NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:149.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Sesaat setelah keluar dari tempat bimbel, Rena bergegas mengganti bajunya sebelum pergi ke gedung Arial Entertainment. Walaupun talent manager merekrutnya karena suaranya yang merdu, tapi penampilan juga merupakan faktor penting di dunia hiburan.

Setelah mengganti seragamnya dengan dress selutut berwarna coklat, Rena pun memoles wajahnya dengan make-up tipis. Wajah Rena yang manis mendukung penampilannnya hingga terlihat cute.

Gadis itu pun segera memasuki mobil pribadinya dan menyuruh sopir mengantarnya ke gedung Arial Entertainment. Ngomong-ngomong, tidak ada yang tahu perihal undangan dari Arial Entertainment yang ia terima, kecuali Paman Rudi. Masalah ia akan bertemu dengan kakak-kakaknya di gedung atau tidak, bisa diurus nanti.

Setelah setengah jam menyusuri jalanan kota, mobil mewah berlogo trisula itu memasuki area gedung yang dituju. Rena keluar dari mobil dengan pandangan berbinar menatap tingginya gedung 13 lantai itu.

Tidak ingin berlama-lama lagi, Rena langsung menuju meja customer service. Setelah menunggu beberapa menit, ia pun diantarkan menuju ke meeting room di lantai 6. Entah karena sudah cukup malam atau bagaimana, ia tidak melihat artis sama sekali. Hanya ada beberapa staf yang memenuhi isi gedung. Dalam hati, Rena bersyukur karena tidak perlu bertemu dengan kakak-kakaknya di sini.

“Hai, Nona Renata,” sapa wanita cantik yang merupakan talent manager bernama Andrea.

Rena yang baru saja memasuki meeting room pun tersenyum canggung dan membungkuk sopan kepada orang-orang di dalam ruangan itu. Ternyata Andrea tidak menemuinya sendirian, ada 4 orang lain di sana.

“Saya panggil Renata saja, ya, supaya lebih santai,” ucap Andrea yang di-iya-kan oleh Rena, “silahkan duduk.”

Rena pun duduk di salah satu kursi yang tersusun di meja oval itu. Berada di ruangan bersama dengan orang-orang profesional di industri hiburan membuat dirinya gugup setengah mati.

“Renata Anelis,” ucap seorang pria di depan Rena yang tengah membaca sebuah berkas, “secara pribadi, saya suka dengan suaramu.”

“Ah, terima kasih,” cicit Rena dengan sopan.

“Perkenalkan, saya Romeo, CEO Arial Entertainment,” ucap pria tadi memperkenalkan diri.

Sontak kedua bola mata Rena membelalak lebar. Kenapa CEO agensi ini juga ikut menemuinya?!

“Salam kenal, Tuan Romeo,” ucap Rena dengan sopan.

“Saya sudah melihat videomu saat menyanyi di perlombaan waktu itu, jujur saya suka sekali dengan suaramu. Saya juga sudah berdiskusi dengan para pelatih vokal,” jelas Romeo sambil menunjuk 3 orang lainnya di ruangan itu, “mereka bilang teknik vokalmu sudah bagus.”

Rena tersenyum canggung mendengar pujian seperti itu.

“Apa kamu dulu pernah ikut les vokal?” tanya Romeo penasaran.

“Eh, itu, eum… pernah. Saya pernah les vokal waktu kecil,” jawab Rena.

Gadis itu tidak sepenuhnya berbohong. Sosok Alisa yang menetap di dalam raganya memang ikut les vokal sejak kecil.

“Bagus, kalau begitu, akan lebih mudah untuk mendebutkanmu,” ucap Romeo, “ini surat kontraknya.”

Rena menatap kertas yang disodorkan kepadanya dengan tatapan tidak percaya, “hah?! Sekarang? Apa ini tidak terlalu cepat, Tuan Romeo?”

Pria bernama Romeo itu tertawa pelan, “saya sudah yakin untuk mengontrakmu. Kalau kamu mau mempertimbangkan kontrak itu dulu, silahkan. Saya akan menunggu. Mungkin kamu ingin berdiskusi dengan Tuan Airlangga terlebih dahulu.”

