NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Dengan Sang Casanova

Terjebak Perjodohan Dengan Sang Casanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:105.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie

🎉Bebas Promo


Diharapkan bijak dalam memilih bacaan sesuai umur ya🤗🤗🤗


Seks bagi seorang Satria bukanlah hal yang tabu, tapi menikah? Tak pernah sedikitpun terlintas di benaknya akan menjalin komitmen dengan seorang wanita dalam sebuah ikatan pernikahan.

Dia yang selalu memandang rendah derajat perempuan harus dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa dirinya telah dijodohkan dengan cucu dari sabahat kakeknya.

Akankah pernikahan harmonis yang diimpikan semua pasangan akan terwujud di kehidupan pernikahannya kelak?

Ini bukanlah cerita CEO kejam, dingin, dan mencintai dalam diam, karena ini adalah sebuah cerita cinta yang manis dengan Ektra Bumbu Komedi.

Heppy Reading... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Dengan Calon Mertua

Satria sedikit terkejut saat melihat kedatangan papanya, tak biasanya Edwin, mendatangi ruang kerja putra semata wayangnya. 

"Ada apa Pah?" Satria yang jarang sekali berkomunikasi dengan Edwin terlihat canggung saat menyapa pria tua itu. 

"Begitu cara kamu menyapa orang tua? Tak menawarkan minum, tak menanyakan kabar, malah terlihat tak ingin berlama-lama Papamu ada disini," jawab Edwin. 

"Ayolah Pah, apa yang sebenarnya membawa Papa kesini?" Satria menghampiri pria yang sedang menatap langit siang yang menyilaukan mata, dari kaca jendela. 

"Apa kamu tak ingin meminta restu kepada orang tua ini?"

"For what?" Satria yang memang tak menginginkan pernikahan itu, dibuat tak mengerti dengan ucapan Edwin. 

"For your wedding," jawab Edwin sambil berbalik arah menatap putranya. 

Satria malah tersenyum miring mendengar jawaban ayahnya, dia seolah sedang diperolok oleh ucapan Papanya. Pria itu pun menghampiri Sang Papa. 

"Semalam Rahardian menemui Papa—" Edwin terlihat menghembuskan nafas panjang sebelum meneruskan ucapannya. "Dia memperingatkan Papa agar memperingatkan kamu, supaya nanti kamu tidak menyentuh putrinya. Biarlah pernikahan itu terjadi, tapi kamu harus menceraikan putrinya tanpa menyentuhnya sedikitpun." Hati Edwin berdenyut sakit saat mengucapkan hal itu kepada putra tunggalnya, karena walau bagaimana pun Satria adalah putranya, buah cinta dari pernikahannya dulu. 

Satria mendongakkan kepalanya, menatap keseriusan dari wajah yang mulai dihiasi keriput. Ada gurat kecewa yang terpancar di wajahnya, tapi karena apa? Karena dia tak boleh menyentuh istrinya nanti? Lucu. Pikir Satria. 

"Tenang, perempuan itu bukan tipeku. Dia terlalu naif, terlalu lugu dan pastinya akan sangat merepotkanku nanti. Aku akan datang kepadanya langsung, agar calon mertuaku nanti tak perlu mengkhawatirkan hal konyol itu," ucap Satria penuh percaya diri. 

"Tadinya Papa sangat berharap kamu benar-benar menikah dan memiliki keluarga yang bisa memberikan—"

"Stop!" Satria memotong ucapan Edwin. "Jangan bicara omong kosong lagi! Aku cukup nyaman dengan kehidupan pribadiku saat ini. Jangan menasehatiku tentang bagaimana membina hubungan rumah tangga yang baik, karena tak seorang pun dari kalian bisa mencontohkannya." Satria langsung bangkit dari duduknya. "Permisi, aku ada rapat." Pria berperawakan tinggi itu pun keluar, meninggalkan hati yang telah lama retak itu, semakin rapuh. 

Semua ini salah aku, aku yang salah. Aku yang membuatmu kehilangan cinta. 

Pria tua dengan kulit seputih susu, yang sedang Satria tunggu itu pun datang, setelah hampir satu jam menunggu. Mata itu langsung terlihat sinis saat melihat dirinya yang sengaja melempar senyum, sebagai tanda sopan santun. 

"Bagaimana kabar Anda Pak? Oh maksud saya, Ayah?" Satria masih berusaha tersenyum ke arah calon mertuanya. 

