Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.11
"Zein...Kau salah berpikir seperti itu..Olivia tidak seperti itu..Barusan Mommy menanyakan Olivia mengenai kalau dia ingin memiliki kehidupan baru lagi,kami tidak melarangnya tapi apa jawaban dia, dia selalu menjawab kami,kalau dia tidak akan pernah mau menikah lagi.. Kami juga menerima keputusan Olivia,Zein.." Ucap Papi membuat Zein terdiam.
"Di jaman sekarang adakah wanita seperti Olivia. Sudah di tinggal suaminya meninggal bahkan di hari pertama pernikahan tapi dia tetap mau bersama kita bahkan mempertahankan cintanya bahkan status jandanya.Kami sangat bersyukur memiliki menantu seperti Olivia.Kamu jangan berpikir yang jelek mengenai Olivia,karena Olivia wanita yang sangat berbeda dari wanita di luar sana,Zein.." Ucap Papi James lagi
Papi James menepuk bahu Zein lalu menatap Zein.
"Papi tau kekuatiran kamu,kalau Olivia punya kehidupan baru pasti dia tidak bisa kita lihat lagi kan..pasti kamu sedikit sulit menjaganya'kan, Kau tenang saja Zein..Olivia sangat menghargai kita.. tapi Papi sama Mommy akan mendukung semua keputusan Olivia kedepan." Ucap Papi James.
"Umur kamu sudah 33 tahun sekarang,jadi kapan kamu akan menikah..?" Ucap Papi James
"Aku belum kepikiran pi,wanita saja aku tidak memilikinya.mereka semua menyeramkan, hanya uang yang mereka pikirkan bukan keluarga.." Ucap Zein.
"Banyak berdoa...Mintalah sama Tuhan,Tuhan akan memberikan petunjuk menemukan dimana calon istrimu.." Ucap Papi James.
"Iya pi..Aku mau keluar dulu.." Ucapnya bangun.
"Jangan banyak minum,besok jangan lupa Opening klinik Olivia..Boy.." Ucap Papi James.
"Iya aku tau,aku tidak akan lama,aku pulang.." Ucapnya lalu pergi.
Tuan James pergi menuju kamarnya,melihat istrinya tengah membersihkan wajahnya.Dia memeluknya membuat Mommy tersenyum.
"Zein Mana Pi,Mommy mau bicara sama dia..?" Ucap Mommy.
"Zein keluar dengan Rustam,palingan minum.." Ucap Papi.
"Pi..Zein kenapa ya,kenapa dia gitu ngomong gitu sama Olivia tadi Pi..?" Ucap Mommy.
"Zein takut aja kalau Olivia dekat sama pria yang salah di luar sana,Kamu kan tau,Zean menitipkan Olivia dengan Zein..." Ucap Papi James.
"Mommy tau..tapi Olivia juga kayaknya nggak mau nikah lagi,jadi Mommy rasa nggak perlu di kuatirkan..kalau berteman biarkan saja,itu kan haknya Olivia.." Ucap Mommy.
"Hem..Mommy..." Tuan james lalu mengangkat Mommy lalu membawanya berbaring melakukan olahraga panas mereka.
Di kamarnya,
Olivia tengah bersiap karena Dokter Riko memintanya membantunya menangani Operasi malam ini. Banyak dokter yang ijin tidak masuk.
Olivia turun menemui bibik dengan terburu-buru.
"Bik bilang Mommy sama papi,aku kerumah sakit ya ada jadwal operasi.." Ucap Olivia.
"Baik Nona.."
Olivia pergi selalu di temani Velita di sampingnya.
"Nona menginap disana atau gimana?" Tanya Velita.
"Kita pulang nanti,kamu tunggu aja palingan 3 jam kita di rumah sakit.." Ucap Olivia.
"Baik Nona.."
Velita melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Setengah jam kemudian mereka sampai disana.
Olivia lansung masuk sedangkan Velita menunggu di dalam mobil seperti biasa dia pasti akan meretas setiap cctv di dalam rumah sakit untuk melihat aktivitas nonanya di dalam.
Di tempat lain.
Zein dan Rustam sudah sampai di Bar,mereka berdua tengah duduk santai sembari minum.
"Bos Apa rencana anda mengenai Bar milik Tuan Zean ini..?" Ucap Rustam.
"Papi sudah mengalihkan semua aset Zean atas nama Olivia tampa Olivia tau.Kita jalankan seperti biasanya." Ucapnya meneguk minum namun teralihkan melihat ada orang berombongan datang kesitu.
"Siapa mereka,Sam?" Tanya Zein.
"Yang tengah itu Tuan Bastian,Bos,putra sulung Tuan Bagas Dirgantara,yang lain teman- temannya biasa ikut nongkrong disini.." Samuel menjelaskan.
