Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERPAKSA
BAB 20.
Pagi itu Roby bangun dengan wajah yang cerah, dia bersiul siul kecil membuat Dina jadi heran.
" Bahagia banget mas pagi ini".
" Iya dek ada proyek baru yang mau digarap "
" Syukurlah "
" Proyeknya dekat kan, gak kayak Marten jauh ".
" Gak dekat aja "
" Dirumah kita juga "
Bisik Roby dalam hati.
Roby sudah mulai mabuk kepayang sama bibi, sebentar sebentar dia mencuri pandang pada bibi, bibi pura pura gak lihat, jantung bibi berdebar debar seperti mau copot.
" Adek gak pengen main kerumah mama, kalau mau biar sekalian mas antar ".
" Boleh mas, aku siap siap dulu ya".
" Yaudah, mas tunggu ".
Begitu Dina naik Roby langsung memeluk bibi dari belakang dan mencium tengkuknya.
" Tuan, jangan ".
" Nanti saya pulang , siap siap ya ".
" Tuan jangan gitu, gak boleh".
" Boleh bi, asal gak gak ketahuan ".
Roby mendengar langkah kaki istrinya langsung duduk dikursi makan.
" Udah siap dek, yok ".
" Yok mas ".
" Bi, ayo ikut nanti bisa bantu bantu mama dirumah ".
" Ya, nya "
Hati bibi sangat senang, makanya bergegas dia menjawab.
Roby kecewa, matanya memandang bibi.
Akhirnya mereka pergi bersama, di mobil Roby mencuri pandang pada bibi tapi bibi selalu menunduk sehingga tak melihat Roby.
" ya Allah, selamat selamat "
Bisik bibi dalam hati.
Mereka sampai dirumah mama, disana sudah ada Marten sekeluarga dan Rida sudah siap siap mau kekantor.
Melihat Rida Roby mulai merasakan sesuatu, dia ingin mengajak Rida ke apartemen, tapi sayang Rida diantar suaminya kerja.
Roby kecewa untuk kedua kalinya.
Akhirnya Roby berangkat kekantor.
Baru saja Rida duduk dikantor hapenya berbunyi, dari novi rupanya.
" pagi say apa kabar ".
" Kabar baik, kamu gimana ? ".
" Aku juga baik ".
" Rida cariin gue kerja dong ".
" Lo mau kerja, duit Roy kan udah banyak ".
" Ini bukan masalah duit tapi masalah sepi, kalau bang Roy udah kerja gue kesepian dirumah ".
" Kuat gak iman lo jadi wanita karir, dirumah aja lo didatangi cowok, gue khawatir masalahnya, mata lo tu mata sex "
" Mending lah dari pada mata duitan hahaha ".
" Oke oke asal udah dapat izin dari suami lo gue cari kan ya, gue kerja dulu ya ".
" Oke, thanks say ".
Rida menutup telponnya.
Pagi ini Marten kembali ke lokasi proyek, Rida dan Wenny melepas didepan pintu.
" Hati hati ya bang ".
" Iya ".
Marten mencium kening Rida dan mencium Wenny terus pergi.
Rida siap siap berangkat kekantor tapi ngantar wenny dulu ketempat mamanya.
" Omaaaa "
Baru sampai wenny sudah berteriak manggil omanya.
Omanya menurunkan wenny dari mobil.
" Ma Rida langsung kerja ya ".
" Iya nak hati hati ".
Dimobil Rida menelpon Novi.
" Jadi gak mau dimasukin kerja say , nanti jam istirahat kerja gue jemput ".
" Oke ".
Jam istirahat Rida pergi kerumah Novi.
"Novi udah siap ? "
" Lo gak makan dulu ?"
" Gak gue udah makan, yok ".
" Yok ".
Novi masuk ke mobil Rida dan mereka pun pergi.
" Emang udah ada tempat kerjanya ?".
" Udah tapi lo tes dulu, dia lagi nyari sekretaris , sekretarisnya berhenti ".
" Lo kenal bosnya Genit gak? ".
" Yang gue dengar gitu, dia suka ganti ganti sekretaris ".
" Trus lo kasih gue kerja disana ?".
" Anggap aja uji nyali, kalau tampang kayak lo dimanapun masuk kerja pasti bos suka ".
" Emang kenapa ?".
" Lo gak pernah ngaca apa , mata lo tu sejuk, sekali lo mandang cowok pasti cowok jatuh hati, mata lo tu mata sex".
" Ah lo ngarang aja ".
" Eh kita udah nyampe ".
" Gede banget kantornya ".
" Iya, karyawannya juga banyak, yok masuk ".
Mereka naik lift, dilantai tiga mereka masuk dala sebuah ruangan.
" pak ini kawan saya yang saya bilangin kemaren ".
" Oh iya siapa namanya ? ".
" Novi pak pak ".
" Udah pernah kerja sebelumnya ?".
" sudah pak ".
