...Sudah Tamat...
Duren & Jantik
(Duda keren & Janda Cantik)
Kisah seorang Ceo bernama Oemar Emirat Ghurair,
pengusaha sukses yang mapan ,dia begitu tampan namun terdapat sosok dingin dan killer. Dia seorang Duda Keren yang memiliki satu putri yang imut dan lucu.
Apriliyani Samrotul Jannah, seorang Jantik janda cantik dan sexy yang memiliki satu putra. Dia harus berjuang keras demi memenuhi kebutuhannya dan sang buah hati.
Bagaimanakah kisah mereka??? Apakah akan bertemu dengan cinta dan kebahagiaan???
Warning...!!!!
area ***
Mohon bijak sebelum membaca, novel ini bersifat Santai dan penuh Romansa.
Ini karya pertama ku .. Mohon maaf apabila ada kesalahan... karena author masih pemula.
🍃Happy Reading...🍃
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sitidephantom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diluar Dugaan
Sudah sebulan berlalu semenjak pertemuan pribadi April dengan pak Hendro, tak nampak lagi pak Hendro berada di kantor ,beliau hanya sesekali datang ke kantor.
Begitu pun dirumah keluarga Ghurair tak ada percakapan membahas calon istri, semua berjalan seperti biasa,hanya Aghnia yang selalu merengek meminta bertemu dengan April,dan nyonya Diva pun selalu mengantarkan Nia ke kantor suaminya hanya untuk mengantarkan sang cucu bertemu bunda cantiknya.
Hubungan April dengan Nia pun semakin dekat dan dibilang lengket tapi tak ada bantahan atau protesan dari Oemar, mereka sesekali bertemu baik berpapasan atau saat mengerjakan proyek bersama mereka saling profesional dan tak mencampur adukan masalah pribadi dengan kantor. Tak ada bahasan lagi tentang perjodohan itu dari pak Hendro.
" Eh guys kalian tau nggak denger-denger presdir kita lagi sakit lho.. " ucap frans
" Oh..ya sakit apaan.."tanya April
"Gue juga gak tau jelas sich tapi ada yang bilang jantung,ada yang bilang kanker,ada yang bilang penyakit hati hahahaaha.."ucap Frans sambil ngebanyol
"ahuusss...kalo ngomong ati-ati lhoo, disini kan banyak matanya presdir pake bilang penyakit hati lagi lhoo..." ucap Devan
"Yaa abisnya kan emang blom jelas Van."
"Tau nich loe ngegosip aja.." sahut Salsa
'Week.." ucap frans malah meledek Salsa
"Eh ...tapi April kan deket banget tuh ma cucunya presdir,loe tau nggak sakit apa tu presdir.."ucap Salsa pada April
"Eem...aku sich juga nggak tau cuma terakhir aku ketemu sama cucunya katanya kakeknya lagi sakit, sakit jantung tepatnya,,tapi itupun uda lama uda semingguan kaliii aku gak ketemu cucunya lagi.." jelas April
"Eh iya pril tu anak lucu banget terus nempel mulu ma loe Pril, jangan-jangan ntar bapaknya naksir, kan bapaknya duren pril .." ucap Frans
""Ngawur ja kamu Frans,kagak mungkin lah kek gitu.." sahut April
" Eh..bener tau Pril bisa jadi kayak gitu,secara kan loe cantik,baik,sholeha,sexy pula, apalagi tuh bokap nya Duren duda keren tajiirrr boo.." timpal Salsa
" Iih..ya nggak lah kayak langit dan bumi dong aku mah.. "
" Uda..uda lagi bahas presdir kok malah ke cinta-cintaan.." sahut Devan tak suka
"Santai kali broo kayak cewek aja Pms ya loe.." jawab Frans
"Bukan pms Frans tapi ada yang jealous tuh.."sindir Salsa
"Apaan sich guys.. uda ah yuk kerja .." sahut April menyudahi
Mereka pun berkutat dengan segudang pekerjaannya dan larut dalam kesibukan masing-masing.
......................
Keesokan harinya April sudah siap berangkat ke kantor dengan penampilan sederhana tapi selalu terlihat cantik di mata orang yang memandangnya.. Meski bukan baju branded yang dia kenakan namun kesederhanaan April selalu menjadi topik menonjol baginya.
April pun tengah berkutat dengan rekan kerja lainnya hari ini dia benar-benar disibukan dengan pekerjaan pasalnya presdir utama tengah sakit keras dan saat ini perusahaan tengah dihandle sang putra sulung mereka siapa lagi kalau bukan Oemar si manusia bermulut pedas itulah sebutan April untuk atasannya saat ini.
