NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11 - scene 18+

"Tuan, tolong jangan paksa aku" Selena dirundung kerisauan. ketika hendak mendorong Ethan, justru ia tertegun karena merasakan otot yang kekar dan bentuk dadanya yang bidang.

"Jangan membuat orang seisi rumah berpikiran yang tidak-tidak tentang kita. lebih baik keluar daripada tuan Matteo mendobrak pintu" ucapnya sambil menelan saliva susah payah, sungguh ekspresi pria itu membuat Selena terpana.

"Tunjukkan padaku!"

Selena mengernyitkan dahi. "Apa?"

"Senyuman yang sama persis saat kamu beradu tatap dengan kakakku"

"Jadi, masih karena hal itu? oh, ayolah aku tidak bermaksud apa-apa dengan tuan Darren, satu saja sudah membuatku kerepotan apalagi dua?" Selena menggerutu.

"Aku bisa saja membuatmu lebih kerepotan, itu tergantung sikapmu padaku, Selena!"

"Kejadian yang kamu lihat di gedung, pertengkaran di kamar Sania, dan sekarang di tempat ini, itu semua karenamu!" bisik Ethan mencondongkan tubuhnya, dia menghirup dalam-dalam aroma wangi melalui ceruk leher Selena.

Bulu kuduknya berdiri, suara bisikan pria itu seakan menusuk kulit dan naik ke otak. tidak ada kekurangan di dalam diri Ethan, hanya dengan deru nafas dan tatapan saja sudah mampu membuat wanita-wanita terkapar kesurupan.

Wajah Selena diangkat oleh jemari Ethan, mereka saling beradu pandang. ada pantulan wajah di netra keduanya, sunyi dalam ruangan mulai merayap mengisi kekosongan otak mereka.

"Aku belum pernah sekalipun gila karena wanita, banyak yang ku temui hanya untuk teman kencan dan berakhir ku campakkan"

"Tidak ada, Selena. hanya kamu, kamu yang sudah berhasil membuatku gila" ucap Ethan menjatuhkan kepalanya dibahu Selena.

Selena nyaris terjengkang, untungnya cepat tanggap menahan beratnya tubuh Ethan. posisinya yang duduk diatas meja dengan pelukan hangat dari depan, untuk pertama kalinya ia menyadari bahwa mafia itu membutuhkan sandaran. seperti sekarang, Ethan terlihat nyaman dan tak ingin melepaskan pelukan.

"Obati dulu lukanya, kalau dibiarkan nanti infeksi dan malah bertambah memar. nyeri di rahang tidak boleh di sepelekan, yang ada sakitnya akan menyeluruh" ucapnya sembari menahan tubuh pria itu, ingin membalas pelukan atau mengelus punggungnya saja rasanya sungkan dan enggan.

"Pusing, Selena" Ethan merengek. "Tubuhku panas dingin karena bersentuhan dengan tubuhmu"

"Minum obat yang sudah ku resepkan, setelah itu kita pulang dan kamu bisa beristirahat"

"Adikku sedang sakit dia lebih membutuhkanmu daripada aku, Selena"

"Kalau begitu kamu yang pulang dan aku disini. tidak perlu kuatir, selama masa penyembuhan Sania, aku janji akan bertanggung jawab penuh dan tidak akan melarikan diri" ucap Selena berjanji, karena memang sudah seharusnya tugas seorang dokter yang merawat pasiennya sampai pulih seperti sedia kala.

"Jangan membodohiku" Ethan merengut. berpura-pura merajuk dengan menjelma menjadi bayi koala yang lucu. "Aku akan marah jika kamu berniat kabur"

"Tentu, tuan. jika soal itu aku harus berpikir ribuan kali, kecuali kalau memang ada tekanan, kekejaman, atau tindakan aniaya yang tidak bisa di tolerir, pasti niat itu akan ada di pikiranku" ucap Selena lembut.

Selena tidak habis pikir kenapa Ethan berubah lunak, setelah amarah yang meledak-ledak dalam dirinya. pria itu seperti mempunyai alter ego, secara tidak langsung watak dan sikapnya gampang berubah tergantung pada keadaan sekitarnya.

"Lamaranku, kenapa tidak kamu terima?" tanya Ethan. pria itu bertutur lembut seperti bukan dirinya.

Menyadari ada yang berbeda, rupanya tak lama Selena mencium aroma alkohol menguar dalam tubuhnya bercampur dengan keringat di pakaian. sesudah Ethan menemui Natalia, ia bersama Maxime dan Marvel tengah bersulang minuman alkohol berkadar tinggi di samping rumah.

