NovelToon NovelToon
Pembalasan Mantan Istri

Pembalasan Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.

Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.

Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.

"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.

Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋

DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 - Sudah Lama Pindah

Setibanya di rumah kontrakan Anita, Rara cukup terkejut. Sebab di sana sudah ada orang lain yang menempati. Bukan Anita, sahabatnya.

"Maaf, saya kira rumah kontrakan ini masih ditempati sahabat saya Anita. Kalau boleh saya tahu, apa Anda tahu di mana rumah pemilik kontrakan?" tanya Rara pada wanita muda yang menempati rumah kontrakan Anita.

"Mbak, belok kiri di gang depan. Nanti ada rumah cukup besar pagar hijau ada papan tertera RT, nah itu rumahnya. Kebetulan pemilik kontrakan itu Ibu RT. Biasanya jam segini beliau ada di rumahnya. Mbak langsung saja ke sana," ucap wanita muda itu dengan sopan pada Rara.

"Baik, Mbak. Makasih banyak," ucap Rara seraya tersenyum.

"Sama-sama."

Setibanya di depan rumah Bu RT, Rara pun langsung menekan bel di dekat pagar. Tak lama ada ibu-ibu yang Rara perkirakan usia lima puluh tahunan keluar dan mendekat padanya.

"Cari siapa, Mbak?" tanya Bu RT.

"Permisi, Bu. Apa betul Ibu, pemilik rumah kontrakan yang di gang sebelah, yang pagar dan rumahnya bercat warna ungu itu?" tanya Rara dengan sopan.

"Iya, betul. Kenapa ya, Mbak?" tanya Bu RT yang sekaligus membuka pagar dan mempersilahkan Rara masuk.

Kini keduanya duduk di teras rumah Bu RT.

"Rumah itu sudah ada yang nempatin, Mbak. Kalau misal Mbak mau cari rumah kontrakan, ada tak jauh dari sana itu juga masih milik saya tetapi harganya lebih mahal. Soalnya lebih besar dan dekat jalan raya," ucap Bu RT.

"Oh tidak, Bu. Maaf, saya ke sini karena mencari Anita. Saya baru tahu kalau Anita ternyata sudah tidak tinggal di rumah itu lagi," cicit Rara sendu.

"Oh, Anita. Mbak ini siapanya Anita?" tanya Bu RT.

"Perkenalkan, Bu. Saya Rara, sahabatnya Anita."

"Oh, temannya Anita. Ada perlu apa Mbak? Kok enggak langsung telepon ke ponsel Anita saja," ucap Bu RT.

"Sudah saya hubungi tadi cuma enggak aktif. Apa Ibu tahu kira-kira Anita pindah ke mana atau mungkin sebelum pindah ada pesan sesuatu ke Ibu?" tanya Rara.

"Kalau pesan sih enggak ada. Dia katanya pindah rumah karena sudah menikah. Pas pindahan, suaminya juga sempat berkenalan sebentar dengan saya. Anita dibantu suaminya untuk membawa barang-barangnya pindahan saat itu," ucap Bu RT apa adanya.

"Hah, menikah! Oh, maaf Bu. Saya sudah lama tak bertemu sahabat saya itu jadi kurang tahu jika dia sudah menikah. Kalau boleh tahu Anita pindah sejak kapan, Bu?" tanya Rara.

"Kalau enggak salah ingat sih sekitar tiga tahun yang lalu," ucap Bu RT.

"Astaga jadi Anita sudah pindah dari kontrakan tersebut dan pindah dengan suami barunya tiga tahun yang lalu. Kenapa dia enggak kabari aku sama sekali. Apa dia sudah enggak anggap aku sahabatnya lagi?" batin Rara sendu bercampur kaget.

"Sejak itu apa Anita enggak pernah ke sini lagi, Bu? Atau mungkin Ibu tahu dia pindah ke mana?" tanya Rara kembali.

