NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode14

"Eh, Nay. Lo gak keluar?" tanya Kelvin, ketua kelas. Yang menghampiri Naya.

"Eh ... e-enggak, Kak," ucap Naya yang sedikit kaget, ada seseorang yang menghampirinya. Saat dia sedang membaca buku.

"Panggil aja gue, Kelvin. Gue ketua kelas di sini. Oh, iya! Lo bisa bantu gue gak?" tanya Kelvin lagi.

"Bantu apa ya, Kak. Eh, maksudnya Kelvin." Naya langsung menundukkan kepalanya, karena salah memanggil.

"Haha ... santai aja kali. Gak usah gugup gitu. Kalo lo gak keberatan, bantuin gue bawakan buku-buku tugas, yuk! Ke ruang guru, soalnya 'kan banyak, jadi susah gue bawa sendiri," terang kelvin, memberi alasannya.

"Yaudah, ayo! Naya bantuin." Naya pun beranjak dari duduknya. Langsung berjalan kearah meja guru, dan mengambil sebagian buku-buku tersebut. Sedangkan sisanya, Kelvin yang akan membawa.

Karena Naya belum mengetahui letak ruang guru. Jadinya dia hanya mengikuti Kelvin dari belakang.

"Ayo, Nay. Ngapain jalan di belakang  gue. Kayak lo bodyguard gue aja deh," ucap Kelvin yang sedikit terkekeh.  Melihat Naya di belakangnya.

"Udah, Vin gapapa. Kelvin jalan duluan aja. Biar Naya ikuti dari belakang," tutur Naya yang tak berani menatapnya. Karena dia masih teringat tentang Malik, yang berada di sekolah ini juga.

Takutnya dikira dia tebar pesona.

"Hm, ya sudah." Kelvin pun kembali berjalan.

"Eh, itu bukannya si cupu ya? Kok bisa jalan sama bebeb Kelvin gue, sih!" ucap Zia yang melihat Kelvin dan Naya berjalan di koridor. Karena ruang guru melewati kantin terlebih dahulu. Makanya Zia bisa melihat mereka.

"Oh, itu yang lo maksud?" tanya Zeni, dengan senyum miringnya. Yang melihat penampilan Naya, merendahkan.

"Iya ni. Harus gue kasih pelajaran sekarang," cetus Zia yang mengepalkan tangannya.

"Mau lo apain tu anak?" tanya Zahra.

"Lo, liat aja sendiri." Zia pun berdiri dengan menggengam gelasnya, yang berisi jus jeruk.

Namun, sebelum memulai aksinya.

"Aw ...," pekik Zia yang di senggol dengan Malik. Sehingga gelas yang ia pegang pun terjatuh di lantai.

"Eh, Malik mau kemana tu?" tanya Andra kepada Riski, saat temannya itu meninggalkan makannya.

Riski membalas dengan menaikkan kedua bahunya saja. Pertanda bahwa dia tak tahu.

"Shitt, apa-apaan sih, Kak Malik. Jadi jatuh kan gelas gue," gerutu Zia membersihkan rok, yang terkena cipratan air jus miliknya.

Malik pun berjalan menuju Naya. Namun, sih Naya tidak menyadari akan kehadiran suaminya yang sudah berjalan di depan dia. Karena saat ini, Naya berjalan sambil menundukkan kepalanya.

"Jangan sok kecakepan," bisik Malik di telinga Naya. Lalu ...

Brukghh ...

Naya pun terjatuh dengan semua bukunya yang ikut berserakkan.

Karena tabrakan dari Malik.

"Loh, Nay! Lo kenapa?" tanya Kelvin yang menghampiri Naya. Saat dia mendengar suara orang jatuh di belakangnya.

"Eh, gapapa Vin. Naya bisa sendiri." Naya mencoba menepis sentuhan Kelvin. Dan dengan cepat dia mengumpulkan buku-buku itu kembali.

"Woi, lo punya mata gak!" seru Kelvin, yang ditujuhkan kepada Malik. Yang terus berjalan, tanpa merasa bersalah.

