NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Pagi ini Raka sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja, dia terlihat sudah rapi dengan kemeja berwarna putih dan dasi berwarna biru muda, dipadukan dengan jas berwarna hitam yang membuat Raka semakin terlihat begitu gagah dan tampan. Sebelum turun ke lantai bawah, ia mengetuk pintu kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Tok.. Tok.. "Mita, sudah selesai belum mandinya? mas tunggu di bawah ya".

" Bentar lagi, mas duluan aja".

Semalam Mita memang tidur dikamar Raka, bukan tanpa alasan, Mita dan Raka sepakat untuk tidur di kamar yang sama agar Intan dan Dhea tidak curiga jika mereka selama ini pisah ranjang.

Flashback

Setelah makan malam, Raka meminta Intan dan Dhea untuk menginap di rumahnya, Raka khawatir terjadi sesuatu dengan mereka jika mereka tetap memaksa mencari penginapan di malam hari. Intan dan Dhea juga belum tahu jelas seperti apa jalanan di Jakarta, jadi mereka memutuskan untuk menginap di rumah Raka.

" Kalian bisa tidur di kamar tamu, Mas sama Mita di lantai atas. Kalau ada apa-apa nanti kalian bisa panggil Mas atau Mita ". Raka tersenyum hangat kepada kedua wanita di depannya.

" Oke mas, makasih ya udah ngizinin kita nginep, tapi kamar mas Raka dan mba Mita yang mana ya? kalau ada apa-apa biar langsung ketuk pintu aja gitu". Intan sebenarnya ingin sekali melihat kamar pengantin baru itu, namun Intan tak berani mengatakannya, jadi dia hanya iseng bertanya. Dan yang di tanya terlihat gelagapan karena memang selama ini mereka tidak sekamar. Namun Raka tidak ingin Intan dan Dhea tahu bisa-bisa nanti Intan mengadu sama pakde Bagas dan bude Riri.

" Di lantai atas ada dua kamar, tapi yang satunya di isi untuk barang-barang yang tidak terpakai. Kamar kita yang di sebelah kiri".

Raka menjelaskan sedetail mungkin agar Intan tidak curiga. Namun dibalik jawaban Raka, ada sorot tajam mengarah pada Raka. Jelas saja Mita kesal, kamarnya di bilang tempat barang yang tidak terpakai sekalian aja di bilang gudang. Dan mau ga mau pasti Raka akan meminta Mita untuk pindah ke kamar Raka. " Kenapa sih dia asal jawab aja ga di setting dulu, tapi kalau aku ga pindah kamar pasti Intan bakal curiga". Batin Mita

" Oh.. Oke mas, kapan-kapan aku boleh kan liat kamar mas Raka sama mba Mita".

" Boleh Intan, tapi mending sekarang kalian istirahat dulu ya. Mas juga mau istirahat".

" Siap mas, selamat istirahat ya". Intan dan Dhea bersiap-siap menuju kamar tamu dan dengan sigap, Mita menggandeng Raka menaik tangga, meski hanya berpura-pura tapi ia juga punya belas kasihan melihat kondisi Raka yang sedang tidak enak badan. Sesampainya di depan pintu kamar Raka, Mita melepaskan tangan Raka.

"Terus sekarang gimana? masa aku harus tidur di kamar mas Raka. Ogah". Mita melipat kedua tangannya sambil memicingkan mata.

" Kali ini aja Ta, mas ga mau Intan curiga bisa-bisa dia ngadu sama Pakde dan bude. Nanti kamu juga yang kena".

" Ya udah ya udah nanti aku pindahin barang-barang aku".

" Mas bantu ya". Raka meraih tangan Mita yang hendak melangkah menuju kamar.

"Ga usah, mas istirahat aja dulu. Ga banyak ko barangnya".

