Vandera Box

Vandera Box

Prolog

Prolog

Aku tidak tahu bagaimana cara memulai sebuah cerita, tetapi aku akan memulainya dari kehidupan pertamaku di bumi. Di mana, semuanya berawal dari kehidupan zaman dewa dewi yunani kuno yang terjadi diawal peradaban manusia. Dalam kehidupan ini manusia dan dewa/dewi hidup berdampingan. Manusia sangat menghormati para dewa/dewi karena Dewa/Dewi memiliki derajat yang lebih tinggi dari manusia pada zaman ini. Manusia ataupun dewa dan dewi menyembah Tuhan yang Esa, bahkan Tuhan secara langsung memberikan tugas kepada dewa dan dewi untuk melindungi manusia dari musuh manusia yaitu Iblis. Di mana, Iblis sendiri merupakan makhluk yang sangat jahat, memiliki aura negatif yang ingin selalu membunuh manusia.

Dewa dan dewi memiliki banyak kesamaan dan bentuk tubuh yang sangat mirip dengan manusia, namun dewa/dewi memiliki kekuatan yang tidak dimiliki manusia. Kekuatan tersebut tidak dapat dideskripsikan dan ditunjukan secara langsung kepada manusia, yang mana kekuatan tersebut hanya diketahui oleh dewa dan dewi itu sendiri. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan manusia, dewa dan dewi dilarang dan tidak diperbolehkan untuk menikah dengan manusia karena perbedaan derajat. Hal tersebut membuat pernikahan baru terjadi dikalangan dewa dan dewi saja, sedangkan pernikahan di kalangan manusia belum pernah terjadi karena wanita belum terlahir ke bumi dan di dunia ini hanya ada beberapa laki-laki dari kalangan manusia yang bahkan jumlahnya saja sedikit.

Jauh sebelum manusia ada, bumi dikuasai oleh para Titan. Titan merupakan penguasa bumi sebelum adanya dewa dan dewi yunani, mereka makhluk yang sama seperti dewa/dewi. Tidak ada perbedaan secara signifikan diantara Titan dan dewa/dewi, keduanya merupakan makhluk yang memiliki kekuatan yang sama hanya saja terdapat perbedaan generasi diantara keduanya. Para titan ini dipimpin oleh Raja kronos. Di mana, Raja kronos memiliki anak bernama Zeus, Poseidon, dan Hedes dan saudara yang bernama Iapetos yang menikah dengan Klimene. Iapetos dan Klimene memiliki anak yang bernama Prometheus, Atlas, Monoitois, dan Ephemetheus.

Berbeda dari ketiga saudaranya yang terlahir dengan normal, Ephemetheus tidak sadarkan diri saat dia terlahir ke dunia. Ephemetheus tertidur dan tidak sadar selama dua tahun lamanya. Saat terlahir dia seperti berada diantara hidup dan mati, dia bernafas tetapi dia tidak bisa bangun dari tidurnya. Hal tersebut membuat Klimene merasa putus asa karena keadaan Ephemetheus. Dewi cantik tersebut terus menangis setiap hari memikirkan keadaan Ephemetheus dan keputusasaannya semakin dalam ketika suaminya Iapetos berniat untuk mengakhiri hidup Ephemetheus. Iapetos sudah menyerah akan kesembuhan Ephemetheus dan memutuskan untuk mengakhiri nyawa Ephemetheus karena sudah dua tahun lamanya Ephemetheus tidak sadarkan diri.

Keputusan Iapetos menambah kesedihan yang mendalam bagi Klimene, hingga dia memutuskan untuk membawa Ephemetheus yang masih tertidur pergi keluar dari rumah. Klimene menggendong Ephemetheus yang masih berusia dua tahun keluar dari rumah dan berjalan tanpa tujuan melewati banyak pepohonan yang tinggi dan besar. Hingga Klimene akhirnya sadar bahwa dia telah tersesat dan pergi sangat jauh dari rumahnya.

Klimene sudah tidak sanggup berjalan dan dia berhenti melanjutkan perjalanannya dan duduk dibawah sebuah pohon adonis. Klimene menangis dan memeluk Epehemteus dalam kesedihan dan berharap suatu keajaiban terjadi bahwa Ephemetheus akan segera sadar. Klimene melihat sebuah rumah yang tidak jauh dari tempatnya berada, yang pastinya rumah tersebut milik seorang Titan. Klimene segera berjalan ke rumah tersebut dan mengetuk pintu rumahnya.

Seorang Titan wanita membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan Klimene untuk masuk. Klimene menjelaskan apa yang terjadi kepada dirinya dan dia meminta bantuan kepada wanita titan itu agar Klimene dapat tidur dirumahnya untuk sementara waktu.

“tentu saja boleh, perkenalkan saya Margharetee saya tahu kamu akan datang”kata Margharetee sambil tersenyum kearah Klimene “kamu lebih baik tidurkan anakmu dikamar dulu”

Margharetee berdiri dan mengantar Klimene ke dalam sebuah kamar dan Klimene segera menidurkan Ephemetheus di atas kasur yang ditunjukan Margharetee. Lalu Margharetee dan Klimene kembali ke ruang tamu untuk membicarakan kembali sesuatu yang sangat penting yang harus disampaikan oleh Margharetee.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!