Bukan Istri Yang DI Inginkan

”Permisi apa dengan mbak murni yang mau memesan gaun sama saya semalam." tanya Rania pada seorang wanita yang sekiranya berusia di atasnya.

” Benar dengan saya sendiri Mbak murni, jadi ini desainer muda yang baru lulus kuliah itu ternyata masih sering cantik dan masih muda sekali." kata wanita tersebut bernama murni klien pertama berani.

” Makasih Mbak atas pujiannya, malahan saya yang sangat berterima kasih kepada Mbak yang sudah mau mempercayakan saya membuat gaun baut mbak yang saya rancangan sendiri..padahal saya belum terlalu berpengalaman apalagi baru lulus kuliah 1 tahun yang lalu." jawab raninya sambil merendahkan dirinya Seraya tersenyum ramah kepada kliennya tersebut.

”Hahaha kamu bisa saja Rania. Jadi sebenarnya saya membuat rancangan baju itu karena untuk menghadiri acara kantor teman suami saya sekitar 1 minggu lagi, makanya saya ingin sedikit berbeda dari baju-baju yang lainnya. maka saya meminta kepada kamu untuk membuatkan seperti yang saya kirim sketsanya semalam Apa kamu bisa." jelas Mbak murni yang sangat ramah pada gadis muda yang baru temui hari ini.

” Insya Allah mbak saya akan mengerjakan apa yang mbak inginkan, dan saya akan berusaha memberikan yang terbaik buat Mbak murni klien pertama saya." kata Rania dengan semangat saat diberikan kepercayaan untuk membuat baju sesuai keinginan yang kliennya itu.

”Bagus saya suka sama semangat kamu. Saya yakin kalau memang baju kamu bagus setelah ini pasti kamu bakal menjadi desainer ternama. dan banyak yang bakal memesan baju sama kamu apalagi artis-artis dan orang penting lainnya." sambung Rania sambil menatap rania yang tampak bahagia.

” Amin Makasih Mbak atas doanya, itu juga adalah salah satu impian saya yang ingin saya wujudkan." seru Rania sambil mengambil peralatannya dari dalam tas yang ia bawa dan meletakkannya di atas meja.

.

Akhirnya setelah berbincang-bincang kurang lebih 1 jam setengah bersama Mbak murni, dengan akrab bahkan sampai bertukar nomor ponsel, akhirnya Rania pun pulang ke rumah pria tersebut untuk beristirahat sejenak sebelum pergi ke luar lagi untuk membeli bakal baju, serta mencari penjahit di daerah itu yang rencananya akan Rania ajak kerja sama untuk membangun bisnisnya dari kecil-kecilan.

Sebenarnya Rania juga bisa menjahit sendiri, namun dirinya belum mempunyai banyak modal untuk membeli mesin jahit yang harganya yang lumayan mahal, untuk ya gunakan membuat baju tersebut. sebenarnya kalau orang yang meminta kepada orang tuanya pasti dikasih uang untuk membeli mesin jahit tersebut.

Namun tidak mungkin melarang Rania minta kepada orangtuanya serta, sedangkan dirinya saat ini sudah berkeluarga yang otomatis semua tanggungan dirinya bakal ditanggung oleh suaminya itu. namun kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan. buat kebutuhan dirinya saja pria itu tidak ada memberi selain uang mahar yang berjumlah 1 juta rupiah.

Untung saja sebelum pergi tadi Rania sudah mencatat alamat rumah pria tersebut, supaya tidak lupa atau pun tidak bingung ketika sopir taksi meminta alamat yang hendak dituju.

Sebenarnya Rania sudah pernah ke daerah itu waktu magang kuliah dulu. namun karena sudah lumayan lama tidak ke daerah tersebut membuat Rania menjadi sedikit lupa, Makanya dari itu hanya mencapai alamat rumah pria itu sejak awal.

Hingga tidak lama kemudian mobil taksi online yang ditumpangi oleh berani aku sampai di depan rumah beliau tersebut ada jam 11.00 siang.

Namun Rania m baru ingat kalau dirinya tidak mempunyai kunci rumah pria tersebut, bagaimana dirinya bakal masuk ke dalam untuk beristirahat sebelum memulai aktivitas yang lainnya, kalo pintu di kunci dari luar.

