NovelToon NovelToon
Love Story At School

Love Story At School

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Ketos / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nyatanya, cinta sepihak itu sangat menyakitkan. Namun, Melody malah menyukainya.

Cinta juga bisa membuat seseorang menjadi bodoh, sama seperti Venda, dia sudah cukup sering disakiti oleh kekasihnya, namun ia tetap memilih bertahan.

"Cewek gak tau diri kayak lo buat apa dipertahanin?"

Pertahankan apa yang harus dipertahankan, lepas apa yang harus dilepaskan. Jangan menyakiti diri sendiri.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Melody tak mengira bahwa sirkuit balapan motor akan seramai ini. Mana dia sudah percaya diri datang sendirian lagi. Venda masih dalam perjalanan, gadis itu benar-benar mengajak Rangga ke sana.

Muka mereka asing semua. Masa gue dikerjain? Batin Melody. Matanya bergerak liar mencari seseorang yang dia kenali. Tapi, saking ramainya tempat itu, dia kesulitan mencari Gian ataupun Raden.

"Melody?"

Seseorang menepuk pundaknya dan Melody langsung berbalik.

"Jamet?!"

Putra berdecak kala mendengar panggilan yang keluar dari mulut Melody.

"Jamet pala lo peyang!" Cowok itu menyentil kening Melody hingga si gadis mengaduh sambil cemberut.

"Ngapain lo ke sini? Mau jual diri?" tanya Lutfi yang baru saja tiba bersama Jaka.

"Kurang ajar banget mulut lo!"

"Terus ngapain?" Kini Putra yang bertanya.

"Kepo amat! Dasar jamet!" ketus Melody. Matanya berbinar ketika melihat Venda yang baru saja tiba, gadis itu langsung melambaikan tangannya ke arah Venda.

Putra, Lutfi dan Jaka pun ikut menoleh.

"Lah, kok lo berdua ke sini? Tumben amat," ucap Jaka kebingungan. "Ini tempat bukan buat anak kecil kayak kalian."

"Kalau kita anak kecil, lo apaan? Kurcaci?" Venda berdecih. Dia merangkul lengan Melody dan membiarkan Rangga menemui temannya dulu.

"Udahlah, mending kalian pulang. Bener kata Jaka, tempat ini gak cocok buat kalian berdua," ujar Putra.

"Kita gak kenal ya, jamet. Jadi jangan ngatur-ngatur!" sinis Melody.

"Yeuu, ngeyel amat!"

"Biarin!" sahut kedua gadis tersebut. Mereka berbalik dan berjalan menjauhi ketiga cowok itu.

"Siapa yang balapan malam ini?" Putra menatap Lutfi.

Lutfi mengendikkan dagunya menunjuk ke arah orang-orang yang sedang berkumpul.

Putra menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa mereka. Setelah sadar, dia mendengus geli. "Pantes aja."

"Bang Gian sama si curut?" kata Jaka.

Curut yang dia maksud adalah Raden. Raden memang terkenal trouble maker jika di area sirkuit. Wajar saja kalau banyak yang tidak suka dengannya.

"Kenapa dah? Kok tiba-tiba?" lanjut Jaka bertanya pada kedua temannya.

Lutfi dan Putra mengendikkan bahu mereka bersamaan.

"Apa ada hubungannya sama mak lampir?"

"Bisa jadi," jawab Putra. Melihat Melody dan Venda yang berani datang ke sirkuit, bisa jadi balapan malam ini ada hubungannya dengan salah satu dari mereka, lebih tepatnya Melody.

Di sisi lain, Melody dan Venda sedang bersama Rangga dan teman-temannya. Melody bisa melihat Gian yang asik mengobrol, tapi dia tidak mau mendekat. Biarlah ia memantau dari jauh saja.

"Masih lama ya mulainya?" tanya Venda pada Rangga.

"Bentar lagi." Cowok itu merangkul pinggang kekasihnya tanpa memperdulikan sekitar.

"Gue penasaran siapa yang menang," celetuk Danu. "Bukan remehin Gian ya, tapi kayaknya yang menang tetap Raden. Secara si Raden sering balapan. Gue belum pernah liat Gian balapan tuh."