"Pantas saja bicaranya melantur, mafia macam apa ini" batin Selena.

"Ini tubuhmu berat sekali, bisa tidak lepaskan pelukannya? aku kesulitan bernafas" Selena mendorong kecil, berusaha agar Ethan terbaring diatas ranjang. entah, ruangan apa yang mereka masuki. disana terdapat ranjang king size dan juga alat-alat aneh yang tidak ia ketahui.

"T-tuan.." Selena terkejut.

Selena menelan ludah, perlahan turun dari meja dan bergerak mundur. dalam sekali tarikan nafas, Selena berlari menuju pintu. Ethan mengejar dan berhasil menghimpit tubuhnya.

Selena diangkat dan berjalan semakin masuk ke dalam. aksi berontak Selena membuat mereka terjatuh disofa dengan posisi Selena yang duduk dipangkuan Ethan. tidak ada kesempatan untuk berkelit, tangan kekar pria itu melingkar di perutnya dan membuat Selena terbaring hanya dengan satu dorongan kasar.

"Tuan, kumohon sadarlah" ujarnya.

"Dibagian mana Darren menyentuh tubuhmu?"

"Tidak ada, tuan"

"Kamu berbohong, Selena. jelas aku melihat dia menyibak pakaianmu!"

Menggigit bibir, Selena memejamkan matanya. "Tuan Darren tidak menyentuhku, dia hanya berkata kal-"

"Apa? aku tau tabiat pria itu, jelas terlihat ada cinta dimatanya!" Ethan memotong cepat, tidak membiarkan Selena memberi alasan. baginya, alasan adalah ungkapan diri untuk menutupi kebohongan.

"Tuan, tolong percaya padaku" Selena menciut takut.

"Kau milikku, tidak peduli berapa banyak penolakanmu. aku bisa merebut apapun termasuk hal yang suci dalam dirimu, Selena!"

"Jangan kau pikir, semua ucapanku hanya sekedar gertakkan, sekali saja kamu melanggar, jangan harap mendapatkan kelembutan!" ucapnya bengis sambil menindih tubuh Selena.

"Emmhhhhh......"

"Tubuhmu bereaksi, sayang. ayo, keluarkan. keluarkan semuanya" bisiknya menjilat daun telinga dan satu tangannya berada dititik sensitif Selena.

Selena menggelinjang, membusungkan badan tatkala jemari Ethan mengobrak-abrik titik sensitifnya. itu benar-benar gila, Selena terengah-engah karena permainan kecil pria itu.

"Tatap aku!" ucapnya dengan tatapan penuh gairah, hasrat keduanya tak mampu dikendalikan.

"Mmhhh.....oouhhh....."

Erangan keluar, Ethan merayap ke bawah mencium harum tubuh Selena. lidahnya tak berhenti menjilat, menyesap dan menggigit gemas. tubuh Selena yang ramping itu menggelinjang dengan dada membusung.

Benda kenyal di bawah dimainkan Ethan menggunakan jemarinya. Selena tidak bisa menahan diri akibat hasrat yang membakar tubuhnya. pertama kali dalam hidupnya merasakan sensasi nikmat, ia mengejan dan tak lama cairan bening keluar, dan Ethan menghisapnya.

"Bagus, begitu cara mainnya"

"Sekarang, lepas semua pakaianmu, akan ku tunjukkan permainan yang lebih gila lagi" perintah Ethan tak sabar sambil melepaskan pakaiannya, menyisakan kain agak tipis yang membungkus benda pusakanya saja.

Selena terhenyak, terhipnotis dengan bentuk tubuh pria itu hingga benda pusaka miliknya. oh tidak, sepertinya itu tidak akan muat.

"Ini salah, kita tidak boleh melakukan ini, tuan"

"Persetan dengan itu, tidak ada yang bisa menghentikanku!"

"Tidak semudah itu merenggut hal suci seseorang. meskipun kamu berkuasa, tapi tak berhak atas tubuhku!" ucap Selena menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. saat Ethan hendak melebarkan kedua kaki Selena, ia langsung saja menghindar.

PLAK!

BRAK!

Tamparan keras ia rasakan bersamaan dengan tubuhnya yang menghantam meja. tidak ingin kesuciannya direnggut paksa, ia pun berusaha bangun dan melarikan diri. satu tindakan yang sangat Ethan benci adalah seseorang yang tidak mengikuti perintahnya.

Tak berhasil melarikan diri, Selena tertangkap Ethan, kemudian diikat di tiang dengan posisi berdiri. setelah merasakan kelembutan sikap dari sang mafia, sekarang merasakan siksaan pahit diiringi air mata.