Mereka pun kini tampak sering berkomunikasi meski itu hanya tentang pekerjaan. Oemar tak lagi terlalu membenci April karna kini dia tau fakta bahwa April perempuan baik-baik, namun tak luput dari itu Oemar tetap anti pada perempuan, di otaknya tetap sama semua wanita itu matre dan munafik.
"Akhirnya... jam pulang juga... kuy ah kita pulang pegel banget nich..."ucap Salsa sambil meregangkan otot-ototnya.
"Iya nich..capek banget tapi enak juga sich seharian kagak ketemu bos otoriter.."ucap April cekikikan..
"Eh..iya loh katanya tadi siang tu boss mendadak pulang lho,ada apaan ya kira-kira.."ucap frans sambil berfikir
"Mulai dech..loe kayak emak-emak tukang gosip deh. .."sahut Salsa
"Yeeey..gue kagak ngegosip tapi faktanya kek gitu kata si Anis sekertaris manajer kita tuh gitu tau..."
"Udah ah yuk kita beresin meja terus kita pulang.." ucap Devan sambil menata berkas dimejanya
disaat semua tengah membereskan meja tiba-tiba handphone April berdering..
"Halo,assalamualaikum..ini siapa yaa.."
jawab april karna nomer yang memanggilnya tak terdaftar dalam kontak
"waalaikumsalam, ini saya Oemar sekarang kamu datang ke rumah sakit X dijaln S, secepatnya jangan banyak tanya dan langsung kesini sekarang .."
"tap-.."
nut..nut.. pertanda sambunga telefon sudah dimatikan dari seberang sana
"Ih..resek banget sih nie orang seenaknya aja pake nyuruh-nyuruh lagi.. " gerutu April pada hp nya yang sudah dimatikan
"Siapa yang telfon Pril.." tanya Salsa
"Ada apa Pril.."sahut Devan
"Ini nich..ada orang Gajebo yang telfon,resek banget.."
" Apaan gajebo Pril.." tanya Frans penasaran sambil mengerenyitkan keningnya
"Gajebo tu Gak jelasss booo.."jelas Salsa
Frans pun tertawa ngakak...
"Huahahahaha..kirain gajebo ntu tu hewan yang warna item nempel-nempel gitu kek lintah.. "
"Itu jibo bambang... " ucap Devan dan Salsa bersamaan "alias pacet.." lanjut Devan
Mereka pun menertawakan Frans namun tidak dengan April dia tampak terburu-buru
"Eh..aku duluan ya guys.. bye.."ucapnya sambil berlarian menuju lift
" Keapa tuh si April,siapa yang telfon.."
"Ya udalah biarin ja nanti kalo ada apa-apa juga kan dia bakalan cerita.." timbal Devan
" Ya udah kuy ah kita capcuss.. " balas Salsa dengan gaya centilnya
April berlari tergesa-gesa menuju rumah sakit pasalnya sedari tadi ponselnya terus saja berdering,panggilan masuk dari boss otoriternya terus saja memanggil.
"Huh,,huh,,,"napas April tersenggal ngos-ngosan karna dari parkiran menuju loby dia berlarian.
"Resek banget sich tu boss kenapa sich kok buru-buru amat.."
deerrttt..drrtt...
Suara getar hp april kembali berbunyi
"Halo..iya ini saya sudah di loby paakk..."jawab April kesal
"Langsung naik lift lantai 5 ke ruang VVIP kenanga no 17,cepetan sekarang...."
tut..tut..
"iissh.. dimatiin lagi..belom juga ngejawab.."
April pun berjalan menuruti instruksi yang Oemar berikan
Sementara itu diruang kelas VVIP tengah berbaring pria paruh baya dengan berbagai infus dan kabel di tubuhnya.. yaa tak lain adalah Hendro wicakskno sang pemilik perusahaan yang tengah menderita sakit parah.
