NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor jahat
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebebasan

Satu tujuan Luna setelah keluar dari rumah keluarga Rafi adalah apartemen pribadinya. Selama ini, apartemen itu dia tinggalkan setelah menikah. Ia sengaja menyembunyikan jati dirinya, termasuk apartemen yang dia miliki ini, atas permintaan sang kakek.

Ya, Kakeknya, sejak awal, tidak menyukai Rafi entah apa alasannya, kakek tidak pernah mengatakan apapun. Tapi sejak awal dia sudah memiliki firasat buruk terhadap Rafi dan memberikan Luna waktu satu tahun untuk membuktikan bahwa pilihannya itu tepat dan firasatnya yang salah. Namun, insting kakeknya ternyata lebih tajam daripada cinta buta Luna kepada Rafi m Hanya dalam waktu tiga bulan saja, Rafi dan keluarganya sudah menunjukkan kebusukannya.

"Ah, leganya. Akhirnya aku bisa menikmati tempat ternyaman dalam hidupku. " teriaknya melepaskan segala beban hidupnya selama ini di dalam kamar itu.

Luna merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang selama tiga bulan ini ia tinggalkan. Napasnya terasa lebih lega, seolah semua beban yang menimpanya selama ini terangkat. Ia merasakan kebebasan yang sudah lama hilang, kebebasan dari keluarga yang tidak tahu terima kasih.

"Ini saatnya kembali menjadi diriku sendiri," bisiknya "kakek maafkan aku tidak pernah mendengar kata-katamu. Setelah perceraianku disahkan, aku akan pulang ke rumah dan meminta maaf atas kebutaanku selama ini, dan memelukmu, kek. Pris tua yang begitu menyayangiku."

Senyumnya terukir indah saat memikirkan hal itu. Entah kakeknya atau senang atau sedih mendengar perceraiannya nanti. Yang pasti dia akan mengatakannya nanti saat semua sudah selesai.

Ada satu hal yang paling ia syukuri dari semua kekacauan ini yaitu Luna masih suci, belum tersentuh oleh Rafi. Itu adalah satu-satunya aset yang bisa ia banggakan sebagai seorang janda. Janda perawan, bukankah itu keren? Luna terkekeh sendiri memikirkan apa yang ada di dalam otaknya.

Luna mengambil ponselnya, dan menekan tombol panggil kepada Naura sahabatnya.

"Naura, aku sudah keluar dari rumah neraka itu."

"Benarkah, memangnya apa yang terjadi? katanya kamu akan tinggal beberapa hari lagi. "

"Aku sudah tidak tahan, semalam Rafi kembali menampar ku. " Adu Luna.

"Apa? kenapa dis sekarang dikit-dikit main tangan sih. " Naura terlihat murka dengan apa yang dia dengar dari Luna berani sekali Rafi menampar sahabatnya sampai dua kali.

"Apa kamu sudah mengambil fotonya. Itu bisa memudahkanmu bercerai dengan alasan kekerasan dalam rumah tangga. "

"Sudah, bahkan aku sudah menyertakan tanggal yang berbeda." kata Luna.

"Bagus, itu baru sahabatku. "

"Datanglah ke apartemenku jika semua sudah siap, aku ingin memastikan semuanya sesuai. Aku sudah putuskan untuk mengambil tiap rupiah yang aku keluarkan. Tolong urus perceraianku dengan Rafi secepatnya, aku ingin segera bebas," ucapnya tegas.

"Baik, Luna. Aku akan segera mengurusnya. Tuntutannya apa saja?" tanya Naura di seberang sana.

"Tuntutannya hanya satu," jawab Luna, suaranya dingin. "Mereka harus mengembalikan uang operasi Bu Endah yang sudah kubayarkan, dan juga uang yang selama ini kugunakan untuk menalangi kekurangan biaya di rumah itu. Uang bulanan Rafi jauh dari kata cukup, apalagi untuk biaya obat-obatan penyakit jantung yang sangat mahal itu."

