NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:86.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Myatra

Fabian dipaksa untuk menggantikan anaknya yang lari di hari pernikahannya, menikahi seorang gadis muda belia yang bernama Febi.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya?

Bagaimana reaksi Edwin saat mengetahui pacarnya, menikah dengan ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myatra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Febi mengubek-ubek isi kresek belanjaannya, untuk menghitung berapa banyak pakaian seperti itu yang suaminya beli. Pikiran buruk tentang Fabian singgah dalam hati Febi.

'Apa mungkin suaminya menyukai wanita-wanita berpakaian terbuka seperti ini?'

Dalam benak Febi, pakaian minim seperti ditangannya, hanya untuk perempuan-perempuan nakal,

'Apa suaminya menyamakan Febi dengan perempuan-perempuan seperti itu?'

Perasaan marah, sedih dan kecewa berkumpul dalam dadanya, jika seperti itu penilaian Fabian terhadapnya, maka Febi merasa sangat terhina, karena disamakan dengan wanita nakal.

Febi memasukan kembali pakaian-pakaian tersebut ke dalam kresek, menalikan ujung-ujungnya, berjalan ke arah balkon, membuka pintunya, dan melempar kresek itu ke pojokan balkon.

Saat menutup kembali pintu balkon, Fabian baru keluar dari kamar mandi, tersenyum ke arahnya. Febi teringat kembali pakaian yang barusan dia buang, Febi memalingkan wajahnya, berjalan sambil menghentakan kakinya ke arah kamar mandi.

Fabian kaget melihat perubahan mood istrinya, karena dia merasa tidak berbuat salah apa-apa. Fabian duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Bosan memunggu Febi yang lama di dalam kamar mandi, Fabian memilih keluar dan duduk di kursi depan kamarnya sambil menonton film yang diputar dari kaset dvd.

Setengah jam menunggu, Febi tidak ada menghampiri Fabian. Penasaran, Fabian melongokan kepalanya ke dalam kamarnya, di sana, di atas tempat tidur mereka, Febi terlihat sudah berbaring dengan selimut memutupi seluruh tubuhnya.

'Tumben jam segini, Febi sudah tidur. Apa Febi sakit?'

Fabian bermonolog dalam hatinya. Dimatikan film yang tengah dia tonton, dan memilih kembali ke kamarnya, untuk mengetahui keadaan istrinya.

Fabian duduk di tepi ranjang, membuka sedikit selimut yang menutupi tubuh istri, namun tak bisa dibuka, karena ditahan oleh tangan istrinya.

Fabian bingung, memikirkan kesalahan apa yang mungkin dia buat. Merunut kejadian dari pagi yang dia dan istrinya lalui, kemudian dia ingat saat di kedai makan saat dirinya makan malam, 'apa ada omongan salah satu temannya yang mungkin menyakiti Febi?'

"Kamu kenapa, sayang?" Fabian mengelus kepala Febi di atas selimut yang menutupinya.

Tetap tak ada jawaban dari Febi. Fabian bertambah bingung.

"Maafin kalau aku berbuat salah. tapi kasih tahu salahku dimana, biar aku bisa memperbaikinya!"

Dari balik selimut, Febi mendengar semua perbuatan dan perkataan Fabian, namun dia masih merasa kesal dan kecewa, sehingga malas untuk menjawab.

"Kalau cuma diam, aku nggak ngerti salahku dimana. Masalah nggak akan selesai hanya dengan diam. Mari kita bicara!"

Lama Fabian menunggu, tetap tak ada reaksi apapun dari istrinya. Fabian menghela nafas berat dan helaan nafas itu terdengar oleh Febi.

"Baik kalau kamu nggak mau bicara sekarang. mudah-mudahan besok kita sudah bisa bicara. sekarang kita tidur! tidur yang nyenyak, aku sayang kamu!"

Fabian mengakhiri ucapannya dengan mengecup kepala Febi dari atas selimut. Fabian mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur, kemudian membaringkan tubuhnya menghadap Febi yang terbungkus selimut, berharap Febi membuka selimutnya.

Keheningan dan kegelapan menyelimuti kamar mereka, berbanding terbalik dengan malam kemarin yang panas oleh gairah mereka.

Waktu hampir menjelang tengah malam, namun baik Febi maupun Fabian tak ada yang bisa memejamkan matanya, keduanya masih terjaga, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Febi mengira suaminya sudah tertidur, pertahanan Febi runtuh, tangisan yang sejak tadi dia tahan akhirnya luruh juga menjadi tangisan yang sangat lirih karena tangannya menahan mulut agar tak mengeluarkan suara.

Fabian mendengar suara tangisan itu yang justru terdengar menyakitkan ditelinganya. Fabian menahan diri untuk tidak memeluk Febi, karena takut justru dia akan semakin marah dan mendiamkannya.