Deg!

Rena terkejut saat pimpinan Arial Entertainment menyebutkan tentang papanya. Melihat ekspresi terkejut Rena, Romeo pun langsung tahu isi pikiran gadis muda itu.

“Tidak perlu terkejut, tentu saja kami melakukan pemeriksaan identitas sebelum menerbitkan surat kontrak,” jelas Romeo.

“Tidak perlu berdiskusi dengan siapapun,” gumam Rena pelan.

Gadis itu membaca isi kontrak dengan detail, “Tuan Romeo, bolehkah saya mengajukan satu syarat?”

“Apa itu?” tanya Romeo.

“Saya tidak ingin ada orang yang tahu identitas keluarga saya, termasuk para artis dan staf yang lain. Saya hanya ingin dikenal sebagai Renata Anelis. Tanpa marga Airlangga,” tegas Rena.

Romeo tersenyum tipis, “bukan syarat yang sulit.”

Rena pun menandatangani surat kontrak itu. Dengan ini, dirinya sudah resmi menjadi bagian dari Arial Entertainment. Tanpa ada satu pun keluarganya yang tahu tentang ini. Atau mungkin, belum.

‘Akan aku buktikan kalau aku bisa berdiri di kakiku sendiri, tanpa bantuan nama Airlangga.’

...----------------...

Keesokan harinya, keluarga Airlangga sarapan bersama dengan tenang. Semua orang duduk tenang sambil menikmati hidangan di piring masing-masing. Hanya terdengar denting sendok dan piring yang beradu, sebelum sang kepala keluarga memulai pembicaraan.

“Jadi, apa kamu menandatangani kontrak dengan Arial Entertainment?”

Gerakan tangan Rena yang hendak menyuap makanan itu terhenti saat mendengar ucapan sang papa yang ditujukan kepadanya. Rena menatap papanya dengan dahi mengernyit bingung, siapa yang memberi tahu papanya. Seingatnya, pimpinan Arial kemarin berkata tidak akan menyangkut pautkan dirinya dengan keluarga Airlangga.

“Kontrak? Siapa yang tanda tangan kontrak dengan Arial?” tanya Flo penasaran, lalu mengikuti arah pandang sang papa yang tertuju pada si bungsu.

“Kamu? Kontrak dengan Arial?” tanya Flo kepada Rena dengan ekspresi terkejut.

Rena bisa melihat mama dan kakak laki-lakinya yang juga terkejut. Bisa dipastikan kalau hanya Hendra yang tahu tentang hal ini sebelumnya.

“Tidak perlu terkejut begitu, sopir pribadimu yang melaporkan kepada papa,” ucap Hendra dengan santai.

Hati Rena mencelos mendengarnya, ‘Paman… kenapa paman malah menjadi mata-mata papa?’ Tentu saja, ini semua tentang kekuasaan. Rudi memang sopir pribadinya, tapi pria itu bekerja kepada Hendra. Rena mencoba memahami Rudi yang telah melaporkan tindakannya kepada sang papa.

“Jadi, bagaimana? Kamu sudah tanda tangan?” tanya Hendra dengan nada dingin yang penuh penekanan.

“Sudah,” jawab Rena pelan.

Brak!

Semua orang tersentak mendengar suara gebrakan meja yang ditimbulkan oleh kepalan tangan sang kepala keluarga.

“Apa yang kamu lakukan, hah?! Seharusnya kamu fokus belajar!” bentak sang papa.

“Kenapa papa selalu menekanku?! Kak Leo saja boleh jadi aktor, Kak Flo boleh jadi model, kenapa aku tidak boleh menjadi penyanyi?!” seru Rena tidak terima.

“Karena kamu berbeda dengan mereka!” sahut Hendra, “kakak-kakakmu itu cerdas, sedangkan kamu bodoh! Mereka sudah berhasil menjadi dokter spesialis dan membanggakan papa, sedangkan kamu hanya bisa mengecewakan papa!”

Bodoh? Bahkan ayah dan ibu kandung Alisa tidak pernah sekalipun menyebutnya ‘bodoh’.