" Ya udah mas duluan ya". Mita hanya berdehem tanda ia setuju dan pergi berlalu ke kamarnya sendiri. Mita membawa barang-barangnya ke kamar Raka, dan terlihat yang punya kamar sudah memejamkan mata. Namun pandangan Mita terfokus kepada beberapa foto yang ada di nakas samping kamar tidur. Mita mengambil foto itu, foto saat mereka melangsungkan pernikahan di Bandung dan di sampingnya adalah foto Mita sendiri. Entah apa tujuan Raka memajang foto-foto itu, namun Mita jadi tahu jika Raka sepertinya memang jatuh cinta kepadanya. Kalau tidak jatuh cinta untuk apa foto Mita dipajang di kamar tidurnya. Saat Mita sedang memandang foto pernikahannya tiba-tiba Raka mengigau didalam tidurnya.

"Ayah.. Ibu.. Jangan tinggalin Raka". Mita menaruh foto itu ditempatnya kembali dan memegang kening Raka yang begitu panas. Akhirnya Mita memutuskan untuk mengompres Raka dan memesan obat melalui aplikasi untuk segera diantar ke rumah. Malam ini Mita turun naik tangga untuk menjaga Raka. Sepertinya Intan dan Dhea juga sudah tertidur karena saat Mita mengambil obat dari ojek yang mengantarkan pesanannya, Mita sudah tidak mendengar suara apapun dari kamar mereka.

Karena merasa lelah dan mengantuk, Mita tertidur di samping Raka sambil memegang erat tangan Raka. Semua itu di lakukan Mita karena Raka terus mengigau dan Mita khawatir kepada Raka. Walaupun Mita belum mencintai Raka, tapi selama ini Raka selalu baik pada Mita. Mita juga tidak tega melihat keadaan Raka, Mita baru tahu ternyata selama ini Raka juga menyimpan kesedihan yang dalam atas kepergian orang tuanya. Jam alarm Raka berbunyi, Raka sedikit membuka matanya dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman erat Mita. Raka tersenyum melihat Mita yang sedang tertidur pulas disampingnya, ia juga baru menyadari jika semalam Mita menjaganya. Bahkan Mita mengompresnya dan membelikan obat untuk Raka. Raka tersenyum lebar melihat berbagai macam obat di nakas samping kamar tidurnya. Dari obat sakit kepala, flu , batuk dan ada juga obat diare. Sepertinya Mita memang memesan berbagai macam obat karena dia tidak tahu fungsi obat-obat itu. Raka mengelus lembut pipi tirus mita dan mencium bibir ranum itu. "Terimakasih istriku". Raka sedikit berbisik di telinga Mita, lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan Mita yang sedang tertidur pulas.

Raka menuruni anak tangga, dan terlihat ada Intan yang sedang mengunyah makanan di meja makan.

" Mas Raka udah rapih aja, emangnya mas udah sehat? " Tanya Intan.

" Mas udah baikan ko kamu ga usah khawatir. Dhea kemana? "

" Lagi di kamar mandi mas, tadi mba Dhea abis buat sarapan buat kita nih, terus sekarang lagi mandi".

" Oh, Nanti kamu tolong bilang sama Dhea yah ga usah repot-repot masakin kita. Kalian juga kan tamu mas disini harusnya kita yang menjamu kalian".

" Mas ini kaya ga tau mba Dhea aja, dia kan orangnya emang rajin dan juga mba Dhea kan udah lama suka sama mas Raka. Eh mas Rakanya malah nikah sama.. ". Intan menghentikan ucapannya saat melihat Mita yang sedang menuju ke arah mereka.

" Sama aku". Mita tersenyum lebar sambil menggeret kursi untuk duduk di samping Raka.

" Eh mba Mita denger yaa. Maaf ya mba, tapi mba Mita tenang aja mas Raka pasti setia ko sama mba Mita". Hehehe Intan senyum-senyum kuda mencairkan suasana.

"Ga papa Intan, mba percaya ko sama mas Raka".

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!