NovelToon NovelToon
HIJRAH ITU CINTA

HIJRAH ITU CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisha Naziya Almahyra telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan kekasihnya yang bernama Ikhbar Shaqr Akhdan. Hubungan mereka sudah sangat jauh.

Hingga suatu hari kedua orang tua mereka mengetahuinya, dan memisahkan mereka dengan memasukan keduanya ke pesantren.

Tiga tahun kemudian, Aisha yang ingin mengikuti pengajian terkejut saat mengetahui yang menjadi ustadnya adalah Ikhbar. Hatinya senang karena dipertemukan lagi dalam keadaan telah hijrah.

Namun, kenyataan pahit harus Aisha terima saat usai pengajian seorang wanita dengan bayi berusia satu tahun menghampiri Ikhbar dan memanggil Abi.

Aisha akhirnya kembali ke rumah, tanpa sempat bertemu Ikhbar. Hingga suatu hari dia dijodohkan dengan seorang anak ustad yang bernama Ghibran Naufal Rizal. Apakah Aisha akan menerima perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Pergilah Dari Rumahku!

Ibu memandangi Ikhbar tanpa kedip. Dia pernah mendengar nama itu. Wanita itu bisa menebak siapa pria yang bertamu saat ini. Dada wanita itu terasa sesak. Apakah pria ini yang telah menghancurkan masa depan putrinya? Tanya ibu dalam hati.

"Apa kamu Ikhbar mantan kekasih Aisha yang telah merenggut kesuciannya?" tanya ibu pelan dan masih berharap jawaban pria itu tidak.

Bagaimana mungkin jika dia memang Ikhbar sang pria itu, dan kini datang dengan istrinya. Jadi selama ini dia meninggalkan Aisha dan menikah tanpa ada rasa penyesalan dan tanggung jawab.

Ikhbar berdiri dan berlutut dihadapan ibunya Aisha. Tampak wanita itu menarik napas dalam untuk meredakan emosi dalam dirinya.

"Maafkan aku, Bu. Aku memang Ikhbar, mantan kekasihnya Aisha. Aku mengaku bersalah karena telah merenggut kesucian Aisha. Aku datang saat ini untuk bertanggung jawab atas semua yang pernah aku lakukan pada Aisha. Istriku telah setuju untuk berpoligami," ucap Ikhbar sambil tetap berlutut.

Dada ibu nampak turun naik menahan emosi. Dia berdiri dari duduknya. Memandangi Ikhbar tanpa kedip.

"Sekarang kau baru datang untuk meminta maaf! Kemana saja kau selama ini. Apa kau tahu akibat dari perbuatanmu, suamiku, ayahnya Aisha sampai meninggal karena tahu apa yang kau dan Aisha lakukan. Dan apa kau tahu bagaimana Aisha melalui hari-hari dengan penuh penyesalan. Sedangkan kau berbahagia dengan keluargamu. Sekarang kau datang untuk meminta maaf dan ingin menjadikan anakku istri keduamu. Di mana pikiranmu!" ucap Ibu dengan suara yang tinggi penuh emosi.

Annisa yang mendengar itu menjadi terpejok karena namanya dibawa. Selama ini dia juga hidup dalam bayangan Aisha. Namanya masih selalu di sebut suaminya.

Apakah dia salah dalam hal ini? Annisa juga tidak mengenal Aisha dan tidak tahu jika ayah wanita itu sampai meninggal karena apa yang dilakukan suaminya. Dia menikah dengan Ikhbar karena berpikir jika pria itu telah menyelesaikan masalahnya.

"Bu, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak menyangka jika akibat dari perbuatanku, ayahnya Aisha sampai meninggal. Apa yang dapat aku lakukan untuk menebus semua salahku?" tanya Ikhbar.

Tanpa di duga semuanya, Aisha berdiri dan melayangkan tamparan ke wajah Ikhbar. Annisa yang melihat itu langsung mendekati suaminya dan memeluk tubuh pria itu.

"Apa kau pikir dengan kata maafmu itu bisa mengembalikan nyawa ayahku?" tanya Aisha dengan penuh emosi.

