kisah ini menceritakan tentang seorang tuan muda dari klan besar yg di sebut sampa karena tidak bisa berkultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
waktu berlalu
Sesampainya di gua Yan Liyan melihat Xiao Yi yang memejamkan matanya berusaha memahami makna kata buku tehknik dewi kematian dengan keringat dan raut muka ketakutan.
"ada apa denganya.?
"kenapa dia seperti ketakutan.?tanya Yan Liyan dengan perasaan sedikit khawatir.
[Ding... dia sedang memahami makna isi buku itu tuan]
Yan Liyan yang mendengar itu menjadi bingung.
lalu kenapa dia seperti ketakutan?
[Ding... dia sedang melawan rasa takutnya tuan]
sedangkan dialam bawah sadar Xiao Yi dia melihat potongan kejadian-kejadian tentang seseorang perempuan yang mirip denganya membantai ribuan mahkluk buruk rupa dia tidak tau nama mahkluk itu.
dengan menggunakan seruling dia membantai habis mahkluk itu dibantu oleh orang-orang yang tidak perna dia temui sebelumnya.
"ingatan apa ini..? gumamnya
tiba-tiba suara semacam bisikan aneh memasuki telinganya.
"kau pergi karna takdir dan kau kembali karna takdir semua jalan hidupmu diatur oleh takdir, kau tidak bisa menyangkalnya dan kau tidak bisa menghindarinya."
Xiao Yi yang mendengar bisikan itu menjadi bingung
"hei apa maksudmu.?
"kau siapa...?
keluarlah...?
teriakan Xiao Yi menggema diruang gelap yang tidak berujung.
"aku adalah kau. kau adalah aku kita hidup dalam tubuh yang sama tapi dalam tempat yang berbeda."
"apa maksudmu? tanya Xiao Yi bertambah bingung mendengar itu.
tapi tidak ada jawaban dari suara misterius itu.
suasana diruang gelap itu hening kembali dan beberapa menit kemudian muncul asap hitam dan masuk kedalam kepala Xiao Yi.
"agkh kepalaku sakit sekali.."ucap Xiao Yi sambil meringis kesakitan.
berbagai macam pengetahuan tentang tehknik kultivasi yang tidak asing memasuki kepalanya.
tidak lama kemudian sakit kepala yang dirasakan oleh Xiao Yi meredah dan perlahan menghilang.
Xiao Yi perlahan membuka matanya dan melihat kesegala arah untuk memastikan sesuatu.
"huh.. huh.. huh.. itu sangat menyakitkan dan apa-apaan suara misterius tadi."
ucap Xiao Yi dengan ekspresi sulit untuk diartikan.
"suara misterius apa.?
tanya Yan Liyan sambil melihat Xiao Yi dengan penuh tanda tanya
Yan Liyan yang melihat semua kejadian dari awal sampai akhir yang dialami oleh Xiao Yi termasuk gelagat aneh yang dilakukannya.
menjadi penasaran dengan apa yang di lihat Xiao Yi di alam bawah sadarnya.
Xiao Yi yang mendapat pertanyaan dari Yan Liyan tidak tahu harus menjawab apa.
"ah.. kemana kau tadi kakak Liyan.?
tanya Xiao Yi berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
Yan Liyan yang tahu kalau Xiao Yi sedang mengalihkan pembicaraan hanya menghela nafasnya dan membuang jauh rasa penasaranya.
'pasti ada alasan tertentu kenapa dia tidak mau menceritakanya.' pikir Yan Liyan.
"ah... apakah kau sudah memahami tehknik kultivasi itu.? tanya Yan Liyan kepada Xiao Yi.
"iya aku sudah memahaminya dan entah kenapa isi buku ini terasa tidak asing untuku." ucap Xiao Yi membulatkan mata merahnya.
Yan Liyan yang mendengar itu tersenyum dan duduk disamping Xiao Yi.
"aku tidak tahu kenapa buku itu tidak asing untukmu tapi satu hal yang pasti kau sangat berbakat adik Yi."
ucap Yan Liyan tersenyum sambil mengelus kepala Xiao Yi.
Xiao Yi yang mendengar itu merasa senang ketika dipuji oleh Yan Liyan dan merasa nyaman ketika dia mengelus kepalanya perasaan yang membuat rasa ketakutan yang dialaminya tadi menghilang.
"tidurlah aku tidak tahu apa yang kau lihat tadi tapi aku tahu kau menanggung beban yang berat."
