NovelToon NovelToon
Mirage Of Love

Mirage Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Slice of Life / Chicklit
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lasri Anariya

Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Tentang Adeline

Bab 7

“Aku pulang,” ucap Adeline membuka pintu rumah, Erick dengan cepat langsung memeluk Adeline, “Eh! Ada apa ini?”

"Putri ku, ayah mu akan bekerja untuk waktu yang lama. Aku akan mengumpulkan banyak uang dan membeli rumah di dekat kota," jawabnya terlihat sangat gembira sementara Anna hanya tertawa dari jauh.

"Lepaskan aku dulu." Adeline memukul pelan lengan Erick sampai sang empu melepaskannya, "Sekarang ceritakan, apa yang terjadi?"

"Karena ekspedisi di perbatasan, duke menyewa jasa tentara bayaran seisi guild di sewa. Bayaran di muka 10 koin emas sisanya akan di bayarkan nanti," jelas Anna, Erick sangat antusias mengangguk 

"Bukankah kata ibu jangan terlibat dengan bangsawan, lalu apa jadinya pekerjaan ayah?" pertanyaan Adeline dalam sekejab meruntuhkan semangat Erick serta kebahagian Anna.

"Ini hanya tentang pekerjaan jadi semua baik-baik saja, lagi pula duke tidak mungkin mengawasi ayah mu secara pribadi. Bagaimana dengan mu? apa kau dapat banyak herbal?" Anna segera mengalihkan topik sebelum Adeline mengatakan hal lain lagi, ia sendiri tidak punya pilihan sebab mereka sangat butuh uang saat ini dan ini pekerjaan pertama Erick.

“Dapat, aku akan pergi mengambil uang bayaran herbal ku besok,” jawab Adeline tidak mengungkit lagi perihal pekerjaan Erick, ia bukan anak kecil yang tidak peka jika Anna sengaja mengalihkan topik.

Setelah malam tiba Anna mengemas semua keperluan Erick untuk besok, tentara bayaran akan berangkat lebih awal ke kediaman duke agar dapat berangkat bersama ke perbatasan. Nanti di sana duke telah menyiapkan zirah khusus untuk tentara bayaran, semua diperlakukan setara demi mencegah korban jiwa akibat kurangnya persedian serta peralatan yang memadai.

"Kau sebelumnya tidak pernah melawan monster, apa pekerjaan kalian tidak terlalu berbahaya?" tanya Anna disela kegiatannya.

Erick yang sedang membersihkan pedangnya tersenyum, "Mengayunkan pedang pada monster atau manusia itu sama saja, mungkin sensasinya akan berbeda. Seperti perkataan ku sebelumnya, mau bagaimana pun aku butuh pekerjaan ini. Kita tidak akan tahu sampai kapan kita bisa bertahan di sini, untuk berjaga-jaga jika kita harus pindah lagi setidaknya ada sedikit tabungan tersimpan."

"Sayang, apa kau tidak menyesal kita sekarang hidup seperti ini? padahal jika kita mengabaikan putri mungkin kehidupan yang kita jalani lebih baik dari ini."

"Kau ini bicara apa. Ku rasa kau juga tidak akan bisa meninggalkan anak yang sedari lahirnya bersama mu, belajar berjalan dengan memegang tangan mu, mulai berbicara mengikuti ucapan mu, dan beranjak dewasa menjadikan mu sebagai teladannya. Kini dia sudah menjadi bagian penting di setiap perjalanan hidup kita," jawab Erick membuat Anna terharu, ia tidak menyangka jika Adeline sama penting bagi mereka.

Erick memang awalnya tidak menyukai Adeline sebab semua rencana hidupnya bahagia bersama Anna rusak begitu ia lahir, rasa cinta sang kekasih terbagi dan terlalu besar untuk putri majikannya.

"Tidak bisa, aku tidak ia ingin meninggalkan putri sendirian. Jika kau tidak tahan bersama ku maka mari kita bercerai," ucap Anna tepat di hari kelahiran Adeline.

