Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Kau Sebenarnya?
Hatchi!
Lucy mengusap kedua lengannya yang menggigil. Gara-gara dilempar ke dalam laut oleh Jared, tubuhnya menggigil hebat.
Selimut tebal telah membungkus seluruh tubuhnya. Pria itu telah membawanya kembali dan pria itu meninggalkan dirinya begitu saja dalam keadaannya yang seperti itu.
Kesal dan benci, campur aduk jadi satu. Seharusnya dia menendang Jared ke dalam laut dan seharusnya dia menenggelamkan pria itu supaya Jared tidak mengganggu hidupnya lagi.
Hachi! Dia kembali bersin. Hidungnya berair, kedua Mata terasa berat dan dia kedinginan. Kepalanya berdenyut sakit dan semua itu gara-gara pria aneh yang begitu menyebalkan.
Dia tidak mau lagi banyak bicara dengan pria aneh itu karena dia tidak tahu kapan pria itu bercanda dan kapan pria itu serius. Lebih baik dia mengabaikan pria itu mulai sekarang supaya dia tidak mengalami hal ini lagi.
Lucy bersin untuk ketiga kali dan kali ini dia benar-benar kesal. Dia mulai berteriak untuk melampiaskan kekesalan hatinya.
"Awas kau, Jared! Aku akan membuat perhitungan denganmu setelah aku sembuh!"
"Aku akan memukul hidungmu yang mancung itu. Aku akan memukul wajahmu yang tampan itu dan aku akan mencukur rambutmu sampai habis. Aku akan mencabut janggutmu satu persatu sampai kau menangis dan meminta ampun padaku!" Lucy begitu menggebu-gebu tanpa menyadari jika orang yang sedang dia maki saat ini sudah berada di luar dan sedang mempersiapkan obat untuk dirinya.
Jared hanya pergi sebentar, dia tidak meninggalkan Lucy seperti yang Lucy kira. Dia kembali ke rumahnya untuk membuatkan semangkuk sup hangat. Dia juga meminta seseorang untuk membelikan obat penurun demam. Dia tidak mungkin meninggalkan Lucy dalam keadaan seperti itu apalagi Lucy mengalami kejadian itu gara-gara dirinya.
"Aku akan mengacak-ngacak wajah tampanmu itu. Tunggu saja balasanku!" Dia masih saja melampiaskan amarahnya.
"Aku menunggu pembalasanmu, Lucy!" Kedatangannya membuat Lucy menghentikan perkataannya. Tatapan tajamnya tertuju pada pria itu yang berjalan menghampiri dirinya.
"Untuk apa kau kembali?" Tanya Lucy dengan sinis.
"Membawakan obat dan makanan!"
"Aku tidak butuh" Lucy membuang wajahnya ke samping.
"Kau jadi seperti ini gara-gara aku jadi aku akan bertanggung-jawab!"
"Aku tidak membutuhkan tanggung jawabmu, pergilah!"
" Jangan keras kepala. Kau mau makan bubur ini sendiri atau aku yang memaksamu. Terserah padamu dan obat ini," Jared memperlihatkan obat yang dia bawa, "Jika kau tidak mau meminumnya maka percayalah, aku akan memaksamu menggunakan caraku!" Tentunya ancaman itu tidak terdengar main-main.
Lucy menggigit bibir dan menatapnya tajam. Dia tidak suka dengan pria yang suka memaksa dan dia semakin tidak suka dengan pria itu. Daniel tidak pernah memaksa dirinya tapi beraninya pria itu melakukan sesuatu yang tidak disukai?
"Setelah ini kau harus pergi!" Mau tidak mau dia harus menerima makanan yang diberikan oleh pria itu.
Jared duduk di sisinya, pria itu mulai meniup bubur yang masih panas dan setelah itu menyuapinya makan. Tidak menduga jika pria itu mau melakukan hal seperti itu untuk dirinya. Jared sendiri tidak mengerti, Kenapa dia mau melakukannya.
Dia bukan pria yang baik. Dia juga bukan pria yang lemah lembut. Dia telah banyak membunuh orang dengan tangannya dan dia tidak pernah memperlakukan siapa pun sebaik ini. Permintaan Daniel benar-benar telah mengubah dirinya dan dia harus membuang segala ego untuk wanita keras kepala itu.
