Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.
Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengejar cinta Ayu.
Ardy yang mendengar keputusan Ayu untuk mengakhiri hubungan mereka tak terima. Begitu Ayu memutuskan panggilannya, ia langsung bergegas memesan tiket, ia akan menuju ke tempat Ayu saat ini juga. Jika Ayu memang meragukan cintanya karena jarak mereka, ia akan menepis jarak yang ada, jika perlu Ardy bisa tinggal di sana jika memang itu yang diinginkan Ayu. Ia benar-benar mencintai sosok Ayu, ia tak pernah mencintai seorang wanita seperti ia mencintai sosok Ayu.
Ardy melajukan juga mobilnya dengan sangat kencang menuju rumahnya terlebih dahulu, ada beberapa berkas yang harus diambilnya agar ia bisa menuju ke tempat Ayu. Ia juga harus berpamitan kepada ayah dan ibunya dan juga mengambil beberapa pakaian yang akan ia bawa.
Dunia Ardy benar-benar hancur saat ini, yang ada dalam pikirannya saat ini ia ingin pergi secepat mungkin menemui Ayu, ia bahkan menerobos lampu merah dan terus melajukan mobilnya dengan sangat kencang.
"Ayu, tunggu aku. Aku akan datang, aku takkan membiarkanmu mengakhiri hubungan ini," ucap Ardy dengan tangan bergetar memegang setir mobilnya.
Ardy yang sudah sampai ke kediamannya langsung masuk dan berteriak memanggil ibunya.
Ibu Ardy yang kebetulan ada di dapur terkejut melihat apa yang dilakukan anaknya. Tak biasanya Ardy pulang di jam kantor seperti ini dan mengapa ia teriak seperti itu. Ibu Ardy pun keluar dan menghampiri putranya.
"Ada apa, Nak?" tanya ibu Ardy melihat yang melihat ekspresi panik dari putranya.
"Bu, Ayu memutuskan hubungannya denganku, Bu. Aku tak mau, aku tak terima, Bu. Hari ini juga aku akan menyusul Ayu, aku akan pergi ke diamannya dan melamarnya. Aku tak mau kehilangannya, Bu," ucap Ardy memegang tangan ibunya, tangannya masih bergetar.
"Nak, tenanglah. Ada apa denganmu? Jangan bersikap seperti ini, cobalah berpikir baik-baik, sekarang kamu kirim pesan pada Ayu jika kamu akan datang dan memintanya untuk menunggumu sekarang. Ayo, Ibu bantu kamu bersiap-siap, tenangkan dirimu," ucap ibu Ardy mencoba menenangkan putranya yang terlihat sangat panik, ia tak pernah melihat putranya dalam kondisi seperti ini, ia bahkan ia bisa melihat mata putranya yang berkaca-kaca. Apakah putranya begitu mencintai sosok yang sama sekali belum pernah dilihatnya secara langsung.
Mendengar itu, Ardy pun mengangguk dan keduanya naik ke lantai atas di kamar Ardy.
"Tenangkan dirimu, tarik nafas dan hembuskan secara perlahan," ucap ibu membuat Ardy pun yang sudah terduduk di sisi tempat tidur melakukan apa yang dikatakan ibunya. Ia melakukannya berulang-ulang hingga membuat ia menjadi lebih baik, ia hanya duduk lemas di sisi tempat tidurnya. Sementara itu ibu mulai mengambil semua barang-barang yang diperlukan oleh Ardy untuk pergi ke tempat Ayu. Ibu mengambil pakaian untuk Ardy.
"Nak, sekarang ganti pakaianmu, Ibu juga akan meminta sopir untuk mengantarmu ke bandara. Bagaimana dengan tiket pesawat? Kamu sudah memesannya 'kan?" ucap ibu membuat Ardy pun menggangguk, ia sudah memesan tiket sebelum ia pulang dan sudah mendapat kabar jika tiketnya sudah siap dan akan berangkat satu jam lagi.
Setelah Ardy berpakaian dan mengambil tas ranselnya ia menghampiri ibu yang berada di teras rumah. Ibu sedang menelpon ayah Ardy, mengabarkan apa yang terjadi pada putranya dan ayah Ardy juga menyarankan jika sebaiknya Ardy pergi saat ini menemui gadis itu jika memang dia sangat mencintainya. Mereka akan segera menyusul.
Ardy pun menuju ke bandara, saat ini ia sudah lebih tenang dari sebelumnya. Ia ke bandara diantar oleh supir dan juga ibunya. Sementara itu, begitu sampai di bandara, ayah Ardy sudah ada di sana.
"Tenangkan dirimu, Nak. Jika memang Ayu adalah jodohmu, kalian pasti akan bertemu dan ingat saat bertemu dengannya cobalah menahan diri, apapun keputusannya, kamu harus menerimanya. Jangan paksakan keinginanmu, kamu mengerti kan apa yang ayah maksud?" ucap ayah Ardy membuat Ardy pun hanya mengangguk lemas dan ia segera menuju ke pintu penerbangannya.
Ayah dan ibu Ardy hanya melihat putranya yang terlihat lemas berjalan gontai meninggalkan mereka, mereka sama sekali tak menduga jika putranya akan berada di posisi ini. Terlihat sangat hancur.
"Semoga saja dia bisa mendapatkan gadis itu, Ibu bisa melihat cinta di matanya, walau ibu sendiri bingung kenapa ia bisa mencintai seorang wanita hanya karena pertemuan salah sambung mereka, hanya berpacaran secara online," ucap ibu menggeleng. Namun, itulah faktanya, putranya benar-benar mencintai sosok Ayu yang diceritakannya, ia sekalipun belum pernah bertemu secara langsung dengannya.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa