NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin di jari manis

"Sudah Mas" Safa tersenyum puas, dia tanpa sadar juga merapikan baju Lingga, dan mengusap bahu Lingga sekilas.

Tapi detik berikutnya dia sadar akan apa yang ia lakukan itu. Safa langsung mendongak menatap Lingga.

Deg..

Kedua manik mata mereka saling bertemu hingga membuat Safa tak berkutik. Dia membeku hanya karena terkunci dengan mata Lingga yang sedang menatapnya dengan aneh. Entah apa artinya tapi bukan tatapan datar yang selama ini ia lihat dari Lingga.

Rasanya ingin menghindar, namun Safa malah terpaku. Dia seolah tak bisa bergerak sama sekali saat ini.

"Kak!" Lintang tiba-tiba datang dengan suara lantangnya.

"Upss!" Dia langsung berbalik memunggungi pasangan suami istri yang saat ini sama-sama menjauh.

"Acara udah mau dimulai, kalian disuruh turun!" Ucapan Lintang kemudian langsung keluar dari kamar. Dia tampaknya datang di waktu yang salah.

Sementara Safa terlihat gugup dan canggung saat ini, sedangkan Lingga tampak biasa saja.

"Ayo turun!"

"I-iya Mas" Safa mengikuti Lingga yang berjalan lebih dulu.

Safa dan Lingga menjemput Kendra dulu sebelum mereka turun ke bawah.

"Biar aku saja yang menggendongnya!" Pinta Lingga kemudian mengambil alih Kendra dari gendongan Safa.

Mereka berjalan berdampingan menuju ke tempat acara. Dengan baju yang senada, mereka terlihat seperti keluarga kecil yang sangat bahagia menyambut kehadiran sang buah hati.

Safa mengumbar senyum cantiknya ketika dia masuk ke dalam ballroom hotel. Tangannya juga ia lingkarkan di lengan kanan milik Lingga. Mereka terlihat begitu mesra dan serasi di mata seluruh tamu undangan.

"Mereka serasi ya?"

"Iya, meski kabarnya menikah karena masalah uang tapi mereka cocok"

"Kalau itu sudah rahasia umum, kalangan atas memang menikah hanya demi kestabilan hidup mereka"

Senyum Safa langsung pudar mendengar omongan mereka semua.

"Tidak usah dengarkan!"

Safa tersentak karena tiba-tiba Lingga berbisik di telinganya.

"I-iya Mas" Safa gugup bukan karena bisikan Lingga, tapi karena Lingga sedikit mengerti perasannya saat ini.

Acara doa dan kajian juga pengenalan Kendra sebagai pewaris dari Kusuma Jati berjalan dengan lancar. Kemudian saat acara di isi oleh penyanyi dan artis Ibu Kota, banyak tamu yang menemui Safa dan Lingga untuk menyapa dan memberikan hadiah untuk Kendra.

"Gila Fa, kelahiran anak mu saja disambut dengan semewah ini" Bisik Dila.

"Ini terlalu mewah menurutku" Balas Safa dengan berbisik.

"Tapi kan dia bayi Sultan, ya wajar sih" Dila sejak tadi terus mengagumi acara yang dibuat dengan begitu meriah dan mewah itu.

"Ck" Safa hanya berdecak karena ucapan Dila.

"Selamat ya Ngga, akhirnya kamu punya anak juga setelah menikah dengan Putri dari Tirta Lesmana ini"

Bisik-bisik antara Safa dan Dila harus berakhir karena kedatangan wanita paruh baya dan juga wanita muda yang Safa tebak sebagai putri dari wanita itu. Dila juga langsung menyingkir lebih dulu dari Safa dan Lingga.

"Terima kasih Tante" Jawab Lingga.

"Kamu pasti belum tau kami, kamu kerabat jauh dari Lingga. Kita ketemu waktu kalian menikah tapi mungkin kamu lupa sama kami"

"Maaf Tante kalau saya memang sedikit lupa karena waktu menikah dengan Mas Lingga banyak sekali saudara dari Mama dan Papa jadi saya belum hafal semua" Jawab Safa dengan sopan.