"Panas!" Lucy mengeluarkan makanan yang ada di mulut. Secara refleks Jared menggunakan tangannya untuk mengambil makanan yang dimuntahkan oleh Lucy. Tidak ada ekspresi jijik dari wajahnya. Dia benar-benar Jared yang berbeda. Jikka ada orang yang melihat maka mereka tidak akan mempercayai apa yang baru saja dia lakukan.
"Bisakah kau pelan-pelan? Kau bisa membakar lidahku!" Lucy menjulurkan lidahnya keluar untuk mendinginkannya.
Jared memberikan segelas air. Dia tidak mengatakan apa pun. Entah apa maksud Daniel padahal dia bisa meminta bantuan yang lainnya.
"Kau benar-benar bukan pria yang lemah lembut. Siapa kau sebenarnya, Jared?" Pertanyaan itu kembali terucap. Jujur dia sangat penasaran dengan pria itu.
"Kau bisa menganggapku apa pun!"
"Aku serius, Jared. Apakah kau seorang penjahat, ataukah kau seorang bos mafia tapi yang manapun dirimu di antara dua tebakanku itu, aku tidak mau terlibat dengan orang jahat! "
Senyum sinis itu terukir di wajah. Tidak ingin terlibat dengan orang jahat, katanya? Sayang sekali Daniel meminta bantuan padanya dan mulai sekarang Lucy sudah terlibat dengan orang jahat seperti dirinya.
"Jangan memperlihatkan senyum menakutkanmu itu. Katakan saja padaku, siapa sebenarnya kau!" Rasanya sangat kesal. Dia bertanya baik-baik tapi pria itu hanya memperlihatkan senyuman menyebalkannya itu dan jangan katakan setelah ini dia akan menjawab bahwa dia hanyalah seorang pelawak yang jahat.
"Sekarang kau sudah terlibat dengan orang jahat, Lucy. Kau tidak akan pernah bisa menghindarinya, Percayalah!"
"Ja-jangan bercanda!" Lucy menelan ludah, dia takut untuk menebak.
"Untuk apa aku bercanda. Aku memiliki bisnis gelap di Amerika dan aku telah membunuh banyak orang dengan kedua tanganku ini."
"Tidak mungkin!" Wajah Lucy tampak pucat, mendengar perkataan Jared. Jangan katakan pria itu adalah bos mafia.
"Daniel tahu apa profesiku tapi dia justru meminta bantuanku. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, maka salahkan 'lah Daniel yang lebih mempercayai aku dibandingkan orang lain!"
"Kau pasti hanya bercanda saja, bukan? Aku yakin kau hanya bercanda saja seperti yang sudah-sudah!"
"Bagaimana menurutmu, Lucy?" Seringai sinis itu kembali menghiasi wajahnya, "Kau tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakiti dirimu apalagi memukulmu karena kau adalah tanggung jawabku," Jared mengusap wajah Lucy dengan perlahan. Lucy diam seribu bahasa, dia takut. Benar-benar takut dengan pria itu.
"Sekarang habiskan makanannya dan minum obatnya. Aku akan berada di sini untuk menjagamu Jadi kau tidak perlu khawatir."
Lucy hanya bisa menelan ludahnya. Kenapa? Kenapa Daniel meminta bantuan pada seorang penjahat?
Dia sungguh tidak mengerti kenapa Daniel melakukan hal itu.
semoga Lucy bangkit dr keterpurukannya n belajar dg cepat agar Lucy tidak menjadi kelemahan utk Jared
semoga Jared bs mencarikan dokter terbaik utk menyembuhkan kaki Lucy agar Mikail TDK mengganggu Lucy
cepat amat info Jared sdh kembali.
klu Mikail tau bhw wanita yg di cintai Jared cacat, Mikail bs gede rasa nih 🤔
Jared keren sdh mengultimatum dulu kpd semua anak buahnya jgn pernah melukai hati Lucy klu smpe melukai hati Lucy di DO jd pelayan Jared 👍