Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Aisyah bikin ulah
Tata,dhea dan Karina kini duduk di atas angkutan kota
"eh neng dhea baru pulang neng!?" tanya pak sopir saat melihat Dhea naik kemobil angkotnya
"iya bang maing" jawab Dhea
"oh itu sama teman-temannya ya neng!?" tanya bang maing lagi
" iya bang" jawab dhea
"Dhe kamu kenal sama pak sopir !?" tanya karina
" iya na ,Bang maing langganan kakek kalau ke pasar bawa sayur-sayur jualannya " jawab dhea
"oh kakek kamu jualan sayur!?" tanga karina
" iya na,kakek jual sayur ke pasar dan maing sering bantuin kakek " jawab dhea
Tata dan Karina hanya mengangguk saja
Mereka bercanda bersama di dalam mobil angkutan umum itu beruntungnya penumpang lagi sepi
"sepi ya bang!? Nggak seperti biasanya ramai"Tanya Dhea
" iya neng soalnya Abang baru keluar narik jadi penumpangnya sepi
Biasanya abang keliling-keliling dulu cari penumpang setelah itu baru dah lewat sekitaran sekolah enneng" jawab bang maing
"oh gitu ya bang!? Emangnya abang kenapa baru keluar narik!?" tanya Dhea
"oh tadi pagi itu mobil abang ada yang Carter ke kampung Durian jadi Abang nyari penumpangnya siang" jawab bang maing
"oh giti ya bang!!"jawab Dhea
"tata jadi terdiam mendengar kampung durian di sebut oleh pak sopir
tata jadi ingat pada abangnya,bang Alfian satu-satunya kakaknya yang peduli padanya
Tata juga jadi ingat kedua orang tuanya dan dua orang kakaknya yang lain
Tata jadi sedih karena kedua orang tuanya juga kakaknya tidak pernah menganggapnya
Sedangkan di kampung durian dirumah mama rima dan papa firman
Aisyah menangis histeris karena ingin sekolah di tempat Tata sekolah karena di sana terkenal sebagai sekolah anak-anak orang kaya dan berprestasi
Papa firman sudah berusaha semaksimal mungkin agar bisa memasukkan Aisyah kesekolah tapi Aisyah tidak bisa lolos karena beberapa kali tes Aisyah selalu gagal dan nilai akademik Aisyah sangat rendah
"Ya sudah kalau kamu nggak mau sekolah di sekolah negeri yang ada di kampung Rambutan kamu tinggal aja di rumah bantu-bantu mama beres-beres rumah juga jaga warung baru kita itu" ucap papa firman yang sudah sangat kesal pada Aisyah karena sangat keras kepala
"papa nggak sayang icha lagi huhuhu"Aisyah kembali menangis
"Icha sayang lebih baik icha sekolah di sekolah tempat bang aldi dan bang alfi dulu sekolah ya nak disana juga bagus sekolahnya
daripada Icha tinggal di rumah nggak ngapa-ngapain mending Icha sekolah biar makin pintar
siapa tau aja nanti Icha juga dapat beasiswa seperti tata kan Icha bebas memilih sekolah yang icha mau" mama rima mencoba menenangkan putri kesayangannya itu
"jadi ibu ingin icha terus belajar sampai kepala icha botak seperti Tata Hiks hiks hiks " jawab icha sesegukan
" loh memangnya rambut tata botak dek !?" tanya Aldi dengan mata membulat sempurna karena tidak percaya jika adik bungsunya itu botak
"ya iyalah lihat saja tiap hari dia menutup rambutnya memakai penutup kepala kalau nggak botak apa coba" jawab Aisyah
"emang seperti itu!!?" tanya aldi masih tidak percaya dengan apa yang adiknya katakanlah
"ya bisa kenapa enggak!!! " jawab Aisyah kesal
"lihat dong rambut Icha sangat cantik dan berkilau " ucap Aisyah memamerkan rambutnya yang hitam dan tebal
Padahal rambut Tata jauh lebih bagus darinya
Tata memakai hijab karena sang nenek mengatakan jika seorang muslimah harus bisa menutup auratnya maka dari itu tata sedari kecil sudah terbiasa memakai hijab walaupun sederhana tapi tata terlihat cantik
Sifanya yang lemah lembut dan sopan membuat banyak orang yang menyukainya
Hal itulah yang sering membuat Aisyah iri dan membenci tata di tambah lagi Tata sangat cerdas berbeda dari dua kakaknya
Alfian kakak tata yang paling tua juga sebenarnya cerdas sama seperti Tata tapi dia tidak ingin memperlihatkan bakatnya pada kedua orang tuanya karena tentu saja itu akan membuat orang tuanya sombong dan membanggakannya sedangkan Alfian tidak menyukai itu
Apalagi melihat perilaku mereka pada adik bungsunya Alfian bertekad untuk mandiri dan keluar dari lingkungan keluarganya yang menurutnya termasuk keluarga toxic banyak orang-orang yang tidak menyukai mereka terutama sang ibu yang memiliki mulut yang sangat pedas bagaikan boomcabe level dua puluh
