NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 12

"Saya butuh gebrakan. Keluarkan ide- ide segar kalian untuk proyek kali ini. Karena saya tak ingin melihat kecacatan ataupun komplen dari klien." Erick menatap semua jajaran petinggi yang ada di ruangan remang dengan layar proyektor yang menyala itu.

"Jika proyek kali ini kita mendapat profit besar, saya akan menghadiakan seluruh tim dengan berlibur di kapal pesiar." Sekali-kali Erick ingin meningkatkan kualitas para bawahannya, jadi ide itu ia utarakan.Mungkin saja dengan jaminan ini para tim yang bekerja untuk proyek besar kali ini bisa meningkatkan kualitas kinerja mereka dua kali lipat.

Terdengar suara riuh rendah sorakan kegembiraan, seperti dugaan nya wajah- wajah yang semula tertekuk itu menjadi sumringah, Erick geleng-geleng kepala di buatnya.

"Baiklah, rapat kali ini berhenti sampai di sini. Siapkan laporan pada masing-masing divisi dan berikan pada saya sebelum jam makan siang."

"Baik pak!" serempak semuanya menjawab.

Lalu Erick menatap gadis yang kini berdiri dari duduknya. "Elena kau urus sisanya."

"Siap pak." sigap Elena menjawab.

"Riza,ke ruangan saya," titah Erick lalu pada kepala manajer.

"Baik pak." laki-laki yang membawa map di tangannya itu mengangguk patuh. Kemudian semua orang berdiri saat Erick mengibas kan jas mahalnya sekilas dan melewati mereka untuk keluar ruangan. Para wanita di sana menatap penuh kekaguman.

"Pak Presdir kita makin tampan aja ya."

"Kau tadi cium gak parfum mahalnya? walaupun cuma lewat dong, wanginya terasa sampai ke hati."

"Ayoyoyo, kira-kira wanita beruntung mana yang bakal jadi istrinya nanti."

Begitulah di antara banyaknya pujian dari para wanita itu yang Elena dengar, membuatnya geleng-geleng kepala, sambil tersenyum geli di buatnya.

Setelah membereskan beberapa berkas, Elena berlalu untuk mencetak dokumen yang di perlukan ia berjalan ringan melewati beberapa staf dengan senyuman yang ia tampilkan semaksimal mungkin saat mereka menyapa. Iseng ia membuka ponsel, melihat-lihat menu apa saja di daftar cepat saji yang tengah diskon melalui internet. Jam makan siang sebentar lagi ia ingin memesan agar tiba tepat waktu nanti.

Hingga suara dering ponsel yang tiba-tiba masuk mengagetkan nya. Tertera nomor tanpa nama di sana. Ragu ia mengangkatnya.

"Halo ... " suara bariton nan teduh pertama kali menyapa, Elena sangat tahu suara siapa itu.

"Kak Marvin ... kirain siapa." Elena tertawa, hampir saja ia mengira yang menelpon adalah nomor iseng yang hendak mengerjainya.

"Ketahuan nih gak nyimpen nomor ku." suara di seberang sana terdengar menggerutu. Elena tertawa pelan, ia baru ingat padahal mereka sudah saling menyimpan nomor agar suatu saat bisa bertukar kabar walau tanpa jumpa.

"Maaf kak, aku lupa kasih nama." tutur Elena memberi alasan.

"Ya sudah kasih saja nama 'Kak Marvin tampan' aja itu bagus." pria itu berkelakar.

Elena semakin terbahak hingga ia memasuki ruang fotokopi yang tersedia di sana. Beberapa karyawan menyapanya, ia balas mengangguk seraya tersenyum.

"Nanti jam istirahat siang bisa kita makan bareng?" tawar Marvin saat obrolan mereka masih tersambung.

"Eh, tapi kan kak Marvin pasti sibuk."

"Tidak apa-apa, rumah sakit bukan kantor yang setiap saat sibuk." Pria itu berguyon. "Ada restoran yang baru, rekomendasi dari rekanku, Jika bisa nanti aku kirim alamatnya," ujar pria itu lalu.

Elena tidak bisa untuk menolak, "Baiklah. Aku akan datang."

"Ya sudah, ku tunggu. Jaga dirimu baik-baik."

Kemudian sambungan terputus setelah mereka mengucapkan salam perpisahan. Elena menaruh kembali ponselnya, tak jadi ia membeli makan cepat saji setelah mendapat ajakan bareng dari dokter muda itu.

"Cie, teleponan sama siapa itu senyum-senyum sendiri." Mia, si pegawai humas menyenggol lengannya, Elena terhenyak lalu ia menggeleng, mengelak.

"Bukan siapa-siapa kok, cuma teman," ujarnya. Mia adalah teman saat pertama kali ia bekerja di kantor ini, tak ayal Elena sangat akrab dengan nya di bandingkan pegawai lain di sini.

"Temen apa demen." Mia semakin menggoda, Elena mengerling malas, tak ingin Mia semakin salah paham setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia segera undur diri.