“Wah… aku kehabisan kata-kata,” kesal Rena berusaha menahan emosinya, “papa membandingkan anak papa yang berusia 18 tahun dengan anak-anak papa yang sudah menjadi dokter spesialis? Ayolah, Pa! Perjalananku masih panjang.”

“Asal kamu tahu, ya. Kakak-kakakmu selalu menjadi peringkat pertama di kelas. Sedangkan kamu, sekalipun tidak pernah masuk peringkat 5 besar,” ucap Hendra dengan nada remeh.

Rena mengepalkan kedua telapak tangannya saat dirasa emosinya semakin memuncak. Dirinya paling tidak suka ketika dibandingkan seperti ini.

Krett!

Rena yang berdiri secara tiba-tiba membuat kursi yang tadi ia duduki berderit kencang.

“Terserah papa. Lagipula aku sudah tanda tangan kontrak. Semua keputusan ada di tanganku,” ucap Rena dengan tenang.

“Papa bisa dengan mudah membatalkan kontrak itu,” ancam Hendra.

Rena menatap datar papanya yang kini tengah menatapnya geram. Kemudian, gadis itu tersenyum simpul, “lakukan semau papa, aku tidak peduli lagi. Aku tidak takut pada apapun atau siapapun lagi.”

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Rena menyempatkan diri untuk berdecih remeh. Sontak hal itu semakin menyulut emosi Hendra. Rena sudah hendak melenggang pergi dari sana tanpa menyadari genggaman ayahnya pada gelas kaca itu mengeras.

“Dasar anak kurang ajar!”

Bugh!

Praangg!

“Aaaaa!! Apa yang kamu lakukan?!”

“Papa!”

Semua orang bangkit dari kursi mereka setelah melihat kejadian yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Hendra melempar gelas kaca itu ke kepala putri bungsunya. Tubuh Rena terhuyung ke belakang. Tangannya memegangi dahi kirinya yang terasa perih, nyeri, dan pusing.

Sebagai seorang wanita yang masih memiliki naluri keibuan, Yohana segera berlari menghampiri Rena untuk menghampiri kondisi putri bungsunya itu.

“Astaga! Rena, kepalamu berdarah!” teriak Yohana histeris melihat darah merembes dari sela-sela jari tangan Rena yang menutupi dahi.

Rena yang mendengar hal itu langsung memeriksa tangan kirinya. Benar saja, telapak tangannya itu sudah dipenuhi darah, pertanda bahwa ada luka sobekan serius di dahi kirinya. Gadis itu menatap nyalang sang papa. Sedangkan pria itu masih tampak terkejut dengan perbuatannya sendiri.

Dengan gerakan cepat, tangan Rena meraih vas bunga berukuran sedang yang ada di meja itu dan langsung melemparnya ke dinding.

Pranggg!!!

Suara pecahan kaca terdengar lebih nyaring daripada tadi, disusul dengan teriakan terkejut dari Yohana, Flo, dan para asisten rumah tangga yang menyaksikan pertengkaran hebat itu.

Tanpa mengucapkan apapun lagi, Rena langsung pergi dari sana. Tindakannya barusan adalah simbol tantangan untuk sang papa.

...----------------...

1
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
Ayu Dani
dasar rena bego pantesan nsif orang otaknya isinya main games Mulu
buat Alisa semangat nikmati hidup jgan kya yg ono nya
Ayu Dani
naif sekali hidup rena pdhl kehidupan asli banyak yg mendambakan hidup bergelimang harta lah ini cm d suruh belajar sekolah sm merubah penampilan mlah .....haddew
Yogi Hasbulah
jangan bilang ini tanda 2 mau balik ketubuh masing-masing
Caca Lavender: tunggu chapter selanjutnya ya kak...
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
terbalik itu thorr.. Alisa untuk jiwa Rena yg di tubuh Alisa dan Rena untuk jiwa Alisa yg di tubuh Rena..
Caca Lavender: gitu deh kak pokoknya, author jg jd bingung huhu... yg penting ngerti lah ya maksudnya
total 1 replies
Siesca Anwar
bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!