Mendengar hal itu, Melody berdecak kesal dan menatap sinis ke arah Danu. "Berisik lo! Mulut lo bau jigong tau gak?! Mending diem aja!"

"Gue yakin Kak Gian bisa ngalahin Raden," lanjut Melody sambil tersenyum bangga.

"Songong amat lo!" Danu berdecih. "Gue bilang bukan remehin Gian, tapi faktanya dia emang gak bisa balapan keles!"

"Mau taruhan sama gue?" tantang Melody, dagunya terangkat menatap Danu dengan tampang songong nya.

"Apa sih? Taruhan mulu!" sela Venda. Dia menarik tangan Melody agar merapat padanya. Takut tiba-tiba Melody mengamuk masal jika tidak dipegangi.

Melody berdecak kesal. Ia melirik Venda sekilas lalu menatap Danu lagi. "Berani gak lo?"

"Ngapain takut sama bocil kayak lo?"

"Oke! Kalau Kak Gian menang, lo harus traktir gue 1 bulan penuh! Gak mau tau!"

Karena tidak mau menjadi pengecut, Danu pun menyahuti, "Kalau Gian kalah, lo yang traktir gue 1 bulan penuh! Deal?"

Keduanya lantas berjabat tangan sambil berucap, "Deal!"

Melody tersenyum miring. Dia yakin Gian akan menang. Cowok itu tidak akan membiarkannya jatuh ke pelukan Raden. Ya, pasti.

"Gak usah besar kepala!" sinis Danu.

"Nyenyenyenyenye! Bodo amat!"

"Udah, Mel," tegur Venda. Sebagai pecinta kedamaian, dia muak sekali mendengar Melody berdebat.

Melody mengatupkan bibirnya. Dia melipat kedua tangannya di dada, terlihat begitu angkuh. Matanya menatap Gian dan Raden yang sudah bersiap.

"Jangan lengah." Ranjaya menepuk-nepuk pundak temannya sebagai dukungan. Dan Gian hanya mengangguk saja sembari memakai sarung tangan hitam.

"Kalau Raden curang, lo juga harus curang. Inget!" bisik Galen.

"Aman," balas Gian. Dia memakai helm full face nya diikuti oleh Raden.

Semua orang sedikit menyingkir dari jalan. Sorakan mereka membuat suasana semakin ramai sekaligus tegang.

Mereka yang sudah langganan sirkuit itu tentu penasaran dengan Gian, terlebih para gadis di sana. Mereka tak ragu memuji ketampanan Gian secara terang-terangan. Hal itu tentu membuat kepala Melody mendidih saat mendengarnya. Untung ada Venda yang menenangkan.

Ketika bendera berwarna hitam dijatuhkan, kedua cowok itu langsung menarik gas dan melaju membelah jalan. Tatapan mata Raden sangat tajam, berbeda dengan Gian yang terlihat datar dan tenang.

Banyak yang menyoraki nama Raden karena mereka sangat kenal dengannya. Semuanya tak sabar melihat Raden melewati garis finish.

"Gue mau ke sana." Tanpa menunggu balasan Venda, Melody langsung menuju kerumunan orang-orang yang bersorak di pinggir jalan. Dia ingin melihat Gian lebih dekat.

Venda, Rangga dan teman-temannya serta Putra dan yang lain ikut mendekat. Mereka berkumpul menjadi satu kelompok.

Kak Gian harus menang, demi aku! Batin Melody. Sebenarnya dia was-was saat melihat Gian agak tertinggal jauh dari Raden.

Bahkan Danu sudah tersenyum puas, dia juga bersorak meneriaki nama Raden.

"GAS TERUS, DEN!" pekik Danu membuat telinga Melody panas.

Plis plis plis... Melody terus berdoa dalam hati sambil memejamkan matanya.

"GILAK COYYY!" seruan Jaka membuat Melody membuka mata. Ia ikut melihat apa yang Jaka lihat, dan alangkah terkejutnya saat mendapati Gian sudah berada di depan Raden, bahkan Raden tertinggal jauh. Seketika mata Melody berbinar.

"HUUUUUU KAK GIANNN!" Melody memekik kencang sambil tersenyum lebar. Bahkan dia melompat-lompat seraya bertepuk tangan.

Kini giliran Danu yang berdoa agar Raden yang menang, bisa gawat kalau sampai dia mentraktir bocil di sampingnya ini selama 1 bulan.