Xiao Yi mendengar itu memejamkan matanya dan tidak lama kemudian dia tertidur.
Yan Liyan yang melihat itu tersenyum dan bergumam
"entah kenapa setelah bertemu dengan gadis kecil ini aku sering sekali tersenyum dan aku merasa ingin sekali untuk melindunginya."
".................."
8 bulan kemudian didalam jurang kematian ada dua orang dan seekor burung sedang membantai para binatang buas.
satu orang menggunakan tehknik jarak dekat dan satu orang lagi menggunakan tehknik jarak jauh.
kerja sama mereka membuat binatang buas itu tidak bisa berkutik.
"tehknik seruling bunga, tehknik pertama. jiwa yang diam."
gumam seorang perempuan yang tidak lain Xiao Yi sambil meniup serulingnya.
lalu seruling itu mengeluarkan bunyi yang indah dan memasuki jiwa para binatang buas menganggu jiwa mereka.
binatang buas yang merasa jiwanya terganggu berhenti bergerak untuk menstabililkan kondisi jiwa mereka.
Yan Liyan yang melihat itu tersenyum psikopat dan bergumam
"ini akan mudah."
Mei Lin yang melihat senyuman psikopat tuanya merinding.
dia tahu apa yang sedang dipikiranya yaitu meniru tehknik miliknya dan mengujinya kepada binatang buas
"tehknik api dewi phoeniks, hujan bola api."
wusss....
wusss....
wusss...
wusss...
bolah api berukuran besar muncul dari langit dan tepat diatas binatang buas yang sedang terdiam.
bola api itu jatuh dan membakar binatang buas yang sedang terdiam hingga menyisakan butiran debu dan asap hitam pekat.
asap hitam pekat itu berkumpul dan memasuki tubuh Xiao Yi hingga beberapa menit kemudian
Boomm..
Boom....
Boomm..
Boom....
suara ledakan terdengar di dalam tubuh Xiao Yi yang menandakan dia telah menerobos ketingkat yang lebih tinggi.
sedangkan Yan Liyan sendiri sedang mendengar pemberitahuan sistemnya.
[Ding... poin Sistem telah mencukupi untuk meningkatkan versi apakah tuan ingin meningkatkan versi sistem]
ya/tidak
Ya... tingkatkan segera mungkin ucap Yan Liyan sambil menuju kearah Xiao Yi.
[Ding... harap tuan berhati hati karena selama peningkatan, sistem akan di non aktifkan.]
"selamat ya... adik Yi karena sudah menerobos ketingkat raja bumi ☆7."ucap Yan Liyan kepada Xiao Yi.
"terimakasih kakak Liyan dan ayo kita segera pulang aku merasa ngantuk ucap Xiao Yi dengan penuh harap.
Yan Liyan yang melihat itu mengerti dan segera berjongkok untuk menggendong Xiao Yi.
semenjak dia menggendong Xiao Yi untuk pergi kesungai untuk pertama kalinya.
dia selalu meminta di gendong untuk pergi kemanapun yang menurutnya sangat jauh dari gua.
"kenapa akhir akhir ini kau sangat manja adik Yi." tanya Yan Liyan sambil menggendong Xiao Yi untuk pulang ke gua.
Xiao Yi yang mendengar itu tersenyum sambil menyadarkan dagunya di bahu kanan Yan Liyan.
"aku tidak mengerti tapi aku merasa seperti aku pernah hidup sebelumnya menjadi orang yang berbeda dan aku tidak perna bermanja manja seperti ini kepada seseorang." ucap Xiao Yi dengan tatapan nanar.
Yan Liyan yang mendengar itu mulai mengerti dan mulai menduga-duga
'apakah adik Yi ini merupakan Reinkarnasi seseorang atau seorang yang berkuasa di masa lalu.' batin Yan Liyan.
'ah... apa yang aku pikirkan apapun yang terjadi dimasa depan kepadanya dia tetaplah adik Yi kecil dan akan seperti itu...... mungkin.' batin Yan Liyan dengan ragu.
saat Yan Liyan sedang berpikir dan melihat kebelakang.
dia baru menyadari Xiao Yi sudah tertidur digendonganya bersama Mei Lin diatas kepala Xiao Yi yang memberikan perasan hangat kepadanya.
Yan Liyan yang melihat itu segera mempercepat langkahnya untuk segera sampai di gua.
dia tidak menggunakan tehknik langkah cahaya karena tekanan tehknik itu bisa berakibat buruk pada Xiao Yi yang sedang di gendongnya.
