NovelToon NovelToon
Susuk Nyi Ronggeng

Susuk Nyi Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Di sebuah desa di daerah Jawa Barat di era tahun 70 an ketika tarian ronggeng masih mengalami masa jaya,.
Berdiri sebuah paguyuban tari besar yang dipimpin kang jejen.
sanggar tari kang Jejen sangat terkenal bahkan sampai keluar daerah karena penari-penari yang cantik dan ada primadona juga, namanya Dewi berumur 22 tahun, selain cantik ia juga paling pintar menari.
Disitu juga ada penari muda yang baru bergabung bernama sari, ia tidak terlalu cantik tapi ia sombong dan tariannya juga tidak sebagus Dewi jadi ia kurang terkenal.
Sari begitu ambisius, ia akan melakukan apapun untuk memuluskan jalan nya.
Karena ia iri dengan kepopuleran Dewi , sari mencari jalan pintas, ia melakukan pemasangan susuk bahkan susuk yang ia pakai bukan susuk sembarangan.
Susuk itu di dapat nya dari seorang dukun setelah bertapa di sebuah gua yang terdapat makan seorang penari ronggeng.
sari setiap tahun harus menyediakan tumbal seorang lelaki perjaka untuk sosok yang dia sembah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari obat untuk Ita

Malam itu di acara tanggapan khitanan Sari kembali menjadi sorotan banyak orang, banyak laki-laki tua muda mengejar nya hanya ingin berjabat tangan atau ingin mengajak nya pergi.

Dewi masih belum bisa bergabung sedangkan ita masih seperti kemarin-kemarin, ia akan sakit tidak bisa apa-apa menjelang malam sampai bada ashar setelah bada ashar ia akan pulih sendiri.

Bahkan ita sudah di bawa ke rumah sakit di kota, tapi tidak ada hasil apapun, sedang kan nek Ipah sedang pergi jauh untuk mengobati satu desa yang sedang pagebug ( wabah)."

Sari setelah selesai acara ia bersama Riri di kerumuni lelaki yang ingin mengajak nya berkenalan, sari dengan senang hati melayani nya.

Sedangkan Riri mengikuti sari kemana pun, ia juga ingin terkenal seperti sari.

Kang jejen sedang berpamitan pada yang punya hajat," pak kami permisi pulang dulu, semoga terhibur dengan tarian yang kami bawakan."

" Waduh terhibur banget kang jejen, apalagi tu," bapak hajat membisikan sesuatu pada kang jejen," aku suka sekali sama penari yang bernama sari, tarian sama goyangannya, duh bikin bagian bawah saya bangun, kenal kan dong kang jejen."

" Ngomong apa dia kang jejen," istri nya ternyata sudah ada di dekat mereka.

" Enggak kok, ini maksudnya kalau ada acara lagi, kita pasti ngundang rombongan kang jejen, begitu, ai si Emak mah sok curiga wae ( ibu mah suka curiga saja)."

Kang jejen tersenyum kemudian ia segera pamit, ia tidak mau terlibat dalam pertengkaran mereka.

Kang jejen menyuruh semua orang naik ke mobil, setelah naik semua mereka meninggalkan tempat hajatan dan pulang kembali ke desa.

Sementara itu di tempat Ita, Ita sedang meraung raung kesakitan, tubuh nya sakit semua seperti di pukuli dan kakinya sudah tidak bisa digerakkan lagi, sudah satu Minggu keadaan Ita tidak ada perubahan.

Emak dan bapak nya hanya bisa menatap anaknya dengan sedih, mereka hanya bisa memijat bagian yang sakit sambil berusaha menenangkan Ita.

" Gimana ini mak, mana nek Ipah sedang tidak ada di tempat lagi," bapak nya terlihat bingung melihat keadaan anaknya.

" Kita ke pak ustadz aja dulu pak, minta air doa mungkin bisa menenangkan nya dan membuat nya tidur," kata Emak sambil terus memijat badan Ita.

" Mak sakit semua badan Ita, ini kaki nya kok enggak bisa di gerakkan lagi, tolong lta Mak, Ita kenapa," Ita menangis sesenggukan menahan rasa sakit.

Ditempat sari, sari yang baru datang langsung masuk ke kamar nya, ketika ia sedang berganti pakaian Mamang nya masuk tanpa mengetuk pintu, ia langsung memeluk tubuh sari dan menciumi tubuhnya.

" Sari Kamu teh sekarang cantik sekali, setiap kali melihat mu tubuh mamang yang bawah selalu bangun, lihat ini." Pak kades membalikkan tubuh sari.