Naura menyanggupinya. "Oke, Luna. Dalam waktu satu minggu, gugatan cerai itu akan sampai di tangan Rafi."

Setelah menutup telepon, Luna menatap langit-langit kamarnya. Akhirnya, babak baru dalam hidupnya akan segera dimulai.

**********

Di rumah Rafi, suasana masih tegang setelah kepergian Luna. Bu Endah, yang sedari tadi terus mengomel karena melihat sikap Luna yang seenaknya, tiba-tiba merasakan nyeri hebat di dadanya. Ia terhuyung, untung segera ditangkap dan dipapah oleh Pak Doni untuk duduk di sofa.

Rafi yang panik segera menghampiri. "Ada apa, Bu?! Dada Ibu sakit lagi?"

"Iya, Nak... sakit sekali..." rintih Bu Endah, memegangi dadanya.

"Saras tolong ambilkan obat ibu di laci kamarnya." Rafi meminta Saras mengambilkan air minum dan obat yang biasa di konsumsi ibunya.

Saras dengan tergesa-gesa masuk ke kamar Bu Endah. Ia mencari di laci, di meja, di mana pun, tapi tidak menemukan apa pun. Ia kembali ke ruang tamu dengan tangan kosong.

"Mas... obat Ibu sudah habis," ucapnya ragu.

Rafi, Pak Doni, dan Bu Endah saling pandang, bagaimana bisa? Selama ini, jika obat Bu Endah tinggal dua butir, Luna selalu dengan sigap segera membelikannya. Entah menggunakan uang siapa, Bu Endah hanya tahu obatnya selalu tersedia. Ia tidak pernah peduli dari mana uang itu berasal, yang tau selama ini yang digunakan Luna adalah uang yang diberikan rafi kepadanya setiap bulan. Sekarang, setelah Luna pergi, mereka baru menyadari bahwa obat itu sudah habis, tanpa ada yang peduli untuk membelikannya.

Rafi kalang kabut. Ia tidak tahu obat apa yang harus dibeli, di mana membelinya, atau berapa harganya. Pak Doni juga terlihat panik, mencoba menenangkan istrinya yang semakin kesakitan. Sementara itu, Saras hanya diam, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Lalu bagaimana ini?! Dadaku sakit sekali!" rintih Bu Endah kesakitan, air matanya menetes.

"Aku akan segera ke apotek!" seru Rafi, ia mengambil kunci mobilnya. "Ayah, tolong jaga Ibu!"

"Tapi obatnya yang mana, Nak? Ada banyak macam obat jantung!" tanya Pak Doni, suaranya cemas.

"Aku juga tidak tahu, Yah!" jawab Rafi frustrasi. "Apa tidak ada bungkus obat yang tertinggal? Biar aku bawa untuk contoh"

"Coba kamu cari di tempat sampah di dapur, semalam aku membuangnya di sana." kata Bu Endah.

Rafi segera mencarinya di tempat sampah, berharap semoga dia segera menemukannya dan membelikan obat untuk ibunya. Dan akhirnya ketemu. Dia segera pergi ke apotek dengan motornya, agar tidak terlambat dan membuat ibunya tersiksa.

Pagi itu benar-benar kacau, rumah yang tadinya sepi karena kepergian Luna, kini benar-benar menjadi kosong dan berantakan, tidak hanya dari segi suara, tetapi juga dari segi jiwa di rumah itu.

Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan tanpa kehadiran Luna. Mereka baru menyadari, tanpa Luna, rumah itu menjadi kacau. Mereka telah kehilangan satu-satunya orang yang peduli dan mau berkorban untuk mereka, dan meskipun sudah menyadarinya tapi tetap saja, orang-orang yang tidak tau diri akan tetap menjadi seperti itu. Bukannya introspeksi diri, tapi malah menyalahkan kepergian Luna.

