NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Kak!

Nikahi Aku, Kak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Teen Angst
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Three Ono

FOLLOW IG AUTHOR 👉@author Three ono

Sebuah kecelakaan menewaskan seluruh keluarga Arin. Dia hidup sebatang kara dengan harta berlimpah peninggalan orangtuanya. Tapi meski begitu dia hidup dalam kesepian. Beruntungnya ada keluarga sekretaris ayahnya yang selalu ada untuknya.

"Nikahi Aku, Kak!"

"Ambillah semua milikku, lalu nikahi aku! Aku ingin jadi istrimu bukan adikmu."

Bagaimana cara Arin mendapatkan hati Nathan, laki-laki yang tidak menyukai Arin karena menganggap gadis itu merepotkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Ono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Arin sedang duduk di teras sendiri karena tadi Lia pamit masuk ke dalam untuk mengurusi suaminya yang sudah pulang dari kantor. Dia merenung memikirkan seseorang yang sejak tadi berusaha ia lupakan tapi nyatanya saat sendiri dia pun kembali teringat sikap Nathan tadi malam. Hari ini mereka sama sekali belum bertemu dan tidak juga mengirim pesan.

Sudah dari saat itu Arin tidak pernah lagi mengirim pesan yang mengganggu pada Nathan. Ada seseorang yang mengatakan padanya kalau jangan terlalu sering mengganggu seseorang yang kita sukai kalau tidak ingin membuatnya ilfil. Awalnya tentu saja Arin sangat ingin mengirim pesan seperti biasa tapi sekarang sudah bisa menahan diri. Dan hasilnya mereka sudah tidak pernah lagi berkirim pesan kecuali ada hal yang penting saja. Itupun tidak pernah karena kalau ada apa-apa Arin lebih sering bicara lewat Febby.

"Sedang apa? Kenapa sendirian disini, di mana mamah?" Rezza yang baru saja memenangkan pertandingan game online nya.

"Tidak sedang apa-apa, aunty masuk ke dalam tadi. Dia mau mengurus papahmu. Kau dari mana? Apa main game lagi?"

"Mengurus apa? Papah sudah besar kenapa juga masih merepotkan mamah, padaku saja mamah selalu menyuruhku untuk mandiri." Rezza mendengus kesal karena kelakuan papah dan mamah nya, menurutnya tidak adil karena sang papah bisa bermanja-manja pada mamahnya. Sedangkan Rezza tidak bisa, dengan alasan sudah besar dan harus mandiri.

Arin bukannya iba tapi malah tertawa melihat Rezza kesal. Jelas saja Rezza sudah tidak bisa manja-manja lagi pada mamahnya. Mungkin kalau Rezza itu perempuan barulah masih bisa bermanja-manja sampai kapanpun pada mamahnya. Arin jadi ingat ibunya yang sudah tiada. Coba saja kalau ibunya masih hidup pasti Arin bisa bermanja-manja pada ibunya, seperti meletakkan kepalanya di atas pangkuan sang ibu lalu kepalanya diusap penuh sayang. Hanya hal sesederhana itu yang Arin rindukan.

Meski ada Febby yang sangat sayang dan baik padanya tetap saja terasa berbeda. Arin masih merasa canggung untuk bermanja pada wanita yang sudah membesarkannya setelah orangtua Arin tiada. Mau sebaik apapun orang lain tetap tidak bisa menggantikan posisi orang tua kandung.

Makan malam pun tiba.

Arin membantu Lia untuk menyiapkan makan malam. Setelah itu semua orang berkumpul ada Lia, Sakka, kakek Bayu, Rezza dan Arin sendiri. Rasanya sangat berbeda saat makan bersama di rumah Febby. Disini Arin merasa lebih hangat dan ramai karena keluarga Rezza banyak bercanda ria meski di meja makan. Rezza yang selalu bertengkar dengan papahnya dan Lia serta kakek Bayu yang jadi penengah.

"Kalian ini sudah dewasa dan tua tapi kelakuan seperti anak kecil" sentak kakek Bayu.

"Papah itu Kek, dia yang mulai duluan." Rezza menyalahkan papahnya. Sebenarnya masalahnya sepele hanya perihal perhatian Lia pada dua lelaki yang penting dalam hidupnya itu menurut Rezza tidaklah adil. Menurutnya sang mamah lebih memanjakan papahnya.

"Dasar anak nakal, aku ini papahmu. Berani sekali kamu menunjuk tanganmu seperti itu," Sakka tidak mau mengalah, disini dia kelihatan lebih seperti anak kecil.

"Cukup!! Kalian ini ayah dan anak sama saja. Lihatlah, Arin sampai tidak bisa makan dengan nyaman karena kelakuan kalian. Kalau masih mau ribut lebih baik kalian pergi dari meja makan, jangan makan bersama kami." Kakek Bayu cukup tegas orangnya. "Maaf ya nak, kamu makan saja tidak usah pedulikan mereka," ujar kakek Bayu pada Arin dengan suara lembut.

Arin tersenyum pada kakek Bayu. "Tidak apa-apa Kakek, Arin tidak merasa terganggu." Arin justru suka dengan keadaan yang ramai seperti itu karena di rumah Febby biasanya ia makan dalam diam, jarang sekali bersenda gurau. Febby lah yang biasanya memancing duluan, tapi Mike dan Nathan terlalu kaku. Jadilah selalu sepi saat di meja makan, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu saja.