" Kalau sudah langsung kerja hari ini aja, saya bingung sekretaris saya tiba tiba berhenti karena orang tuanya sakit dikampung , bisa kan ?".
" Bisa pak ".
" Kalau gitu udah bisa kamu tinggal Rida kawannya ".
" Iya pak terimakasih "
" Novi nanti kalau pulang telpon aja biar gue jemput"
" ya".
" Oke terimakasih Rida ".
" Sama sama ".
Hari ini Novi mulai kerja, dia masih training diruangan sekretaris.
Pulangnya dia telpon Rida mereka pulang bersama.
" Gimana Novi ".
" Biasa aja, gue kan juga udah pernah jadi sekretaris".
" Bosnya gimana ? ".
" Gue ketemunya waktu sama lo aja ".
" Iyalah, hati hati aja gue dengar sekretaris yang berhenti itu karena gak suka sama pak Bambang karena dia agak genit ".
" Mudah mudahan gak dia genit sama gue karena gue udah punya suami ".
" Aamiin ".
" Udah nyampe , yok mampir kerumah gue dulu ".
" Gak usah deh Wenny dah nungguin ".
Dirumah Dina , suaminya baru pulang kerja, Dina diruang keluarga nonton tv dan Roby naik keatas mandi.
Setelah mandi Roby turun duduk di sebelah istrinya.
" Anak papa apa kabar ? ".
Roby mengelus perut Dina.
" Kabar baik papa ".
Jawab Dina.
" Udah lama papa gak lihat adek di dalam malam ini mama ngasih gak ya ? ".
" Ih modus mas ".
Roby tahu Bibi sedang melihat mereka sengaja Roby mencium bibir istrinya.
" Malam ini boleh ya dek, mas dah pengen banget ".
" Iya boleh ".
" Hore "
Roby mencium bibir istrinya lagi, kemudian dia menoleh ke bibi dan mengedipkan matanya, bibi menunduk.
" Mas aku naik dulu ya, rebahan sebentar ".
" Ya udah sana ".
Begitu istrinya menghilang dari tangga Roby langsung mendekati bibi dan menyandarkannya ke dinding.
" Tuan ".
" Ssst "
Roby melumat bibir itu dan mengangkat dasternya, bibi hampir saja menjerit ketika sesuatu dibawahnya terhubung.
" Tuan ".
Roby kembali menutup mulut itu dengan bibirnya, dia terus menggoyangkan pinggulnya sehingga sesuatu tumpah dilantai.
" Sudah bi, tolong bersihkan ya ".
Bibi menghela nafas panjang dan membenahi baju nya.
" Ahhhhh".
Gimanapun bibi menyukai kerjaan tuannya yang sebentar tadi nikmat sekali rasanya, ini yang kedua bibi mendapat jatah bathin dari tuannya, rasanya dia ingin lagi .
Roby duduk didepan tivi sampai tertidur di sofa.
Dina melihat dari atas dan gak jadi turun, balik kekamarnya lagi, selama hamil dia sangat penidur.
Jam sembilan malam Roby terbangun dan masuk ke kamar didapatinya istrinya sudah tertidur sambil ngorok.
Roby turun kebawah dan menyelinap masuk kekamar bibi yang bari saja selesai mandi karena mau tidur,
Roby segera menjatuhkan bibi di kasur dan memulai kegiatan yang harus dia lakukan sama istrinya tapi karena istrinya menolak terpaksa dia melakukannya sama bibi yang masih legit.
Bibi yang tadinya pasrah sekarang bisa melawan, tanganya juga bermain di tongkat sakti tuannya membuat tuannya gak sabar mencari gua sempitnya dan saat sesuatu itu terhubung bibi juga menggoyang tubuhnya seperti penari ular.
Dina yang sedang dibuai mimpi gak sadar suaminya seperti sedang berbulan madu, buah kembar yang besar dan kenyal bibi dilukisnya dengan tinta merah dan putik lembut itu tiap sebentar disedotnya seperti menyedot pipet di gelas jus.
Entah sudah berapa lama mereka bermain dan tiba tiba mereka melakukan pelepasan bersamaan , Roby menahan erangannya dengan meletakan mulutnya di leher jenjang putih bibi.
Roby terkapar di samping bibi tapi tak lama walaupun masih letih dia naik kekamarnya kemudian tidur disebelah istrinya.
Bibi langsung mengunci pintu dan tidur dengan selimut.
Pagi pagi bibi udah bangun karena dia harus mengeringkan rambut panjang yang basah akibat mandi madu, setelah kering dia menyanggulnya dan mulai beraktifitas di dapur.
Setelah semua terhidang di meja, Dina dan suaminya turun, ternyata rambut Dina jiga basah karena bangun pagi dia memba gunkan Roby minta dibelai, walaupun terasa lelah karena staminanya udah dikuras dengan bibi, Roby tetap melakukan kewajibannya, meski tak sehangat dengan bibi.
Selesai sarapan Dina melepas suaminya nya kekantor.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/