NovelToon NovelToon
Terjerat Hasrat Tuan Samuel

Terjerat Hasrat Tuan Samuel

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pembantu
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Jrpv's

Samuel seorang pria matang berumur 28 tahun sudah memiliki seorang istri bernama melisa mereka saling mecintai dan telah menikah selama 2 tahun, namun pernikahan mereka tidaklah seindah yang orang lihat, melisa yang berprofesi sebagai model haruslah selalu pergi keluar negri meningalkan samuel bekerja dan hidup sendiri bersama pembantu muda yang bernama villia, bagaimanakah kisah mereka bertiga nantikan ceritanya di manggatoon ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jrpv's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesalahpahaman pertama kami

"kyaa....!!" teriak villia dengan wajah yang merah di balik tanganya itu, di terkejut dengan penampilanku saat ini.

Yang keluar dari kamarku dengan hanya mengunakan handuk sedang menutupi area bawahku saja,

"hei.., tenang, tenang ini saya" balasku terkejut ketika mendengarnya berteriak aku kira dia melihat sesuatu yang menakutkan seperti penampakan hantu.

"tuan..! Jangan mendekat..!" pinta villia kuat terhadapku membuatku berhenti didepanya dengan kedua tangan terangkat untuk menenangkannya tadi.

"oke, saya.. Berhenti, Tapi kamu kenapa ? " tanyaku polos dan aneh aku tak tahu bahwa dia malu melihat tampilanku yang mungkin tak pernah dia lihat tersebut.

"itu.. Itu, tolong pasang bajunya ! " teriak villia kuat pada akhirnya, membuat aku melihat penampilan ku sendiri dan melihat ekspresi malu yang ia sembunyikan di balik tanganya itu.

"oh, maaf !" maaf ku cepat entah kenapa aku juga sedikit malu dan kembali ke kamarku memasang baju rumah yang tertata rapi di lemari dan mengambil celana training panjang untuk kupakai pada akhirnya.

Setelah aku selesai memasang baju. Dia tak ada lagi di depan pintu kamarku ini, akupun hanya melangkah ke bawah, dan pergi ke meja makan yang di sana telah tersedia makanan lezat untuk makan malam ku hari ini.

Aku masih mencari keberadaanya, ..

"*apakah dia di kamar ?*" tanyaku kecil dalam hati. Entah kenapa aku ingin meminta maaf atas kejadian di pintu kamar tadi.

Tok..tok..tok

ketuk pintu kamar villia olehku pada akhirnya.

"ya, tuan ?" tanya villia pelan setelah memastikan apakah aku telah memakai pakaian di tubuhku itu.

"maafkan saya, tadi saya gak sengaja, kamu gak salah paham atau apapun bukan ?" maaf, terang serta tanyaku pelan terhadapnya yang hanya menunduk menyembunyikan wajahnya.

"ya,.. Saya gak pa pa kok tuan..! " jawab villia lama atas permintaan maafku dan penjelasanku tadi.

"uhm... Kalau begitu, bisa tolong ambilkan saya nasi ? " tanyaku pelan kembali padanya entah kenapa aku ingin di layani atau sekedar ditemani saja di meja makan yang besar itu.

"um...." villia melihatku lama dia mengambil keputusan ragu ragu, aku memandingan lembut dan sopan tak ada maksud apapun,

"baiklah.. Tuan ! " ungkap villia pada akhirnya yang membuat aku tenang dan senang ketika mendengarkannya itu.

Aku pun segera duduk di meja makan sedangkan villia melangkah di belakangku, dia pun mengambil piring dihadapanku ini mengisinya dengan 2 sendok makan nasi penuh.

"mau saya ambilkan juga sambalnya ? " ungkap villia tiba tiba yang mana.

"*deg*" membuat hatiku bergetar lagi, melisa tak pernah melayaniku seperti ini, padahal hal sederhana ini yang selama ini aku cari di pernikahan kami.