Sakka dan Rezza menunduk tidak mau melawan ucapan kakek Bayu tapi mata mereka masih saling melirik tajam. Kakek Bayu dan Lia geleng-geleng kepala melihat mereka. Jadi seperti ada dua anak laki-laki di rumah itu.

"Menantuku, kamu mulai sekarang lebih baik melayani ayah saja. Biarkan dua laki-laki itu mengambil makanannya sendiri," ujar kakek Bayu pada Lia.

Lia tampak ragu mau mengiyakan, suaminya pasti ngambek padanya tapi kalau tidak seperti itu bisa jadi sang putra satu-satunya selalu iri.

"Iya ayah," jawab Lia.

Sakka langsung menatap kecewa pada istrinya sedangkan Rezza tersenyum penuh kemenangan. Sekarang baru adil, tidak ada yang mendapat perhatian lebih dari mamahnya.

'Ini semua gara-gara kau bocah nakal, awas saja papah tidak akan memberikan uang jajan baru tau rasa,' batin Sakka.

'Aku tidak takut, aku juga bisa cari uang sendiri tidak perlu minta pada papah," batin Rezza.

Setelah selesai makan dan berbincang sebentar di ruang keluarga. Arin pun pamit karena sudah terlalu malam.

"Aunty, uncle, kakek. Sepertinya aku harus pulang sekarang sebelum terlalu malam lagi," pamit Arin.

"Ehh kenapa tidak menginap saja sayang. Nanti aunty yang bilang pada aunty Febby kalau kamu tidur disini," ujar Lia memberi usul.

"Benar Arin, sudah malam dan berbahaya kalau kamu menyetir sendiri." Kakek Bayu setuju, kalau Sakka terserah saja.

Sementara Rezza sejak tadi sudah sangat setuju dan berharap kalau Arin mau menginap. Dengan begitu ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Arin. Dia senyum-senyum sendiri.

"Tidak apa-apa aunty, jarak dari sini ke rumah aunty Febby juga tidak terlalu jauh dan melewati jalanan yang ramai. Jadi lebih baik aku pulang saja." Ya Arin menolak usulan Lia. Bukan apa-apa, dia juga sebenarnya tidak ingin pulang dan bertemu Nathan tapi saat disuruh menginap rasanya tetap memilih pulang.

"Benar kata mamah dan kakek, tidak aman saat seorang gadis berkendara sendiri di malam hari. Meski jalanan ramai, yang namanya kejahatan tidak cuma terjadi di jalan yang sepi saja" ujar Rezza memberi saran yang pasti akan menguntungkan baginya.

"Tapi ... aku ..." Arin bimbang antara pulang atau tidak. Melihat ke arah mereka yang berharap ia untuk tidak pulang tapi rasanya aneh, meski disini disambut dengan begitu baik tapi Arin merindukan kamarnya yang sejak sepuluh tahun yang lalu ia tempati.

"Sudah menginap saja, nanti aunty akan menyuruh bibi untuk membersihkan kamar tamu. Ukuran tubuh kita juga tidak beda jauh, kau bisa memakai baju aunty."

"Dia akan pulang bersamaku." Seseorang bersuara berat tiba-tiba muncul dan langsung menyambar obrolan mereka dan membuat Rezza kesal karena rencananya gagal.

"Assalamu'alaikum aunty, uncle, kakek ..."

1
Putri Nurul
inikan novel tentang Arin dan Nathan, kenapa malah sampai beberapa episode masih membahas masalah dinda bahkan sampai loncat 2 tahun kemudian tanpa ada cerita tentang Arin dan Nathan. thor, sebaiknya pisahkan novelnya Dinda dan Rezza saja agar pembaca tidak bingung dan fokus pada kisah karakter utamanya saja
Putri Nurul
thor kisah Dinda jangan terlalu bnyk disini, klo bisa novelnya dipisahkan saja. novel yang ini khusus cerita Arin dan Nathan. tidak perlu bnyk² cerita tantang Dinda dan Rezza, sepertinya saja sebagai pelengkap kisah antara Arin dan Nathan
Putri Nurul: *seperlunya saya sebagai karakter pelengkap
total 1 replies
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
💗vanilla💗🎶
ijin mampir ya thor
Safa Almira
yey
Edah J
terimakasih atas karyanya yang sangat bagus 👍👍 semoga makin sukses terus😉
Edah J
ikut senang melihat kalian bahagia 😉🤗😘
Edah J
semoga kamu bahagia Dinda bukan hanya Arin saja yaa🤗
Edah J
duhh yg lagi kasmaran🥰🥰🥰huhuyyy
Edah J
he..he..he...si posesif on😁✌️
Edah J
yeyyy....Arin dilamar 👏🤗😘🥰
Edah J
cerita yg okk👍👍👍
Edah J
Dinda jd detektif dulu😉
Edah J
Itu ulah si boss Rezza😁😁😁
Edah J
wihhh berbunga"hati neng Abanggg😁😁😁
Edah J
Arin dan Dinda punya kesedihan yg sama ditinggal orang tua walau dgn cara yg berbeda😭
Edah J
hahayyy... Rezza nihh 😁😁😁
Edah J
sedih bangett 😭😭🤧
Edah J
semoga kebahagiaan segera menghampirimu Dinda😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!