"Tidak Papa, Tante maklum kok"

"Iya kami maklum, waktu itu kan kamu juga lagi bahagia karena berhasil menikah dengan seorang Lingga Jati yang tampan dan kaya. Apalagi waktu itu Papa mu hampir dipenjara karena bangkrut kan? Makanya kamu cari mangsa yang lebih besar untuk membantu melepaskan Papa kamu dari jeratan hukum, kalau gitu jelas kami maklum. Dapatnya aja Lingga, ya kan Ma?" Wanita muda itu tampak tertawa bersama Mamanya.

Safa hanya terdiam, dia tidak berani membalas karena apa yang dikatakan wanita itu benar adanya. Dia memang menikah dengan Lingga karena untuk membantu Papanya agar tidak dipenjarakan.

Tapi tiba-tiba Safa merasakan rangkulan di bahunya. Tangan yang terasa besar dan hangat kini berada disana.

"Saya menikahinya karena memang dia pilihan saya. Kalau misalnya kamu yang datang meminta untuk saya nikahi, belum tentu saya memilih mu karena kamu bukan pilihan saya. Apapun yang saya pilih juga bukan urusan kamu dan juga Tante. Jadi jangan pernah menghina pilihan saya!"

Safa menatap Lingga dari samping. Pria yang berstatus sebagai suaminya itu dengan tegas membelanya di hadapan kerabatnya sendiri. Baru kali ini Safa mendengar Lingga membela dirinya di depan orang lain.

"Dan apa katanya tadi? Aku adalah pilihannya? Maksudnya apa?" Entah apa maksud Lingga yang sebenarnya, tapi jujur saja Safa bahagia.

"Kalau Tante sama Difa datang ke sini hanya untuk menghina istri saya, lebih baik Tante pergi!" Lanjut Lingga lagi membuat kedua wanita itu diam tak berkutik.

"Ayo Ma pergi, nggak asik banget di sini!" Cibir Difa yang sebenarnya sudah ketakutan dengan ancaman Lingga.

Safa masih menatap Lingga meski kedua wanita tadi sudah pergi dari hadapannya.

"Terima kasih Mas"

"Untuk apa?" Lingga melirik Safa.

"K-karena sudah membela ku di hadapan kerabatmu sendiri"

"Hmm" Angguk Lingga.

Jawaban singkat itu lebih berarti bagi Safa dari pada Lingga yang diam saja.

Acara masih terus berlanjut, mereka berdua terus menyambut tamu yang datang memberikan selamat pada keduanya. Banyak juga yang memberikan hadiah khusus untuk kelahiran bayi yang sudah kaya raya sejak lahir itu.

"Papi, Mami, kalian datang?"

Safa menoleh ke arah orang yang dipanggil Lingga sebagai Papi dan Mami itu. Safa tak tau siapa mereka, Safa juga baru pertama kali melihat pasangan paruh baya itu.

"Lingga, maaf kami baru datang sekarang karena waktu pernikahan kamu, Mami dan Papi maksud di luar negeri. Kami juga tidak sanggup melihat kamu telah bahagia dengan wanita lain" Ucap Wanita paruh baya yang penampilannya tampak begitu glamor itu.

Safa yang mendengarnya tentu saja bingung. Siapa mereka hingga tak sanggup melihat Lingga menikah.

"Maaf Mi, aku.."

"Mami tau, kamu pasti memikirkan penerus untuk keluargamu. Tapi Mami yakin kalau sampai sekarang kamu belum melupakan anak Mami"

Deg...

Sekarang Safa bisa mengerti semuanya. Wanita itu adalah Ibu dari Syifa.

"Mi, jangan bahas itu lagi. Sekarang Lingga sudah bahagia dengan istri dan anaknya. Syifa juga pasti sudah bahagia di atas sana!" Tegur pria yang pastinya Papi dari Syifa.

"Nggak mungkin Pi. Lingga tidak akan pernah melupakan Syifa. Lihat saja, cincin yang Lingga pakai masih cincin pertunangannya dengan Syifa, bukan cincin pernikahannya dengan wanita ini!"

Deg..