Alfian sering merasa malu dengan sikap dan tingkah laku keluarganya terutama Adiknya Aisyah yang suka semaunya sendiri
adiknya itu tidak punya rasa malu jika menginginkan sesuatu harus di penuhi walaupun itu milik orang lain jika dia menginginkannya itu harus didapatkannya bagaimanapun caranya dan kedua orang tuanya akan segera menurutinya walaupun mereka akan malu sendiri
itulah yang Alfian tidak sukai dari keluarganya jadi Alfian hanya hisa diam selama ini karena alfian masih membutuhkan orang tuanya
walaupun sekarang alfian sudah bisa mandiri tapi belum berani tinggal di luar rumah kedua orang tuanya karena alfian masih sekolah dan membutuhkan sokongan dana sekolah dari orang tuanya
Seperti malam ini Saat baru selesai makan malam dan mereka seperti biasa berkumpul di ruang keluarga
Aisyah kembali merengek ingin pindah kesekolah di mana tata berada
Tapi Sangatlah sulit,papa dan mamanya sudah membujuk Aisyah dengan berbagai macam cara tapi tetap saja Aisyah tidak mau mengerti
"sudah Aisyah papa sudah pusing mendengar rengekan kamu,kamu itu tidak bisa masuk kesana tiga kali ikut tes tapi tetap saja kamu tidak bisa menyelesaikan pertanyaannya bikin malu papa saja" ucap papa firman
"huuuuuuuuu papa sudah tidak sayang lagi pada Aisyah
Katanya Aisyah anak kesayangannya papa dan mama tapi masalah seperti itu saja kalian tidak bisa huuuuu" Aisyah berceloteh di sela-sela isakan tangisnya
"terserah kamu Asiyah papa sudah tidak tau lagi harus bagaimana menghadapi kamu,papa sudah berusaha untuk memenuhi semua keinginan kamu tapi kamu memang yang tidak mampu" jawab papa firman dengan suara tinggi karena emosi
"papa saja yang bodoh dan pelit tidak mau ngeluarin duit lebih banyak lagi" bentak Aisyah
"Aisyah!!".bentak papa firman
"jangan bentak Aisyah seperti itu pa"sahut mama rima dengan suara tinggi juga
"ini hasil didikan kami rima, selalu memanjakannya lihat sekarang dia sudah berani mengatakan aku bodoh
Aku ini papanya yang harus di hormatinya"teriak papa firman
"kamu menyalahkan aku firman !? Apa kamu Fikir Aisyah ini hanya kerana didikan aku
Ingat firman itu juga hasil didikan kamu kamu juga sering memanjakannya menuruti semua keinginannya " teriak mama Rima lebih kenceng lagi
Plak
"kamu dan anakmu benar-benar sudah tidak menghormatiku" papa firman menempelkan cap lima jari dipipi istrinya untuk pertama kalinya
ke tiga anaknya hanya melongo melihat pertengkaran kedua orang tuanya bahkan Aisyah sudah berhenti menangis
Tapi sekarang yang menangis itu mama rima karena papa firman sudah menamparnya
"tega kamu mas menampar aku hiks hiks hiks "mama Rima berlari masuk ke dalam kamarnya dan menangis sejadi jadinya
papa firman mengambil ponsel dan kunci mobilnya yang tergeletak di atas bufet dekat televisi
Papa firman pergi keluar rumah tanpa berkata apa-apa pada ketiga anaknya yang menatapnya
Tak lama suara mesin mobil terdengar dan pergi meninggalkan rumah mereka
"puas kamu hah!! Papa dan mama sekarang bertengkar gara-gara kamu
coba deh kamu itu sehari saja tidak buat masalah sekarang lihat mama di tampar oleh papa karena membela kamu" ucap Alfian pada adiknya Aisyah
Alfian sudah tidak tahan lagi dengan tingkah adiknya itu
"kok malah nyalahin aku sih bang, kan mereka sendiri yang mau bertengkar kenapa gara-gara aku" jawab Aisyah tanpa perasaan bersalah ya memang se egois itu Aisyah karena selalu menganggap jika dirinya itu benar
"terserah kamu Aisyah "jawab alfian lalu meninggalkan Aisyah dan Aldi
Alfian masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya
"untung saja tata sudah tidak tinggal disini lagi karena seandainya tata masih disini pasti papa dan mama meminta tata untuk bertukar sekolah dengan Aisyah " gumam Alfian
"bagaimana ya kabar tata sekarang,aku yakin keluarga kak Andre a pasti bisa membahagiakan adik bungsuku itu
Kamu berhak bahagia dek,maafkan abang selama ini tidak bisa jadi pelindungmu" gumam alfi lagi mengingat adiknya Tata
DITUNGGGUUUUUU....
Ditunggu kelanjutannya...
🙏🏻🙏🏻🥰🥰🥰🥰♥️❤️❤️
Update terbaruuu dinantikan kak...