NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dimalam pertamanya dengan suaminya, Patricia menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan adik kandungnya.

Kamar pengantin yang harusnya digunakannya bersama suaminya berakhir menjadi tempat bermain suaminya dengan adik kandungnya.

Permainan panas dua orang itu dilakukan di depan Patricia tanpa ada rasa bersalah.

Karena tidak tahan, Patricia meninggalkan hotel dan berjalan dalam hujan, naasnya, dia malah menjadi korban pelecehan pria asing.

Belum berhenti di situ, seluruh harta warisan yang ia dapat dari orang tuanya juga telah dirampas oleh adiknya.

Dia bahkan dipaksa menikah lagi dengan pria lumpuh bernama Lewi, Seorang CEO yang terkenal kejam dan dingin.

Bagaimana? Mampukah Patricia mengubah takdirnya dan mendapat kebahagiaan?

Kuy temukan jawabannya dengan membaca novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

C12. Naik ke tempat tidur laki-laki demi uang

"Tuan Muda, sialakan Duduk," Meilin sedikit canggung karena tadi pagi dia melihat Rolland mengantar Patricia ke kantornya dan sekarang,,,.

Situasinya sedikit aneh,, Tuan Muda Lewi telah datang menjemput Patricia dan mengatakan Patricia sebagai istrinya dan sekarang, apakah Rolland juga datang untuk,,, sudahlah,, tidak baik memikirkannya sekarang.

Rolland segera duduk di samping Jun.

"Kebetulan saya dan asisten Jun juga sedang membicarakan kontrak dengan grup Azura. Kedatangan Tuan Rolland kemari, apakah ada hubungannya dengan kontrak ini?" Tanya Meilin.

"Tidak, saya kemari bukan karena masalah pekerjaan." Jawab Rolland menoleh pada Jun lalu melihat berkas berkas yang ada di atas meja.

"Kalau begitu, apakah Tuan Rolland datang kemari untuk mencari Patricia? Apakah ongkos tadi pagi masih kurang? Saya akan membayarnya jika,,"

"Tidak, saya kemarin untuk mengembalikan uang rp500.000 yang diberikan oleh Patricia." Rolland meletakkan uang rp500.000 di atas meja "Saya tidak bisa menerima uang ini karena itu tidak sopan." Kata Rolland.

Jun mendengarkan percakapan mereka, ia tidak tahan lagi untuk tidak berbicara "Jadi yang membawa Nona Muda keluar dari rumah adalah Tuan Rolland?" Tanyanya.

Rolland terdiam sesaat "itu Benar, tadi pagi Kakak Ipar meminta,,"

"Apakah sekarang pekerjaan Tuan Muda sudah begitu senggang sehingga memiliki waktu untuk mengurusi istri orang lain? Kalau begitu saya akan mengatakan pada Tuan Muda Lewi supaya menambah pekerjaan Tuan Rolland." Kata Jun membuat suasana di tempat itu menjadi canggung.

Yang lebih canggung lagi adalah Meilin, dia tidak mengerti bagaimana perselisihan antara dua orang dari keluarga Azura, tapi mengapa mereka harus membahasnya di depannya?!

Rolland "Bukan seperti tapi,,"

"Di mana yang harus ditandatangani?" Jun tidak meladeni Rolland, pria itu kembali fokus pada berkas berkas di atas meja.

"Di,, di sini,," kata Meilin menunjuk tempat untuk bertanda tangan.

Jun segera menandatangani berkas-berkas itu lalu mengambilnya.

"Saya akan membicarakannya lagi dengan Tuan Muda saya, setelah dia setuju saya akan kembali membicarakan kontrak selanjutnya." Jun langsung berdiri lalu berpamit meninggalkan tempat itu.

Sementara Meilin yang ditinggalkan bersama Rolland, perempuan itu tidak tahu harus mengatakan apa.

"Karena tujuan saya kemarin sudah terpenuhi maka saya juga akan pergi, Tolong berikan uang ini pada Patricia." Kata Rolland.