"Maaf, Mbak. Saya kurang tahu. Tapi katanya masih di Jakarta juga. Suaminya juga kerja di Jakarta katanya. Jadi kemungkinan besar rumah mereka ya masih di kota ini. Suami Anita ganteng, tinggi dan pakaiannya juga rapi ala kantoran begitu. Waktu pindahan, Anita bersama suaminya naik mobil sedan mewah. Sedangkan barang-barangnya dinaikin di pick up yang disewa mereka," tutur Bu RT.

Sebuah helaan nafas berat meluncur dari bibir Rara.

"Baiklah, Bu. Saya permisi dulu. Terima kasih banyak sebelumnya dan maaf mengganggu waktunya," ucap Rara dengan sopan.

"Tidak apa-apa, Nak. Hati-hati di jalan," ucap Bu RT tulus.

Rara pun berjalan kaki dengan gontai ke depan jalan raya untuk mencari angkot. Sebab uangnya hanya tersisa seratus ribu rupiah saja. Walaupun naik taksi masih cukup tapi dia ingin berhemat.

Saat dirinya sudah berada di depan jalan raya, mendadak haus. Akhirnya Rara singgah ke sebuah minimarket membeli sebotol air mineral dingin. Sebab cuaca Jakarta sedang terik.

Ketika Rara membayar sebotol minumannya pada kasir, tiba-tiba ada suara seorang lelaki yang memanggilnya.

"Rara," panggil laki-laki itu.

Sontak Rara pun langsung menoleh. Dan ia cukup terkejut. Ternyata yang memanggilnya yakni Bambang, mantan suami Anita.

"Mas Bambang," cicit Rara.

"Kamu ngapain di sini, Ra?" tanya Bambang yang juga mengenal Rara adalah sahabat baik mantan istrinya, Anita.

"Lagi beli minum Mas, haus soalnya. Mas Bambang sendiri ngapain di sini? Apa rumah Mas juga dekat sini?" tanya Rara penasaran.

"Oh enggak, rumahku cukup jauh dari sini. Kebetulan istriku lagi hamil muda dan ngidam beli batagor pedas di depan mini market ini. Tuh, dia lagi antri. Padahal kita baru nikah lima bulan yang lalu eh sudah cepat dikasih amanah sama Tuhan."

Bambang pun menunjuk seorang wanita muda yang tengah mengantri. Dan tampak perut wanita muda itu sedikit menyembul tanda ia memang hamil.

Rara melihat ke arah yang ditunjuk oleh Bambang dan cukup terkejut mendengar mantan suami sahabatnya itu bilang padanya baru menikah lima bulan yang lalu.

"Bukankah Anita yang lalu mengatakan padaku kalau ia bercerai karena suaminya berselingkuh dan sudah menikahi wanita lain secara diam-diam darinya. Harusnya Mas Bambang sudah menikah dengan wanita selingkuhannya itu sekitar empat atau lima tahun yang lalu. Ini kenapa bilang baru menikah lima bulan yang lalu?" batin Rara bertanya-tanya dan sangat heran.

🍁🍁🍁

1
tessa arum
keren
Julia Vanka
Luar biasa
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Asyatun 1
keren thoor
Novano Asih
mahal amat biaya rumah sakit sampai perawatan hingga sembuh 2 M😂😂😂tp syukurin biar nyahok itu Pram sama Anita
Virna Rosse
anak rara mungkin
Wicih Rasmita
Luar biasa
Zuhril Witanto
waduh berat juga
Zuhril Witanto
gratisan
Zuhril Witanto
dasar
Zuhril Witanto
kok di tampar...kan itu kesayangan anda
Zuhril Witanto
ternyata nagih utang
Zuhril Witanto
kira2 sisy bertengkar ma siapa yah
Zuhril Witanto
ada apa nih
Zuhril Witanto
awas ada yang bangun
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
gimana mau hamil wong rahim gak punya
Zuhril Witanto
sisy kah
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
kayak ya anaknya Rara masih hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!