Eileen Gloria di hidupkan kembali setelah mengalami sebuah tusukan dari suaminya, Kenan Alexi De Evrot. Pria yang ia cintai menusuknya bahkan di saat universary pernikahannya.
"Seharusnya kau tidak hadir dalam kehidupan ini."
Satu kalimat itu membuat Eileen tercekat, ia menatap lembut pria tersebut.
Selama satu tahun dia mencintai pria yang berstatus suaminya meskipun dia harus menjadi istri kedua demi sahabatnya, namun yang di terimanyalah hanyalah pengkhianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
"Apa maksud mu? Kau mencintai ku?" tanya Kenan tak percaya.
Ketty tersenyum, dia meraih dan menggenggam tangan Kenan. "Apa salahnya seorang istri mencintai suaminya? Aku tidak tau kapan, tapi yanh jelas aku mencintai mu Kenan. Jadi aku ingin kita bersama." Dia tidak sabar menunggu Kenan mengenai perasaannya.
"Ketty, aku ingin istirahat." Kenan memilih menghindar. Dia ingin menjawab, tapi ia takut menyakiti Ketty.
Ketty merasakan dadanya langsung nyilu, mendengarkan ucapan Kenan saja membuatnya sudah tak berdaya, tapi ia harus kuat. Karena ia yakin suatu saat nanti Kenan akan membuka hatinya untuknya.
“Kenan, aku tidak tau kapan? Tapi yang jelas aku yakin suatu saat nanti kau menerima ku.” Seribu keyakinan melekat di dalam hatinya. Dia akan berusaha membuat Kenan nyaman dan menerimanya.
Pada malam harinya.
Eileen membuat kamarnya tanpa penerangan. Dia menutup kedua matanya dengan lengannya. Dia menyingkirkan kedua tangan itu dan menatap langit-langit. Angin berhembus melawati jendela tanpa ia tutup. Ucapan Kenan bagaikan roda yang berputar di benaknya. Ia terus memikirkan ucapan Kenan.
“Apa lebih baik aku berpura-pura saja tidak tau? Jika Kenan yang bukan menusuk ku, berarti Kenzo. Tapi apa alasannya? Tidak mungkin Kenzo langsung menikamnya, apa hanya karena alasan aku hamil atau ada alasan yang lain?”
Dia pun beranjak turun, dia menuju ke halaman rumah. Berkeliling sambil menghirup udara segar. Dia melangkah sambil menatap rumput-rumput pendek. Tepat di pintu depan dia menoleh ke arah gerbang dan melihat Kenan.
“Kenan? Kenapa dia ada di sini?” Dia memejamkan kedua matanya dan merasakan dadanya berdebar-debar. “Kenan?” Sapanya.
Pria memakai kemeja putih dan celana itu tersenyum. “Boleh aku masuk?”
Eileen tersenyum, “Silahkan.” Kenan pun melewati Eileen. “Kenan, sepertinya kau melupakan mobil mu.”
Kenan memejamkan kedua matanya. “Aku melupakannya.” Dia berbalik dan masuk ke dalam mobilnya.
Eileen membuka pintu gerbang rumahnya dengan lebar lalu menguncinya. Dia menunggu Kenan untuk turun. “Kau ingin minum apa?” Tanya Eileen.
“Kopi pahit saja Eileen.” Jawab Kenab sambil tersenyum.
Eileen melangkah cepat. Dia membuatkan kopi untuk Kenan dan menaruhnya di atas meja tepat di hadapan Kenan. “Minumlah.”
“Em Kenan, kenapa kau di sini? Bukannya kau ingin menemani Ketty?”
Kenan menatap Eileen. Entah apa rencana wanita itu menyangkut Ketty, jika dia menjelekkan Ketty, ia tidak akan melepaskannya begitu saja. Mungkin saja malam ini ia akan membunuhnya. “Em kenapa? Apa ada masalah dengan Ketty?”
“Tidak ada, Kenan. Aku tidak tau harus memulainya dari mana, tapi aku tidak ingin menimbulkan perselisihan dengan Ketty. Aku lelah Kenan, alangkah baiknya kita bercerai saja.” Pengakuan Kenan memang membuatnya berdebar-debar, ada rasa senang, khawatir, takut dan ia tidak bisa mengungkapkan perasaan mana yang lebih mendominasi.
Kenzo terkejut, ia kira Eileen akan menjelekkan Ketty di hadapan Kenan. Ternyata Eileen meminta bercerai. Ia penasaran dengan alasan Kenan, apa mungkin Kenan mencintai Eileen sehingga dia tidak menceraikannya.
“Aku tau Ketty memang menginginkan anak mu, apa lebih baik kamu mengadopsi saja?” Dia berbicara dengab hati-hati. “Kenan, kenapa tidak menjawab?”