"Nak..kapan April sampai.."ucapnya tersenggal
dan pelan
"April sudah dalam perjalanan pah..dia sudah ada di loby tadi, kenapa sich pah nanyain April melulu.. disini kita semua sudah berkumpul pah.." jawba Oemar bingung
Diva hanya menangis sambil memegang tangan kiri sang suami yang tengah terinfus dia tak sanggup bicara melihat suami tercinta dalam keadaan sepeti itu
"Pap-papah.. cepat sembuh ya pah..jangan tinggalin Melly, Melly sayang papah.." ucap Melly adik bungsu Oemar yang tengah menangis sesenggukan
"Kaakek... kenapa kakek sakit terus-terusan Nia kangen main sama kakek.. kakek cepet sembuh yaa.." kini Nia bicara yang sudah menagis sedari tadi
"Pah...cepet sembuh yaa pah,,Tian janji akan kuliah yang benar dan lebih rajin lagi.."ucap Tian sedih
" Hey.. kalian kenapa sedih gitu,kalau papah sudah waktunya pergi memang sudah saatnya, kalian jangan sedih yaa,uhuk..uhuk.." ucap Hendro lemas
"Sudah..sudah kalian jangan membuat papah banyak bicara,,, sekarang semuanya berdoa dan mengaji minta kesembuhan untuk papah.."ucap Oemar memberi pengarahan pada adik-adiknya,meski dia terlihat yang paling tegar namun hati kecilnya seperti teriris melihat sang papah tercinta terbaring tak berdaya
Mereka pun menuruti perkataan sang kakak dan mengaji serta berdoa meminta kesembuhan untuk sang papah tercinta
Tak lama pintu pun berbunyi ketukan halus dari luar
tok tok tok handle pintu berputar dan pintu pun terbuka
"Assalamualaikum.." suara April membuyarkan kesedihan penghuni dalam ruangan rumah sakit itu
"Waalaikumsalam..masuk Pril.." ucap Oemar
"Pah..ini April sudah datang.."
"Astaghfirullah pak Hendro sakit apa pak.." kaget April sambil menutup mulutnya melihat sang atasan terbaring tak berdaya
"Bliau kena serangan jantung pril seminggu yang lalu papah kolaps "jawab Oemar
"Yang sabar ya pak..semoga Allah senantiasa memberikan bapak kesembuhan.."ucap April
Disaat April tengah mendoakan sang atasan tiba-tiba seorang perempuan masuk dia adalah Karin adik Oemar dan dia pun berkata pada papahnya
"Pah..semua sudah dilakukan sesuai perintah papah,tadi Karin sudah di telfon Bram katanya semua sudah beres, sebenarnya ada apa sich pah kok tib-.." belom sempat Karin menyelesaikan ucapannya tapi tatapannya tertuju pada wanita di sebelah sang kakak
"Lhoo.. April.." ucapnya kaget melihat sahabatnya ada di ruangan dengan kelurganya
"Ka-karin..."April pun tak kalah kaget mengetahui sahabat baiknya disini
" Lhooo kamu kok disini Pril.."
"Iya..aku tadi di telfon boss ku Rin,kamu ngapain disini,eh..tadi kamu ngomong pah kan sama pak Hendro,apa kamu-..."
"Ini papah ku Pril dan itu adik-adik aku serta kakak aku .."jelas Karin sambil menunjuk adik-adiknya yang tengah duduk di sofa sambil mengaji
"Oh...jadi...mereka keluarga kamu.."
"Iya Pril dan kamu kerja di kantor kak Oemar??."
"Eemm..bukan , aku kerja di kantornya pak Hendro dan,,," ucapnya terhenti dan langsung menatap Oemar
"Oh iya sampe lupa, eem..pak boss ada apa ya saya dipanggil kemari.."tanya April pada Oemar
"Papah yang ingin bertemu ,saya juga tidak tau ada apa.."ucap Oemar
"Pril..kemarilah nak.. "ucap pak Hendro melemah
Kini April pun berdiri disebelah nyonya Diva,seluruh putra serta putri Pak Hendro pun berdiri dan mengelilingi hospital bed yang ditiduri pak Hendro
" Pril..bolehkah saya meminta sesuatu.." ucapnya pelan
"Eeem... iya pak ada apa ya ,apa bapak memerlukan bantuan saya.." ucap April bingung
Namun bukannya langsung menjawab, pak Hendro malah melepaskan genggaman istrinya lalu beralih mengambil tangan April dan Omar yang tengah berdiri di sebelah kanan ayahnya.
ditaruhnya tangan mereka di atas perutnya.
"April,,uhuk..uhuk.. menikah lah dengan putra ku Oemar pril,saya mohon..."
"Apa..." ucapnya bersamaan dengan Oemar diiringi April yang menarik tangannya saat bersentuhan dengan tangan Oemar di atasnya
Seluruh keluarga yang hadir di dalam pun kaget semua,kecuali Nyonya Diva karna sebelumnya sudah diberitahu oleh sang suami akan permintaan ini.
