kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan
Setelah berpamitan dengan papi mami nya, Kiara pun bergegas meninggalkan rumah orang tuanya untuk kembali ke apartemennya.
Sesampainya di apartment nya, Kiara langsung membereskan nya dan menyimpan stok lauk dari maminya yang sengaja di berikan untuknya.
Saat sedang beristirahat di sofanya, tiba-tiba bel apartemen nya berbunyi, Kiara degan malas bangkit lalu membuka pintu, alangkah terkejutnya Kiara, dengan sosok yang di depannya kini.
" Boleh masuk ? " tanyanya.
Kiara pun mengangguk kan kepalanya, dan mempersilahkan masuk, Ya betul yang datang adalah Leon.
Dia duduk di sofa dan meletakan makanan yang di bawanya di meja di depannya.
" Kamu kenapa menghindar dari saya Titania? Apa saya ada salah sama kamu ? " Tanya langsung.
Kiara duduk di sampingnya dan masih memainkan bajunya, untuk apa sih Leon datang lagi padanya, dia kan sudah punya pacar, untuk apa lagi dia datang kesini.
" Ya untuk apa lagi sih Leon, kamu tuh sama aku cuman buat main-main aja, ngapain juga kamu masih ngedeketin aku. " Ucap Kiara datar.
" Kamu bilang saya main-main ?" Leon menghela nafasnya lalu mengacak rambutnya sebentar, ia melanjutkan perkataannya. " Saya sedikitpun tidak pernah berniat main-main dengan mu, saya benar-benar ingin dekat dengan kamu. "
" Kamu udah punya pacar Leon, udahlah gak usah ngelak segala " Ujar Kiara.
" Saya tidak memiliki pacar atau pun semacam nya saya masih sendiri Titania " ucap Leon, dia membawa Kiara dalam pelukannya.
" Lalu yang kemarin wanita yang bersama mu siapa? Orang kantor menggosipkan mu kalo wanita itu pacar mu "
" Itu temanku sewaktu aku di Aussie, tidak lebih, kemarin dia hanya mengunjungi ku itu saja tidak lebih " ucap Leon sembari mengusap rambut Kiara.
" Kenapa aku Leon ? Diantara perempuan cantik di ka tor kenapa kamu menyukaiku? " tanya Kiara, dia melihat manik mata Leon yang jernih dan Kiara selalu menyukainya.
" Aku menyukaimu karna kamu sudah mencuri perhatian ku dari aku datang melihat mu di klub malam itu " jawabnya
" Kok aku tidak ngeh ya di perhatikan olehmu "
" Kamu terlalu fokus dengan teman mu, namun akhirnya kita bisa tidur bersama lada saat itu " Ucapnya sambil menempelkan dahinya pada dahi Kiara. Kiara tersipu malu dengan ucapan Leon barusan.
" Sekarang aku yang bertanya padamu, dengan gebetan mu yang banyak itu "
" Aku gak punya gebetan Leon "
" Lalu pria kemarin saat di pabrik dan juga pria yang naik motor bersama mu siapa itu jika bukan gebetan? " tanyanya kesal.
Kiara terkekeh dengan ucapan Leon, dia memegang wajah Leon dengan kedua tangannya.
" Pertama, Mas Abi bukan gebetan ku, kedua Pria yang naik motor denganku itu adikku Rafi "
" Kamu tidak sadar kalo Abi menyukaimu ? " tanyanya.
" Aku menyadari kok, cuman aku tidak bisa bersama dia "
" Kenapa ? "
" Chika teman se divisi ku menyukainya, aku tidak ingin berkonflik dengannya, nanti akan menyusahkan dalam bekerja "
" Dalam lubuk hatimu kamu menyukai Abi Abi itu? "
Kiara menggelengkan kepalanya.
" Tidak, aku menganggap dia sebagai teman saja tidak lebih."
Ucap Kiara, Kiara menatap kembali mata Leon. " Apa lagi yang ingin kamu tanyakan tentang ku lagi ?
" Lalu bunga-bunga yang setiap pagi selalu di meja kerja mu dari siapa? " tanyanya lagi.
Kiara terdiam sejenak, apakah harus dia memberi tahu Leon?
" Itu dari mantan ku, tapi aku tidak lagi berkomunikasi dengannya " ucap Kiara lalu memeluk Leon kembali.
" Baguslah, memang seharusnya jangan "
Kiara tersenyum, jadi kemarin hanya salah paham tau begitu ia tidak perlu bolak balik dari rumah ke kantornya. Leon memeluknya sangat erat.
