Vandera Box

Hari yang panjang dan melelahkan sudah berlalu, pada akhirnya aku terbangun di pagi hari dengan perasaan sangat bahagia. Aku tidak bermimpi apapun dan tidur nyenyak haru ini, hingga aku sangat terkejut saat aku melihat kesamping tempat tidurku. Ada seorang laki-laki yang sedang tertidur di sampingku, dia sedang tidur memunggungiku. Aku langsung terbangun dan duduk di tempat tidur sambil memikirkan siapa pria disampingku. Sebelumnya aku tidur sendirian di kamar ini dan tidak ada siapapun.

Aku terbangun dari tempat tidurku dan keluar dari kamar sambil terus memikirkan siapa pria yang tertidur disampingku. Aku berjalan ke ruang tamu hingga aku kembali bertemu dengan dewi berambut pendek yang aku temui kemarin dan dia juga yang menunjukkan rumah ini.

“pria yang tidur disampingmu adalah anakku, namanya Ephemetheus, sekarang dia jadi suamimu karena kamu sudah menikah dengannya kemarin”kata dewi berambut pendek menjelaskan sebelum aku bertanya padanya

Ternyata wanita berambut pendek ini adalah ibu dari pria yang berdiri dihadapanku kemarin. Jadi pernikahan yang dimaksud adalah berdiri dibawah hujan bersama pria yang bernama Ephemetheus, itu sangat jauh dari yang aku bayangkan tapi entah kenapa meskipun pada kenyataannya pernikahan tidak seperti yang ada dalam bayanganku aku tetap menyukainya.

“kamu tidur dengan nyenyak tadi malam, apakah terjadi sesuatu?”tanya Ibunya Ephemetheus

“tidak ada”jawabku

“suamimu tidak melakukan apapun?”tanya dia kaget

“tidak ada”jawabku

Ibunya Ephemetheus tersenyum dan sedikit tertawa setelah menggodaku, dia mengusap kepalaku dan pergi keluar rumah melalui pintu belakang. Setelah dia pergi, membuatku bertanya-tanya memangnya apa yang seharusnya terjadi tadi malam. Aku tidak akan memikirkan perkataanya, jadi aku segera melupakan apa yang dikatakan Ibunya Ephemetheus.

Tinggal bersama mereka membuatku merasa memiliki keluarga kembali, aku tinggal di rumah yang nyaman dan aku pun merasa aman tinggal disini. Aku seperti memiliki kehidupan baru dan aku merasa aman berada di rumah ini, aku sangat bersyukur karena aku memiliki mereka saat ini.

Kejutan dari pernikahannya adalah saat ini aku memiliki telah suami, dia pria dihadapanku kemarin dan namanya Ephemetheus. Aku merasa sangat bahagia karena aku bisa bertemu mereka dan tinggal di rumahku yang baru. Di tengah lamunanku, aku melihat Ephemethues keluar dari dalam kamar.

Ephemetheus melihatku dan dia terlihat sangat canggung saat melihatku, dia pergi tanpa bicara sepatah katapun kepadaku. Dia menghindariku dan keluar dari rumah melalui pintu depan, lalu aku sendirian lagi di rumah ini. Aku tidak mempedulikannya sama sekali, meskipun dia menghindariku.

Perasaanku sangat bersemangat untuk memikirkan apapun, aku terlalu bahagia dengan rumah baruku. Aku segera mengelilingi rumah baruku yang sangat besar, bahkan rumah ini lebih besar dari rumah saat aku tinggal bersama kedua orang tuaku.

Ada tiga lantai di rumah ini, namun aku belum berani untuk pergi ke lantai ketiga rumahku, lalu kamarku dan Ephemetheus ada di lantai satu. terdapat dua pintu utama untuk keluar, pintu depan dan pintu belakang. Sepuluh ruangan yang saling berhadapan di lantai satu dan banyak ruangan lagi di lantai atas.

Saat aku sedang berkeliling dan melihat-lihat ruangan yang ada di lantai satu rumahku, aku melihat dewa yang sudah tua yang sepertinya lebih tua dari pada Ibunya Ephemetheus datang dan tersenyum padaku.

“Hallo, aku kakeknya Ephemetheus”kata kakeknya Ephemetheus“menantuku sangat cantik rupanya, cucuku sangat beruntung, akhirnya aku punya cucu perempuan seperti yang aku inginkan”lanjut kakeknya duduk di ruang tamu rumahku.

Tidak ada kursi di ruang tamu ini sehingga kita harus duduk dilantai, kakeknya Ephemetheus bersandar di dinding dan aku duduk berseberangan dengan kakeknya Ephemetheus, namun aku tidak tahu harus berkata apa sehingga aku hanya duduk terdiam tanpa tahu apa yang harus aku katakan.

“aku sudah sangat lama ingin Ephemetheus menikah dan aku sangat bahagia karena dia menikah denganmu”kata Kakeknya Ephemetheus padaku

Aku tidak tahu harus menjawab apa sehingga aku hanya diam tanpa menjawab kata-katanya.

“aku datang kesini untuk melihat istri Ephemetheus, sekalian aku ingin mengunjungi rumah cucu kesayanganku”kata kakeknya Ephemetheus terhenti karena kedatangan Ibu Ephemetheus.

“ayah disini ternyata, ayah akan menginap dulu disini kan?”tanya Ibunya Ephemetheus

“tidak, aku tidak akan menginap karena aku hanya mampir sebentar dan aku akan pulang sebentar lagi, aku mau melihat istri cucu kesayanganku”kata kakeknya Ephemetheus padaku

“kemana Ephemetheus?”tanya kakeknya Ephemetheus kepadaku

“dia keluar tapi aku tidak tahu kemana dia pergi”jawabku

“tadinya aku sangat ingin tinggal lebih lama di rumah cucuku tapi aku rasa sudah saatnya aku pulang”kata kakeknya Ephemetheus.

Kakeknya Ephemetheus berpamitan padaku dan pergi keluar rumah melalui pintu belakang.Aku kembali sendirian di rumah, lalu aku memutuskan untuk kembali melihat dan mengelilingi rumah baruku. Saat ini aku sangat bahagia, bahkan aku tidak tahu bagaimana mengekspresikannya karena saat ini aku sangat bahagia karena aku akhirnya memiliki keluarga dan hidup bersama keluarga baruku di tempat asing ini.

+++