*Hmm..jadi ini orangnya yang sudah berani menghubungi Olivia..* Batinnya.
"Dia sering datang kemari?" Ucapnya.
"Sering sekali Bos..tempat ini tongkrongan mereka selama ini.." Ucap Samuel lagi.
Zein masih menatap kearah Bastian yang saat itu sibuk berbincang dengan beberapa temannya sembari tertawa.
"Maaf Bos,Apa Dia memiliki masalah dengan Anda..?" Tanya Samuel.
"Rustam Cari tau mengenai dia..?" Ucap menatap Rustam.
"Dia mulai berani mengusik Milikku!" Gumannya.
"Bos mengatakan Apa?" Ucap Samuel karena tidak terlalu mendengar apa yang Zein katakan.
"Tidak.Apa dia pernah terlihat dengan wanita kemari..?" Tanya Zein.
"Pernah Bos,namanya Nona Enjelika putri Tuan Andika pratama rekan bisnis Tuan Besar.." Ucap Samuel.
"Apa mereka sepasang kekasih?" Tanyanya lagi membuat Rustam dengan Samuel saling pandang.Kenapa Tuan menanyakan ini pikir mereka,karena selama ini mereka tidak pernah melihat Tuan mereka ingin tau kehidupan orang.
"Maaf Tuan,mengenai itu saya tidak tau Tuan.. Tapi yang saya dengar Tuan Bastian sebelumnya pernah bertunangan tapi tunangannya meninggal kecelakaan." Ucap Samuel.
"Kau sudah menemukannya Tam?" Tanyanya
"Iya Tuan.Ini Tuan.." Rustam memberikan tabnya kearah Zein,lalu Zein membacanya dengan serius.
Tidak ada yang jelek mengenai Bastian membuat Zein sedikit mengepal tangannya,entah kenapa dia tidak menyukai Bastian.Zein melemparkan tabnya kearah Rustam,untungnya dengan sigap Rustam mengambilnya.Zein mengambil ponselnya lalu ingin menghubungi Velita.
"Kau dimana?" Tanya kembali membuat Samuel dengan Rustam saling pandang.
"Siapa yang Bos hubungi?" Bisik Samuel.
"Velita.." Jawab Rustam.
"Tuan..saya di rumah sakit mengawal Nona Tuan.." Jawab Velita.
"Dia kerumah sakit..Ngapain?" Tanya Zein.
"Nona ada jadwal Operasi pasiennya Tuan.." Ucap Velita menjelaskan.
"Jam berapa dia pulang?" Tanyanya.
"Nona sekitaran 3 jam disini Bos..jam 1 malam nanti kami pulang Bos.." Ucap Velita.
"Kau kembali saja kemarkas,biar aku yang menjemputnya.."Ucapnya di pahami Velita.
"Baik Tuan.." Zein mematikan teleponnya. Zein kembali menatap Bastian yang masih mengobrol dengan teman-temannya.
"Kau pulang dengan Samuel.." Ucapnya lalu bangun lalu pergi dari sana.
"Bos kemana?" Tanya Samuel.
"Bos pasti mau menemui Nona Olivia.." Ucap Rustam membuat Mata samuel melebar.
"Bro kau nggak salah ngomong..Ngapain..Nona kan istrinya Tuan Muda Zean." Ucap Samuel.
"Lebih tepatnya Jandanya..Kau tau,akhir-akhir ini Bos suka marah nggak jelas,Apa lagi dengar Kabar mengenai Nona di dekati para Pria.. Kau tau kenapa dia menanyakan Bastian itu,tadi Bastian menghubungi Nona.." Ucap Rustam
"What...Jangan-jangan Tuan suka sama Nona.. Ini sih gila Bro..istri kakaknya sendiri loh.." Ucap Samuel.
"Kalau Aku sih setuju banget lah kalau Nona sama Bos,dari pada Nona nikah sama pria lain mending di ambil Bos.kurang apa coba Bos, tampan,kaya raya,pokoknya paket lengkap deh.." Ucap Rustam.
"Ya juga sih..tapi Nona kan nggak tau kita gimana..?" ucap Samuel.
"Nah itu dia..Nona sangat mencintai Tuan Zean,Nona bilang sama keluarga Tuan Zean, Nona nggak akan menikah lagi..Nona akan mengabdikan hidupnya buat Tuan besar Sama Nyonya.." Ucapnya.
"Gila...wanita secantik Nona,mau ya..kalau wanita lain pasti udah lama nikah lagi tuh..Mana masih bungkus tuh,Tuan belum pernah sentuh kan aku dengar.." Ucap Samuel.
"Dengarnya sih begitu..eh gimana kalau kita dukung Si Bos sama Nona..?" Ucap Rustam membuat Samuel tersenyum lalu mereka berdua memberikan tos tangan keduanya.