"Ya Allah Rania Rania kenapa kamu baru mengingat hal itu. jadi bagaimana caranya agar bisa masuk. tidak mungkin kan aku harus menunggu pria itu pulang buat membuka pintu." gumam Rania saat sampai di depan pintu rumah yang tertutup dengan rapat.

Ia yakin pria itu sudah pergi bekerja, makanya rumah itu sudah tertutup pada siang begini.

Mau menelepon percuma saja dirinya juga tidak mempunyai nomor pria dingin itu atau nomor asistennya tersebut.

Senja tanpa sadar Rania tertidur di kursi depan rumah apalagi cuaca yang berangin-angin membuat ruangan mulai menguasai beraninya hingga tampak sadar tertidur di luar rumah.

Hingga satu jam kemudian terlihat sebuah mobil mewah memasuki perkarangan rumah tersebut. dan tak lama keluarlah dua orang pria yang nampak sangat terkejut melihat wanita yang tengah tertidur di kursi depan rumah dengan nyaman, sampai sampai rambut panjang wanita itu menutupi sebagian wajah cantik tersebut.

” Bos istri anda tertidur disini, apa karena menunggu anda pulang, apa lagi kunci rumah anda bawa dan tidak anda berikan kunci serep pada wanita ini." kata pria tersebut yang tidak lain adalah Bagas dan juga rintangan lintang.

Namun lintang tidak menjawab pertanyaan dari Bagas, melainkan langsung membuka pintu rumah setelah mengambil kuncinya di dalam saku celananya. dan langsung membuka pintu Tampa memperdulikan wanita yang masih tertidur itu.

Melihat melihat kepergian atasannya itu membuat Bagas menjadi tidak tega melihat wanita itu yang tampak kelihatan kelelahan sampai Tampa sadar mereka datang.

Akhirnya Bagas pun berinisiatif untuk menggendong wanita itu untuk masuk ke dalam dari pada di luar tidur begitu yang buat sakit tubuhnya. apalagi suaminya sendiri tidak peduli dengan istrinya yang seperti itu.

Namun baru saja Bagas hendak mengendong tubuh wanita itu, tiba-tiba saja tubuh Bagas sedikit terdorong kesamping dan terkejut saat melihat sang bos yang membuat nya melongo tidak percaya kala melihat sang Bos yang menggendong tubuh tubuh istrinya untuk pertama kalinya setelah mereka menikah beberapa hari yang lalu.

"Itu beneran bos mengendong istrinya, tapi bukannya bos masih belum menerima wanita itu ya. Apa jangan jangan bos gak suka ya sewaktu aku mau mengendong Rania buat masuk kedalam." ucap Bagas dengan pelan saat melihat sang bos masuk ke dalam sambil menggendong tubuh Rania dan membawanya ke lantai atas di mana kamar wanita itu berada.

.

Sedangkan Lintang sendiri masih menggendong wanita itu dengan wajah datarnya menuju lantai atas. entah apa yang terjadi dengan dirinya yang tiba-tiba saja melakukan hal di luar dugaan hingga seperti itu. mau ditaruh di mana mukanya kalau seandainya wanita itu terbangun dan mengetahui kalau dirinya yang membawa kedalam kamar.

Sesampainya di kamar wanita itu lintang pun dengan perlahan membuka pintu kamar wanita itu menggunakan siku tangannya yang kebetulan tidak dikunci mempermudahkan untuk membuka pintu dengan lebar.

Sesampainya di dalam lintang pun meletakkan secara perlahan-lahan tubuh wanita itu di atas ranjang, yang tampak sangat nyaman dalam tidurnya sampai tidak menyadari kalau sudah berpindah tempat tidur yang sudah nyaman.

Setelah mengatakan tubuh wanita itu bintang pun buru-buru keluar kamar sambil menutup pintunya dan mengutuk dirinya sendiri dengan tingkahnya sendiri yang seperti itu.

”Bodoh kamu Lintang, apa yang barusan Lo lakukan." gerutu lintang dengan menyandarkan tubuhnya di dinding.

Apa yang akan dia bilang kepada asistennya itu bila pertanyaan kenapa menggendonglah tubuh wanita itu secara tiba-tiba. soal itu gampang tinggal bilang aja kalo dirinya tidak mau orang orang melihat wanita itu tidur di luar yang akan membuat dirinya malu nantinya.

.....