NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:251.9k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 Kau Milikku

"Sejak kapan kau ada di sana?" Tanya Naiki gugup. Ia terlihat salah tingkah.

Darel tersenyum. Ia lalu mendekati Naiki hingga jarak mereka kurang dari satu meter saja. Darel lalu melipat tangannya di depan dengan tatapan menggoda Naiki. Wajah Naiki merona. Ia membuang mukanya menatap arah lain. Naiki benar-benar salah tingkah kali ini.

"Hahahaha...lihatlah, mukamu seperti tomat, Sayang." Ucap Darel sambil terus tertawa. "Hei, kenapa kau malu?"

"A-aku tidak malu. Aku hanya mau lihat bunga kakek yang di sana." Bantah Naiki asal. "Dan....apa-apaan panggilan sayang itu?" Protes Naiki. Darel benar-benar gemas melihatnya.

"Apa kau tidak merindukanku?" Tanya Darel. "Apa kau tidak mau melihat wajah tampan calon suamimu?"

Naiki kembali menatap wajah Darel. Ia lalu menghembuskan nafas dan memutar bola matanya malas.

"Bukankah kau bersenang-senang siang ini?" Tuduh Naiki.

Darel mengangkat sebelah alisnya. Ia kemudian tersenyum senang. Naiki sepertinya mulai cemburu, pikirnya.

"Apakah aku terlihat seperti itu?" Selidik Darel.

"Hhhmmm..." Sahut Naiki.

"Apakah kau akan marah jika ada wanita lain mendekatiku?" Tanya Darel lagi. Naiki mengangguk ragu.

"Kenapa?"

"Karna kau milikku." Sahut Naiki kemudian langsung menutup mulutnya cepat. "Ah...dasar mulut lemes." Batinnya.

Darel merona. Ia terdiam mendengar perkataan Naiki barusan. Darel tidak menyangka Naiki yang dingin itu akan sangat terang-terangan pada dirinya.

"Sepertinya aku harus segera meresmikan hubungan kita." Ucap Darel. Ia lalu beranjak meninggalkan Naiki yang salah tingkah karena keceplosan.

"Hei, apa maksudmu es batu?" Teriak Naiki.

"Aku akan mencari kakek. Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya." Ucap Darel yang terus melangkah menjauh.

Naiki yang dingin sedingin es, mendadak meleleh dibuatnya. Wajahnya benar-benar merah seperti tomat. Ia bingung harus berjalan ke arah mana. Naiki benar-benar salah tingkah karena Darel.

"Kau kenapa Nai?" Sapa seseorang. Naiki hafal suara siapa itu.

"Eh, kak Rhe." Sahut Naiki sambil menggaruk kepalanya.

"Kenapa wajahmu memerah? Hahahaha..." Goda Rhean. Ia baru saja kembali dari perusahaannya. Sebuah perusahaan yang ia dirikan sendiri dan terpisah dari Caraka Corp.

"Eeee...engg-gak. Nggak kenapa-napa."

Rhean heran dengan jawaban Naiki yang terdengar gugup. Tidak biasanya adiknya yang dingin itu menjawabnya seperti itu. Benar-benar seperti bukan Naiki, pikirnya. Rhean lalu teringat, saat ia sampai tadi, ia melihat ada mobil Darel terparkir di sana.

"Ciiiieeee....yang diapelin calon suami." Goda Rhean kemudian. Naiki melotot mendengar perkataan Rhean.

"Berisik." Ketus Naiki. Ia lalu membuang muka dan beranjak dari taman belakang.

Rhean terus saja tertawa melihat tingkah Naiki yang terbilang tidak biasanya itu. Di dalam hatinya, ingin sekali Rhean melihat Naiki segera menikah dengan Darel. Entah kenapa, Rhean merasa Darel dan Naiki adalah pasangan yang sangat cocok.

*************

Matahari mulai terbenam. Langit senja benar-benar tampak indah saat itu dan Darel masih berada di kediaman Caraka. Ia masih asyik mengobrol dengan kakek Caraka di ruang keluarga, ditambah dengan Rhean yang tiba-tiba nimbrung setelah membersihkan dirinya.

"Darel, kalau kau ingin mandi, masuklah ke kamar tamu di sana. Masalah baju ganti, tidak usah khawatir, kakek sudah lama menyiapkannya untukmu. Semua sudah kakek siapkan di lemari pakaian di kamar itu." Ucap Kakek Caraka. Darel mengangguk dan tersenyum mendengarnya.

"Setelah mandi, kita akan makan malam bersama. Anggaplah seperti rumahmu sendiri." Ucap kakek Caraka kemudian.

"Baik Kakek." Jawab Darel kemudian beranjak masuk ke kamar tamu.

