NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berangkat Barang

Pagi ini adalah pagi terburuk bagi Lavanya, dalam waktu semalam dia resmi menjadi tunangan dari Xabiru. Rasanya dia masih tak menyangka bahwa akhirnya mereka di persatukan hanya karena bisnis, bukan karena perasaan masing-masing, nyatanya itu adalah akal-akalan orang tua mereka yang memang sudah berniat menjodohkan kedua dari usia dini.

Heuhhhhhft, males banget gue sekolah, apalagi kalo Sampe ketemu sama si kaku, ini lagi cincin aisss sialan emang bad mood banget gue" Celotehnya sambil memandangi cincin di jari manisnya. Entah harus senang atau sedih nyatanya perasaan Lavanya saat ini campur aduk.

Flashback

"Om yang bener aja kita masih sekolah loh, masa di suruh tunangan, Mom bilang dong sama om Radit" Ucap Lavanya yang saat ini terlihat uring-uringan.

"Kita udah sepakat untuk menjodohkan kalian, agar bisnis kita berjalan lancar, karena ini bukan cuma kemauan kita tapi ada campur tangan dari eyang kamu dan opa Xabiru kalo mau protes sana datangin mereka" Jelas Amara dengan tegas.

"Gimana caranya coba, orang eyang sama opa Baskoro udah meninggal, yakali aku ngomong sama tanah mana bisa jawab, udah lah gapapa batalin aja" Rengek Lavanya.

"Engga bisa semuanya udah tertulis jelas di sini, warisan kamu bakal turun kalo kamu nikah sama Xabiru, begitu juga sebaliknya Xabiru boleh ambil alih perusahaan dan property lainnya asalkan harus nikah sama Lavanya, kalo pernikahan kalian ga terwujud semua harta dan perusahaan akan di hibahkan kepada dinas sosial, dan berhubung kalian masih sekolah jadi kami sepakat untuk melangsungkan pertunangan terlebih dahulu" Jelas Radit panjang lebar, sambil menunjukan sebuah maps yang isinya resmi dari pengadilan.

"Ga bisa Om, lagian juga Xabiru udah punya pacar" kekeuh Lavanya.

"Apa benar Biru? Kalo iya cepat selesaikan hubungan kamu sama gadis itu" Tanya Ameena.

"Engga, aku ga punya pacar Ma!" Balas Xabiru dengan singkat.

"Astaghfirullah ini orang ga bisa di ajak kerja sama banget, bloon nya di pelihara"  Guman Lavanya dalam hati.

"Sudah cukup mending sekarang kita mulai acara tuker cincin saja, saya sengaja mengadakan acara pertunangan ini secara private, dan hanya di hadiri orang-orang terdekat kita, karena ini belum waktunya untuk di publish ke khalayak, tapi saya juga tidak bisa menunda sebab ada hal lain yang harus segera di selesaikan" Jelas Radit dengan tenang.

"Anjayy si paling tiba-tiba jadi calon istri orang" Ledek Karina.

"Mending lu diem sebelum gue geprek" Balas Lavanya dengan lirikan tajam.

"Auwwww tatutttt" balas Karina. "Jadi pengen tunangan juga iya ga Abi?" Lanjutnya sambil melihat kearah Arbian.

"Gausah genit" Balas Arbian dengan singkat.

"Gokil sih Xabiru tiba-tiba jadi manten ini mah judulnya" Ucap Karel.

"Dia belum nikah asal lu tau" Celetuk Arbian.

Flashback off

"Ais shiballl emang hidup gue gini amet ya, alah pusing-pusing mikirin hidup, dahlah mending gue siap-siap dari pada telat lagi, nanti di hukum sama si kaku" Ocehnya.

Jika Lavanya sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, berbeda dengan Xabiru yang sudah rapi dan siap untuk berangkat hanya tinggal memakai dasi Perfect sudah penampilannya.

"Bersama tapi tak lagi sama, gue sendiri masih bingung sama perasaan gue, rasanya campur aduk, terlebih lagi...." Ucapannya terpotong bukan hanya ucapannya saja, tapi juga kegiatannya ikut terhenti, entah apa yang saat ini Xabiru pikirkan dia hanya diam mematung sambil memandang ke arah cermin.

"Kayanya gue harus cari tau kejadian dulu, sekedar untuk memastikan ga ada salahnya, untuk kali ini gue siap apapun resikonya, mungkin dulu gue terlalu pengecut untuk tau faktanya" Gumannya seorang diri.

Saat sedang bergumam, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka lebar menampilkan sosok wanita parubaya yang cantik dan anggun siapa lagi kalau bukan Ameena sang ibu.

"Loh ko masih berdiri aja, sih" Celetuk Ameena sambil berjalan ke arah jendela  dan membuka gorden kamar Xabiru.

"Udah siap ini Ma, ada apa tumbenan kesini?" Tanya Xabiru dengan lembut.

"Eumm gini, kamu berangkat bareng sama Lavanya mau engga?" Tanya nya dengan sangat hati-hati.

"Emang aku boleh nolak? Enggakan!" Jawab Xabiru sambil tersenyum tipis.

