Senja Terakhir Di Barneveld

Irene sangat tidak suka pada Hatrick tapi dia harus ambil pilihan agar dia tidak mengalami kebangkrutan.

Dan satu satunya cara adalah memperbaiki nama baik perusahaan lewat Hatrick.

Irene menemui Hatrick yang sedang memanah dikebun,ketika sampai dihadapan Hatrick, Hatrick langsung mengarahkan anak panah ke Irene.

Irene hanya santai dan berkata "Kau bunuh aku,,akan ku bunuh ibumu"

Hatrick sangat terkejut mendengar kata yang keluar dari mulut Irene dan berkata " apa maumu"

Irene hanya menjawab "Besok datang di konfrensi pers dan katakan kaulah pewaris tunggal perusahaan"

Irene menambahkan "mudah bukan,,,?"

Hatrick menjawab "kalau aku tidak mau!!"

Irene mengancam "aku dengar ibumu ada di Jakarta"

Hatrick terlihat sangat menahan emosinya sambil membanting panahnya "baiklah akan kulakukan"

Irene tertawa puas sambil berlalu pergi.

Keesokan pagi Hatrick sudah bersiap kekantor untuk konfrensi pers,hari ini Hatrick akan melakukan apa yang Irene pinta,Tak lupa Margareth pun ikut kekantor mendampingi Hatrick.

Berita sudah tersebar luas akan ada konfrensi pers dan Bang Rojak pun sudah mendengarnya,tak disangka Bang Rojak sudah siap menyaksikan konfrensi pers,bukan tanpa sebab,perusahaan tempat bang Rojak bekerja adalah lawan perusahaan Hatrick.

Jadi sangat wajar bila Bang Rojak menyaksikan Konfrensi pers hari ini.

Konfrensi pers pun dimulai,,Hatrick pun ada ditempat menunggu giliaran berbicara dan benar saja Hatrick diberi waktu untuk bicara.

Seperti yang di minta Irene,Hatrick menyatakan bahwa dirinya adalah pewaris tunggal perusahaan Van De Wick.

Konfrensi pers selesai dan Hatrick mulai meninggalkan tempat,,ketika menuju mobil Bang Rojak Berteriak ke arah Hatrick "Lelaaaaa" tak disangka Hatrick langsung menengok dan mencoba menemui Bang Rojak namun gagal di halangi oleh pengawal.

Margareth tau akan hal itu dan memperhatikan kejadian itu 

Sesampainya dirumah Margareth langsung menemui Hatrick sembunyi sembunyi,Margaret sangat mengerti Hatrick sangat merasa kesepian karena ulah ibu kandungnya.

Margaret berkata "Siapa dia,,,mengapa dia berteriak Lela,,,?"

Hatrick terdiam,dia merasa bingung harus percaya atau tidak dengan Margareth,kebingungan berkecamuk di fikiran Hatrick.

Margaret kembali bicara "Hatrick percaya padaku,aku juga tersiksa sepertimu aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk ke dua kalinya"

Hatrick terlihat sedih dan berkata "Perempuan itu yang menolongku saat aku kabur"

Margareth "dimana dia?"

Hatrick "Indonesia"

Margaret membalas " apa kau mencintainya?"

Hatrick "aku tidak tahu,tapi aku merindukannya sama seperti aku merindukan ibuku"

Margareth langsung memeluk Hatrick dan berkata "baiklah akan kucari orang itu"

Margaret cepat cepat pergi,

Hatrick memanggil "Margareth hati hati ini berbahaya untukmu,,kau bisa mati karenaku"

Margareth membalas "apa gunanya aku hidup?jika aku tidak bisa bersama orang yang ku cinta"

Hatrick hanya terdiam dan tidak lama pengawal Bu Irene muncul untuk mengawasi Hatrick.

Margareth berlalu dan berniat melakukan sesuatu,Dia kembali kekantornya untuk mengerjakan sesuatu.

Yaa hari itu Margareth mengakses cctv sendirian hanya untuk melihat siapa orang yang berteriak ke Hatrick.

Dia mulai memantau cctv diruangannya dan merekam wajah orang itu,,ya dialah Bang Rojak yang sedang di cari oleh Margareth.

Margareth melihat simbol dibaju Bang Rojak dia sangat hapal dengan simbol itu,simbol itu adalah lambang perusahaan kekasihnya.

Kekasih yang meninggalkannya tanpa sebab,hingga kini Margareth masih emncintai pria itu.

Margaret berfikir keras apa yang harus dia lakukan,,akan kah Margareth menghubungi kekasihnya..atau memakai cara lain agar bisa bertemu Bang Rojak,Pria yang menjadi kunci kebahagiaan Hatrick....

Bersambung