Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Nyonya Magdalena dan Selena yang melihat perubahan seorang Kevin membolakkan matanya, dengan tatapan benci dan kesal Selena meremat gaun yang di kenakan nya dengan sangat kuat.

Keira yang tidak bergeming dengan suara Kevin pun akhirnya di buyarkan oleh Tania yang langsung menarik tangan sahabatnya untuk berjabat tangan dengan seorang pria tampan yang sedang duduk bersebelahan dengan Keira.

"Ke-Keira, nama saya Keira tuan! Ucap gugup Keira yang masih setia menundukkan kepalanya.

Setelah berjabat tangan beberapa detik akhirnya nyonya Magdalena yang terbakar api emosi pun segera membuyarkan tatapan Kevin pada gadis yang sangat di bencinya itu.

"Awas saja kalau kau berani dekati anak ku! Akan ku beri perhitungan kau gadis desa!. Dengan tersenyum puas nyonya Magdalena segera menyuruh Selena untuk menyajikan makanan di piring Kevin.

"Nak, tolong sajikan makanan untuk Kevin! Pinta tuan Danil dan menatap tajam ke arah Istri nya.

"Sa-saya tuan! Tunjuk Keira kepada dirinya sendiri.

"Iya. Jawab tuan Danil dan tersenyum puas, akibat sang istri tidak berani menentang keputusan darinya.

Dengan perasaan gugup dan canggung Keira bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah di mana Kevin sedang duduk. Dengan menyajikan beberapa menu makanan Keira merasa semakin gugup saat berada di dekat seorang Kevin.

Kevin yang tidak membantah sedikitpun hanya bisa pasrah, saat sang papah menyuruh seorang gadis untuk menyajikan makanan pada dirinya.

"Terima kasih! Ucap Kevin dengan nada dinginya.

"Sama-sama tuan! Ucap gugup Keira dengan nada suara yang sangat lah lembut di pendengaran seorang Kevin Sanjaya.

Deg. "Kenapa suaranya bisa menggertakkan jantung ku? Apa aku sudah terkena penyakit jantung ya?" batin Kevin yang merasa ada hal yang aneh pada dirinya saat ini.

Acara makan malam pun sudah selesai, dan semua keluarga pada berkumpul di ruang keluarga yang berdesain eropa, elegan nan statistik.

"Begini Vin, papah sudah memutuskan kamu harus memilih salah satu di antara dua wanita ini! 'Untuk menjadi pasangan kamu nak! Pinta tuan Danil dengan nada tegas nya.

Kevin yang terkejut atas penuturan sang papah pun hanya menatap dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.

"Kevin serahkan semuanya pada papah! Kevin hanya akan mengikuti apa kata papah. Papah saja yang memilih pasangan untuk Kevin!. Karena semua nya ada pada papah!". ucap Kevin dengan nada dinginya dan berlalu begitu saja dari sova yang di dudukinya, dengan berjalan menuju anak tangga yang menaiki lantai dua Kevin hanya acuh pada semua yang orang tuanya lakukan.

Keira yang mendengar penuturan Kevin merasa kalau dirinya tidak akan pernah bisa menjadi pasangan yang pas untuk Kevin, karena sifatnya yang dingin dan acuh pun membuktikan Kevin tidak menyukai dirinya.

Tuan Danil yang melihat pada gadis yang saat ini duduk dengan menundukkan kepalanya merasa kasihan padanya.

"Nak, tenang ya papah ada di sini! Dengan mengelus pucuk kepala calon menantunya tuan Danil semakin merasa mantap bahwa Keira lah yang akan layak menyandang gelar menantu Sanjaya.

"Maksud Kevin, apa sih? Kesal nyonya Magdalena. selena yang mendengar penuturan dari Kevin merasa kecewa karena wanita yang akan di pilih tuan Danil jelas wanita yang saat ini berada di sampingnya.

Dengan rasa kesal dan marah, Selena beranjak dari duduknya dengan wajah yang tidak dapat di artikan.