Diwaktu yang sama, di kamar Naiki. Terlihat Naiki sedang duduk di sofa. Ia sedang mengusap-usap benda gepeng di tangannya. Karena Naiki jarang ke kantor Caraka Corp, Naiki terpaksa menyelesaikan tugas-tugasnya secara online. Ia sebenarnya sedang memikirkan bagaimana cara menyelesaikan urusannya di Brata Corp secepatnya, agar ia bisa kembali fokus pada perusahaan yang dipimpinnya.

Terlalu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan akhir-akhir ini. Belum lagi dengan statusnya sebagai karyawan baru di Brata Corp. Sungguh sangat menguras energi dan pikiran seorang Naiki.

20 menit berlalu, Naiki tiba-tiba menghentikan aktifitasnya. Ia kemudian merebahkan tubuhnya di sofa.

"Apa aku benar-benar menyukainya? Bukankah ini terlalu cepat?" Lirih Naiki. Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok....

"Nona, Tuan besar menunggu di ruang makan. Sudah saatnya makan malam." Ucap seorang pelayan di balik pintu.

"Iya. Terima kasih." Sahut Naiki. Ia kemudian beranjak dari sofa dan menuju ke ruang makan.

Betapa kagetnya Naiki saat melihat sosok Darel sudah duduk di antara Kakek Caraka dan Rhean. Ia lalu melangkah pelan ke arah meja makan dan duduk di sebelah Rhean.

"Elis mana Kak?" Tanya Naiki karena melihat kakak iparnya tidak berada di sana. Ia mengabaikan Darel begitu saja.

"Dia pulang terlambat. Ada pekerjaan yang belum selesai di rumah sakit." Jawab Rhean.

Elis adalah psikiater hebat. Ia sekarang mengurus sebuah rumah sakit khusus kesehatan jiwa yang dipercayakan kakek Caraka kepadanya, tentunya di bawah naungan Caraka Corp. Kakek Caraka sendiri tertarik membangun rumah sakit itu karena melihat kondisi cucu-cucunya dahulu. Kondisi mental yang mengharuskan mereka mengenal seorang psikiater dan mendapatkan perawatan.

Naiki mengangguk mendengar jawaban Rhean. Mereka lalu memulai makan malam dengan tenang.

Usai makan malam, Kakek Caraka, Rhean, Naiki, dan Darel menuju ruang keluarga. Keluarga Caraka biasa seperti itu. Sejak kecil, kakek Caraka selalu menanamkan rasa kebersamaan kepada Naiki dan Rhean. Sebisa mungkin, mereka akan makan malam bersama dan berkumpul setelahnya. Dengan begitu, hubungan keluarga mereka pun akan semakin erat.

Darel dan Naiki berjalan di belakang kakek Caraka dan Rhean. Darel perlahan mendekat, ia berjalan di samping Naiki. Diliriknya Naiki yang sedari tadi tidak bertegur sapa dengannya.

"Apa kau marah?" Tanya Darel kemudian. Naiki menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Apa aku punya alasan untuk marah?" Naiki menjawab dengan sebuah pertanyaan. Darel tersenyum.

"Kau selalu punya alasan untuk marah padaku." Ucap Darel lalu pergi meninggalkan Naiki.

Mereka berempat lalu duduk di ruang keluarga. Rhean mengobrol sambil membaca dokumen-dokumen penting di tabletnya. Ia memang terlihat sibuk dengan tabletnya, namun tetap dapat merespon apa pun yang sedang dibahas.

"Nai, ada sesuatu yang akan kakek sampaikan." Ucap Kakek Caraka. Naiki menatap kakeknya. Entah mengapa jantungnya tiba-tiba berdegub sangat kencang.

"Perasaanku kenapa tiba-tiba jadi aneh gini? Kakek ini mencurigakan sekali." Batin Naiki.

"Kakek, Kakek Gerandra, dan Darel sudah membicarakan ini. Pernikahanmu dan Darel akan dilaksanakan akhir pekan ini." Ucap kakek Caraka, lalu menyeruput tehnya yang baru saja disajikan pelayan.

Naiki terdiam. Matanya berkedip-kedip tidak percaya. Pandangannya berpindah dari kakek ke Darel. Darel berpura-pura melihat ke arah lain sambil tersenyum dan terlihat menahan tawanya. Ia terlihat puas dengan ucapan kakek Caraka.

"Tapi Kek...." Naiki mencoba menolak keputusan kakeknya.

"Tapi apa? Tidak ada tapi-tapi lagi Nai. Kakek sudah mempersiapkan semuanya." Ucap Kakek Caraka tegas.

"Dasar manusia es batu. Puas kau?" Umpat Naiki sambil melempar tatapan tajam ke arah Darel. Tanpa dia sadari, kakek Caraka memperhatikan gerak-geriknya.

"Hei hei hei....kau tidak takut bola matamu akan melompat keluar Nai?" Tegur Kakek Caraka kemudian.

"Pfffffttt... hahahaha...." Rhean tertawa mendengar perkataan kakeknya.

"Kakakkkk...." Teriak Naiki kesal.

**************

Jangan lupa dukung author terus yaa... thanks...

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!