemberian mantan istrinya itu, lalu dirinya bergeser duduk menjauh dari Hira.

Sejak pemukulan yang dia berikan kepada Sagara dan Agam, Muntaz memilih bungkam. Hatinya tengah kalut menunggu operasi yang sedang berlangsung. Di dalam sana, tim dokter berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan nyawa Maysarah dan bayinya. Lelaki itu belum memikirkan tindakan apa yang akan diambilnya untuk membalaskan rasa sakit hati atas kebohongan yang dilakukan kepala keluarga Rahardian.

"Hatiku sakit atas penolakanmu, Muntaz. Lebih sakit lagi melihat Dia yang sibuk menenangkan istrinya." Lirih Hira, matanya berembun saat melihat Mbah Kung Agam merangkul sambil mengecup pucuk kepala tantenya.

Pintu ruangan operasi terbuka, Seorang dokter keluar dengan kepala menunduk, bahu sedikit membungkuk. Dirinya tengah menguatkan diri, menyusun kata-kata yang pasti akan menyakiti keluarga pasien.

Keluarga inti Sagara segera berdiri, begitu juga dengan Esti dan Muntaz. Melihat raut sang dokter seperti seseorang yang kalah di medan tempur, Membuat detak jantung mereka berpacu lebih cepat, pikiran negatif pun secepat kilat mengambil alih.

"Sebelumnya saya ucapkan beribu-ribu maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tetap saja. Tuhan lah pemilik kehidupan seseorang." Dokter itupun lantas membungkuk memberikan penghormatan sekaligus permintaan maaf.

"Maaf... Operasinya gagal. Kami hanya bisa menyelamatkan salah satu dari mereka..."

~ Bersambung ~

Terimakasih sudah mampir♥️

Jika berkenan tolong tinggalkan jejak like, Subscribe, komentar dan permintaan update 💜. & jika tidak keberatan tolong kirimkan gift ya♥️

1
anjurna
May, kamu ingin melakukan apalagi May?😔😔😔
anjurna
Hira memang wajib di waspadai. Karena mulut Hira itu seperti senjata mematikan, Senja.
anjurna
Gini, nih. Gimana mau akurnya, kalau mulut mu nggak bisa di jaga.
anjurna
Kenapa marah, Hira? Kamu aja selalu cari perkara kalau ketemu May. Gimana mau akurnya😑😑😑
anjurna
May, kamu bisa aja ya😅😅😅
anjurna
Esti selalu siap sedia untuk diandalkan😁
Tanz>⁠.⁠<
tolong hidup lah sesuai keinginan mu may, jangan mau terus terusan nurutin keinginan gila nya si Hira.
Tanz>⁠.⁠<
Kegilaan apa lagi yang kau inginkan dari may, Hira 😌
Tanz>⁠.⁠<
aduh senja, soal begini saja kamu gak tau, masa kepribadian anak sendiri aja gak tau. dari sifat Hira aja, udah keliatan aura jahat nya. mau mereka serahim kek Se pabrik ke, Se apa lah itu. kalo jahat ya jahat. emosi pulak aku sama kau senja 😤
Tanz>⁠.⁠<
hadeh si Munmun mana sih, nih binik nya bakal di apain nih sama sih Hira tulul ini 😮‍💨
Tanz>⁠.⁠<
iri iri aja Hira, astaga segala mau bicara 4 mata, Sono bicara Ama mata kucing aja /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
nyolot banget sih, ku cubit ginjal mu, nangis /Smug/
Tanz>⁠.⁠<
bisa bisa nya may masih anggap mereka keluarga /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
sangat sangat tau taz, udah mending kamu urusin mantan istri mu itu, yang akan membuat mau makin depresi /Sob/
Tanz>⁠.⁠<: may maksud nya 😭
total 1 replies
Tanz>⁠.⁠<
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
Tanz>⁠.⁠<
gimana ekspresi mu taz? /Chuckle/
Tanz>⁠.⁠<
jadi ibu lah, dari pada kamu jadi janda /Tongue/
Tanz>⁠.⁠<
iya iya, si paling rajin deh /Chuckle/
Tanz>⁠.⁠<
Esti....ambil ini 🪦🪦🪦🪦 lempar di kepala 2 manusi itu, buruan esss /Determined/
LapCuk: ngaworrr 😆
total 1 replies
Tanz>⁠.⁠<
astaga bi, butuh bantuan gak? bantuan ngehabisin makanan nya maksud ku /Smirk/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!