"Omong kosong, kita baru 2 bulan menikah. Jika permaisyuri menjadikan mu  pelampiasan amarah karena membesarkan anak selirnya, maka aku harus melakukan apa? bercerai lalu meninggalkan mu, aku tidak mau. Ku mohon kali saja ikuti aku dan ayo pergi dari sini." Erick bersikeras mengajak Anna pergi, sementara Anna lebih memilih Adeline dari pada dirinya. Lambat laun semua menjadi rumit bagi Erick sehingga, ia berpikir akan Meninggalkan mereka berdua suatu saat nanti sayangnya niat itu hilang sebelum terjadi dan alasannya adalah Adeline yang kala itu baru berusia 6 tahun.

"Paman, kapan aku bisa memegang pedang?" tanya Adeline. Namun Erick tidak menjawab, baginya tidak ada guna berbicara pada anak kecil terutama anak itu adalah penyebab semua masalah dalam pernikahannya.

"Jika aku memegang pedang sampai dewasa seperti paman, apa Anna akan hidup lebih baik?" kali ini pertanyaan Adeline kecil mengerakan hati Erick untuk menjawab, "Apa hubungannya kehidupan Anna dengan mu? dia hanyalah pengasuh mu, setelah kau dewasa nanti dia akan pergi menjalani hidupnya sendiri. Merawat anak yang bahkan bukan anaknya, itu sudah cukup merepotkan jadi jangan ikat dia dalam hubungan menyesakan ini lebih lama. Cepatlah dewasa, cepat menikah, dan cepat tinggalkan kami."

_Ck! apa gunanya berkata begitu pada anak kecil,_ batin Erick, ia memutuskan untuk pergi.

"Anna memang harus meninggalkan ku jika tidak dia tidak akan bahagia," ucap Adeline, Erick tersentak mendengarnya, "Setiap hari memasak, mencuci, dan membersihkan pavilliun setiap hari sendirian pasti berat. Permaisyuri juga suka menyusahkan Anna jika dia keluar mencari bahan makanan, anggaran kecil dari kaisar tidak mampu membelikan Anna baju baru. Aku ingin cepat dewasa lalu menjadi kuat, dan mengerjakan semua pekerjaan Anna agar dia bisa bahagia. Paman terlihat kuat karena memegang pedang, jika memegang pedang sampai dewasa apa aku juga akan menjadi kuat?"

Erick seketika menjadi bersalah sudah mengatai Adeline, di usia semuda ini dia memperhatikan banyak hal menyangkut Anna yang Erick sendiri tidak terlalu peduli.

"Kau akan ku ajari cara menjadi kuat jadi, ayo lindungi Anna bersama agar dia bahagia," ucap Erick sedikit tersipu malu, Adeline tersenyum bahagia lalu memeluk kaki Erick. 

"Bodohnya aku membenci anak sekecil ini, apa menyesal sekarang masih bisa?" pikir Erick kemudian menggendong Adeline.

"Sayang?" Anna menangis haru melihat adegan yang secara tidak sengaja dia lihat, ia pun berlari memeluk Erick sambil mengucapkan terima kasih alhasil Adeline juga ikut menangis melihat Anna. Beberapa saat kemudian terungkap kenyataan jika Erick tidak bisa memiliki anak. Namun itu tidak masalah bagi keduanya berkat Adeline, mereka berdua memiliki kenangan manis yang sulit untuk di lupakan, karena Adeline masih sangat muda tidak mungkin dia masih mengingatnya. 

Erick tersentak membuyarkan ingatannya saat Anna berkata, “Aku sudah selesai, ayo tidur kau harus berangkat pagi-pagi sekali nanti.”

“Ah, iya. Aku juga sudah mengantuk sekali,” jawab Erick merapikan pedangnya sebelum masuk.

*****

"Duke muda, ada surat dari kediaman Margaret." Pelayan menyodorkan nampan perak berisi surat, Ailee menerima surat itu lalu memberikan isyarat agar pelayan itu pergi.

"Surat dari Nona Ophelia?" tulis Adrian, Ailee mengangguk kemudian membukanya.

Setelah membaca isi suratnya itu Ailee berdecak kesal, ia merasa mual bahkan merinding karena ia tahu betul jika cara menulis ini sama sekali bukan Ophelia.

"Singkirkan ini." Ailee melempar surat itu ke lantai, lalu ia mencuci tangannya.

"Ada apa?" Adrian kebingungan akan reaksi yang tidak biasa itu.

Ailee duduk kembali kemudian menjawab, "Itu surat dari ibu, entah apa yang ibu lakukan pada bibi. Memikirkan wanita itu adalah ibu ku rasanya sangat menyebalkan, cepat bakar surat itu."

