NovelToon NovelToon
Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murah Hati

Hakim Agung kembali berbalik badan saat dia melihat Yang Mulia Kaisar Qin Yichen mendaratkan ciuman di pucuk kepalanya Yang Mulia Selir Bao Jiali.

Qin Yichen menundukkan wajahnya karena dia ingin mencium bibir Bao Jiali dan perempuan itu langsung menahan wajah Qin Yichen dengan telapak tangan.

Qin Yichen menarik pelan telapak tangan Bao Jiali sambil bertanya, "Kenapa tidak boleh?"

"Bi.....bisakah kita melakukan itu dengan perlahan? Jangan memaksaku lagi" Pinta Bao Jiali dengan wajah sedikit pias.

Qin Yichen kemudian berbisik di telinga Bao Jiali, "Baiklah. Aku tidak akan memaksa kamu lagi. Ke depannya kita akan melakukannya dengan perlahan. Tapi, kalau di bawah sana masih terasa nyeri, aku tidak keberatan mengoleskan salep lagi nanti malam"

Bao Jiali langsung mendorong dada Qin Yichen dan berteriak, "Sudah tidak nyeri!"

Qin Yichen sontak terkekeh geli.

Hakim Agung sontak berbalik badan dan langsung menyemburkan, "Apa yang tidak nyeri, Yang Mulia? Apakah Anda terluka?"

Qin Yichen melambaikan tangannya di selah gelak tawanya lalu dia berkata, "Aku baik-baik saja. Kamu kembali saja dulu dan besok aku akan melantik A Li menjadi pegawai di divisi kehakiman. Kita bertemu besok di pertemuan para menteri"

"Baik, Yang Mulia" Hakim Agung menundukkan wajah dengan heran karena junjungannya kembali tergelak geli dan Hakim Agung mendongak cepat saat dia melihat ada bunyi derap kaki orang tengah berlari.

"Kenapa Yang Mulia Selir berlari sekencang itu, Yang Mulia?"

"Hahahahahaha! Dia memang hobi berlari dan kamu harus terbiasa dengan itu nanti, hahahahahaha" Qin Yichen semakin keras menggemakan tawanya.

"Oh, begitu" Sahut Hakim Agung masih dengan wajah penuh tanda tanya.

Qin Yichen kemudian menghentikan tawanya lalu berkata, "Jaga A Li dengan baik selama dia bekerja di divisi kehakiman nanti. Kalau sampai dia terluka sedikit pun, aku akan menghukum kamu dengan sangat berat"

"Baik, Yang Mulia. Saya berjanji akan menjaga Yang Mulia Selir Gu Jiali dengan sangat baik" Ucap Hakim Agung dengan wajah serius.

Hakim Agung Mo Qianchi kemudian pulang dengan wajah senang dan membatin, saya tahu kalau Anda adalah Bao Jiali, putri dari hakim Bao yang dulu sering menyamar sebagai laki-laki. Saya akan membantu Anda menemukan Ayah Anda karena saya memiliki hutang budi yang sangat besar pada Hakim Bao. Kita akan bersama-sama memecahkan misteri dibalik hilangnya hakim Bao dan dibalik pembantaian keluarga Bao. Dan aku sepertinya harus benar-benar menjaga putrinya Hakim Bao dengan sangat baik karena aku lihat Yang Mulia Kaisar Qin Yichen sangat menyayanginya. Bahkan aku melihat Yang Mulia Kaisar tertawa tadi. Satu keberuntungan bagiku bisa melihat Yang Mulia Kaisar tertawa karena beliau tidak pernah tertawa selama ini.

Qin Yichen kembali masuk ke dalam paviliunnya dan saat dia melewati taman bunga, dia melihat istri tercintanya tengah berlarian di tengah taman bersama para dayang dengan gelak tawa.

Qin Yichen kemudian mendekati Bibi Li dan bertanya ke Bibi Li, "Apakah semua dayang di paviliunku memperlakukan A Li dengan baik?"