Annisa meminta suaminya berdiri. Dia lalu menatap Aisha dengan intens. Sepertinya tidak terima dengan apa yang Aisha lakukan pada Ikhbar.

"Maaf Mbak Aisha, aku terpaksa ikut campur. Aku dan Ikhbar datang ke sini dengan kerendahan hati untuk meminta maaf. Aku tahu Ikhbar salah, tapi Mbak juga salah. Kenapa sebagai wanita dengan mudahnya memberikan kehormatan pada pria yang bukan suaminya? Aku sebagai wanita dengan ikhlas juga menerima kamu sebagai madu sebagai bentuk tanggung jawab suamiku. Apa Mbak pikir ini mudah? Tidak. Tapi aku mengikhlaskan semuanya. Jika menurut Mbak ini belum cukup, apa lagi yang Mbak inginkan sebagai bentuk tanggung jawab Ikhbar?" Annisa bertanya dengan wajah tegang.

"Tidak ada yang perlu Ikhbar lakukan. Aku tahu jika ini salahku. Untuk itu aku menerima semua ini dengan ikhlas. Semoga keikhlasan aku menjalani semua cobaan ini dapat mengurangi dosa-dosaku yang begitu banyak," jawab Aisha dengan napas memburu karena menahan sebak di dada.

"Pergilah kalian sekarang dari sini. Kedatangan kalian tidak pernah kami harapkan. Itu hanya membuka luka lama. Aku jadi kembali teringat pada suamiku yang telah tiada," ucap Ibunya Aisha dengan suara tinggi karena emosi.

Ibu memegang dadanya yang kembali terasa sesak dan nyeri. Mengingat kejadian saat suaminya meninggal.

"Maafkan aku, Bu. Hanya itu yang bisa aku katakan. Aku benar-benar menyesal," ucap Ikhbar.

"Bu, Allah saja maha pemaaf. Aku sebagai istri Mas Ikhbar juga memohon maaf atas namanya. Meninggalnya ayah Aisha tidak sepenuhnya salah suamiku, itu semua memang telah menjadi takdir dari Allah. Ibu dan Aisha pasti tahu dan paham dengan itu," ujar Annisa membela suaminya.

"Karena aku sadar itu merupakan takdir dari Allah makanya tidak minta tanggung jawab suami kamu, Mbak. Aku juga mengerti, tidak ada seorang wanita pun yang mau berbagi suami, termasuk kamu dan aku. Itu juga alasan aku tidak mau dijadikan istri kedua. Sekarang semua telah paham aku minta pergilah dari rumahku," usir Aisha.

Ibu nampak memegang dadanya yang terasa sangat sesak. Wanita itu duduk mencoba meredakan rasa nyeri di dada.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit. Kewajiban Mas Ikhbar untuk meminta maaf telah dia lakukan. Aku harap ibu dan Mbak Aisha menerima permintaan maaf dari suamiku. Jika suatu saat kamu berubah pikiran, bisa menghubungi kami."

Annisa menaruh satu lembar kertas alamat rumahnya. Dia lalu mengulurkan tangan untuk menyalami ibu, tapi tidak diterima wanita itu. Begitu pula yang Ikhbar lakukan, tetap ibu tidak menerimanya.

Ikhbar dan Annisa lalu meninggalkan rumah kediaman Aisha. Wanita itu lalu duduk di samping sang ibunda. Melihat wajah ibunya yang masih tegang, gadis itu menjadi kuatir.

"Ibu, apa ibu sakit?" tanya Aisha dengan suara lembut. Ibu hanya menjawab dengan gelengan kepala.

Air mata jatuh membasahi pipi keriputnya. Menangkup wajah sang putri dengan kedua tangan yang gemetar.

"Kamu lihat, Nak. Pria itu telah bahagia dengan pasangannya. Kamu juga harus bahagia. Kenapa hanya dia yang bisa melupakan masa lalu kalian, kamu juga harus melakukan hal yang sama. Kamu juga berhak bahagia," ucap ibu dengan detak air mata.

"Bu, percayalah aku juga akan bahagia dengan doa yang selalu ibu panjatkan," jawab Aisha.

