NovelToon NovelToon
SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: gadis semeru

Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.

Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.

Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALAH TAPI SUKA

Aryani mungkin tersadar apa yang mereka lakukan adalah suatu yang salah dan sangat keliru. Dua orang anak manusia yang notabennya adalah saudara sedarah melakukan ciuman bibir yang bagi Aryani sendiri itu adalah ciuman pertamanya. Didorongnya tubuh Arya begitu saja, hingga membuat Arya terjengkang kebelakang.

"Dek kenapa?" tanya Arya keheranan dan tanpa rasa bersalah.

"Abang tanya kenapa! Apa abang sudah gila! Berani - beraninya abang menciumku" teriak Aryani lantas berlari pergi menjauh dari Arya. Entah mengapa dia begitu marah. Atau kemarahannya hanya pura - pura sebab malu karena terlena oleh suasana.

Arya akhirnya tersadar, apa yang baru saja dia lakukan. Mengapa dia tidak mampu mengontrol dirinya sendiri dan tanpa pikir panjang langsung saja mencium bibir Aryani yang ramun. Bagaimana Arya tidak tergoda, sedangkan jarak mereka terlalu dekat, wajah Aryani tepat berada di dekat wajahnya, membuat jantungnya berdetak sangat kencang. Hilang sudah pertahanan Arya, hari ini sebenarnya Arya mengajak Aryani untuk pergi berdua adalah untuk memberi penjelasan pada Aryani tentang kejadian semalam. Dia akan mengubur rasa dihatinya dan mengatakan pada Aryani bahwa dia mengucapkan itu agar ayah mereka berhenti menjodohkannya karena dia belum siap untuk menikah. Arya juga sedang mencari seorang gadis yang tepat untuknya. Entah mengapa malah seperti ini kejadiannya, ini semua diluar rencananya. Arya berdiri kemudian mengejar Aryani.

"Dek dengarkan dulu penjelasan abang!" teriak Arya berlari menyusul Aryani yang sudah berada didepannya beberapa meter.

Aryani masih tak menghiraukan teriakan Arya, dia terus berlari menjauh. Aryani bingung dengan dirinya sendiri, pikirannya menolak dan mencemooh dirinya, bisa - bisanya dia tidak menolak saat Arya menciumnya tadi dan malah menikmatinya walau hanya beberapa saat sebelum pikirannya berhasil membuat dirinya tersadar. Sedangkan hatinya berbunga - bunga, mungkin sudah jutaan kuncup bunga yang bermekaran disana tanpa bisa di kontrol. Aryani semakin tak mengerti dengan tubuhnya mengapa tak menolaknya, malah seakan - akan dia menikmati dan berharap lebih dari sekedar sebuah ciuman ada sensasi aneh yang menjalar ditubuhnya, bagaikan tersengat listrik tapi ini nikmat.

Arya akhinya berhasil mengejar Aryani ditariknya tangan Aryani dan diarahkan tubuh gadis itu kedalam pelukannya, lagi - lagi Aryani diam tak menolaknya. Tangisnya tumpah di dalam pelukan Arya, entah apa yang dia tangisi. Mungkinkah dia menyesali apa yang baru saja terjadi?.

"Bang, aku binggung" ucap Aryani ditengah isak tangisnya dalam pelukan Arya.

"Menangislah sayang, jika itu bisa sedikit meredakan rasa bimbangmu. Menangislah sekeras yang kau mau." ucap Arya masih memeluk Aryani dan membelai lembut rambut Aryani. Sesekali dikecup kening Aryani dengan lembut.

"Kita tidak salah, rasa cinta itu anugrah." ucap Arya kembali.

"Tapi kita saudara bang, kita saudara se darah. Apa abang lupa kenyataan itu" ucap Aryani kembali.

Arya terdiam. Ingin rasanya Arya berteriak pada dunia jika cintanya tidaklah salah. Mungkin dunia tau mereka bersaudara, andai saja kenyataan yang sebenarnya begitu mudah dia ungkapkan, akankah begitu mudah juga cinta mereka dapat bersatu. Harus dari mana dia memulai pembuktian ini. Arya sendiri masih binggung memikirkannya.

"Bagaimana kalau kita berdua pergi dari negara ini?" ucap Arya mencoba memberikan solusi.

" Kemana bang?" tanya Aryani.

"Kemana saja, dimana tidak ada seorangpun yang mengenali kita. Disana nanti kita akan memulai kehidupan kita sendiri, aku berjanji akan membahagiakanmu" ucap Arya berusaha menyakinkan Aryani.

"Bagaimana kamu setuju kan dek" ucap Arya sambil melepas pelukannya dan memegang kedua telapak tangan Aryani, berusaha menyakinkan hati gadis tersebut.

"Entahlah aku masih bingung. Beri aku waktu untuk berfikir" jawab Aryani.

Aryani berfikir akankah dia bersikap egois, mengorbankan perasaan orang - orang di sekitarnya hanya untuk dapat bersatu dengan Arya. Tapi, dia tidak munafik penyatuan itulah yang diam - diam dia inginkan dan harapkan. Aryani tau ini salah tapi dia suka.