Jun yang masih tertinggal di depan pintu ruangan Milan mendengarkan bagaimana Rolland langsung menyebut nama Patricia tanpa adanya kata kakak ipar di sana, tangan pria itu mengepal.

Mungkinkah pria itu selain berebut jabatan dengan Tuan mudanya, sekarang juga akan mulai merebut istri Tuan mudanya?!

...

Di atas mobil dalam perjalanan ke kediaman keluarga Azura.

Lewi terdiam memandangi perempuan di dalam pelukannya.

Dia tidak mencintai perempuan itu, dia juga tidak menyukainya, tapi entah mengapa dia begitu peduli padanya dan dia sangat marah ketika mendengar Patricia telah meninggalkan rumah.

Dan yang lebih membuatnya marah adalah perempuan dipelukannya itu pergi bersama dengan Rolland!

"Mmhh,," Patricia tiba-tiba membuat suara dan tangan perempuan itu memegang erat jas milik Lewi.

"Perempuan rendahan yang menikah dua kali, jangan berpura-pura tidur!" Lewi menajamkan tatapannya melihat kelopak mata indah milik Patricia.

"Kau benar benar bepura-pura?! Mau ku buang dari mobil?!" Lagi kata Lewi dengan nada mengancam.

Namun apa yang ia katakan sama sekali tidak membangunkan Patricia, perempuan itu seperti babi yang tidur, sama sekali tidak bergeming, bahkan malah terlihat seperti sedang menikmati waktu tidurnya di pangkuan Lewi.

'Prempuan ini benar-benar...!' Lewi mengeram meski di tetap memandangi wajah Patricia.

Dia sudah mengetahui segala cerita tentang Patricia, jadi sangat wajar kalau perempuan di pelukannya ini mengalami trauma yang sangat besar.

Di dalam hatinya dia ingin membantu perempuan itu mendapatkan segala miliknya kembali, tetapi mengingat bagaimana Patricia mengatakan dirinya sebagai orang cacat,,, dia jadi mengurungkan niatnya.

Tidak ada gunanya memberi emas pada babi!

Dengan segera, mereka telah tiba di kediaman keluarga Azura, Lewi terus menggendong Patricia ke kamar, baru saja dia selesai membaringkan perempuan itu di tempat tidur dan menyelimutinya, Patricia membuka matanya.

"Di sini lagi?!" Perempuan itu berkata sembari melihat tempat di mana dia terbaring selalu tetap hanya bertemu dengan tatapan Lewi.

"Kau..! Kau lagi..!" Kata Patricia dengan kekesalannya.

Dia sudah bersusah payah meninggalkan tempat itu, tapi dia baru tidur sebentar dan,,, astaga...!!!

"Ada apa? Kau kaget karena tidak menemui pria itu dan malah melihat suamimu?" Lewi berkata dengan senyum di wajahnya.

Patricia menyipitkan matanya memandang Lewi, pria siapa yang dimaksud oleh orang cacat itu?!

"Dasar tukang omong kosong!" Geram Patricia turun dari tempat tidur, dia berjalan ke arah pintu untuk kabur dari pria itu ketika dia menemukan pintu kamar telah dikunci.

'Pria cacat ini..!' Patricia menggerutu dalam hati lalu dia berbalik memandang Lewi yang sedang menjalankan kursi rodanya ke kamar mandi.

"Dimana kunci pintu ini?!" Tanyanya.

Lewi "..."

Kalau mengunci pintu tanpa menyembunyikan kuncinya, apakah itu berarti bisa mengurung dia dikamar ini bersamaku?

Heh,, dasar perempuan berotak pendek..!

Melihat Lewi mengacuhkannya, Patricia langsung berlari kearah pria itu dan menarik kursi rodanya menjauhi kamar mandi.

"Kubilang dimana kunci kamarnya?!" Tanya Patricia dengan marah.

"Hei perempuan rendahan yang menikah dua kali, apa begini caramu berbicara dengan suamimu?!" Tanya Lewi penuh cibiran.

Patricia "..."

Perempuan rendahan yang menikah 2 kali...