" Jangan menghindar ya, kalo ada yang kamu tak suka dari saya langsung bilang komunikasikan jangan menghindar seperti itu tidak bagus " ucapnya sambil mengelus rambut Kiara.
Kiara menganggukkan kepalanya, dan memeluk erat Leon.
" Maafkan aku "
Kiara dan Leon menghabiskan waktu mereka di apartemen seharian bersama.
*
Malam nya selepas kepergian Leon, Kiara pergi ke cafe bersama Mutia.
" Mike bener-bener bikin gue gila Ki " ucapnya sambil menyesap minumannya.
" Lebay "
" Gue gak lebay, dia bener-bener cowo yang gue cari selama ini ki " ucapnya.
" Yaudah, segera kan jadian "
" Tau tuh, masih di situ situ aja gak maju-maju "
Kiara tertawa mendengarnya.
" Si Nathan masih suka kirim lo bunga ? "
Kiara menggeleng.
" Syukurnya udah enggak, tapi kemarin gue abis di labrak sama nyokap nya "
" Kok lo baru cerita sih "
" Ini kan cerita "
" Ketemu dimana ? Kok ada nenek lampir sih kesini, mereka kan udah pindah ya "
" Ya nyamperin anak lakinya lah ngapain lagi " ucap Kiara.
Mutia tertawa mendengar penuturan Kiara.
" Hahaha tapi emang sih si Nathan tuh selalu berada di bawah ketek emaknya terus. "
" Nah kayaknya, kali ini si Nathan ngelunjak kagak nurut makanya ampe di susul, mana nuduh gue yang rusak rumah tangganya lagi " ucap Kiara sebal, dia jadi mengingat kejadian kemarin " Padahal kan udah jelas ya, gue sama dia aja gak pernah ketemu lagi sejak kejadian itu, apa lagi berkomunikasi, dasar orang kaya aneh "
" Ya lagian anaknya gak suka pake di paksa kaya gitu ya jadi ngelawan lah si Nathan "
Saat sedang asyik mengobrol dengan Mutia, tiba- tiba saja Nathan menghampirinya. Kiara dan Mutia tampak syok dengan kemunculan Nathan.
" Ki, aku mau bicara sama kamu plis "
" Bicara apa lagi sih Nathan, semuanya udah jelas, gue vak akan balik sama lo lagi, hubungan kita udah berakhir y tabun yang lalu, jadi stop ganggu gue lagi " ucap Kiara kesal pada Nathan.
" Ayolah Ki, beri akh kesempatan "
" Heh Nathan, lo gak ngerti bahasa manusia ya ? Kiara bilang gak mau ya gak mau jangan maksa gitu dong "
" Diam kamu Mutia, ini bukan urusan mu " jawab Nathan.
Tanpa di duga, Nathan mengambil pisau steak yang ada di depannya pada lehernya sendiri.
" Nathan kamu emang udah gila ya " teriak Kiara.
Semua orang yang berada di cafe itupun terkejut melihat ya yang di lakukan Nathan. Kiara segera mengambil pisau tersebut dan membuangnya sembarang.
" Lo gila hah ! "
" Aku emang gila Kiara, aku hanya ingin kembali bersama kamu lagi, aku tidak ingin bersama perempuan yang tidak aku cinta " ucapnya.
Kiara melirik sekitar dia langsung membawa Nathan keluar dari cafe tersebut. dan berhenti di parkiran cafe.
" Nathan plis stop, lupain gue, lupain semuanya, kita memang tidak berjodoh, harusnya dari situ lo paham "
" Tapi aku gak bisa melupakan kamu Ki, semua kenangan kita, gak bisa, aku gak bahagia sama dia, aku hanya sebatas rasa tanggung jawab saja sama anak yang dia kandung "
Kiara menampar wajah Nathan.
" Kamu gak pantas bicara seperti itu, ingat Nathan mau seberusaha apapun lo ke gue, gue gak akan mau lagi balik sama lo, lagian lo gak mikir soh Nath, nyokap lo tuh gak suka gue tapi lo masih memaksa kan kehendak lo kaya gini, lo gak mikirin gue nanti nya hah "
" Kita bisa pergi Kiara dari sini, kita bisa hidup berdua bahagia "
Kiara tertawa mendengarnya.
" Gue gak mau seperti itu, sampai kapan pun"
Tanpa menghiraukan Nathan, Kiara berlari dan menyetop taksi yang lewat di depannya. Didalam mobil Kiara memijit kepalanya pelan, dia tak habis pikir dengan pemikiran Nathan, di luar nalar dan makin gila.