Maya Elina Putri dan Mila Evana Putri adalah sepasang anak kembar yang meski lahir dari rahim yang sama, memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Maya dengan kecerdasannya dan Mila dengan kenakalanya. Kedua orang tua mereka seringkali membedakan Mereka Berdua. Maya selalu mendapatkan pujian, sementara Mila lebih selalu mendapatkan teguran. Namun ikatan mereka sebagai saudara kembar tetap kuat. Mereka saling menyayangi dan selalu mendukung satu sama lain.
Arga, kapten tim basket di sekolah mereka, adalah sahabat dekat Mila. Mila secara diam-diam menyimpan perasaan lebih kepada Arga, tetapi ia tak pernah berani mengungkapkannya. Ketika Arga mulai menunjukkan ketertarikan pada Maya, hati Mila hancur. Arga memilih Maya, meyakini bahwa hubungannya dengan Mila hanyalah sebatas persahabatan. Hal ini membuat Mila merasa dikhianati oleh takdir, apalagi ketika Maya dan Arga resmi berpacaran. Luka di hati Mila semakin dalam, dan dia mulai menaik diri dari Maya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan Ulangtahun si Kembar
Di restoran yang ramai, suasana perayaan ulang tahun Maya dan Mila terasa meriah. Meja yang besar dikhususkan untuk keluarga mereka dan beberapa teman dekat. Maya duduk di tengah meja, dikelilingi oleh anggota keluarga dan Arga, sementara Mila tiba terpisah dari keluarga karena sebelumnya harus menghadiri latihan taekwondo. Dia datang mengenakan kaos biasa dan celana taekwondo nya, sedikit tidak serasi dengan suasana formal di restoran.
Ketika Mila memasuki restoran, dia melihat Arga duduk di sebelah Maya, tampak sangat akrab. Meskipun awalnya Mila merasa canggung, dia berusaha untuk ikut dalam suasana perayaan dengan senyum yang lebar.
Saat puncak acara tiba, pelayan membawa masuk kue ulang tahun yang cukup besar yang dihiasi dengan lilin-lilin ceria. Namun, Mila langsung merasakan kecewa saat melihat kue tersebut—semua rasa kue adalah stroberi, sesuatu yang sangat dia tidak suka. Dia menyadari bahwa ini adalah kue yang disukai Maya, namun dia tidak bisa menahan rasa kecewa karena tidak ada pilihan lain.
Maya, yang melihat ekspresi Mila, mencoba untuk tetap ceria dan bertanya, "Mil, kenapa kamu gak makan kue?"
Mila memaksakan senyuman. "Gak apa-apa, Maya. Kue itu emang buat lo."
Saat waktu suap-suapan tiba, Maya mencoba untuk menyuapi Mila dengan kue. Mila menolak dengan halus, "Gak usah, Maya. Aku nggak mau."
Melihat itu, Mamanya Putri terlihat sedikit marah. "Mila, jangan begitu. Kamu harus ikut merayakan juga."
Dengan wajah frustrasi, Mila merebut sendok dari tangan Maya dan menyuapi kue tersebut ke Maya tanpa memberikan suapan juga kepada kedua orangtuanya. Mamanya dan Papanya terlihat kecewa dengan sikap Mila, tetapi perhatian mereka segera beralih pada Arga yang memberikan kado kepada Maya.
Arga dengan senyum lebar memberikan sebuah kotak hadiah kepada Maya. "Selamat ulang tahun, Maya. Ini untuk dari aku untuk kamu."
Maya menerima kado itu dengan senang hati, lalu membukanya dan terdapalah kalung berliontin kupu-kupu yang mereka beli kemarin. "Terima kasih, Arga! Aku suka banget!" Arga tersenyum lalu memakaikan kalung itu kepada Maya.
Tak lama, Papanya juga memberikan kado kepada Maya, dan Mamanya juga memberikan kado lainnya. Mila merasa sedih melihat betapa banyak perhatian dan kado yang didapatkan Maya dibandingkan dengan dirinya. Hanya satu kado yang diberikan untuknya.
Namun, senyumnya kembali merekah saat Arga mendekatinya dengan sebuah kotak besar di tangannya. "Nih! Mil. Gua juga ada kado buat lo."
Mila membuka kotak tersebut dan melihat seekor anak kucing lucu beserta perlengkapannya berada di dalam kafo itu. Dia langsung menggendong anak kucing itu dan menciumnya. "Terima kasih, Arga! Lo tau banget kalau gua suka banget kucing!"
Maya tersenyum melihat reaksi Mila yang sangat bahagia. "Kado itu aku sma Arga yang beli. Kami tahu kalu kamu pasti suka sama kucing itu."
Mila tersenyum mendengar itu. Kemudian, dia memberikan kado besar dan sedikit berat kepada Maya. Kafo itu adalah sebuah set peralatan camping dan mendaki. "Gua tahu peralatan mendaki yang lo punya udah mulai rusak, jadi nih gua belikan yang baru. Selamat ulang tahun, Maya."
Maya terharu dan memeluk Mila. "Terima kasih, Mil! Ini sangat berguna buat aku! Selamat ulang tahun juga Mila"
Meskipun di dalam hati Mila merasa sedikit sedih karena perhatian yang tidak merata, melihat senyum bahagia di wajah Maya dan menerima kado dari Arga membuatnya merasa sedikit lebih baik. Dia menyadari bahwa meskipun ada kesenjangan, hubungan mereka tetap penting, dan ia tetap menghargai setiap momen yang ada.
dan Siapakah orang itu?