Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Krystal dan Boy bersama teman-temannya berangkat ke Taman Impian Jaya Ancol. Krystal ikut Boy berangkat dengan motor karena Krystal tadi pagi tidak bawa mobil sendiri tapi di antar supir. Sementara Doni dan Ryan ikut mobil Dena karena mereka juga di antara supir tadi pagi ke kampus.
Wahana Dufan merupakan target utama mayoritas pengunjung yang datang ke Taman Impian Jaya Ancol. Berbagai macam wahana seru bisa dijumpai dan dapat menjadi pilihan yang bervariasi bagi para pengunjung. Di antaranya wahana anak, wahana keluarga, wahana air, sampai wahana menantang.
Menghabiskan waktu di taman hiburan, setelah padatnya tugas dan jadwal perkuliahan, paling menyenangkan, tentunya menjadi kenangan tersendiri yang tak terlupakan untuk Krystal dan Boy serta teman-temannya.
Hari ini, Krystal akan membawa Boy dan teman-temannya bersenang-senang menaiki wahana menantang. Tiket masuk di bayarkan oleh Krystal. Wahana pertama yang mereka naiki adalah Kora-kora. Sekilas wahana kora-kora terlihat biasa saja. Bagi yang tidak tahu, mengira wahana berbentuk perahu besar itu sebagai permainan anak-anak.
Padahal, kora-kora akan mengayun-ayunkan pengunjung dengan kecepatan tinggi. Meski tidak melempar-lemparkan pengunjung dari ketinggian, wahana ini tetaplah cukup ekstrim.
"Aaaa ..." teriak Doni dan Ryan. Mereka berdua takut bukan main. Mereka berdua juga tidak berani buka mata.
"Udah ... Aku mau turun ..." teriak Ryan.
"Berhenti ... cepat berentiin perahunya ..." teriak Doni.
Boy terlihat biasa saja. Dia justru tertawa mendengar teriakan Ryan dan Doni. Krystal dan Dena terlihat senang dan terhibur. "Wooww ..." teriak Krystal.
Boy juga memperhatikan Krystal, dia merasa kagum melihat Krystal malah senang naik kora-kora, tidak seperti Doni dan Ryan yang takut.
Setelah empat menit berlalu, akhirnya permainan kora-kora selesai. Mereka lalu turun dari perahu. "Biasa aja permainannya," ucap Doni.
"Tadi bukannya kalian takut?" ucap Boy sambil tersenyum.
"Siapa bilang? Naik sepuluh kali pun kami berani," sahut Ryan sok keren.
"Permainan Kora-kora gak ada apa-apanya, sekarang permainan halilintar? Mau ikut gak?" kata Krystal.
"Aku ikut," jawab Dena.
"Ayo!" jawab Boy.
Doni dan Ryan meneguk liar mereka dengan susah payah. Mereka sangat takut tapi tidak ingin terlihat cemen. Apalagi ada Krystal dan Dena. Bisa jatuh martabat mereka kalau mereka takut hanya karena takut sebuah wahana permainan. "Oke, siapa takut," jawab Doni dan Ryan bersamaan.
Layaknya halilintar ketika ada badai, fenomena langit tersebut bergerak secara zig-zag atau liku-liku. Terinspirasi dari fenomena tersebut, roller coaster ini memiliki lintasan yang berliku-liku, berputar, terbalik dan rumit. Bagi para pecinta adrenalin, wahana halilintar sangat cocok untuk di naiki.
Dalam wahana, Boy duduk di samping Krystal. Ryan dan Doni duduk bersebelahan, sementara Dena duduk di sebelah orang lain. Sabuk pengaman harus di pasang agar tidak terjadi kecelakaan. Wahana Halilintar pun di mulai.
"Aaaa ..." teriak Doni dan Ryan. Wahana ini lebih menakutkan dari wahana kora-kora. Mereka menyesal ikut naik wahana ini.
"Mati Aku ... mati Aku ..." teriak Doni dan Ryan ketakutan.
"Wooww ... keren ..." Krystal yang penyuka wahana ekstrim begitu menikmati permainan.
Dua menit pun berlalu. Akhirnya wahana halilintar berhenti. Kaki Doni dan Ryan gemetar setelah naik wahana ini. "Oeek ..." Doni dan Ryan pusing dan ingin muntah.
"Aku menyerah ... Hobi Kamu ekstrim banget, Alexa ..." ucap Doni.
"Kok gitu aja udah mau muntah? Padahal seru banget. Iya kan, Boy? Dena?" kata Krystal.
"Sangat seru," sahut Boy.
"Kaya nya kalian berdua jodoh, wahana ekstrim gitu di bilang seru. Udah ah, Aku mau beli minum aja, kepalaku pusing. Kamu mau ikut gak, Ryan?" kata Doni.
"Aku ikut Kamu aja. Kalau naik wahana ekstrim lagi. Bisa-bisa Aku pingsan," jawab Ryan.
"Ya udah, kalian beli minum aja dulu. Kami bertiga mau naik wahana lain lagi," ajak Krystal lagi.
"Memangnya Kita mau naik wahana apa selanjutnya?" tanya Dena.
"Kicir-kicir? Kalau Kamu takut, lebih baik ikut Ryan dan Doni saja beli minum," kata Krystal.
Dena meneguk liurnya. Wahana kicir-kicir lebih ekstrim dari wahana halilintar. Sebab, pengunjung bakal dibawa menaiki wahana yang mampu berputar secara 360° dari bawah ke atas. Tidak hanya itu, wahana yang dikenal dengan nama Power Surge ini akan membuat gerakan meluncur dan melintir secepat kilat.
Dena agak ragu menaiki wahana itu. Dia lalu melihat ke arah Boy. Dia berharap Boy tidak ingin ikut, agar Dia juga tidak ikut. Namun, Boy malah tersenyum dan berkata pada Krystal, "Kalau Kamu suka naik kicir-kicir, ayo!"
Dena tidak habis pikir. Tatapan Boy pada Krystal benar-benar manis, seolah Boy hanya ingin membahagiakan Krystal. "Tatapannya? Sikapnya? Dia tidak pernah begitu sebelumnya ke Aku maupun mantan pacarnya yang lain? Jangankan naik kicir-kicir, hujan-hujanan beli jajanan untuk Kami dulu aja Dia tidak mau. Aneh, jangan-jangan Boy ... suka sama Alexa? Masa sih?" batin Dena.
"Gimana? Kamu ikut gak, Dena?" tanya Krystal.
"Iya, Aku ikut," jawab Dena terpaksa.
"Ya udah, nikmati permainan ekstrim Kalian. Ayo Don Kita beli minuman ke sana!" kata Ryan.
"Ayo," jawab Doni.
Krystal, Boy dan Dena melanjutkan naik wahana kicir-kicir. Sementara Ryan dan Doni pergi mencari minuman, untuk meredakan sakit kepala dan rasa mual mereka, akibat naik wahana kora-kora dan wahana halilintar.