"Apa yang papah maksud , kenapa tiba-tiba seperti ini..."ucap Oemar tak terima
"Ini permintaan papah untuk yang terkahir kalinya nak,,, papah yakin April adalah perempuan yang tepat untuk kamu,papah sudah menelitinya sedari dulu nak.." ucapnya memohon
"Tapi pah-.." ucapnya terhenti saat sang bunda mengangkat tangannya meminta untuk tak melanjutkan perdebatan itu
"April.. maukan kamu menerima permintaan suami saya Pril,saya mohon.." kini nyonya Diva memohon sambil memegang kedua tangan April
"Tapi bu..saya sudah pernah membahas masalah ini dengan pak Hendro dan bliau pun sudah memahami alasan saya.."
"Saya mohon Pril mungkin dengan ini suami saya bisa sembuh dengan tenang ,karna keinginan terbesarnya adalah melihat putra sulungnya bahagia.." tuturnya
Belum sempat April menjawab tiba-tiba Aghnia memeluk April dari samping
"Bunda cantik... tolong sembuhin kakek,,,kasihan kakek bunda sakit terus,Nia gak mau kehilangan kakek,hiks..hiks..apa bunda juga nggak mau jadi bundanya Nia,nia janji gak akan nakal bunda,nia janji akan nurut sama bunda..." tangis Nia pada april
Dalam kedaaan seperti ini April bingung entah harus bagaimana, begitu pun Oemar yang mengalami dilema disamping trouma nya terhadap wanita dia pun sedih melihat sang papah terbaring lemah dan sang putri sedih menginkan seorang bunda.
"Baiklah pah..kalau papah maunya seperti itu Oemar akan nikahi April tapi dengan syarat papah harus sembuh.." jawab Oemar tegas
April terkejut dengan penuturan Oemar dan menatapnya dengan penuh tanya dan berkata pada oemar
"Tapi pak maaf..saya tidak bisa,,, saya memiliki putra pak dan putra say-.."
"Kamu jangan khawatir Pril karna saya sudah bertemu dengan calon cucu hebat saya Pril.." jawab pak Hendro
April pun dan yang lainnya mengerenyitkan dahi
"Maksud bapak..?"
"Kalau kamu mau menikah harus dengan restu putra kamu, kamu jangan khawatir karna putra tersayang kamu sudah merestuinya.."ucap Hendro seraya menatap sang istri memberikan isyarat
Diva pun mengambil tablet di dalam tas di atas nakas dan memberikan tablet itu kepada April, disana sudah ada vidio sang putra dan pak Hendro tengah mengobrol dengan mereka dan berkata
"Assalamualaikum bunda. ..Maaf ya bunda Abhi belum ngabari bunda,hari ini Abhi cuma mau bilang kalau bunda menikah lagi menikah lah bund, Abhi tidak apa-apa, Abhi senang kalau nantinya akan ada yang selalu menjaga bunda, Abhi sayang bunda berbahagialah bund..maafkan Abhi, Abhi tak ingin menghalangi kebahagiaan bunda, Abhi senang kalau bunda pun senang, tapi Abhi akan sedih kalau bunda sedih,jadi ikutilah apa kata hati bunda ,Demi Allah bund Abhi ikhlas jika bunda akan menikah lagi asalkan bunda bahagia,,, Bismillahirohmanirrohim Abhizar Albirru ikhlas bunda untuk menikah kembali.... " begitulah isi vidio singkat sang putra
April pun meneteskan air matanya dan menatap pak Hendro serta nyonya Diva bergantian
"Bag-bagaimana bapak dan ibu bisa mendapatkan vidio ini serta menemui putra saya.."
"Maafkan saya tanpa izin dari kamu sebenarnya kami sudah menemui putra kamu Pril, sebulan yang lalu,saat saya menyudahi percakapan tempo hari bersama kamu lusanya saya langsung terbang ke Turki.."
Nyonya Diva pun menceritakan pertemuannya dengan Abhizar putranya itu.
*Flashback on
"Mah..ayo kita berangkat ke Turki besok pagi, papah sudah pesankan tiket untuk kita berdua.."
"Lhoo pah mau ngapain ke Turki,tumben mau ngajak mamah jalan-jalan yaa.."
"Bukan mau jalan mah tapi kita mau ketemu calon cucu kita.."
"Apa...cucu..?? maksud papah apa.."
"Bukannya mamah mau menjohkan Oemar dengan April,kalau iya inilah saatnya,kita harus meminta izin dari putranya dulu.."
"Jadi papah setuju kalau April dengan Oemar.."
Pak Hendro pun menceritakan percakapan nya dengan April kemarin di kantor .