"Udah-udah, Vin.  gapapa kok. Ini memang salah Naya, yang gak ngeliati jalan. Udah, yuk! Langsung antarkan buku ini aja, nanti keburu bel," tutur Naya mengajak Kelvin, ke ruangan guru.

"Iya, tapi lo gapapa 'kan? Apa ada yang sakit. Biar abis ini kita ke Uks aja,"  tanya Kelvin lagi, yang sedikit khawatir.

"Eh ... gak perlu, Vin. Naya gapapa kok. Sungguh ...." Naya memberi senyuman, meyakinkan Kelvin kalau dia tidak kenapa-kenapa.

"Hm, ya sudah kalo gitu. Ayo kita lanjuti lagi." Mereka berdua pun kembali berjalan. Untuk mengantar buku, keruangan guru.

"Vin, Naya langsung balik ke kelas ya" tutur Naya. Setelah mereka sudah mengantarkan buku-buku tersebut.

"Gak, mampir ke kantin dulu ni!" tawar Kelvin.

"Gak, deh. Lain kali aja," balas Naya tersenyum, kemudian kembali ke kelasnya.

***

Di dalam kelas Malik.

"Woi, bro. Lo kenapa main cabut gitu aja? Udah nabrak adiknya Zeni. Malah nambah nabrak si cupu anak baru itu lagi," tanya Riski yang sudah kembali ke kelasnya, bersama Andra.

"Yo'i. Pake gak ngajak lagi mau cabut!" sambung Andra yang sudah duduk di samping Malik.

"Udahlah, gue lagi gak mau bahas," terang Malik.

"Yaelah, gak asik lo. Apa lo suka sama adiknya Zeni ya? Makanya lo kasih kode dia, dengan lo gak sengaja nabrak tu anak. Makanya selama ini lo gak mau buka hati buat si Zeni," tebak Riski.

"Atau jangan-jangan, dia cemburu lagi sama tu cupu. Haha ...," sambung Andra tertawa terbahak-bahak.

Namun, detik berikutnya dia langsung diam. Saat mendapat tatapan tajam dari Malik.

***

"Nay, nah buat lo. Cepat di makanya ya, mumpung belum bel," ucap Kelvin yang memberikan naya sebungkus Roti dan juga air mineral..

"Loh, ini maksudnya apa, Vin?" tanya Naya yang tak mengerti.

"Anggap aja, sebagai ucapan terimakasih gue. Karena lo tadi udah mau bantuin gue," terang Kelvin yang kembali ketempat duduknya.

"Tapi aku gak-- "

"Makan aja, Oke!" potong Kelvin yang mengacungkan jempolnya.

"Hm, makasih ya." Dibalas senyuman oleh Kelvin.

'Alhamdulilah,' batin Naya bersyukur. Karena sebenarnya, dia sudah merasa lapar dari tadi. Pasalnya tadi pagi Naya hanya sempat sarapan dengan roti. Sedangkan di sekolah, dia mau ke kantin, tapi tak mempunyai uang. Syukurlah, ternyata ada saja rezeki orang baik.

"Hai, Naya!" sapa dua temanya. Bayu dan Lili. Yang baru masuk ke kelas, setelah dari kantin.

"Hai!" sapa Naya balik, sambil memakan rotinya.

"Wih, roti dari mana tu? Lo bawak dari rumah ya?" tebak Lili yang sudah duduk di tempatnya.

"Enggak, ini tadi di kasih sama Kelvin," terang Naya.

"Whatt!" teriak Lili.

Pletak ... lagi-lagi Lili mendapatkan jitakan dari pulpen Bayu.

"Bau ... sakit tau!" seru Lili memegang kepalanya.

"Makanya, punya suara tu dikecilin dikit volumenya. Jangan pake toak melulu," sewot Bayu.

"Ah, sewot aja lo. Suka-suka gue dong!" ketus Lili.

"Yee ... udah-udah. Kok jadi pada berantem, entar lama-lama demen,  loh!" goda Naya.

"Ogah!" sahut mereka bersamaan.

Sedangkan Naya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Bersambung ...

1
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!