"hmn, kalau boleh tolong..! " ungkapku lembut dan senyumku indah kepadanya yang membuat villia terdiam sebentar mengatur mimik wajahnya yang terpesona akan senyuman indahku.

Aku pun menerima piring penuh makan malamku ini dengan perasaan senang, sewaktu dia mengambil dan melayaniku di meja makan ini dia menanyakan

"seberapa banyak ?, apakah ini cukup?, apakah yang ini mau ?, " pertanyaan sederhana dan perhatian sederhana yang mungkin yang tak ia sengaja ini sungguh kembali membuat hatiku kembali bergetar .

Setelah aku menerima piring penuh itu pun villlia hendak beranjak dan ingin melangkah pergi, akan tetapi.

"mau kemana ?, kenapa kamu gak duduk juga ?, mari kita makan bersama !"

tahanku pada lengan villia lembut awalnya dia ragu dan menolak, menurutnya hal tersebut pastilah tak sopan namun ketika aku kembali menyuruhnya untuk menemaniku makan seperti beberapa hari yang lalu, akhirnya pun ia hanya bisa patuh mulai menarik kursi di sebelah kursiku.

Mengambil piring dan juga mengambil nasi beserta sambalnya di sana.

Aku senang dia mau menerima permintaan anehku ini, tapi entah kenapa aku merasa suka di temani makan olehnya, walaupun selama makan kami hanya diam dan dia sangat fokus dan tenang menghabisi makanan dipiringnya tersebut.

Aku tak tahu apa yang salah, mataku masih memperhatikannya secara diam diam, setelah dia menghabiskan makanan pada piringnya akupun telah selesai dengan makanan dalam piringku.

"makananya sungguh nikmat ! Terima kasih ! " ungkap serta pujiku tulus terhadap skil memasaknya yang hanya dia tangapi dengan senyuman manis dan angukkan kecilnya.

Senyuman manis itu semakin indah ketika aku semakin memperhatikannya, dia pun menarik kursi duduknya kembali membersihkan makanan dan piring kotor di meja ini.

Sedangkan aku masih dengan santai memperhatikan segala kegiatanya secara terang terangan hingga ketika.

"apakah tuan butuh sesuatu ?" tanya villia sopan dengan bicaranya yang sangat lembut.

"tidak ada.., lanjutkan saja pekerjaanmu !" balasku pelan dan kembali memperhatikan dirinya.

Mungkin dia merasa aneh ataukah dia malu diperhatikan seperti itu oleh majikan laki lakinya, namun dia segera menyiapkan segala tugasnya malam ini pamit dengan sopan kepadaku dan segera masuk kedalam kamrnya kembali.

Setelah villia menghilang dan masuk di dalam kamarnya, aku pun menutup mataku perlahan....

"akh..! Mungkinkah aku gila ! " umpatku pelan terhadap diriku sendiri. Cara aku memandangnya tadi dan segala sikap yang aku tunjukkan padanya seperti. Lelaki yang sedang bir***i layaknya predator yang ingin mengukung tubuh mungil itu dalam dekapan dan menghirup bau alami dari tubuh tersebut.

Aku masih mengumpat sial.. Dalam benakku apakah aku sakit saat ini mengingat aku belum menyalurkan has**t ku 2 bulan lebih.

Aku ingin melakukan s** tapi dia bukan muhrimku kami adalah orang asing sungguh kotor sekali pikiranku saat ini.

Apakah karna sedah terlalu lama aku belum merasakan kehangatan serta belaian istriku ini membuat aku nafsu terhadap pembantuku sendiri.

Aku pun tak tahu, aku hanya bisa menghempaskan pikiran kotorku dengan mengecek pekerjaanku tapi sialnya aku tak dapat fokus.

Sesuatu di bawah sana mulai bangkit, padahal aku hanya mengingat bagaimana wajah villia jika telah berada di bawah kendaliku. Aku mengumpat kesal lagi, kembali pergi ke dalam kamar mandi.