Mereka pun kini telah mendarat di Turki tak ada yang tahu tujuan kedua paruh baya itu ke Turki untuk menemui putra semata wayangnya April termasuk dari anak-anaknya dan sang putra sulung mereka, hanya Bram lah yang mengetahui rencanyanya serta dialah yang menyiapkan dan menyelidiki keberadaan putra April.
"Assalamualaikum bisa bertemu dengan umi Farida?.."tanya Diva pada salah seorang perempuan yang tengah membawa buku itu
"Waalaikumsalam, iya,,, saya sendiri , ada apa ya bu mencari saya.." ucap umi Farida heran pasalnya ada sepasang suami istri dengan penampilan tak biasa mencarinya.
Yaa.. dengan Hendro berpakain rapi berjas abu-abu dan Diva memakai celana panjang serta baju kemeja dan mantel fashionnya dia pun hanya memakai hijab yang di sampirkan saja layaknya ibu-ibu sosialita,karna memang Diva tidak pernah berhijab.
"Oh..jadi anda umi Farida ya..bisakah saya bertemu dengan Mohammad Abhizar Albirru?.." tanya Hendro
"Oh..bisa tapi ada kepentingan apa ya..soalnya hanya keluarga saja yang dapat menemuinya.."
Diva pun berbicara empat mata dengan umi Farida dia pun menceritakan tujuannya kemari pada umi Farida dan akhirnya bliau memeprsilahkan mereka untuk duduk di ruang tunggu santri.
Dan tibalah Abhi di hadapan kedua paruh baya itu, Betapa takjub nya mereka melihat sosok anak laki-laki yang tampan serta sholeh seperti itu..
"Assalamualaikum, kakek sama nenek siapa yaa,dan ada apa ingin bertemu sama Abhizar.." tanya bocah cilik tampan itu
"Waalaikumsalam.. kemarilah nak duduk disini bersama kakek.." ucap Hendro senang melihat Abhi
Abhizar pun menurut dan duduk diantara kakek nenek itu,
Akhirnya Diva dan Hendro pun menceritakan tujuan serta maksud nya kemari pada sang Abhi, dan akhirnya Abhi pun mengerti, meski masih terbilang kecil namun Abhi berpikiran dewasa dia memahami maksud kedua kakek nenek itu, akhirnya Nyonya Diva merekam ucapan Abhizar untuk sang bunda,...
Flashback off *
"Begitulah Pril saat itu kami sebenarnya ingin langsung memberi tahu kamu dan Oemar namun sepulang dari Turki,suami saya banyak sekali pekerjaan sehingga kami pending dulu rencana kami,dan kami pun menghubungi Umi Farida untuk memberitahu Abhizar kalau merahasiakannya dulu dari kamu,namun karna lelah tiba-tiba seminggu yang lalu suami saya kolaps dan berakhirlah seperti ini Pril.. "jelas Diva pada April.
"Bagaimana Pril,uhuk..apakah kamu mau menerima permintaan terakhir saya?.." tanya Hendro kembali
April pun bingung dia melihat kesana kemari dan tertujulah pada sahabat karibnya Karin, Karin pun menganggukkan kepalanya seraya memberikan dukungan untuk menerima permintaan papahnya
Begitu pun Oemar dia terus menatap April dan bertemulah pandangan mereka,
"Baiklah kalau begitu pak,," April menarik nafas panjang dan berkata "Bismillahirohmanirom,,saya mau menikah dengan putra anda.." ucapnya tak melepaskan pandangan mata nya pada Oemar
"Alahmdulillah..." ucap sepasang suami istri itu
"Kapan papah mau kami melaksanakan pernikahannya pah,papah harus sembuh dulu yaa," ucap Oemar
"Pernikahan nya dilaksanakan Sekarang juga.." ucap Hendro
"Apa..."ucap semua yang ada disitu kaget
"Kok secepat ini pah,pernikahan kan tidak gampang pah..." protes Oemar
" Kamu tenang saja semua persiapan sudah disiapkan oleh Bram, sebentar lagi baram datang dengan penghulu,pernikahan dilaksanakan disini dan sekarang juga.." tegas sang mamah tak bisa di bantah lagi ..
April dan Oemar pun hanya membuang nafas pasrah tak bisa berkutik lagi dengan keputusan mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
jangan lupa kasih jempol dan vote ya kak.. maaf kalo masih ada kekurangannya.. authornya masih belajar.
🍃Happy Reading 🍃
bisa bisa nya visualnya sama kek hayalan ku😍🥰
gk sabar gimana mereka tau kalo bunda nya itu karyawan nya dah🤣