Tapi ia terkejut begitu tubuh sari di balik, ia melihat wajah Sari jadi menyeramkan, wajah nya sudah bukan wajah sari lagi, dan dia tersenyum sambil menyeringai.

" Kang aku kangen sama akang, kenapa akang tega membiarkan orang-orang memukuli ku?" sosok itu mendekati pak kades sambil menyeringai.

Pak kades berteriak ia kemudian berlari keluar dari kamar sari," Sesetan...pak kades pergi ke dapur mengambil air minum, bu kades yang melihat itu terkejut.

" Pak darimana kok ketakutan, aku lihat tadi keluar dari kamar sari," bu kades menatap wajah suaminya yang ketakutan, ia curiga suaminya habis berbuat yang tidak-tidak di kamar Sari.

Setelah pak kades pergi, Sari tersenyum menyeringai ia kemudian mengunci pintu kamar nya dan berganti baju, setelah selesai sari menarik sesaji yang ada di bawah tempat tidur nya.

" Aku ingin melihat mu Ita, aku ingin melihat penderitaan mu," Sari bersila di depan baskom berisi bunga 7 rupa, ia kemudian membaca mantra dan tiba-tiba bunga di baskom ketepi semua, terlihat disana gambar Ita sedang berteriak kesakitan ditemani kedua orang tua nya.

" Hahaha... Ita, Ita... rasa kan, aku akan membuat mu menderita sebelum menghabisi mu," Sari tertawa senang.

Pagi itu keadaan Ita tidak membaik juga, tubuhnya terlihat kurus Emak dan bapak nya bingung harus kemana mereka membawa Ita.

Siang itu bapak nya Ita berangkat ke desa sebelah disana ada seorang dukun menurut warga desa dukun tersebut sangat ampuh.

Setelah sampai di tempat dukun bapak nya Ita menceritakan penyakit anak nya, dan awal ketika sakit.

Sang dukun hanya manggut-manggut, ia kemudian menyalakan kemenyan dan komat kamit entah apa yang ia baca, setelah selesai dukun tersebut mengambil sebuah keris dan mencelupkan keris ke dalam air, seketika air dalam keris seperti mendidih.

" Anakmu kena santet, ini kamu minum kan dan nanti sebagian kamu balurkan ke kaki nya yang tidak bisa jalan, santet ini begitu kuat, aku harap ini dapat menolong nya," dukun tersebut memberikan air dan di masukkan ke botol untuk di minum dan di usapkan ke kaki nya.

" Makasih Mbah," bapak nya Ita menyelipkan amplop di bawah tikar sang dukun, ia kemudian pamit," aku pamit mbah."

" pulang lah, jangan kemalaman di jalan, jangan berhenti apapun halangan nya, pulang lah cepat hari sudah semakin sore," dukun tersebut cepat-cepat menyuruh bapak nya Ita pulang sebelum gelap.

Bapak nya Ita bergegas pulang dengan cepat mengayuh sepeda nya jarak dari kampung nya dengan kampung sang dukun lumayan jauh, bapak Ita melihat ke arah matahari yang mau suruf ke barat.

" kumaha ieu, ya Allah lindungi abdi ya Allah ( lindungi saya), bapak nya Ita menambah kecepatan sepeda nya, jalan yang jelek tidak ia perduli kan.

Ketika bapak nya Ita akan sampai ke desanya melewati sawah-sawah, kebun-kebun bambu hari sudah benar-benar gelap.

Terdengar suara-suara dari sebelah pepohonan bambu, ia seperti mendengar seorang perempuan memanggil manggil nya," kang tolong, kang... hihihi.. terdengar suara rintihan minta tolong dari seorang perempuan disertai tangisan lirih.

Bapak nya Ita berhenti, ia bermaksud mengecek tapi ia teringat kata-kata dukun tadi," jangan berhenti apapun yang terjadi, cepat pulang."

Bapaknya Ita ketakutan, ia membaca surat-surat dalam Alquran yang dia hapal, kemudian memacukan sepeda nya kembali.

Bapak nya Ita sudah sampai di gerbang desa tapi, ia merasa gerbang itu seperti jauh, dan tiba-tiba ia melihat sekelebat bayangan melihat di depan nya membuat ia mengerem sepeda nya dan terjatuh.

" Apa itu," bapak nya Ita mendekap botol air yang di berikan dukun, ia membangun kan sepeda nya tak di perduli kannya tubuhnya yang penuh luka karena jatuh di atas bebatuan.

Bapak nya Ita kembali mengayuhkan kan sepeda nya, tapi ia merasa kan sepeda nya begitu berat bahkan untuk satu Kayuhan saja ia harus mengeluarkan segenap tenaga nya.