"Ibu mau istirahat, rasanya lelah sekali hari ini. Ingat pesan ibu, Nak. Kamu juga harus berbahagia," ucap Ibu.

"Ya, Bu." Hanya itu yang bisa Aisha jawab atas ucapan sang ibu.

Dia membantu ibu masuk ke kamar. Setelah ibu berbaring, dia menyelimuti tubuhnya. Sebelum pergi dari kamar Aisha mengecup dahi sang ibu.

Aisha masuk ke kamar dan tangisnya pecah. Dari tadi dia menahan agar air mata tidak tumpah. Dia tidak ingin terlihat rapuh di depan Ikhbar.

"Aku pernah mencintaimu dengan berlebihan. Sampai aku mengemis kepadamu untuk tidak meninggalkan aku. Sampai aku merendahkan harga diriku sendiri dihadapanmu. Aku sampai rela memberikan kehormatanku untukmu. Tapi tetap saja aku tidak ada artinya dimatamu. Ternyata sesakit ini perjuangan untuk mencintaimu. Dan aku bukanlah wanita bodoh seperti dulu lagi, aku tidak akan men3gulangi kisah lama dengan orang sepertimu. Lebih baik membuka lembaran baru," gumam Aisha pada dirinya sendiri.

Memaafkan tidak berarti melupakan. Itu adalah melepaskan sakit hati. Meminta maaf tak berarti salah. Mengalah bukan berarti kalah ataupun takut. Berikanlah pujian pada mereka yang menghina. Tebarkanlah senyuman mesti tak dibalas. Balaslah kebencian dengan kasih sayang. Bersabar bukan berarti tak mampu membalas. Buktikan pada mereka jika kamu bisa lebih baik lagi.

...----------------...

1
@Al🌈🌈
Bagus /Good/
Najmiati Zuroya
selalu suka ceritanya
Alvia Inayati
Luar biasa
Alvia Inayati
Buruk
hidagede1
Luar biasa
Sari Ramly
Lah ghibran dulu apa kabar bu nur…syifa kan hadir krn pergaulan bebas anakx bu nur…si yg paling merasa pinter didik anak…kaca mana kacaaaa ???
lucky gril
2 karya the end mak matathon bacanya sekeren itu karya mm 😍😍😍
Mama Reni: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
lucky gril
cerita anin mak khatam duluan😄
Mama Reni: Kebalik ya 🙈🙈
total 1 replies
lucky gril
stop mak mo gosok😂
lucky gril
karma di bayar tunai tuk pk abdul,dan rachel tp ada hana yg kata mak punya sifat kyk bu nur ngga mo disalahin😎
lucky gril
duh hana nurunin sifat mak tirinya nih ngga mo disalahin🤦‍♀️
lucky gril
ialah siapa yg betah dirumah tangga omong sm anak kandungnya ketus apalagi bu nur hanya ibu sambung lagaknya kayak ibu kandung😏
lucky gril
mana mau bu nur pisah,dia ngga ada apa apanya tanpa pk abdul😎
lucky gril
oke disini mak bahagia,maaf mama nur 🤣🤣🤣
lucky gril
Astagfirullah😡
lucky gril
mau tau nih si hana anaknya siapa 😅

biar mm nur mati kutu dapetin hana🤣🤣🤣
lucky gril
stop dulu mak mo masak🤦‍♀️
lucky gril
y'ampun mm'ren ,ini mak baru ngeh aisha gibran orang tuanya siapa y'itu yg kemarin mak baru baca yg nikah sm keenan😁

ampun dah mak baru ngeh ini😍
Mama Reni: Kan ada mama jawab komentarnya, baca hijrah itu cinta, baru Lihat aku, Gus dan Paman I Love You
total 1 replies
lucky gril
memang ngga boleh y'pezina dpt yg benar2 soleh ,jujur,mapan dan tulus😭😭😭


kenapa harus di diposisikan begini,seakan harus menerima karna masa lalu tapiiiii😔
lucky gril
apa ini istilah orang baik ketrmu org baik seorang pezina dipertemukan pezina y'Rabb lindungi kami sekeluarga


Allahumma Baarik🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!