"Ada perlu apa kamu memintaku bertemu?" Rahardian malas berbasa-basi dengan b*jingan di hadapannya. 

"Ternyata Kimy menuruni sifat Anda, tak pernah berbasa-basi, langsung ke intinya." Kini Satria tersenyum miring. 

"Jangan pernah macam-macam dengan Kimy! Kalau sampai kamu—"

"Wait, wait, sabar sedikit Ayah Mertua!" ejek Satria. Dia sudah tak lagi menjaga sopan santunnya. "Justru itu yang ingin saya beritahukan kepada Anda."

"Maksud kamu?" Rahardian masih waspada. 

"Bukannya kemarin Ayah Mertua datang mendatangi calon besan, untuk memberitahu bahwa aku tak boleh menyentuh istriku nanti?" Satria terdengar mengejek saat mengucapkan Ayah Mertua kepada Rahardian. 

"Lalu? Apa aku harus mengulangi kata-kataku lagi kepadamu?" tegas Rahardian. 

"Aku cuma mau memberitahu, bahwa Ayah Mertua tak perlu khawatir dengan itu, sebab putrimu bukan tipe wanita yang bisa memuaskanku. Dan tak akan pernah bisa."

Mendengar putrinya dihina di depan matanya, tangannya langsung mencengkam kerah kemeja calon menantunya tersebut. "Jaga ucapanmu, B*jingan!" Emosinya masih terkontrol dengan baik, hingga bogem mentah yang harusnya mendarat di wajah Satria, urung ia lakukan. "Kamu yang tak layak untuk putriku, dan tak akan pernah layak untuknya. Dia begitu berharga untuk dimiliki b*jingan sepertimu!"

Rahardian pergi tanpa sedikitpun mencicipi hidangan yang tersedia di restoran Jepang tersebut.

Kimy yang kebetulan sedang berada di restoran tersebut, terkejut melihat ayahnya keluar dari privat room restoran, saat dirinya hendak pergi ke toilet, tapi sepertinya Sang Ayah tak melihat jika Kimy melihat kepergiannya. Terlihat jelas raut wajah kesal saat dia keluar dari ruangan itu, apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana?

Dia yang penasaran langsung mengintip ke ruangan tempat ayahnya keluar tadi, dan untungnya pintu ruangan tersebut masih terbuka, karena sepertinya Sang Ayah tidak menutup kembali ruangan tadi. 

"Satria?" cicit Kimy, melihat pria itu sepertinya tengah asik menikmati hidangan yang tersedia di mejanya, seorang diri. 

Apa calon suaminya itu berkata kasar kepada Ayahnya? Mungkin, bisa jadi, dia kan pria paling menyebalkan yang pernah Kimy temui di muka bumi ini. 

Rasa penasaran mengalahkan segalanya, walaupun dia sedikit takut harus berada satu ruangan dengan pria mesum itu, tapi Kimy tetap masuk. 

"Ngapain lu?" Satria terkejut melihat Kimy yang tiba-tiba duduk di hadapannya. 

"Kakak sama Ayah ngapain tadi? Kok muka Ayah kesel gitu pas keluar tadi?" 

"Gak anak, gak bapak, gak ada basa-basinya amat sih," ucap Satria, seraya menjejalkan tempura ke mulut Kimy. 

"Apaan sih?" Kimy kesal.

"Temenin gue makan dulu, nanti gue kasih tau."

"Ogah!"

"Cobalah sekali-kali elu nurut ke gue!" Sepotong Sushi pun kembali masuk ke mulut Kimy. 

"Kok Sushi punya Kakak enak banget sih? Perasaan tadi aku sama temen-temen pesen Sushi juga, tapi gak seenak ini." Kimy malah menikmati Sushi yang Satria suapkan untuknya. 

"Karena elu makannya sama cowok ganteng kayak gue." Satria kembali menyuapi calon istrinya makanan. 

Kali ini Kimy membuka mulutnya dengan sukacita. "Dih kepedean banget."

"Emang enak banget Cil?" 

"He'em." Kimy mengacungkan jari jempolnya. "Mau itu juga dong!" Kimy menunjuk salah satu makanan yang tersedia di meja. 

"Ini?" 

"He'em!" Dia mengangguk. 

Ini kali pertama Anjing dan Kucing itu terlihat damai. Bahkan Kimy terlihat menikmati suapan demi suapan yang Satria berikan kepadanya. 