"Kalau di bakar bisa gawat."

"Gawat apanya? tidak ada yang perlu di takuti, bakar saja."

"Bukankah Nona Olive bisa saja curiga kenapa anda tidak bisa membalas surat itu? jika beliau kesal maka Nona Ophelia akan lebih menderita lagi."

"Semakin menyebalkan saja, kalau begitu kau balas suratnya. Buatlah dia tidak curiga kalau itu bukan aku, lalu perhatikan tulisan mu agar bibi tetap aman. Cari cara agar surat dengan bekas tangannya tidak sampai pada ku," perintah Ailee, baginya tidak ada yang lebih buruk daripada terlibat dengan Olive di dunia ini.

"Adrian, apa ayah sudah bangun?" karena Ailee, ia jadi teringat sang ayah.

"Sepertinya belum, grand duke mengidap insomnia parah jadi mungkin beliau akan bangun saat makan siang. Anda mau mengunjungi grand duke?"  

"Tidak, aku hanya ingin sarapan bersama ayah lagi. Tapi 2 tahun terakhir tidak pernah ayah sarapan bersama, dia hanya hadir saat makan malam dan jarang meluangkan waktu untuk kita. Adrian, apa semua orang dewasa akan seperti ini jika bercerai?"

"Tidak juga. Tapi semua orang yang terluka butuh waktu untuk sembuh dari lukanya, anda tenang saja karena kita patut bersyukur grand duke masih sehat sampai saat ini."

"Kau benar, terima kasih Adrian karena jika bukan kau mungkin semua akan terasa sulit."

"Sudah jam 9, sebentar lagi pelajaran etika. Anda harus bersiap di kelas sebelum guru datang." Adrian mengalihkan pembicaraan sebelum Ailee larut lebih dalam.

"Ya ampun, kenapa kau baru ingatkan aku? Adrian selalu saja begitu. Sampai jumpa nanti," gerutu Ailee yang harus bergegas ke kelasnya.

Sementara itu di sisi lain Sachi keluar dari dalam kamar Kaivan dengan wewangian di tangannya, pengasuh Alice bernama Karina yang kebetulan lewat langsung menghampirinya.

"Ehem." Karina berdehem saat berada di dekat Sachi, spontan Sachi pun berbalik, "Anda itu sudah bertunangan, walau pun anda adalah teman grand duke rasanya tidak pantas jika semua kebutuhan beliau anda yang sediakan."

"Pengasuh, sudah sejak dulu pekerjaan ini di serahkan pada ku karena grand duke tidak bisa mempercayai orang lain apalagi pelayan biasa. Ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan anda jadi jangan ikut campur, jika anda tidak sibuk maka carilah kesibukan," sarkas Sachi, ia tidak suka jika seseorang mencoba mengkritik pekerjaannya.

"Sikap seperti inilah yang membuat grand duke tidak akan pernah membaik, kalian tidak peduli pada beliau," tuduh Karina tentu saja itu akan membuat Sachi marah. Tapi bukan Sachi namanya jika ia sampai memperlihatkan amarahnya, prinsip Sachi tetap tenang untuk mengendalikan orang seperti pengasuh Alice ini.

"Apa pekerjaan anda saat ini?"

"Aku? aku adalah pengasuh Nona Alice, memangnya kenapa?"

"Berdasarkan status dan posisi pengasuh, anda tidak bisa mengomentari pekerjaan saya dan fokus saja pada pekerjaan anda. Ingat, keberadaan anda di dalam kediaman ini tergantung ucapan saya." Ancam Sachi, Karina  saat terpaksa memilih diam tetapi ia tidak akan menyerah begitu saja sebab jika sampai dipecat maka dia tidak tahu hukuman seburuk apa yang akan dia dapatkan dari Olive

*****

Bersambung …

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

1
Aivil Elaier
/Smile/
ShaSha Chiku
karakter yang sah untuk di buat menderita
Lasri Anariya: Blm saatnya nnti juga pasti di buat menderita😂
total 1 replies
VANDAL
/Smile//Smile//Smile/
VANDAL
Karakter:
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.

Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.

Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Yoon niimaa
Luar biasa
VANDAL
Imut panggilan mata pandanya min
VANDAL
semangat min ❤‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!