NovelToon NovelToon
VANORA

VANORA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: LidaAlhasyim

Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.

Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.

Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYAILEN NYERAH

"Van! "

Vano menoleh saat seseorang memanggilnya, orang itu tak lain adalah Syailen,sejak tadi gadis itu mengikuti Vano yang sedang berjalan di Koridor sekolah.

Vano hanya diam sambil berjalan lurus tanpa memperdulikan keberadaan gadis itu.

"Van, lo kok gitu sih?" Syailen tak terima dengan sikap Vano barusan, ia pun menghadang jalan Vano dengan kedua tanganya.

Vano sempat heran dengan tingkah laku gadis itu, di dalam hati, ia sempat mengatakan kenapa gadis ini selalu mencoba untuk mencari perhatianya.

"Minggir!"

"Gak!"

"Minggir!"

"Gak! "

Vano menghembuskan nafasnya dengan kasar, cowok itu merasa sangat kesal dengan tingkah cewek di depannya ini.

"Apa mau lo? "

Kejadian itu membuat siswa-siswi yang tadinya hanya berlalu lalang, kini menyaksikan keduanya dengan pemikiran berbeda- beda.

"Liat deh, si Syailen gatel lagi!"

"Udah ditolak berkali- kali masih aja kegatelan!"

"Gue salut sama Syailen, cuma dia yang berani menghadang jalan vano!"

"Hati-hati kalo ngomong, jangan sampai dia denger,kalo dia tau, kita bisa jadi korban bullying nya!"

Tanpa mempedulikan berbagai bisikan dari orang sekitar, Syailen mengutarakan maksudnya.

"Entar malem, gue kepengen kencan bareng lo, Van!"

Syailen berucap dengan penuh percaya diri, ia berharap cowok itu akan segera menyetujuinya.

Namun, perkataan Vano kemudian membuatnya kesal.

"Jangan kegatelan jadi cewek! " usai mengatakan hal itu, Vano langsung melewati Syailen dengan tampang tak peduli.

Merasa sangat malu, Syailen pun tak terima, karena saat ini ia dipertonton oleh orang - orang sekitarnya, gadis itu kemudian berteriak dengan kekesalan yang di pendamnya selama ini.

"LO PASTI GAY KAN, MAKANYA LO GAK PERNAH SUKA SAMA GUE!" teriakan Syailen barusan, membuat Vano menghentikan langkahnya.

Sontak hal itu semakin membuat keramaian dan kericuhan di koridor.

Vano mengepalkan tanganya dengan penuh emosi. Vano sudah tak tahan menghadapi tingkah perempuan gila itu, yang telah mengatakan yang tidak- tidak. Apalagi di kalangan orang ramai.

"GUE GAK SUKA, KARENA TIPE GUE BUKAN CEWEK GANJEN KAYA LO!"

Usai mengatakan itu, Vano langsung pergi meninggalkan kerumunan itu.

Sebelumya, Akmal, Bara ,Ariyan dan Rangga juga sudah menyaksikan hal itu.

Sedangkan Syailen, gadis itu tiba-tiba sudah menangis, karena tertohok sekaligus merasa malu, kemudian ia langsung dibawa oleh teman- temanya untuk menjauhi kerumunan.

Zura dan sasya baru saja sampai ke tempat kerumunan, kali ini keduanya ketinggalan berita karena baru saja pulang dari kantin. Merasa bingung dengan keramaian sekitar, Zura pun kemudian bertanya ke pada Bara.

" Kenapa Bar?"

"Biasalah, masalah kecil ini mah!" Bara menjawab seadanya, karena matanya fokus ke arah Sasya, yang mana gadis yang sedang ditatap tak menyadari hal itu.

Zura menggelengkan kepalanya akibat tingkah Bara barusan. kemudian gadis itu pun menuju ke kelas untuk mencari seseorang.

Di satu sisi, Akmal pun membubarkan kerumunan itu dengan sekali teriakan. Koridor pun kembali sepi bersamaan dengan bel masuk pada jadwal pelajaran terakhir.

Tanpa orang-orang sadari, Rangga terlihat hanya diam saat menyaksikan kejadian itu. Biasanya, cowok itu lah yang paling bersemangat jika terjadi sesuatu.

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

"Udah ih, cengeng banget sih lo Syai."

Syailen sejak tadi tak hentinya menangis, tak peduli dengan tatapan aneh dari orang yang berlalu lalang di depan mereka . Saat ini mereka sedang berada di depan toilet sekolah.

"Gu---, gue gak boleh nyerah, gue pasti bisa dapatin hati Vano, hiks...., hiks..., " ucapanapan Syailen kembali membuat teman- temannya geram. Diantaranyanya Nina dan Vara yang menjadi sahabatnya sejak kecil. Bagaimana pun, Syailen memang sangat keras kepala dan tak mudah untuk memaksa gadis itu untuk berhenti saja.

"Kalo seandainya gue jadi lo ya Syai, gue gak bakalan mau ngejar- ngejar Vano lagi, setelah gue di maluin di tempat umum!" nasehat Nina sama sekali tak diindahkan oleh gadis itu. Bahkan, gadis itu sedang melamun, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

"Udah lah, dari dulu capek gue ngadepin lo! " Nina mencubit pelan Vara, karena gadis itu berucap dengan sedikit emosi.

"Gue tau, apa yang harus gue lakuin!" ucap Syailen ketika menemukan sebuah ide.

"Apa? "

"Gue harus bikin si cewek gatel itu menderita."

"Siapa yang lo maksud? Zea? ".

