" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Jam menunjukkan waktu pulang kerja, Neta berpisah dengan teman-teman nya di lobby kantor, ia menuju mushola perusahaan,sore ini ia akan bertemu dengan Dika. Jadi ia akan melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu.
Di mushola ada beberapa karyawan yang melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah, karena jika rumah nya yang melalui beberapa titik kemacetan mereka akan sampai rumah menjelang maghrib, waktu ashar menjadi habis.
Neta melaksanakan shalat terlebih dahulu, dari balik kaca ruangannya Pak Arman melihat seseorang yang tidak asing baginya, ia melihat Neta menuju mushola. Ruangan Pak Arman berada di lantai 14 namun kaca jendela besar mengarah ke mushola perusahaan, sehingga Pak Arman bisa melihat langsung aktifitas karyawannya yang akan melaksanakan ibadah.
Pak Arman tersenyum kecil, pikiran nya menerawang jauh, ia membayangkan jika memang Dika menaruh hati pada Neta, ia akan sangat bahagia, pasalnya ia melihat karakter Neta yang baik dan lagi ia tidak meninggalkan kewajiban yang diperintahkan oleh Tuhannya.
" Saya rasa pantas jika Dika menaruh hati padamu " batin Pak Arman.
...****************...
Neta selesai melaksanakan kewajibannya, ia berjalan ke lobby, menuju parkiran. Masuk kedalam mobil, menyalakan mesin, mobil melaju berlalu meninggalkan perusahaan MGM Grup.
Dalam perjalan, ia berhenti di lampu merah, hati Neta mulai tak karuan entah mengapa.
" Kenapa sama hati aku, mau ketemu Dika aja sampe segini nya, padahal sama aja kan kaya aku ketemu Windi atau ketemu sama Kak Indri, Ramon, mereka temen aku semua, apa karena setelah sekian lama, aku baru ketemu lagi sama Dika " Neta melamun pikiran nya menerawang jauh.
Hingga terdengar bunyi klakson bersahutan. Membuyarkan lamunan Neta.
" Astagfirullahalazim.. " Neta mengusap kasar wajahnya, melajukan kembali mobilnya.
Sekitar 20 menit perjalanan ia sampai di Cafe Botanica, sebelum turun ia beberapa kali membetulkan bajunya melihat wajah nya di kaca spion, terus berulang. Hingga akhirnya ia turun masuk kedalam Cafe Botanical, ia berjalan menyusuri koridor cafe, ia disambut oleh pelayan Cafe, lalu ia menanyakan meja yang sudah dipesan atas nama Mahardika, lalu Neta diantarkan ke meja yang sudah di pesan atas nama Dika.
Ternyata Dika sudah sampai lebih dulu sebelum Neta, ia duduk membelakangi Neta.
" Silakan Bu " pelayan kepada Neta.
" Oh.. ya makasih " Neta kepada pelayan.
Neta menghampiri meja dimana Dika sedang duduk sambil memainkan ponselnya, sudah ada 2 coklat hangat di meja nya.
" Hai Dik.. " Neta membuyarkan lamunan Dika.
Dika menoleh ke arah sumber suara.
" Eh.. Net.. ayo duduk "
" Makasih.. Neta duduk memilih kursi tepat di depan Dika.
Dika tersenyum, membuat hati Neta ingin loncat rasanya.
" Euhh.. oya.. aku sudah pesankan coklat hangat, tapi kalau kamu mau pesan yang lain, aku panggilkan pelayan nya " Dika membuyarkan kecanggungan.
" Oh gak usah, udah kok ini aja, oya.. kok kamu tahu aku suka coklat hangat " Neta kepada Dika.
" Aku kenal kamu dari SMA selama 3 tahun itu aku memperhatikan semua kesukaan kamu juga " Dika santai membuat Neta salah tingkah.
" Hah.. kamu ?? " Neta semakin salah tingkah.
Dika tersenyum..
" Oya kamu udah lama kerja di MGM Grup ? " tanya Dika basa basi.
" Baru mau 5 bulan ini " jawab Neta.
" Hmm.. masih baru yaa.. sebelumnya dimana ? " tanya Dika lagi.
" Nggak, aku lulus kuliah, diem sebentar di rumah ada lowongan di MGM Grup, nyoba melamar Alhamdulillah langsung keterima " Neta menjelaskan dengan semangat Dika memperhatikan Neta.
" Kamu biasa ke perusahaan MGM Grup ? " tanya Neta.
" Iya..perusahan itu kan " Dika menghentikan ucapannya, ia hampir lupa jika Neta belum mengetahui, bahwa Pak Arman adalah Ayah nya.
" Hmm.. kenapa ? " Neta masih menyimak apa yang diucapkan Dika.
" Jadi aku biasa ke perusahaan itu, untuk sekedar memantau keamanan ny saja, iyaa... begitu " Dika mencari alasan ia berharap Neta bisa menerima alasannya yang kurang masuk akal menurut nya.
" Oh begituu.. " Neta tidak banyak bertanya mengenai keberadaannya di MGM Grup.
Bagaimana jika Neta tahu kalau MGM Grup milik ayahku sendiri, batin Dika.
" Kamu kok sekarang berubah Dik ? " tanya Neta menetralkan suasana.
" Berubah gimana maksudnya ? berubah menjadi power ranger ? " Dika tertawa.
" Hahaha kamu.. kaya nya sekarang kamu lebih kalem gak bar-bar kaya dulu "
" Aku sebar-bar itu yaa, sorry ya kalo selama sekolah dulu aku banyak bikin kamu kesel "
" Hmm.. nggak apa-apa, lagian udah lewat, kadang itu kenangan juga sih buat aku, punya temen yang super nyebelin kaya kamu " Neta tertawa.
" Senyebelin itukah aku Net, sampe dibikin kenang-kenangan sama kamu " Dika sedikit terdiam.
" Hahaha nggak.. nggak..bukan gitu " Neta ingin mengklarifikasi.
" Udah nggak apa-apa, aku juga sadar kok, kalau aku emang nyebelin buat kamu " Dika menyeruput coklat hangat nya.
" Hmm.. " Neta tersenyum di paksakan.
" Oya.. ada acara apa nih sebenernya, ngajak ketemu disini ? " tanya Neta.
" Aku ingin menebus kesalahan aku ke kamu " Dika ke Neta.
" Hah menebus kesalahan apa ? kamu gak punya salah apa-apa kok ke aku " Neta heran.
" Hmm.. aku salah.. salah kenapa aku gak ngungkapin perasaan aku ke kamu " Dika memberanikan diri.
" Hah... hahahhaa perasaan apa ? " tanya Neta.
" Perasaan kalau aku sebenarnya... "
Neta menyimak apa yang diucapkan Dika ke dirinya..
"Selamat Hari Raya Idul Adha 🐐🐐 bagi teman-teman yang merayakannya .. Mohon maaf lahir dan Batin 🙏🏻🙏🏻 "
aneh juga kenapa Neta mau nangis 👻👻👻