oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku menalakmu
Bab 12
.
.
.
Asya tengah menyusui Bayi Shanum dengan sesekali mengajak bayi kecil itu bicara.
Dan ketenangan itu seketika terganggu dengan kedatangan Alwi yang tanpa mengetuk pintu kamar langsung masuk.
"Mas.. Kau sudah pulang jam segini.."Asya sedikit terkejut.
Asya bisa melihat tatapan tak suka Alwi pada dirinya. "ada apa mas ??"
"Hari ini aku menalakmu, kau bukan lagi istriku. Pergi dari rumahku dan jangan pernah perlihatkan wajahmu dihadapanku !!!" Suara lantang dan begitu jelas sekali terdengar ditelinga Asya.
Asya mematung seketika. Apa telinganya salah dengar ??
Susah payah Asya menelan ludahnya hingga beberapa kali.
"Mak..maksudnya apa Mas ?? Salahku apa ??" Suara Asya terdengar bergetar hebat.
"Semua yang terjadi dalam hidupku karna salahmu Asya !!! Apa kau tidak sadar !!! Kau datang tiba-tiba dan harus menjadi istriku Dengan mendekati papa dan mamaku !! Aku Terpaksa menerimanya dan benar-benar tersiksa selama ini !!! Takdir benar-benar kejam sekali, Bahkan setelah aku berusaha menerima semua ini, kau membuatku kecewa lagi dengan melahirkan bayi perempuan sialan itu !!! Kau masih tanya salahmu apa !!???" Alwi benar-benar kalap, Ia berteriak dengan lantang dan jelas sekali.
tubuh Asya seketika bergetar hebat. Air matanya meleleh tanpa ia sadari. Nafas Asya pun seakan tercegat dengan sesaknya semua ucapan Alwi yang dilontarkan barusan.
"Cepat pergi !!!!" bentak Alwi.
Asya seketika tersadar. Ia pun langsung beranjak tanpa mengemas barang ia pun langsung keluar dengan bongkahan luka didalam hatinya.
"Bawa semua anak-anakmu yang tidak berguna itu !!!" Ucap Alwi lagi.
Dan ternyata dua putri Asya tengah menguping didepan pintu kamar Asya. "Mama.." Sahwa dan Sinta memanggil mamanya bersamanya.
Melihat dua putrinya menatap dengan wajah sedih Asya tak kuasa membendung air matanya.
"Nyonya.." Bik Surti turut prihatin sekali.
"Bibi.. Kami pamit ya.. Terima kasih selama ini sudah menjaga anak-anak saya.."Ucap Asya berusaha kuat.
Bik surti memeluk Asya dengan semua kesedihannya juga.
"Bibi akan ikut Nyonya.. Ayo.. Kita pergi saja."
"tapi bik..-"
"Tidak apa-apa.. Ayo..ayo.. Kita tinggalkan saja pria seperti itu.."Ajak bik surti.
mereka semua pergi dengan membawa air mata kesedihan.
.
.
Alwi tertidur setelah melupakan segala emosi didalam hatinya. sekitar pukul 8 malam ia baru terbangun. suasana begitu sepi sekali, lampu-lampu juga belum dinyalakan.
"Kenapa sih semua orang!! Apa matanya buta tidak bisa melihat!! " gerutu Alwi yang segera menyalakan semua lampu didalam rumahnya.
Perut yang melilit karna rasa lapar yang melanda, membuat Alwi menuju meja makan.
Namun meja makan terlihat kosong, hanya kotak roti tawar yang memang sudah biasa berada disana.
"Apa-apaan ini !!?? Asya tidak masak !!!?" Omel Alwi.
"Asya!!! Asya!!!! " Teriak Alwi.
Namun nihil tak ada jawaban.
Seketika Alwi tersadar ia kan sudah mengusir wanita itu. Dengan kasar Alwi mengusap wajahnya.
"Sialan!! aku gegabah sekali.. jika papa dan mama tau bagaimana ini???!! " gerutu Alwi sendiri.
"Bik !! bik surti !!!" panggil Alwi.
namun tetap tidak ada jawaban.
brakk!!!
"Sialan !!!" Umpat Alwi dengan kesalnya.
..
Asya mengusap Lembut kening ketiga putrinya yang baru saja terlelap.
Lelehan air mata terus saja mengalir dikeluarkan pipinya saat teringat ucapan Alwi yang begitu menyakitkan.
Namun dengan cepat Asya mengusapnya saat pintu kamar yang ia tempati terbuka.
"Nyonya belum tidur?? " tanya Bik surti.
"ini masih mau tidur bik. bibi tidur disini saja. "ajak Asya.
"Tidak usah. bibi tidur diluar nggak pa-pa."Bik surti duduk disisi Asya yang terduduk.
"Nyonya baik-baik saja kan?? " Tanya Bik surti memastikan.
Asya terlihat mengangguk. "Asya baik kok bik. Asya malah kefikiran bibi. kalau bibi ikut Asya, bagaimana dengan gaji bibi?? Asya belum. punya pekerjaan.. "
bik surti menggenggam jemari Asya . "Nyonya jangan fikirkan hal itu. Bibi ikhlas tidak digaji. asal bisa bersama Nyonya dan anak-anak. Bibi tau, pasti hati Nyonya sangatlah sakit sekali. apalagi Nyonya sudah berkorban cukup banyak disini."
Asya menatap bik surti dengan mata berkaca-kaca.
"Bibi akan coba bicara dengan tuan William tentang sikap Tuan muda Alwi yang sebenarnya. "ucap Bik surti.
"Jangan Bik.."Asya segera mencegahnya.
.
.
kenapa masih 1 thn
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