Bibi Li tersenyum lebar dan bergegas bertanya dengan wajah ceria, "Para dayang di sini memperlakukan Yang Mulia Selir dengan sangat baik karena Yang Mulia Selir memiliki sifat yang sangat baik. Yang Mulia Selir Gu Jiali sangat ramah, sangat baik, murah hati, dan selalu memperlakukan semua orang di paviliun ini tanpa memandang status dan kedudukan. Semuanya sama di mata Yang Mulia Selir"

Tongyue kemudian berbisik di telinga Qin Yichen, "Dulu, di kediaman Jenderal Bao, Kakak ipar juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua pelayan yang ada di kediaman Jenderal Bao"

Qin Yichen tersenyum lebar lalu dia menoleh ke kanan saat Bibi Li berkata, "Seperti saat ini, lihatlah ke kebun bunga, Yang Mulia! Di sana Anda bisa melihat Yang Mulia Selir membantu para dayang menyiram bunga dengan canda tawa"

Qin Yichen melebarkan senyumannya lalu berucap, "Dan dia memiliki tawa yang sangat cantik"

"Anda benar sekali, Yang Mulia. Tawa dan senyum dari Yang Mulia Selir untuk semua orang selalu tulus dan hangat" Ucap Bibi Li dengan senyum bahagia yang tulus.

Qin Yichen tersenyum lega lalu berkata dengan wajah bahagia, "Syukurlah kalau semua dayang dang semua orang di paviliun ini menyayangi A Li dan tidak menindas A Li. Aku titip A Li karena malam ini sepertinya aku akan pulang sangat larut"

"Baik, Yang Mulia" Sahut Bibi Li sambil menundukkan wajahnya. Shiqing juga menundukkan wajahnya dan menyahut, "Saya juga akan menjaga Yang Mulia Selir dengan sangat baik, Yang Mulia"

Sementara itu di paviliun selirnya Qin Yichen yang paling muda, Feming, dia tengah menampar seorang dayang hanya karena dayang itu tidak sengaja menjatuhkan kipasnya.

Dayang tersebut sontak bersimpuh dan berkata dengan wajah ketakutan, "Maafkan saya, Yang Mulia Selir Xia Feming"

Xia Feming langsung berdiri menjulang di depan dayang itu lalu dia menendang bahu kiri sayang itu sampai dayang itu jatuh terjengkang. Xia Feming menggeram, "Aku tidak suka kalau barangku disentuh oleh orang lain apalagi sampai jatuh. Cambuk dia sebanyak dua puluh kali!"

Dayang tersebut sontak membeliak ketakutan dan berteriak, "Ampuni saya, Yang Mulia Selir! Ampuni saya!"

Qin Yichen terpaksa melangkah ke paviliunnya Xia Feming karena sebagai Kaisar ia harus menegakkan keadilan bagi semua orang termasuk semua istrinya. Dia belum mengunjungi paviliunnya Xia Feming dan dia harus melakukan itu meskipun dia tidak menyukai berkunjung ke sana. Dia tidak menyukai karakternya Feming yang manja dan kekanak-kanakan ditambah lagi dia sejak dulu hanya menganggap Feming sebagai adik perempuannya. Tapi, Feming adalah gadis kesayangan ibundanya Qin Yichen dan sekarang gadis itu adalah istrinya Qin Yichen.

Tongyue tiba-tiba menghela napas panjang dan berkata, "Aku malas bertemu Feming. Aku akan pergi ke ruang baca saja"

Sretttt! Dengan sigap Qin Yichen berhasil menahan dan menarik lengan Tongyue.

"Lepaskan aku!" Tongyue mendelik kesal ke Qin Yichen.

"Aku akan kembalikan utuh gaji kamu dan aku kasih bonus kalau kamu mau menemaniku menemui Feming malam ini"

"Ah, sial! Kenapa kamu bawa-bawa soa uang. Kamu tahu benar kalau aku ini pecinta uang, sia! Okelah aku akan temani kamu. Tapi, bukankah kamu akan tidur di paviliunnya Feming malam ini? Lalu, aku harus bagaimana? Jadi obat nyamuk di sana?" Tongyue menarik lengannya sambil mendengus kesal.

"Aku tidak akan tidur di sana karena aku tidak ingin tidur dengan wanita lain selain A Li"

"Tapi, bukankah itu tidak adil bagi Feming?"

"Yang penting aku mengunjunginya dan memberikan nafkah lahir yang sama dengan Rongjin dan A Li. Aku juga akan memperlakukan dia sama seperti aku memperlakukan Rongjin. Untuk A Li tentu saja aku akan memperlakukan A Li lebih dari Rongjin dan Feming dan untuk nafkah batin aku juga hanya bisa memberikannya pada A Li karena aku hanya mencintai A Li"

"Bukankah itu tetap saja tidak adil. Permaisuri kamu dan selir termuda kamu juga butuh nafkah batin?" Bisik Tongyue.

"Karena tanpa cinta aku tidak bisa melakukannya dan aku hanya mencintai A Li" Sahut Qin Yichen dengan tegas.