" Hah hah hah.. dengan nafas ngos-ngosan ia menoleh ke belakang, betapa terkejutnya ia melihat perempuan berbaju putih sedang memegangi sepedanya dan seorang anak kecil yang sedang bermain ruji sepedanya.

" Kang aku dan anakku ikut yah, hihihi hi... suara tertawa yang melengking membuat bapak Ita semakin ketakutan.

Ia meninggal kan sepeda nya begitu saja," Se setan, tolonggg ada setan... sambil berlari bapak nya Ita terus membaca doa apa yang ia bisa, terdengar di belakang nya suara cekikikan itu nyaring sampai ke telinga nya.

" Bismillah..aku harus bisa pulang, ya Allah antar aku pulang ke rumah ku," setelah itu bapak nya Ita menutup telinga nya dengan sobekan baju dan kembali berlari sambil membaca doa.

Bapak nya Ita dengan terengah-engah, mengedor pintu rumah yang cuma dari papan," mak, cepat buka pintu nya, makkkk..dog dog dog."

" Iya sebentar tidak sabaran pisan," sambil ngomel-ngomel Emak nya Ita membuka pintu rumah.

" Pak apa yang.. belum sempat Emak meneruskan ucapan nya, bapak langsung masuk dan segera menutup dan mengunci pintu rumah.

" Kunaon pak ( kenapa pak), emak begitu khawatir melihat luka-luka di tubuh bapak.

" Sudah, nanti aku cerita kan, sekarang ini air di minum kan dan setengah nya di usapkan ke kaki nya Ita, ayo cepat."

Emak segera meminum kan air dari dukun tersebut dan kemudian mengusap kan nya di kaki Ita," sembuh ya neng, mudah mudahan di angkat penyakit nya."

" Amin mak," Ita ikut mengaminkan doa Emak nya.

Setelah beberapa saat Ita merasa kan tumbuhnya dingin sampai ke kaki dan sakit di badan nya juga hilang, setelah beberapa saat Ita pun tertidur.

Sari yang sedang berada di kamar, dia bangun setelah mendapatkan bisikan seperti angin yang berhembus di telinga nya," kurang ajar siapa yang berani main-main dengan ku," Sari mengepal kan tangannya.

1
neng ade
khilaf koq sampe darah nya ngucur gitu dan sampe pungsan juga dasar bapak ga punya hati nurani
neng ade
dih si Sari kemaruk ya masih pengen di deketin sm Bayu padahal kan dia udah di kelilingin bnyk laki2 tuh
neng ade
hadeuuhh .. bu kades ada2 aja tingkah nya
.
Amelia: iya gaje dia ...
total 1 replies
neng ade
klo takut bilang aja kang 😁
neng ade
hadir thor ..
Amelia: mksih neng udah mampir....🙏🙏❤️❤️❤️
total 1 replies
Teteh Lia
lanjut teteh 🌹🌹🌹
Amelia: mksh Lia....🙏🙏❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Wanita Aries
Lanjut thor.. gk sabar nunggu hancurnya si sari
Amelia: ok.... terimakasih udah mampir 🙏❤️
total 1 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
bintang lima untuk Dewi
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: Sama-sama 🥰😘🙏
Amelia: mksh....🙏❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
sudah habis gak kerasa.. 🌹🌹🌹🌹🌹
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
catat
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
catet catet
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
keterlaluan. berdarah lo itu
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
pasti begitu dikerubuti kayak semut
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
ingat jamanku kecil ada yang punya mobil pendek gak tau mereknya apa. ya gitu diintipin di elus bagus aja dilihatnya
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: iya minyak tanah . kok minyak gas.
inget namanya lengo gas. , /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amelia: iya betul is.. pake itu bawah nya di kasih minyak tanah
total 10 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
pelet mah gak merubah wajahmu jadi bentuk lain. tetep cuma auranya aja bikin orang mo nempel2 🤣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
berunding 😣😣😣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
/Applaud//Applaud/setaan pun bertepuk tangan
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
hayoo hayoo.. kesel kan luu😂
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
matanya ijo ya pak 🤣🤣🤣🤣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: iya maayan anak2 seneng diajak jajan
Amelia: asa berbahagia sekali...
total 8 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
lari yang kenceng ayam🤣🤣🤣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: loh jadi opor...
enak dong kak kenyang itu dimakan pake kupat
Amelia: gmn egk lari kencang is...wong klu kalah aduan di jadikan opor... ada kesempatan yo wis...
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!