Zea adalah salah satu cewek terhits dan kerap diincar para buaya karena keelokan tubuhnya.

Namun, Syailen menggelengkan kepalanya karena bukan Zea yang ia maksud.

"Zura! "

"Salah dia apa, Syai?" Nina mengerutkan keningnya karena merasa bingung. Pasalnya gadis itu samasekali tidak pernah ikut campur dengan urusan Syailen.

"Gara-gara dia, Vano gak pernah mau ngeliat perjuangan gue," teria Syailen, membuat Nina ingin menutup mulut sahabatnya itu.

"Lo jangan ker----".

Ucapan Nina terhenti saat Sasya memasuki toilet, hendak membasuh mukanya.

Mereka bertiga diam mematung ditempat. Takut- takut bila Sasya membeberkan rencananya.

Usai mencuci muka, Sasya menatap ketiga orang itu dengan tatapan bingung. "Kalian pada kenapa?"

Syailend tersenyum kikuk kearah saysya.

"Kita lagi bahas kuliah nih! "

"Ooh, yaudah gue duluan ya! " Usai mengucapkan itu, Sasya pun keluar dari toilet dengan rasa kesal. Mereka pikir ia tak mendengar perbincangan mereka sebelum ia masuk.

mesti dikasih pelajaran nih!

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

Usai bel pulang berbunyi. Zura pun keluar kelas dengan meng genteng sebuah tas di bahunya. gadis itu merasa sedikit lelah, karena baru saja membersihkan kelas.

Saat melewati lapangan sekolah. Langkahnya terhenti saat mendengar percekcokan dua orang didepannya saat ini.

"Van, gue minta maaf, soal omongan gue pas istirahat tadi! "

Vano menatap jengah Syailen saat ini. Perlu kah ia memberi pelajaran secara jantan agar cewek ini tidak mengikutinyanya.

"Gue gak minta permintaan maaf dari lo, gue cuma mau lo jauh- jauh dari gue, bisa? "

Zura masih berdiri di tempat. Tak tau ia harus melakukan apa untuk pasangan di depannya ini.

"Tapi Van, setidaknya lo balas perasaan gue, dari kelas sepuluh dulu. Lagian kan, lo belum punya pacar!" Syailen berucap manis, tapi Vano yang mendengarnya merasa sangat jijik.

Menyadari ada Zura yang tak jauh darinya, Vano pun menuju gadis itu. Vano langsung menggenggam tangan Zura di depan mata Syailen.

"Gue udah punya pacar, dan setelah lulus kita bakal nikah!" Zura terkejut bukan main mendengar perkataan Vano barusan. Tak lama kemudian, ia pun tersadar, mungkin ini adalah salah satu rencana Vano untuk membuat Syailen untuk menjauhinya.

Syailen menggelengkan kepalanya tak yakin. "Gue gak percaya! "

"Sayang, kamu tadi kan udah janji setelah pulang sekolah, mau beliin aku Skincare!" Zuraura pun melancarkan aksinya, walau ia merasa sedikit geli dengan ucapannya barusan.

Vano menganggukkan kepalanya dengan sigap. Cowok itu juga mengelus kepala Zura layaknya pasangan serasi.

"Oh iya sayang, kita beli sekarang ya!" usai mengatakan itu, Vano membawa Zura menuju motornya. Keduanya meninggalkan Syailen dengan ekspresi sama seperti anak dungu karena masih syok dantak percaya.

Tak lama setelah itu, ia pun memutarkan badanya ke arah aula sekolah, yang mana disana Nina dan Vara memperhatikan semuanya dari kejauhan.

Nina memberi kode kepada Syailen, apakah gadis itu baik- baik saja? Namun, nyatanya Syailen tidak merespon samasekali, membuat keduanya heran.

Tidak lama dari itu, gadis itu pun tak sadar kan diri.

◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

1
Lucy
Suka keselip kalau nyebut nama geng nya🥹
lusi~
cukup banyak y anggota ny
lusi~
sippp Thor
lusi~
penasaran siapa yg bnuh
lusi~
ngilu yaa terasa bgtt Ampe kesini
lusi~
hati-hati vann
lusi~
kocak bgtt si Rangga
lusi~
kelihatan bgtt aura kriminal ny
lusi~
kiww kiww
LidaAlhasyim
musuh zura atau syailen nihh??
lusi~
Rangga ojh Rangga bagi duit dong
LidaAlhasyim: Rangga: no rekening brp? aku tf 1 M
total 1 replies
lusi~
baikan dong pliss
LidaAlhasyim: yukk telusuri lgi kelanjutanny kk
total 1 replies
lusi~
sumpah nyesek bgt di bab ini/Sob//Sob/
LidaAlhasyim: aku jg nyesek nulissny kk
total 1 replies
lusi~
sadarr Van sadarrr
LidaAlhasyim: istigfar van😅
total 1 replies
lusi~
uuu aku jg mauuu vanoo
LidaAlhasyim: kurirrr menyusull
total 1 replies
lusi~
sangy memperskakmatknnya
LidaAlhasyim: hhhhhhh
total 1 replies
lusi~
makannya jgn pamer, mending KLO dapetnya brg bgus lah ini
LidaAlhasyim: wkwkwk
total 1 replies
lusi~
gak kebayang jdi musuhnya Zura
LidaAlhasyim: zura atau syailen kk
total 1 replies
angga saputra
wahh ayam goreng
angga saputra
bisa ganti jadwal kaya begini rupanya udah jam koss aja bu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!