Mengangkat baju ku dan menutup mulutku dengan bajuku itu sendiri.

Aku segera mengeluarkan hal yang sudah sangat mengembung itu, aku memainkannya secara perlahan lahan.

Me**ju mun**kan mengo** mengo*** dan serta berfantasi liar tentang dirinya.

"ugh..! " erangku pelan tertahankan nafasku semakin memburu fantasi yang aku bayangkan tentang villia pembantu ku itu membuat aku semakin gila.

"apakah ini musibah ? Ataukah ini dosa ?" tanyaku pelan pada diriku sendiri. Hasrat , keinginan serta rasa haus tak bisa menyentuh dan menjadikan nyata atas apa yang aku bayangkan kepada villia untuk melakukan hal gila yang terbayangkan itu.

Aku terjatuh pelan... menahan, menyadarkan diri dan mencoba menghapus semua rasa yang sudah lama tertidur di dalam diriku ini.

.

.

.

Paginya.

"selamat pagi tuan ! " sapa villia ramah dengan senyum manisnya kepadaku yang baru saja turun mengunakan setelan kantor tersebut.

"um, pagi ! " balasku singkat datar dan segera duduk di meja makan.

Awalnya villia memandangiku aneh, mungkin ia terkejut dengan sifat datar yang aku tunjukkan padanya.

Tapi aku terpaksa, aku mencoba untuk tetap seperti biasa saja, aku takut dan cemas, aku cemas bahwa sesuatu yang coba aku pendam dalam diriku ini akan bangkit lagi jika aku kembali memerhatikan dan dekat denganya.

Tidak ada percakapan di antara kami, mungkin mengingat aku meminta bekal kemarin. Hari ini pun telah dia siapkan di meja makan tersebut.

Aku tetap membawa tas bekal itu, tanpa menoleh atau berterima kasih padanya. namun dia tetap mengantarkan kepergianku ke kantor dengan sopan.

Selama di kantor aku tak bisa mengerjakan pekerjaanku dengan fokus.

Aku masih membayangkan atas apa yang aku lakukan di kamar mandi itu, pikiranku kacau hatiku kacau tapi ada sesuatu yang tak kacau.

Walapun telah kucoba untuk memendamnya dan ku coba untuk bersikap biasa, tetapi tak bisa. Aku mulai berubah sesuatu dalam diriku berubah, aku tak ingin mengakui perubahan ini.

Aku takut jika aku melukai diriku, istriku dan baik pun dirinya ! Tapi aku tak bisa untuk memadamkan api hasrat yang ingin melakukan hubungan in**m dengan villia.

Ya aku ingin melakukan hal gila, yang mana hal tersebut hanya boleh di lakukan oleh pasangan yang sah. Ataupun orang gila yang mau melakukan hubungan ini tanpa adanya ikatan pernikahan.

Tapi aku mengenal baik diriku, walaupun aku pernah bejat, tapi aku tak mau terjerumus di lobang hitam itu lagi, aku telah berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Makanya aku kesal, marah dan kacau saat ini, bagaimana bisa aku membayangkan hal yang tidak tidak terhadap pembantuku itu.

1
Aurora
Luar biasa
triart3cl8
/Smile//Proud//Smile/ lanjutkan kakak!
triart3cl8
/Smile//Grimace//Smile//Grimace/
triart3cl8
/Rose//Rose//Plusone/
triart3cl8
semangat kak
triart3cl8
cie /Smile//Smile/
triart3cl8
/Cry//Cry//Cry/ villia
triart3cl8
/Proud//Doubt//Doubt//Kiss/
triart3cl8
salah paham /Scream//Sweat//Sweat/
triart3cl8
/Joyful//Joyful//Joyful/
triart3cl8
ceritanya bagus, lanjutkan /Smile//Scream/
triart3cl8
lanjut
triart3cl8
keren kak, semangat ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!