Hati Safa seperti di lempar dengan batu yang besar. Rasanya sakit dan sesak saat matanya ikut menatap ke arah jari manis di tangan Lingga. Safa memang sudah menyadari itu, namun Safa tidak akan menyangka kalau semua itu akan terbongkar di hadapan banyak orang. Suara Mami dari Syifa itu cukup keras hingga mengundang bisik-bisik dari orang disekitarnya.

Sementara Lingga langsung mengepalkan tangannya, sekolah ingin menyembunyikan cincin dijari manisnya itu.

"Kamu!"

Safa terhenyak saat wajahnya di tuding dengan jari telunjuk oleh Mami Syifa.

"Meskipun kamu sudah menikah dengan Lingga, dan kamu sudah melahirkan anak untuknya, tapi di hati Lingga hanya ada anak saya. Kamu itu hanya pengganti anak saya dan kamu itu hanya Ibu dari anak Lingga saja, jadi jangan besar kepala!" Hardiknya pada Safa.

"Mami cukup!!" Tegur suami dari wanita itu.

"Ayo kita pergi dari sini. Papi menyesal menuruti keinginan Mami untuk datang ke sini!" Papi Syifa langsung menarik istrinya menjauh dari sana.

"Mas, aku ke toilet dulu" Dengan suara yang sudah parau, Safa pergi meninggalkan Lingga dan juga putranya begitu saja.

"Safa tunggu!"

Safa sempat menghentikan langkahnya karena untuk pertama kalinya Lingga memanggil namanya, namun air matanya sudah tak terbendung lagi. Dia kembali melangkah dengan bahu yang bergetar.

1
Nurnihayah
lanjut baca walaupun banyak tipo nya
Hanima
lanajut Kak Santi..
Rifa Ajha
mungkin si Ling Ling harus ngerasain kehilangan lagi supaya mata dan hatinya terbuka
Cici Sri Yunita
bagus
Herni Haryani
nah kan,kaget.... itu baru berita tentang kehamilan apalagi nanti kalau tahu tentang penyakit safa yg udah stadium 3,bakal kaget terkaget2 n shock x ya.
Dian Isnawati
lanjut
Nur Adam
lnjut
Ernawati
kasian Safa
Putri Hardhita Kasih
mertua tlong mantumu in,, bawa pergi dlu,,
dah lah.. emang tokoh utama nya ini bodoh dua" nya
Rina Wati.S
semoga badai cpt berlalu...
safa yg kuat...
ini pasti mak lampir lg
Yayuk Bunda Idza
hmmm.... bawaannya gregetan Thor hehehehe
Setyowati Setyowati
wong Lanang seng plin plan ..Ra tegas ..cuma go lanangan tok ..
tinggal kan saja saja Safa ..tapi dalam keadaan sehat dan demi anak ,kamu harus sembuh ..jangan putus asa
citra marwah
Dah lah syafa kamu mending minta d panggil othor aja spt kaya Ara....kasihan kamu hidup menderita Sakit juga hamil...bukan cuman sakit tumor otak yg memicu kpla kamu tapi kamu juga bnyak beban fikiran tentang masalah rmh tangga kamu....Sakit tumor bisa sembuh dg cepat klo saja batin dan hati kamu sehat,tapi yg membuat makin parah itu karena jiwa kamu juga sakit melebihi tumor itu sendiri,,,🥺
Suanti: safa hrs kasih tau lingga tetang penyakit nya biar cpr di bawa keluar negri berobat biar sembuh jgn di pendam sendri makin stress nyawa makin terancam
🍒⃞⃟🦅𝓡𝓮𝓪 👣: mgkin lingga hrs kehilangan Safa dulu baru sadar,otaknya bs waras /Grin/
total 2 replies
Nabila
penyesalan mu semakin dalam lingga, bila kau tak merubah sikapmu
Eva Tigan
aku yakin Lingga sama Zahra ketemu hanya mau mengucapkan selamat tinggal dan kata perpisahan
Retno Harningsih
lanjut
Yuliana Tunru
jujur ttg penyakutmu safa jika kau sayang baby dan kendra jgn terlalu baper yg berujung pentesalan verjuang lah untuk sembuh jgn menyerqh jika ingun bahagia
mamayasna
hemmm masi belum ketahuan sakitnyaaa
Nureliya Yajid
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!