"Nah itu kamu tau, yaudah sana ke rumah Tante Amara gih, sebelum Lavanya nya berangkat duluan" Titah Ameena dengan riang.

"Hmm, jangankan berangkat duluan Ma, Biru aja ga yakin dia udah bangun apa belum" Ucapannya sambil mengambil tas nya.

"Tau banget kamu tentang dia, yaudah sana pergi mama juga udah buatin sandwich buat Lavanya titip ya ganteng" Ujarnya sambil berjalan menuju keluar kamar, bukan hanya Ameena Xabiru juga ikut berjalan  meninggal kan kamarnya.

Saat ini Xabiru csudah ada di luar rumah Lavanya saat hendak mengetuk pintu tiba-tiba, pintu itu terbuka lebar menampilkan sosok Art yang dia kenal.

"Eh ada A. Biru, mau ketemu nyonya ya A?" Tanya Bi inah.

"Engga Bi, saya mau jemput Lavanya" Balasnya dengan ramah.

"Alahhh siah nyari si Neng toh, masuk aja A di meja makan ada nyonya Da" Ujarnya mempersilahkan masuk "saya mau nyiram tanaman dulu mari A" Ujar Bi Inah dengan ramah.

"Oh iya silahkan, makasih ya Bi saya izin masuk" Balas Xabiru sambil berlalu pergi.

Seperti kata Bi Inah Amara ada di meja makan sedang menikmati sarapan paginya dan Xabiru pun segera menghampirinya.

"Assalamualaikum Tante" Ucap Xabiru dengan ramah.

"Waalaikumsalam, eh ada Biru, mau jemput vanyaa ya" Ujar Amara dengan lembut.

"Iyah Tante, Lavanya nya belum berangkat kan Tan?" Tanya Xabiru dengan sopan.

"Belum ko, kamu duduk dulu, sini ikut sarapan, nanti Tante panggilin Lavanya nya " Balas Amara sambil berdiri dari tempat duduk nya karena berniat memanggil sang anak.

"Eh, gausah Tante aku udah sarapan ko" Balas Aksara.

"Oh gitu, yaudah bentar ya Tante panggil dul...." Belum sempat Amara berbicara tiba-tiba Lavanya sudah turun lebih dulu dari tangga dengan sangat terburu-buru.

"Mom, aku langsung berangkat ya, sarapan di kan..." Belum sempat berbicara netra nya mengarah pada Xabiru yang saat ini ada di hadapannya. "Lah lu,,, lu ngapain di sini" Celetuk Lavanya dengan wajah terkejut.

"Mommy lupa bilang sama kamu kalo kalian harus berangkat sekolah bareng biar makin akrab" Timpal Amara.

"Mom please.." Belum selesai Lavanya berbicara sudah lebih dulu di potong oleh Amara.

"Gausah nolak kalo gamau motor kamu mommy kilo" Ucapnya dengan ketus.

"Ck, iya, iyadeh" Balas Lavanya sambil berdecak kesal.

"Yaudah sana berangkat gih, nanti kalian kesiangan lagi, hati-hati bawa mobilnya nya ya Aksa" Ucap Arumi pada Aksara.

"Iyah Tante aman ko, aku pamit ya Tan, assalamualaikum" Pamit Xabiru sambil mencium punggung tangan Amara.

"Iyah waalaikumsalam, kamu ga salaman sama mommy" Ujarnya sambil menengok ke arah Lavanya.

"Assalamualaikum" Balas Lavanya dengan acuh sambil mencium punggung tangan Amara dan  setelahnya berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya. Sedangkan Xabiru yang melihat tingkah Lavanya hanya tersenyum tipis tanpa ada yang tau.

"Lucu" Guman Xabiru dengan pelan.

Saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil Aksara Meraka sibuk memakai seatbelt masing-masing.

"Gausah mobus mau pasangin gue seatbelt, gue bisa pasang sendiri" Ucap Lavanya dengan percaya diri.

"Siapa juga yang mau pasangin lu seatbelt" Balas Xabiru dengan senyuman menyeringai.

"Cih, gue tau modus-modus cowok ya" Balasnya dengan ketus.

"Terserah, nih dari mama gue" Ujar Xabiru sambil memberikan kotak bekal yang ada di atas dashboard.

"Nah apa gue kata, modus kan lu, cih" Ucap Lavanya dengan sedikit  berdecih. Bukan ny menjawab Aksara hanya mengotak-atik handphonenya dan tak lama menunjukkan isi chatnya bersama sang ibu.

Ibu peri

Jangan lupa sandwich nya kasihin ke Lavanya ya A.

Pesan singkat dari Ameera

"Baca, jelas?" Ucap Xabira dengan singkat.

Lavanya? yang sudah terlanjur malu memilih untuk mengambil kotak bekel tersebut.

"Makasih" Ucapnya singkat.

dan setelahnya tidak ada percakapan lagi di antara keduanya. Mereka sibuk masing-masing, Lavanya dengan memakan sandwich  yang baru saja dia terima sedangkan Xabiru fokus berkendara, walaupun sesekali melirik ke arah Lavanya.

"Aku suka liat cara kamu makan" Guman Xabiru dalam hati.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!