Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang dengan Catatan
Kisman seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat sendiri bersama istrinya.
Tapi ini lah dunia gaib yang penuh dengan kegelapan rahasia.
Terlebih lagi setelah orang sakti yang mau menolongnya bilang bahwa sebentar lagi Seroja, anaknya yang sudah mati akan pulang dan hidup lagi.
Begitu pun dengan Mawar. Meski ia awalnya sangsi dengan praktek ilmu hitam seperti ini. Tapi demi kembali bertemu dan hidup bersama Seroja untuk kedua kalinya Mawar rela mengorbankan segalanya.
Kisman dan Mawar sama-sama tahu bahwa Seroja yang akan segera datang tidak lah sama persis seperti Seroja anak mereka sebelumnya.
Kisman dan Mawar sepenuhnya mengerti dan akan menerimanya. Dan tidak juga akan mempermasalahkannya.
*
Tanse berbicara kepada Kisman dan Mawar yang tengah terperangah;
“Ritualnya sudah selesai”,
“Sebentar lagi anak kalian akan pulang”,
“Tunggulah barang sebentar”,
Sesaat kemudian dari luar ada yang masuk ke dalam rumah Kisman. Sosok itu masuk begitu saja melalui pintu depan yang memang diperintahkan oleh Tanse untuk tetap dibuka sejak kedatangannya.
Sosok itu adalah seekor ular putih yang ukurannya cukup besar. Sebesar kaki meja dan panjangnya bisa sampai dua meter.
Ular itu masuk ke dalam rumah Kisman tanpa permisi lalu merambat di dinding rumah hingga naik sampai ke atap plafon.
Mawar dan Kisman saling pandang. Mereka bimbang mau bereaksi apa. Takutnya mereka salah berbicara kepada orang sakti.
“Tidak usah khawatir”,
“Itu nenek”,
“Ular putih itu adalah istriku”,
“Kemarin sewaktu di rumahku kalian belum sempat berkenalan karena nenek sudah tidur”,
“Mulai sekarang nenek akan kerap datang ke rumah ini untuk menjaga kalian dan juga mengawasi Seroja”,
“Baik kek”, jawab Kisman dan Mawar mengerti.
Pernyataan Tanse begitu melegakan Kisman dan Mawar.
Mereka pastinya kecewa jikalau Seroja yang ayu kembali hidup dalam wujud ular putih siluman jadi-jadian. Untungnya bukan.
“Nah ini dia”,
“Anak kalian sudah pulang”,
“Masuk lah nak tidak perlu malu”,
Perkataan tiba-tiba Tanse itu mengejutkan Mawar dan Kisman.
Sementara itu belum ada siapa-siapa yang tampak terlihat di balik pintu rumah yang terbuka lebar.
Lalu,
Seperti ada suara yang sedang bernyanyi menyanyikan lagu merdu
“La…. la la la…”,
“La…. la la la…”,
Terdengar di telinga Kisman dan Mawar sampai menggoyangkan jiwa mereka ketika pasangan ibu dan bapak itu melihat seorang anak yang telah lama pergi kembali berjalan masuk ke dalam rumahnya
“Itu Seroja pak”,
“Itu Seroja bu”,
“Ya Allah Seroja anakku”,
Mawar dan Kisman menyambut dengan hangat kepulangan Seroja,
Putri semata wayang mereka yang datang tengah malam dengan tertunduk malu-malu
Mawar memeluknya dengan sangat erat, ibu itu menatap wajah anaknya
“Tidak usah takut sayang, ini kami”,
“Ini ibu sama bapak”,
Melihat itu semua Kisman pun turut berlinang air mata. Ia begitu bahagia bisa menyatukan kembali istri dan anaknya.
“Terima kasih kek”,
“Terima kasih”,
Kisman tidak lupa jika masih ada Tanse di ruang tamu. Ia mengucapkan terima kasih sambil bersujud mencium kaki orang sakti itu.
“Sekarang aku pamit”,
“Anak mu sudah pulang”,
Seakan tidak mau menjadi duri di momen bahagia yang mengharukan itu. Tanse lekas pulang setelah Seroja datang. Begitu juga dengan ular putih yang tiba-tiba menghilang.
*
Seroja yang sekarang bukanlah seperti Seroja yang waktu dulu sebelum meninggal.
Walau wajah dan tubuhnya sama tapi Seroja yang sekarang tidak bisa berbicara.
Anak Mawar dan Kisman yang sekarang juga punya kebiasaan yang berlawanan dengan anak-anak manusia pada wajarnya.
Seroja yang sekarang akan bangun di malam hari dan akan tidur di waktu pagi.
Seroja yang sekarang juga tidak perlu makan setiap hari.
Seroja hanya akan makan seminggu sekali.
Seroja hanya akan makan daging yang masih mentah.