Ponsel Kimy berbunyi, ternyata dari sahabatnya Elsa, yang mengajaknya ke restoran itu tadi. 

"Elsa. Huuust! Kakak jangan berisik ya!" Kimy memberi isyarat kepada Satria. 

Potongan daging yang tadi akan Satria berikan kepada Kimy akhirnya berakhir di mulutnya. 

"Apa Sa? Sorry gue ketemu kenalan gue di belakang. Sekarang gue ada di privat room. Bentar lagi gue balik lagi," ucap Kimy pada sahabatnya. "Hah? Oh— yaudah deh. — iya tenang aja, gue bisa balik sendiri kok, bye!" Sambungan telepon pun diputus dengan Kimy yang terlihat kecewa. 

"Ngapa Cil?" 

"Elsa pulang duluan, tadi dia ketemu sama kakaknya, terus disuruh pulang bareng." 

Satria manggut-manggut, tangannya pun kembali menyuapi Kimy potongan daging dari Shabu-shabu yang juga tersedia di meja. 

Entah sadar atau tidak, Kimy seperti sudah terbiasa dengan panggilan yang Satria berikan. 

"Kak!"

"Hemm?"

"Kakak gak punya pacar?" tanya Kimy tiba-tiba sambil memperhatikan wajah calon suaminya. "Kalau aku perhatiin—"

"Cie yang diam-diam perhatian sama gue!"

"Ih nyebelin deh."

"Emang," Sang Anjing sedang menguji tingkat iman Sang Kucing. 

"Males aku ngomong sama Kakak."

"Daritadi disuapin gak bilang males." Satria membuat lawan bicaranya tersudut. 

"Aku pulang! Kakak mulai gak asik." Dia beranjak pergi, tanpa ucapan terimakasih kepada orang yang memberinya makan. 

"Bareng yuk!" Satria mengikuti calon istrinya. 

"Ogah!" Kimy mempercepat langkahnya meninggalkan Satria yang sedang membayar semua tagihannya di kasir. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Cil, yakin gak mau gue anterin balik?" tanya Satria saat melihat Kimy masih duduk di halte dekat restoran tadi. 

"Lewat aja! Dianterin kamu itu lebih bahaya, mending pulang ngesot aku, daripada pulang bareng Kakak." Kimy mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. 

"Kayaknya lebih bahaya ditemenin sama cowok di samping lu, lu kan gak tau dia itu begal, atau tukang merkosa orang."

Kimy langsung melirik pria yang duduk di sampingnya, yang penampilannya memang sedikit berantakan, dia pun kemudian berlari membuka pintu mobil Satria cepat-cepat.

Sedang pria yang menjadi objek tersangka terlihat murka mendengar ucapan Satria. "Heh Anjing lu! Enak aja lu maen tuduh-tuduh gue!" ucap si Pria, tak terima di tuduh yang tidak-tidak oleh Satria. 

Tapi sebelum pria itu berlari mendekat, mobil Satria sudah terlebih dahulu melesat meninggalkan semua sumpah serapah pria tadi. 

...Plis jangan minta up banyak-banyak teyuz, coz hidupku bukan cuma buat nulis.. 😭😭😭...

...Kalau klean suka sama cerita aku, boleh dong sedekah votenya🤭🤣...

1
Uun Kurnia Marsuki
Luar biasa
May Keisya
udah kaya sinetron😂
May Keisya
ya ampun udah kaya ngasuh anak TK 🤣
May Keisya
ga nyadar mereka kalo lagi akur😂
May Keisya
manusia yg patut di jauhi😂
May Keisya
ya ampuuun kimyyyy Lola 🤣
May Keisya
najis😂🤣
May Keisya
diriku 154😁
May Keisya
tenang kakek beban mu akan berkurang😂
Adelia Yahya
othor solehah... dari awal rilis,,, i am come back again... kangen,kimy, strawberry, buncis, unta, Bumblebee dan jg dirimu penulis terthebeskuuuuhhh 😍😍😍😍😍😍😍
Susi Priyadi
Kecewa
Susi Priyadi
Buruk
Zero-One
Luar biasa
April April
Kecewa
April April
Buruk
putri
s kikim tekdung kayanya 😝
Mi
nggak bosan bosan walau dah bolak balik baca
Widya Hayati
Luar biasa
Syafira
hahahhahaa
Juwita Maimunah
aku baca ulang kangen author Soleha😍😍kangen banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!