"A-ahhh...."

"Malam ini akan menjadi malam panjang yang indah untuk kita berdua, sayang"

"Lama aku menunggu, sekarang sudah waktunya"

Satu tarikan, blouse yang dipakai Selena kini robek dan terjatuh ke lantai. melihat indahnya tubuh Selena, hasrat Ethan semakin membabi buta seakan menghanguskan dirinya.

"Tuan.." ibanya memohon.

"Tidak perlu terburu-buru, kita bisa pemanasan sampai kamu menyerah kepadaku, baby girl"

"Ampuni aku, tuan. kejadian bersama tuan Darren tidak seperti yang anda bayangkan. aku berjanji. kumohon hentikan" pintanya tersedu-sedu.

"Berjanji apa?"

"Tidak melanggar dan akan menuruti semua perintahmu" jawab Selena cepat.

"Lagi?"

"Bertekuk lutut, tidak berpikir untuk kabur, dan-"

"Menikah denganku, Selena!" Ethan memotong, menekan ucapannya.

Selena menggeleng cepat. "Pernikahan itu sakral, aku butuh waktu, tuan"

"Ini penolakan dan aku tidak suka penolakan!" ucapnya sambil menggertakkan gigi.

Menyambar ikat pinggangnya, sapuan ikat pinggang itu menggelitik punggung mulus Selena. wanita itu membusungkan badan ketika sapuan ikat pinggang itu mengenai titik sensitifnya. Ethan sungguh kejam mempermainkan hasratnya.

"Tidak tidak, ini bisa membuatku mati berdiri, tuan. aku siap mengikuti semua perintahmu asalkan aku bebas dari tempat ini"

Tidak menggubris perkataan Selena, nipple clamp siap mengiringi des4han panjang. berhenti bermain di area pangkal paha, lidahnya naik ke perut, semakin naik hingga ke benda kembar milik Selena. tarikan kasar merobek bra dan membuat Selena terdiam.

"Akhh...." Selena mengerang kecil karena dijepit menggunakan nipple clamp.

"Yeahh...t-tuan...." Selena seperti orang kesurupan. bergerak kesana kemari tanpa peduli ikatan yang mengikat dirinya.

"Shhh....tubuhku panas, aku ingin buang air kecil" lenguhnya.

"Keluarkan!"

"Ti-tidak disini, a-ahh...aku tidak tahan lagi"

"Keluarkan berkali-kali, ini yang dinamakan kenikmatan gila!"

Tersenyum smirk, Ethan berdiri seraya melipat tangan di depan dada. melihat alat kerjanya beraksi ditubuh Selena. dia puas, puas karena bisa menghukum sekaligus mendengar des4han wanita itu.

Bercinta? tidak sekarang, akan ada waktu dimana ia berhubungan intim dengan Selena lebih gila dari ini. misal diatas kapal pribadinya, atau di pulau pribadinya. akan ada banyak kejutan nantinya, untuk yang sekarang hanya sekedar hukuman kecil karena berani berdekatan dengan pria lain, terlebih lagi kakaknya sendiri.

"Kamu mau kemana, lepaskan alat ini lebih dulu!!" ucapnya. mulutnya berkata tidak namun hatinya berkata lain.

"Ekspresikan wajahmu secantik mungkin, sayang. aku akan mendokumentasikannya"

Ethan tertawa, terlihat ada niat terselubung.

Ethan mengambil vibrator, smirk licik terpatri dibibirnya semakin membuat relung Selena tersiksa. tak puas dengan memasang benda sialan itu dititik sensitifnya, getaran yang semula rendah berubah menjadi cepat dan kasar. des4h teriak tak terelakkan, Selena tersiksa dengan dua alat yang terpasang ditubuhnya.

Sedangkan Ethan, pria itu duduk menyilangkan kaki seraya menyesap sebatang cerutu, tidak lupa juga kamera yang merekam setiap gerak dan des4h Selena di depan sana.

Tidak ada yang tau, satu jam, dua jam, tiga jam, hingga empat jam sudah berlalu, kepuasan itu berlanjut hingga jam makan malam tiba.

Tok...tok...tok

"Buka pintunya, polisi mencarimu!" teriak sang Daddy dari luar. Matteo yang sudah banyak pengamalan, tentu tau dengan apa yang terjadi di dalam kamar setelah mendengar des4han Selena.

"Anak ini benar-benar menurun dari sikapku" ucap Matteo dalam hati di iringi dengan membuang nafas berat.

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!