Kalimat itu benar-benar,,, benar-benar tidak enak didengar!

"Hei, pria cacat yang menikahi gadis rendahan, apa begitu caramu berbicara pada seorang gadis?!" Patricia berkata dengan wajah yang tak kalah mengejeknya dari wajah Lewi.

"Kau..! Kau perempuan yang berani berkata buruk pada suamimu! Apa begini yang diajarkan keluarga Siloam pada Putri mereka?!" Lewi mengeram, kemarahan di mata pria itu begitu menakutkan tapi bulunya Patricia juga perempuan yang dingin jadi dia tidak terlalu menghiraukannya.

Kalau tidak, dia tidak mungkin berhasil membawa grup Siloam berada pada posisi 5 grup terbesar di kota Bali.

Tapi, sudahlah,, perjuangan itu tidak perlu diungkit, lagi pula semuanya sudah,,, haisss...!

"Cih,, aku juga sangat mempertanyakan bagaimana keluarga Azura mengajari Putra mereka hingga berani berkata kasar pada istrinya." Cibir Patricia.

Mendengar kata istri, perlahan-lahan hati sedingin es milik Lewi mencair.

"Jadi sekarang kau mengakui kalau kau istriku?!" Lewi tersenyum mencibir.

Kata-kata Lewi langsung merubah raut wajah Patricia yang tadinya memandang rendah Lewi menjadi merah padam karena malu.

"Kau,, pria penggoda..! Mana mungkin aku mau mengakui diri kau sendiri sebagai istrimu! Aku bukan gadis yang mau menikah dengan pria cacat sepertimu..!" Teriak Patricia penuh kemarahan.

"Cih,, tidak mau mengaku,," perlahan-lahan Lewi memajukan kursi rodanya mendekati Patricia "Kau adalah perempuan munafik yang tidak mau mengakui suamimu sendiri tapi kau malah tidur di tempat tidurku? Ataukah kau hanya seorang permepuan tanpa harga diri yang bersedia naik ke tempat tidur laki-laki manapun yang memiliki uang?"

Perlahan-lahan, wajah Patricia menjadi merah matanya bahkan lebih merah dari pipinya setelah mendengar penghinaan yang dikatakan oleh pria didepannya.

Perempuan munafik!

Perempuan tanpa harga diri!

Naik ke tempat tidur laki-laki demi uang!

1
Sri
koq banyak karakter lugu yg gak masuk akal ya
sok polos
aneh banget pernah jadi pemimpin perusahaan, tapi "lugu"
momi
mampir
Ing
Kak Author ini bisaan ya mengaduk2 emosi gemes sama karakter songong yg ucapannya level cabe 50.
Terima kasih ya Kak utk karyanya 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🤗
dea
Luar biasa
Nurlailaalamsyah Gcell
selalu salah penulisan, tuan bukan tuhan.....ada2 aja thor
Sa Tokkin
Luar biasa
Xoeman Diyah
ini novel bikin sedih.... tp kadang bikin ngakak bgt Thor 💪💪💪
Sri mulyanah Mulya
harta membuat orang buta mata buta hati
Theresia
ceritanya semakin membuat penasaran 👍👍👍
fhittriya nurunaja
Luar biasa
Nnek Titin
saking kembutnya sampe ga bisa bersuara yaa thoor
Nnek Titin
yg bisa nikahin kan authoor ngapain bawa bawa pak penghulu bikin tambah biaya aja Thor
Nnek Titin
jadi ikan panggang yaa thior
Nnek Titin
aku terlalu hanyut dgn ceritanya sampe ga sempet untuk koment
Nnek Titin
sadisss
Nnek Titin
adiknya raja tegaaa setelah ngambil suami kakanya hartanya juga turut d ambil heuhhh menyebalkan
Yeti Budiawati
bacanya maraton, ceritanya bagus banget 👍👍👍👍😘😘😘
oyen
baik👍
Vera Desi Mamahit
😄😄😄😄😄
Liana Simon
Ceritamu selalu menghibur Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!