“Aku mmm …” Mana mungkin ia tau jawabannya, entah alasan apa yang harus ia katakan. “Aku sudah memikirkannya.”
“Pasti Ketty tidak mau,” ucap Eileen. Dia mengerutkan dahinya. "Ya sudahlah kamu istirahat saja. Apa kamu sudah makan malam?" Tanya Eileen.
"Iya," sahut Kenzo. Dia meminum kopinya.
Eileen tersenyum, "Kenan, bagaimana kalau aku menyukai mu?" tanya Eileen. Dia hanya usil.
Kenan terkejut, dia tersedak. Eileen merasa khawatir, dia pun menepuk punggung Kenan.
"Uhuk, uhuk, kau menyukai ku?" tanya Kenzo. Dia menatap netra Eileen.
Eileen mendekat, dia mengetuk hidung Kenan. "Aku hanya usil pada mu. Aku bercanda tau." Sejenak Eileen menatap sebuah tahi lalat di bawah mata Kenan.
Kenzo memalingkan wajahnya. Wajah Eileen begitu dekat hingga membuatnya berdebar-debar. Sedangkan Eileen dia memikirkan sesuatu. Dia pun bergegas ke kamarnya dan menutup pintunya.
Glek
"Dia bukan Kenan, artinya dia Kenzo. Kenapa aku tidak menyadarinya dan dia sekarang ada di sini? Aku tidak bisa menegurnya, aku ... Lebih baik aku pura-pura saja tidak tau. Besok pagi dia pasti pergi." Dia membaringkan tubuhnya, masuk ke dalam selimutnya.
....
Keesokan harinya.
Eileen di jemput oleh David, saat Eileen ingin masuk dia melihat mobil Kenan masuk. David menatap Eileen, ia merasa aneh dengan kedatangan Kenan yang tak biasanya.
"Kenan."
"Ei." Kenan menoleh pada David. "Biar aku yang mengantar mu." imbuhnya. Mulai saat ini ia ingin menjemput Eileen.
"Tidak perlu, aku sudah di jemput David." Tolak Eileen dengan halus.
"Eileen." Kenan tidak suka dengan penolakan Eileen.
Eileen menarik lengan Kenan menjauh dari David. Dia masuk ke dalam ruang tamu. "Kenapa kau datang kesini?"
"Apa aku salah menjemput istri sendiri?" tanya Kenan. Dia hanya ingin menjadi suami yang baik untuk istrinya.
"Tidak salah." Jawab Eileen. "Sebaiknya kau pergi, David akan curiga. Kenan, aku mohon. Lagi pula David teman ku."
Kenan menarik lengan Eileen hingga tubuh Eileen membentur tubuh Kenan. Pria itu pun langsung mencium Eileen. "Aku suami mu Ei, aku tidak suka kau berdekatan dengan David."
Eileen merasakan dadanya berdebar-debar. Dia memalingkan wajahnya merasa malu. "Kenan, hubungan kita tidak seserius itu."
Kenan merangkup wajah Eileen. "Aku mencintai mu Eileen." Dia tidak bisa menahan untuk tidak mengatakannya.
Eileen mendorong tubuh Kenan. "Aku pergi dulu." Dia tidak bisa memberikan jawaban pada Kenan.
Kenan menghela nafas, dia tidak bisa menahan perasaannya lagi. Ia takut Eileen tidak mengetahui perasaannya dan membuatnya menyesal. "Eileen, aku yakin kau pasti memahami perasaan ku."
...
Sepanjang perjalanan Eileen terdiam. Bahkan David yang penasaran pun terdiam. Dia merasa hubungan Eileen dengan suami sahabatnya tidak sederhana itu.
"Eileen, apa hubungan mu dengan suami sahabat mu itu?"
"Tidak ada, kita hanya berteman." Jawab Eileen. Dia tak ingin membahasnya. Entah apa yang akan terjadi kedepannya. "David, aku tidak ingin membahasnya."
David terdiam, rasa penasarannya belum terjawab. Dia akan mencari tau sendiri hubungan mereka.
Pada siang harinya.
Eileen menemui Ketty, dia meminta pada David untuk memberikannya waktu mengobrol dengan Ketty.
"Ketty ada apa?" tanya Eileen. Dia mengira Kettu akan membahas masalah Kenan.
Ketty menunduk, tenggorokannya terasa kering. Siapa sangka suaminya malah mencintai Eileen. Rasanya sangat sakit. Ia ingin mengakhiri pernikahan Kenan dan Eileen, tapi ia ingin anak dari Kenan.
"Ei, aku mencintai Kenan."
Eileen menatap Ketty. Dia tersenyum, dia memilih berpura-pura tidak tau. "Tentu saja, kau istrinya."
"Eileen aku harap bahagia bersama dengan Kenan."
ei mndngan kmu kabur kmn gtu m ankmu SMA sama kamu