"Kok bisa?!" Venda terkejut melihat Gian begitu lihainya saat menikung, bahkan tanpa mengurangi kecepatan.

"Cowok gue keren banget!" Melody bersorak, kali ini Venda yang menjadi korban ketantruman nya. Dia menggoyangkan badan Venda dengan brutal sampai Rangga menatapnya tajam.

"Cewek gue!" Rangga berdecak lalu memindahkan Venda agar menjauh dari jangkauan Melody. Tapi, Melody tak peduli dan ia kembali berjingkrak-jingkrak sambil meneriaki nama Gian.

"GAS TERUS, KAK!" pekiknya mengikuti Danu.

"Dilihat dari gerakannya, kayaknya ini bukan pertama kali dia ikut balapan," ucap Yoga yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Gian.

Galuh dan Ando mengangguk setuju. "Raden sering menang, tapi kali ini dia gak bisa ngalahin Gian. Gue yakin."

Di sekolah, tampang Gian seperti murid teladan, tapi jika di luar, ternyata dia bisa menjadi baddas.

Ando menepuk-nepuk pundak Danu. "Semoga lo gak bangkrut, Dan," ujarnya lalu tertawa. Danu jelas kalah taruhan dengan Melody jika sudah seperti ini.

3 detik kemudian, Gian berhasil melewati garis finish hingga berada di depan Melody. Tentu saja gadis itu terkejut, terlebih ketika Gian membuka helmnya dan menampakkan rambutnya yang acak-acakan serta keringat membasahi wajahnya.

Terpesona? Tentu saja! Bahkan telinga Melody seakan tuli saat melihat ketampanan Gian bertambah berkali-kali lipat.

Keduanya tak menghiraukan sorak orang-orang. Bahkan Gian tak menghiraukan teman-temannya yang sudah menghampirinya.

Gian membungkukkan badannya agar wajahnya sejajar dengan wajah Melody. Kedua tangannya berada di lutut untuk menahan tubuhnya.

"Lihat apa? Hm?" bisik cowok itu.

Melody mengerjapkan matanya berulang kali. Ia berusaha menyadarkan dirinya.

"K-kak Gian menang? Selamat!" Tangan mungil itu terulur ke arah Gian.

Gian tersenyum geli, dia menegakkan tubuhnya dan menyambut tangan Melody dengan genggaman hangatnya.

"Kita pulang," ucapnya. Lalu dia melirik ke arah teman-temannya. "Gue duluan."

"YOI! HATI-HATI!" balas Galen.

Gian mengangguk dan beralih menatap Raden dari kejauhan sambil tersenyum miring.

"Gue duluan, Nda! Bye bye!" seru Melody dan Venda menjawab dengan anggukan serta senyum lebar.

Melody menjulurkan lidahnya pada Danu yang sudah pasrah dengan semuanya.

Mereka benar-benar tidak mengira jika Gian lah yang memenangkan balapan malam ini. Bahkan orang-orang asing di sana langsung mencari tau tentang Gian. Sudah bisa dipastikan besok followers sosmed Gian membludak.

bersambung...

1
shabiraalea
lanjut kak 👍🏻👍🏻👍🏻
vj'z tri
lanjut Thor lagi seru ini 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
sialan nya dah lama Mel😤😤😤
vj'z tri
bagussss Mel kesempatan dalam traktiran ,🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
laanjuttttt
vj'z tri
ehm ehm 🤭🤭🤭🤭 please jangan bikin melody berharap lebih tentukan pilihan mu saat ini 🥹🥹💃💃💃💃
vj'z tri
😭😭😭😭😭 keren lanjut 🥳🥳🥳
vj'z tri
langsung kalem ada pawang nya 🤣🤣
vj'z tri
udah sih tempatkan sampah pada tempat nya nda 😁😁
vj'z tri
w juga penasaran lanjutan nya 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
Raden 😤😤😤😤😤😤
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
gemesssss aku loh sama ketos dan melody 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
Pepet terus ketos jangan kasih kendor 🤣🤣🤣🤣🤣💃💃💃💃
vj'z tri
aduhhh seneng nya ...nyengir 7 hari 7 malam ini ....terus gak bakal di cuci seragam nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!