NovelToon NovelToon
MENIKAH KARENA PERJANJIAN

MENIKAH KARENA PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: skyanggara

Apa yang akan kamu lakukan saat satu-satunya keluargamu menjadikanmu sebagai pelunas utang? Apakah kamu akan menerima?

Menikah atas dasar perjanjian akankah berakhir bahagia?

Ini adalah kisah fiktif berdasarkan karangan author semata. Jika nama, tempat, dan latar memiliki kesamaan berarti hanya kebetulan semata...

Salam hangat, Sky Anggara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyanggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKP Chap 12 “Masak Bersama Mbok”

Masih berada di dalam kamar yang cukup luas itu, Tania telah selesai menghabiskan makanannya dan merasa sudah cukup bugar dibanding sebelumnya.

Ia pun segera bangkit dari tempat tidur dan berniat membawa piring bekasnya ke dapur.

Saat keluar dari pintu kamar, area yang terpampang begitu luas dengan pilar pilar besar berwarna putih.

Nuansa rumah itu begitu damai dihiasi ornamen yang serba putih semakin menambah keestetikan rumah tersebut.

Awalnya Tania bingung harus kemana, jadinya ia mendekat ke arah pagar pembatas dan mencari tangga.

“Rumahnya luas banget, ini kalo yang bersihin cuma satu orang dijamin 3 hari baru selesai.” Gumam Tania takjub.

Setelah melihat tangga ia pun berjalan ke arah tangga dan menuruninya secara perlahan.

Kaki Tania terasa sedikit gemetaran menuruni anak tangga sebanyak itu.

“Olahraga kaki ini namanya!”

Tak henti-hentinya Tania merasa takjub dengan desain rumah itu. Entah berapa biaya yang harus dikeluarkan si pemilik rumah untuk mendapatkan rumah semewah ini. Akhirnya ia sampai ke bawah dan menoleh kesana kemari mencari dapur.

“Ini saking luasnya dapur aja sampe gak keliatan. Arah ke kamar tadi aja mungkin udah aku lupa.”

Tiba-tiba dari arah belakang, ada bu Tuti yang menepuk pelan bahu Tania.

“Astaga, bu... Ngagetin aja...” Kaget Tania yang hampir menjatuhkan nampan piring.

“Eh maaf bu... Ibu kok disini? Harusnya ibu istirahat aja.”

“Saya mau kedapur mau bawa piring bekas, sekalian mau saya cuci juga.” Ucap Tania yang membuat bu Tuti tersenyum dan sedikit menggelengkan kepalanya.

“Haha... Ndak usah loh bu, itu kan tugas saya. Mending ibu istirahat aja di kamar dan kalau ada apa-apa bisa teriak aja panggil saya. Nama saya Tuti, mau di panggil Mbok wes boleh juga hehe.” Jelas perempuan paruh baya itu.

Tentu saja Tania merasa sungkan memanggil nama. Terlihat seperti kurang sopan jika harus teriak memanggil wanita paruh baya itu.

“Nama saya, Tania Mbok... Bisa panggil nama aja gak usah pake kata bu.” Ujar Tania.

“Ehh... Ndak bu, justru ndak sopan kalau saya manggil ibu pake nama.”

Sejak kapan asisten rumah tangga manggil calon istri majikannya hanya dengan nama? Jika itu orang lain sudah langsung di pecat.

“Piringnya saya ambil ya, bu. Sekalian saya mau masak juga buat bapak!!!.” Lanjutnya setelah mengambil piring yang dibawa Tania dan berlalu pergi.

Meskipun Tania sudah disuruh beristirahat, tetapi ia mengikuti arah pergi bu Tuti.

Rasanya cukup seram jika dia berkeliaran sendirian apalagi di kamar itu seorang diri.

Saat bu Tuti sedang membuka kulkas dan memikirkan makanan apa yang ingin dimasak, tiba-tiba dari arah tutup pintu kulkas Tania sudah berdiri.

Tentu saja saat menutup pintu membuat Bu tuti terlonjak kaget.

“Astagfirullah!!! Ibu, ngagetin saya... Untung ndak copot jantung saya iki loh bu...” Pekik bu Tuti dengan bahasa yang sedikit mengandung unsur bahasa jawa yang membuat Tania sedikit tertawa.

“Ibu harus istirahat, ntar kalo bapak tau bisa dimarahin saya.”

Tania mengerutkan dahi tanda ia bingung. Lagi pula ia bingung harus melakukan apa. Dia bosan dan mungkin ingin membantu bu Tuti.

“Eh... A-anu... Saya mau nemenin Mbok masak. Sekalian bantu-bantu juga biar cepet. Kasian Mbok kalo kecapean. Boleh ya???” Tanya Tania dengan tampang memelas.

Bu Tuti sebenarnya ingin mengiyakan tapi takut jika Tania kelelahan, apalagi ia baru dari perjalanan jauh.

“Gimana ya, bu sa---”

“Boleh ya, Mbok???”

“Yowes... Seng penting ibu ndak boleh terlalu cape dan langsung berenti kalo cape!!” Ucapan bu Tuti dengan semangat diiyakan Tania.

Setidaknya ia tak sendirian dan bisa melakukan aktivitas seperti ini sudah cukup baginya.

Jadilah mereka berdua memasak menu makan malam bersama. Tania yang pada dasarnya pintar memasak membuat bu Tuti kagum.

Bahkan sesekali terdengar pujian dari mulut bu Tuti.

“Jarang loh saya liat anak muda jago soal urusan dapur, bu. Serius saya tuh.... Kan tau sendiri bu, anak jaman sekarang kerjanya wes hp, mangan, turu...”

Tania hanya tertawa kecil mendengar pujian yang diberikan oleh bu Tuti.

Ia dan almarhum ibunya sangat suka memasak dan membuat kue, jadi bukan hal yang sulit jika diberikan urusan dapur.

Hampir satu jam lebih lamanya mereka memasak dan sudah tersaji beberapa menu masakan yang dari penampakannya saja sangat menggugah selera.

“Ibu tuh udah cantik, pinter masak, terus lembut kalo bicara. Beruntung banget bapak bisa punya istri kayak ibu.” Jelas bu Tuti yang membuat Tania terdiam.

Lagi dan lagi pikirannya berkecamuk membayangkan seperti apa calon suaminya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Norashikin Abu Bakar
ceritanyanbagus
Nasriah
uuuuupp penulisnya ini kmna msh liburan kah /Grin/
Nasriah
kok gak up up ini yah
Nasriah
up up up... dikit banget...
Nasriah
up
Nasriah
uuuuupppppppp
Nasriah
upnya sedikit2 pembaca tdk puas... nnti pembacanya lari...
Nasriah
up... pelit banget up-nya
Nasriah
up up up... banyak2...
Nasriah
up up up
Nasriah
up banyak2 5 episode bgtu
Nasriah
up
Nasriah
up banyak2
Nasriah
up-nya jng sedikit2, buat penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!