Tongyue langsung menepuk pundak Qin Yichen sambil berkata dengan wajah kagum, "Wah! Aku kagum sama kesetiaan kamu, sahabatku. Itulah kenapa aku bertobat menjadi playboy karena kamu mengajarkan padaku tentang kesetiaan"

Qin Yichen tersenyum simpul lalu berkata, "Dasar gila!"

Tongyue sontak terkekeh geli.

Qin Yichen dan Tongyue sontak menghentikan langkah mereka saat mereka melihat ada seorang dayang tengah memohon dengan suara pilu dan isak tangis karena dicambuk tanpa ampun.

Qin Yichen sontak berteriak, "Hentikan!"

Semua dayang tersentak kaget dan sontak bersimpuh saat mereka melihat junjungan mereka berdiri tegak di pinggir taman bunga. Sedangkan Feming langsung berlari menghampiri Qin Yichen sambil berteriak riang, "Kak Yichen! Akhirnya Kakak mengunjungi aku"

Feming melingkarkan tangannya di lengan Qin Yichen dan pria tampan itu sontak menarik lengannya sambil bertanya, "Kenapa dayang itu kamu berikan hukuman cambuk sampai separah itu? Apa kesalahannya?"

Feming sontak membeku di depan Qin Yichen. Dia tidak mungkin berkata kalau dia menghukum kejam dayang itu hanya karena dayang itu menjatuhkan kipasnya secara tidak sengaja.

"Feming? Kenapa diam? Apa kesalahannya?"

"A.....aku menemukannya mencuri kipas kesayanganku. Tapi, Kakak tidak perlu ikut campur. Aku sudahi hukuman cambuknya karena aku ini murah hati" Feming lalu menoleh ke para dayangnya, "Lepas ikatannya dan bawa dia ke kamarnya lalu obati lukanya!"

Semua dayang langsung bangkit berdiri dan menuruti perintahnya Feming dengan segera.

"Aku murah hati, kan, Kak. Kakak tahu itu. Meskipun, ya, aku ini manja tapi aku ini murah hati" Feming kembali menggelungkan tangannya di lengan Qin Yichen dengan senyum lebar.

Qin Yichen menarik pelan lengannya lalu berkata, "Hmm, aku ingin minum teh"

"Baiklah. Ayo kita pergi ke kamarku" Feming menggenggam tangan Qin Yichen.

Qin Yichen menarik tangannya sambil berkata, "Kita minum teh di gazebo taman saja karena ada Tongyue"

"Kenapa kamu ikut?" Feming menoleh kesal ke Tongyue.

"Suka-suka aku dong. Aku punya kaki mau pergi ke mana saja suka-suka aku" Ucap Tongyue sambil melangkah lebar ke gazebo taman. Qin Yichen bergegas menyusul langkah Tongyue sambil berkata, "Buruan siapkan tehnya!"

"Baik" Ucap Feming dengan wajah kesal.

Dasar Tongyue gila! Kenapa dia harus ikut ke sini? Aku tidak bisa berduaan dengan Kak Yichen kalau ada Tongyue. Dasar pria menyebalkan. Batin Feming.

1
anggita
like 👍☝ iklan
anggita
kasihan tpi rda gengsi mau nolong🥴
Aerik_chan
2 iklan untukmu kak
F.T Zira
mendarat lagi 1🌹 buat ka author
F.T Zira
🌹 buat Yichen... biar modusnya lancar😆😆😆
anggita
🌹bunga utk Bao Jiali... 👍
🌺Fhatt Trah🌺
🌹🌹 meluncur. semangat thor
🌺Fhatt Trah🌺
mkanya jgn terlalu beringas. kasihan jiali, itu adalah pengalaman pertamanya
🌺Fhatt Trah🌺
masih muda banget thor.
F.T Zira
🌹 dulu buat ka author🤗🤗
ZasNov
Ya ampun Yichen, saking cintanya rela menghabiskan masakan A Li yang ajaib itu 😆🤣
ZasNov
Baguslah A Li udah tau fakta yang sebenarnya. Kalau Yichen tidak bersalah.
ZasNov
Ngejar orangnya gagal, saat ini mengobati luka Yichen lebih penting buat Jiali.
ZasNov
Lho, soal Xudan tadi udah beres apa gimana nih? Kok Jiali malah naik ke atap
F.T Zira
2🌹 buat ka author
F.T Zira
gak bisa protes yaa🤧🤧🤧
anggita
Ng👍like pertama🤔
anggita
iklan☝👍.
Aerik_chan
1 bunga dan 1 iklan untukmu kak thor/Plusone//Rose/
Aerik_chan
duhhh sampe nggak fokus ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!