Tapi semakin di dengar, semakin sakit hatinya mendengar Febi menangis. Tak tahan, Fabian membuka paksa selimut yang menutupi tubuh istrinya. Febi yang tak mengira suaminya masih terjaga, tak siap mempertahankan selimutnya. Fabian menyingkirkan selimut itu, langsung membalikan tubuh Febi dan membawanya ke dalam dekapanya.

Awalnya Febi memberontak, mencoba melepaskan diri dari dekapan Fabian, tapi percuma karena Fabian memeluknya sangat erat. Akhirnya Febi menyerah, tetap menangis dalam dekapan Fabian.

"Menangislah selama kamu mau, tapi setelah ini, bicaralah!"

Mendengar itu, tangisan Febi semakin menjadi bukan lagi tangisan lirih. Cukup lama Febi menangis, sampai akhirnya yang terdengar hanya sesegukan yang makin lama makin melemah, ternyata Febi tertidur setelah lelah menangis.

Fabian tetap mendekap tubuh Febi, menciumi puncak kepala Febi. Fabian masih memikirkan apa penyebab marahnya Febi dan tangisannya. Sibuk berfikir, tanpa di sadari dia pun terlelap tidur.

¤¤FH¤¤

Febi sudah bangun beberapa saat yang lalu, tapi dia masih malas untuk bangun, kepalanya pusing dan matanya terasa berat. Dilihatnya Fabian sudah tak ada di sampinnya. Dari kamar mandi juga tak terdengar suara gemericik air.

Febi bangun, duduk bersandar pada sandaran tempat tidur. Dia ingin cerita, tapi tak tahu harus pada siapa, pada teman-temannya tak mungkin, mereka tak tahu dirinya sudah menikah. Pada mamah, tak mungkin, malu. Febi teringat kakak iparnya, Ana.

Febi mengambil ponselnya, berniat mengirim pesan pada kakak iparnya, baru saja membuka laman pengiriman pesan, pintu kamar terbuka, menampilkan sosok suaminya yang membawa baki berisi roti bakar dan susu untuk sarapan yang disimpan di atas meja.

"Sayang sudah bangun? Ayo sarapan!"

Febi masih bergeming di tempatnya, memalingkan wajah, tak ingin melihat wajah suaminya. Melihat itu, Fabian menghela nafas lalu berjalan ke arah tempat tidur, menghampiri Febi.

"Masih marah? Salahku apa?" Fabian masih bersabar menghadapi sikap Febi yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.

Febi tetap diam tak menjawab.

"Mau sampai kapan diam? apa dengan diam masalah terselesaikan? bicaralah!"

Fabian masih berdiri mematung, menunggu Febi berbicara. Kesabaran Fabian mulai menipis, kesal Febi tak kunjung bicara, Fabian berbalik arah, memilih keluar dari pada emosinya meledak pada Febi.

Saat tangan Fabian akan membuka pintu kamar, suara Febi menghentikannya.

"Apa serendah itu aku di mata, Om?"

Pertanyaan Febi membuat Fabian langsung membalikan badan, heran kenapa Febi berfikir seperti itu.

BERSAMBUNG

1
Muldiah Diah
Luar biasa
🌿×ìąօണҽì հąղҽҽղ🦋🕊🤍🐬
susah jantuh cinta kt lidya tp kang cingkuh... Hran sama org2 ky gni, playing victim asem....
Khoerun Nisa
novel mu kebnyakn yg gantung tor udh beberapa taun aku nunggu kirain udh lanjut eh masih gntung juga sprti novel lain nya
Erina Munir
yaah abiiss...ngegantuung
Erina Munir
sebab ibu sdh hamil....semogaa
Sarah Yuniani
wakakakkakk
Sarah Yuniani
aku yang 9 taun juga masih malu thor ... 😅
Sarah Yuniani
kaya udah happy ending nggak sih !!
Sarah Yuniani
udah episode berapa masih aja om ..
Sarah Yuniani
pake mulut 😂
Sarah Yuniani
sejauh ini bacanya enjoy ..
penasaran terus
Sarah Yuniani
kenapa gak mas aja thor ..
Sarah Yuniani
mbacanya gimana ini 😅
Sarah Yuniani
sialan kau thor .. kenapa juga namanya Mayang 😂
Sarah Yuniani
jangan pake saya lagi dong thor ..
gak enak banget dibaca
Sarah Yuniani
Alhamdulillah...
semoga bian dan Febi bahagia selalu
Sarah Yuniani
itu ibu tiri Fabian yaa ??
kan katanya sejak kecil Fabian kurang kasih sayang mama
Sarah Yuniani
dunia novel yang sempit mungkin .. hehew
Sarah Yuniani
/Facepalm//Facepalm/
RossyNara
aduh om jangan keras² suaranya karna perempuan itu sensitif perasaannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!