"Ini semua gara-gara Luna, andai dia tidak bersikap seenaknya sendiri, ini semua tidak akan pernah terjadi padaku. " geram bu Endah dengan masih memegangi dadanya yang sakit.

"Maaf bu, ini semua salahku. mbak Luna marah dan pergi karena aku menikah dengan mas Rafi. Andai aku tidak menikah–, "

"Sudahlah, bukan salahmu. Ini hanya perasaan Luna saja yang dangkal dan egois tidak mau berbagi. "

1
Rahma Inayah
nah benrkn klu luna ikut terlibat dlm pemggelpan dana proyek yg fiktif utk dr sendri siap2 km di penjara or di pecat tdk hormat
Siti Koyah
bagus semoga cepat katahuan dan su saras cepat d depak
Linda Yohana
Bagus novelnya
Sunaryati
Sepertinya Saras meyelewengkan keuangan perusahaan atau Rafi juga ikut. Jika terbukti tamatlah karir kalian di perusahaan Arya. Apalagi jika harus mengembsslikan
Wicih Rasmita
makanya Saras jangan sok sokan nantang Luna 😅😅🤭
Rahma Inayah
mkn rafi or saras yg ingin kaya.secara instant mrk lp klu perusahaan sllu mengecek secara berkala jd sdh pasti ketahuan klu ada penyelewengan dana proyek...
Siti Koyah
mudah" n si saras dan si rafi yang ikut nyeleweng dana
Eys Resa: hehehe
total 1 replies
Siti Koyah
bagus ceritanya
Yuni Ngsih
Authooooor kamu itu ya klw lg asyik baca ko di potong.....😠😠😠
Eys Resa: ampuunn🙏🏼🙈
total 1 replies
Sunaryati
Baru baca langsung suka, Rafi akan kalang kabut mengembalikan uang Luna
Eys Resa: terima kasih 🌹🙏🏼
total 1 replies
Ma Em
Luna kamu beruntung sdh bisa lepas dari para benalu yg hanya akan membuat Luna jadi ATM nya Rafi kalau msh bersama Rafi , sekarang Rafi dan keluarganya menyesal karena sdh membuang berlian hanya untuk batu kali juga Saras sebagai menantu tdk mau membantu kebutuhan sehari hari tdk seperti yg bebas mengeluarkan uang tanpa perhitungan .
Eys Resa: 😁😁😁kejutan besar nanti buat Saras
Siti Koyah: semoga si saras juga d cerai sama si rafi enak aja si saras bahagia poko nya si rafi sama si saras harus cerai semua harus menderita
total 2 replies
Ma Em
Aku suka wanita seperti Luna tdk lemah , Luna berani melawan ketidak Adilan dan berontak bkn cuma menangis akhirnya jadi menantu yg teraniaya 👍💪
Yuni Ngsih
bagus Luna tinggalkan klwrga toxic ky gtu huh
Wicih Rasmita
semangat baru Luna 💪💪🥰🥰
Wicih Rasmita
tak perlu menyimpan sampah Luna tindakan mu sudah benar
Wicih Rasmita
bagus Luna tak perlu bertahan dikeluarga yg tidak peduli padamu
Rahma Inayah
sekrg sdh tau kam belang nya saras spt apa menyesl pun gk guna ...dibanding dgn luna ibarat bumi dan langit
Eys Resa: 👍🏼👍🏼👍🏼🌹💐
total 1 replies
Mundri Astuti
sukur dah si Saras sadar diri...ngaku sampah dia wkwkwk
Eys Resa: 🤭🤭😅😅🙈
total 1 replies
Mefiani
mangkane rafi..pikir dulu sebelum bertindak...cuma luat saras yg modis dan pekerja kamu langsung abaikan istri yg kesusahan dirumah.rasain tu penyesalan...ilang berlian dapetnya batu kali.
Eys Resa: 🤭🤭🤭🤭🙈
total 1 replies
Siti Koyah
makan tuh rafi si saras tukang gosip
Eys Resa: 🤤🤤🤤😛😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!