"Jangan lupa kenalkan padaku, Elen!"

Teriakan Mia yang masih saja menggoda, Elena hanya mendengarkan nya dengan tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala.

**

Di ruangannya, Erick sedang mencatat dan mendiskusikan beberapa hal dengan Riza. Tangannya yang lincah menggerak-gerakkan pena di atas kertas juga mulutnya yang terus mengeluarkan ide-ide berlian, tak ayal the Davidson's company bisa sangat sukses ketika berada di tangannya. Membuat nya selalu berada di urutan lima teratas pengusaha muda paling sukses dan inspiratif di majalah bisnis. Menyabet banyak penghargaan dan gelar baik nasional maupun internasional.

"Itu saja, apa kau mengerti?"

"Baik pak, saya mengerti," kata Riza menjawab. Dalam hati ia berdecak kagum, pantas bosnya ini di juluki keturunan Einstein, kecerdasan yang di milikinya memang seperti ilmuwan terkenal Albert Einstein.

"Baiklah itu saja, kau bisa kembali."

Riza menunduk hormat lalu berlalu keluar ruangan. Saat sedang sibuk mendatangani berkas, Erick tak sadar jika jam makan siang sudah tiba, menelengkan kepala pelan, ia akhirnya memilih untuk melewatkan saja makan siangnya.

Namun suara dering ponsel membuat nya terkejut hingga lupa jika ada janji yang harus Erick tepati kali ini.

"Baiklah. Aku akan datang."

***

"Kamu terlambat lima menit, Erickson." gerutu wanita bergaun selutut itu, beberapa aksesoris mahal menghiasi leher juga lengan indahnya, rambutnya yang sepunggung kini berubah warna yang semula blonde menjadi hitam kemerahan.

Dengan kesempurnaan wajah dan tubuh Clarissa pantas lah ia bisa mendapatkan predikat Miss world tahun lalu saat ia mengikuti ajang kontes itu, membuat namanya cemerlang di dunia entertainment menjadikan ia salah satu model dengan bayaran tertinggi hingga saat ini.

Gadis itu masih bersungut-sungut sementara Erick mendekatinya seraya menarik garis bibir nya.

Tanpa melayani gerutuan nya, Erick langsung pada intinya. "Jadi makan siang?"

Clarissa mendengkus. "Kamu benar-benar bukan pria romantis ya."

Erick terkekeh. "Setidaknya aku punya pesona," kata pria itu jemawa membuat Clarissa gemas di buatnya.

"Ayo, ada restoran yang baru di salah satu mall besar, aku ingin mencicipi menu di sana, kamu mau kan?"

"Boleh."

Dan kedua nya pun berjalan beriringan ke mobil akan membawa mereka ke tempat itu, bertepatan dengan mobil Marvin yang datang saat Elena menunggu nya di parkiran.

"Jadi ini perusahaan tempat mu bekerja?" tanya Marvin ketika Elena baru masuk mendudukkan bokong di kursi samping kemudinya.

"Iya kak. The Davidson's company. Di sinilah aku bekerja sebagai sekretaris sekaligus personal assistan seorang bos yang perfeksionis dan killer," kata Elena, di selingi gurauan.

Marvin tertawa. "Sepertinya dari caramu mendeskripsikan nya bos mu itu telah banyak merepotkan mu ya."

"Mmm, begitulah kadang dia tidak bisa melihat sesuatu yang sedikit saja berantakan, semuanya harus benar-benar sempurna di matanya. Padahal di dunia ini tidak lah ada yang sempurna."

"Bukan hanya itu bos ku itu juga terkadang kejam bila sudah memberi hukuman, kata-kata yang terlontar dari mulut nya juga sangat pedas mengalahkan pedasnya bon cabe merek apapun.

Tapi di balik itu semua dia sangat mengayomi, terkadang bisa di ajak bercanda jika memang saat nya untuk itu, hanya saja jangan pernah sekalipun membantah nya ketika dia sedang dalam mode serius.Terkadang dia juga freak, jokes yang di keluarkan pun serupa seperti jokes bapak- bapak,tapi itulah kelebihan dia antara semua sifat nya yang cuek dan pemarah."

Hening sesaat. Marvin memperhatikan ada senyum dan binar di wajah Elena saat sesudah ia menceritakan tentang atasannya itu. Membuat Marvin mulai berfikir.

Tersadar karena bercerita tanpa rem, Elena terhenyak. "Eh, aku banyak bicara ya kak. Maaf." tak sadar ia mendeskripsikan panjang lebar tentang bosnya.

"Tidak, aku justru senang kau bisa terbuka dengan ku," kata Marvin.

"Melihat dari bagaimana cara mu menceritakan tentang bos mu itu, aku jadi terpikir sesuatu," ucap Marvin, lalu menjeda perkataanya, sepasang mata mereka saling menatap.

"Apa kau mencintai bos mu itu, Elena?"

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!