Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.
Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Kau Terpancing Juga
Guan Shiqing panik luar biasa, matanya melebar seakan bola matanya akan terlempar dan berputar mengelilingi dunia. "Putri, Putri! Ampuni saya ...." teriaknya serak dengan suara penuh putus asa, menembus udara yang membeku.
Namun, Song Zhiwan hanya membekukan pandangannya yang dingin seperti es di ujung Kutub Utara, tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya.
Dua pengawal bersenjata dengan wajah tak tersentuh rasa kasihan, menarik Guan Shiqing pergi dengan paksa. Harapan terakhirnya dipaksa keluar dari ruang itu, membuatnya merasakan kepedihan yang menyengat.
"Tunggu!" Xie Zhan berteriak dengan nada terguncang, dadanya berdebar tak tertahankan melihat wanita yang dicintainya terancam hukuman mati.
Wajahnya menyiratkan kegelisahan yang mendalam, seolah waktu pun ikut berhenti saat semua mata tertuju padanya—termasuk tatapan beku Song Zhiwan yang menusuk hingga ke tulang.
Guan Shiqing menoleh, matanya penuh luka. Harapan dan penyesalan bercampur menjadi satu, menciptakan nuansa hampa yang mendalam saat pandangannya bertemu dengan Xie Zhan.
Namun, Xie Zhan justru merasa terjepit, kebingungannya tumpah ruah saat menghadapi sorot tajam Pangeran Qin dan istrinya.
"Tuan Muda Xie." Suara Song Zhiwan kini bagaikan udara beku yang menusuk hati. "Guan Shiqing adalah pelayanku. Memindahkan barang pemberian Ibu Suri adalah kejahatan yang pantas dihukum mati. Lalu dengan alasan apa Tuan berani menghalangiku menegakkan hukum?" Nada dinginnya menggema, mengguncang jiwa siapapun yang mendengarnya.
Di tengah sunyi yang tegang, Xie Zhan berdiri membeku, antara mempertaruhkan segalanya atau menerima kenyataan pahit yang membakar dadanya seperti bara api yang tak berkesudahan.
"Aku ...." Xie Zhan terhenti, matanya berkelana liar mencari celah di balik kebohongan yang makin menyesakkan dadanya.
Song Zhiwan menatap dingin ke arah Guan Shiqing yang membungkuk, lalu suaranya menusuk udara yang hening. “Karena tak punya identitas, seret dia keluar! Pukul sampai mati!”
Suara tegas dan tanpa ampun Song Zhiwan meluncur dari bibirnya, membuat Xie Zhan terhuyung dan menatap ngeri ke arahnya.
Guan Shiqing perlahan mengangkat wajahnya, mata yang penuh luka membalas pandang dingin Song Zhiwan.
"Sayang sekali ...." Song Zhiwan menirukan duka palsu, seolah hendak menghapus air mata yang tak pernah mengalir dari pipinya. "Dua nyawa harus berakhir bersamaan."
Dada Xie Zhan tiba-tiba sesak, seperti ada sesuatu yang meremas nyawanya erat-erat. "Dua nyawa? Guan Shiqing ... hamil?" tanyanya dengan mata membelalak, mengulang kata-kata itu untuk memastikan bahwa telinganya tidak salah.
Guan Shiqing dengan cemas menyentuh perutnya yang masih rata, seakan ingin memberikan jaring pelindung pada bayinya dari kebiadaban yang akan datang. Dalam hatinya berbisik penuh curiga dan ketakutan. “Bagaimana Song Zhiwan tahu? Apa semua ini sudah dirancang sejak awal?”
Tangan para pengawal kembali merengkuh tubuhnya yang beku dalam kepanikan, mengeksekusi perintah yang tertanam dalam tatapan kejam Song Zhiwan.
"Ahhh ... Tuan Muda Xie, tolong aku ...." jeritnya dengan suara penuh harap dan kepanikan. Dalam pandangannya, Xie Zhan adalah satu-satunya harapan, cahaya di tengah kelam yang mengancam.
Xie Zhan menatapnya, hatinya bergejolak dalam pusaran dilema yang mencekik—antara menyelamatkan wanita yang dicintai beserta anaknya atau mengorbankan segalanya demi ambisinya yang membara.
“Selamatkan aku ... dan anakmu, Tuan ....” Air mata mengalir, menembus lapisan ketegaran yang selama ini dia bangun.
Melihat wanita yang dicintainya berada dalam bahaya membuat semangatnya seolah membara, menentang segala larangan dan ketakutan.
Namun, sebelum Xie Zhan sempat bergerak, tubuh Guan Shiqing mulai diseret paksa.
"Ahhh…!" Jeritan kecil dan lemah keluar dari mulut Guan Shiqing ketika diseret kasar, perutnya seperti terguncang.
“Berhenti!” Suara Xie Zhan menggelegar, bergetar oleh amarah dan putus asa yang menyalak liar dalam dadanya.
Dunia di sekelilingnya runtuh, diguncang oleh pertarungan sengit antara kekuasaan dan cinta yang saling bertolak belakang tanpa ampun.
Semua mata terbelalak tertuju pada Xie Zhan dalam keheningan menegangkan.
Dua pengawal yang mendapatkan lirikan tajam Song Zhiwan yang menyiratkan titah tanpa kata, segera melepaskan cengkeraman mereka—membiarkan Guan Shiqing terjatuh tersungkur di lantai—seperti boneka yang dililit tali tak terlihat.
Xie Zhan membentak perasaannya dengan mengibaskan lengan bajunya, kemudian menoleh dengan penuh ketegasan ke arah Pangeran Qin.
Dia menangkup kedua tangannya rapi, sikapnya berubah dari amarah menjadi doa yang menggetarkan: “Sarjana baru, Xie Zhan, dengan segala kerendahan hati memohon kepada Wangye dan Wangfei, agar diizinkan menikahi pelayan Guan Shiqing.”
Tatapan dingin Pangeran Qin menghantam, menusuk seperti pedang beku. Matanya melirik penuh arti pada istrinya, yang terpaku membeku seperti patung di tengah arena pertarungan.
Guan Shiqing terpana, dadanya sesak oleh keberanian yang tiba-tiba meledak dalam diri Xie Zhan, melampaui batas pengharapan dan kepasrahan.
Di balik bayang-bayang istana, Song Zhiwan tersenyum dingin, penuh kemenangan dalam bisik hati yang hanya untuk dirinya: “Xie Zhan … akhirnya kau terpancing juga.”
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
semoga lancar lahirannya