"Sayang kamu mau ke mana? Tanya nyonya Magdalena dengan nada sedikit kuat saat Selena pergi begitu saja meninggalkan ruang keluarga tampa permisi sama sekali.

"Mamah mau kemana? duduk di sini! Pinta tuan Danil yang tidak ingin di bantah sama sekali.

Dengan perasaan kesal dan tidak dapat membantah sang suami, nyonya Magdalena terpaksa kembali duduk dan mendengarkan penuturan dan keputusan sang suami.

"Papah sudah memutuskan calon menantu untuk kita. Yaitu Keira! Jawab tuan Danil dengan suara tegasnya.

Nyonya Magdalena yang hanya bisa pasrah dengan keadaan pun hanya diam tampa membantah sepatah katapun pada suaminya.

"Dua hari lagi, acara pernikahan Kevin dan Keira akan di gelar! Ucap tuan Danil dan semakin menusuk hati sang istri yang tidak terima dengan keputusan sepihak oleh suaminya, namun apa daya dirinya tidak dapat membantah perintah ataupun apa yang di katakan oleh sang suami.

Kevin yang saat ini sudah berada dalam kamar pribadinya hanya bisa diam dan termenung dengan apa yang sudah di putuskan oleh sang papah.

"Baiklah mungkin ini sudah takdir! Batin Kevin dan mengingat kembali wajah cantik calon istri dadakan nya itu.

"Memang manis, anggun, polos dan pemalu! Sungguh membuat siapa saja akan tertarik padanya. "Tapi berbeda dengan diriku, aku tidak menyukai gadis itu sama sekali! Ucap Kevin dengan nada sedikit pelan.

☆☆☆☆☆

Prang...., brak...., semua barang-barang yang ada di kamar milik seorang gadis saat ini sudah hancur, berantakan dan berserakan di setiap sudut yang ada di ruangan kamarnya.

Emosi, kesal dan ingin sekali meluap kan kekesalan nya dengan cara menjambak wanita yang sudah berani nya merebut pria yang sangat di cintainya itu. Namun apa daya, Selena hanya bisa meluap kan kekesalannya dengan menghancurkan semua barang-barang miliknya tampa ada yang tersisa.

Bak kapal pecah, semua barang yang berserakan dan sprei yang menyelimuti kasur pun ikut jadi sasaran gadis cantik itu dengan menarik dan mengacak-acak tempat tidurnya Selena terjatuh di lantai dengan tangisan yang pecah.

"Kenapa, kenapa semuanya harus terjadi padaku! Hiks..., hiks..., akh... Dengan emosi yang menggebu-gebu Selena menjambak rambutnya dengan sangat kuat sehingga membuat beberapa helai rambutnya rontok.

Sakit dan hancur menjadi satu, dan berhasil membuat seorang Selena Hiller mengamuk sejadi-jadinya.

Tuan Morgan yang sedang berada di dalam kamar pun mendengar teriakan dari kamar sang putri yang tidak di nyalakan peredam suara.

Deg. "Sayang, apa yang terjadi padamu! Tanya tuan Morgan dengan memeluk erat tubuh sang putri yang saat ini penampilannya layaknya wanita stres.

Hiks..., hiks..., "Kevin, 'Pah! Ucap Selena di tengah isakan nya.

"Ada apa dengan Kevin nak? Tanya tuan Morgan yang tidak tau akar permasalahan putrinya dan anak sahabatnya itu.

"Kevin akan menikah pah! Hiks..., hiks..., 'Kenapa duani begitu jahat dengan Selena pah! Kenapa?

"Sayang tenanglah! Papah ada di sini bersama mu nak!" jelas tuan Morgan dan kembali memeluk erat tubuh sang putri untuk memberi kekuatan.

Selang beberapa menit, Selena menangis dan mengamuk kini suaranya sudah tidak terdengar lagi. Hanya ada suara dengkuran nafas yang tidak beraturan karena gadis yang saat ini dalam dekapan sang papah sudah tertidur pulas.

Dengan berhati-hati tuan Morgan mengangkat tubuh sang putri tercinta ke atas tempat tidur yang berukuran king size.