Dan lagi - lagi adegan yang baru saja mereka pertontonkan menjadi konsumsi sepasang mata yang terus saja mengintai mereka. Dengan sigap orang tersebut mengabadikan kejadian itu dalam beberapa jepretan foto.

" Tuan, ketakutan anda sudah terjadi. Jika anda tidak segara memisahkan mereka, kejadian ini akan menghancurkan reputasi keluarga anda" ucap pria tersebut dengan tegas lewat saluran telepon.

Sementara kedua anak manusia itu masih terlarut dalam suasana tak perduli beberapa pasang mata menatap mereka. Dunia ini seakan hanya ada mereka, yang lain ngontrak.

"Bang, ayo kita pulang. Masalah ini kita bicarakan lain kali saja. Aku masih bingung tak tau harus bagaimana dan berbuat apa" ucap Aryani.

"Tapi abang antarkan aku kerumah Maya terlebih dahulu, aku akan mengambil mobilku disana. Setelah itu kita pulang sendiri - sendiri" ucap Aryani.

"Kenapa kita tidak pulang sama- sama saja sich dek" ucap Arya.

"Aku tidak mau ayah ataupun bunda tau apa yang sudah kita lakukan. Aku takut bang, jika mereka berdua tau perbuatan kita, aku yakin mereka akan murka dan aku belum siap untuk itu" ucap Aryani menjelaskan.

" Baiklah kalau itu keinginanmu tapi sebelum itu kita makan dulu. Abang akan mengajakmu ketempat makan favorit abang" jawab Arya sambil menarik tangan Aryani.

Arya melajukan motornya dan berhenti disebuah warung tenda yang cukup ramai. Warung tenda ini berdiri ditepi jalan . Menu - menu yang ditawarkan adalah lalapan berupa ayam , bebek dan ikan. Ada yang digoreng dan juga ada yang dibakar. Aryani sangat terkejut abangnya mengajaknya makan ditempat seperti ini. Sebenarnya seumur hidupnya dia tidak pernah makan ditempat seperti ini.

"Bang seperti biasa ya bebek goreng sama guraminya dibakar" ucap Arya kepada abang penjualnya.

"siap" jawab si abang penjual.

Arya kemudian mengajak Aryani untuk memilih tempat duduk yang kosong.

"Kenapa kamu ngak pernahkan makan ditempat yang seperti ini? Tanya Arya sambil mengambil kerupuk yang tersedia dimeja dan kemudian memakannya.

Aryani menganggukan kepalanya tanda menyetujui ucapan Arya.

"Kamu pasti akan suka nanti, abang yakin itu" ucap Arya.

"Ini dia pesanannya" ucap abang penjual sambil membawakan dua piring dengan menu yang berbeda.

"Pacarmu cantik sekali, kenapa baru diajak sekarang makan disini. Apa baru jadian ya" ucap abang penjual. Arya dan Aryani hanya tersenyum mendengar ucapan abang penjual. Arya memang sudah akrab dengannya karena Arya sangat sering makan ditempat nya.

"Minumnya apa nie" ucapnya kembali.

"teh hangat saja" ucap Arya.

Aryani menatap piring yang ada didepannya, dipiring tersebut berisi nasi, potongan timun, sayur kubis yang direbus , beberapa batang kemangi, sambal yang menjadi fokus Aryani satu ekor gurame bakar yang cukup besar kira -kira memiliki berat setengah kilo. Sedangkan didepan Arya semua hampir sama yang membedakan dipiring Arya gurame diganti bebek goreng.

Aryani begitu menikmati makannya, dia tidak menyangka jika makanan dipinggir jalan sepert ini bisa memiliki rasa yang begitu nikmat. yang lebih membuat Aryani terkejut adalah saat melihat Arya membayarnya ternyata semua tak sampai menghabiskan uang seratus ribu rupiah.

Aryani begitu bahagia malam ini, ada banyak hal yang tidak pernah dia tau sebelumnya. Walaupun dia telah melewati batasnya, dan menyadari dia melakukan kesalahan tapi dia tak mampu membohongi hatinya dia suka hari ini.

1
Nadivhazha
"engga takut hilaf"
Galita 2927
novelnya bagus bangettt
gadis semeru
karyaku sendiri 😘😘😘😘😘
Nadivhazha
Zan lu tinggalin tunangan lo, dia juga zina anjirr
Nadivhazha
Tidak, jangan bilang mereka ternyata sodara thor
Nadivhazha
Gatau lagi sama nih codot, nyerah
Galita 2927
semangat🔛🔥
Galita 2927
semangat 🔛🔥
Nadivhazha
Karya bangusss rekomendasi banget buat kalian
Nadivhazha
"lumagan tampan juga" asekkkk wkwk
Nadivhazha
Apapun masalahnya, tetep curiga ke codot
Nadivhazha
Emang dasar orang tolol
Nadivhazha
Pokoknya sekrang lu gua panggil codot deh, sebel banget
Nadivhazha
Ulah lu kan codot
Nadivhazha
Benci banget sama ni ular codot
Nadivhazha
:)
Nadivhazha
Alah Codot
Nadivhazha
Dosa lu Codot
Nadivhazha
Oke oke, ralat komen gue tadi Arya lu bisa nikah sama Ani
Nadivhazha
GA BISA WOII EMAK LO SAMA BAPAKNYA UDAH NIKAH
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!